LMS_V16E06P04
6. Black Dragon (4)
Weed menafsirkan kekuatan Order of Embinyu sangatlah tinggi.
Karena dia telah melalui banyak hal buruk demi masing-masing keberhasilan dalam
quest. Dia juga harus memikirkan banyak rencana tersembunyi di dalam kepalanya.
Pasukan yang tersisa yang mengerumuni benteng itu tetaplah
sebuah eksistensi yang perlu dicurigai!
Jika dia mengerahkan para Suku aliansi begitu saja dan
bertarung, dia tak akan pernah memastikan kemenangan. Bahkan jika Barkhan
menang, itu masih akan sulit. Agar quest itu berhasil, dia harus mengambil alih
benteng. Merebut benteng dari pasukan Undead, bukannya Order of Embinyu akan
sama-sama sulitnya.
"Waktunya perlahan-lahan mendekat." Mata Weed
semakin tajam.
Jika dia hanya menunggu saja, dia tak akan mendapatkan
keuntungan, bahkan jika quest itu berhasil karena kontribusinya rendah. Jika
hanya untuk hadiah yang besar dari sebuah quest kelas S, dia tak bisa hanya
menonton saja.
Keempat kelompok telah kelelahan karena bertarung secara
mati-matian.
Barkhan adalah seorang Lich dengan Vitality yang tak ada
habisnya, tapi dia direpotkan oleh serangan-serangan terkonsentrasi dari para
Priest Order of Embinyu. Sama seperti bagaimana para Priest membunuh para
Undead, himne dan holy magic beterbangan ke arah Barkhan. Bahkan, sang High
Priest Feylord meluncurkan serangan.
Hasilnya, setelah mendatangi benteng bersama para Undead di bawah
komandonya, Barkhan tengah bertarung. Pergerakan King Hydra melambat, dan Mana
milik Black Imoogi tak sebanyak yang sebelumnya.
Benteng itu menjadi lautan api, karena jejak-jejak ganasnya
pertempuran. Perang itu mendekati klimaksnya.
Weed menghunus pedangnya. "Sekarang saatnya untuk
beraksi."
Para Barbarian yang beristirahat dan bersantai-santai
bangkit dengan mata yang berkilauan. Mereka telah beristirahat dan makan dengan
baik, jadi semangat bertarung mereka meluap. Pemulihan kekuatan mereka sangat
cepat.
Hal itu sebagian karena Weed memerintahkan mereka untuk tak
memperhatikan pertempuran dan tak menunjukkan pada mereka pemandangan dari
benteng Embinyu. Mereka akan segera ketakutan, jika mereka melihat Black
Imoogi, King Hydra, dan pasukan Undead.
"Saatnya berburu. Semua pasukan, maju!"
Weed meluncur ke arah benteng bersama para Barbarian,
Yellowy, Bingryong, dan para Phoenix.
* * *
Rooooaaaaaar.
Black Imoogi mengeluarkan dan melempar bebatuan besar dari
tengah udara, saat dia terbang kesana-kemari.
"Mahluk itu dekat dengan tanah. Sekarang! Tembak."
"Konsentrasikan serangan-serangan sihir pada naga
itu!"
Holy magic dari para Priest dan anak panah dari para Archer
beterbangan. Para Skeleton Archer dan Skeleton Mage menembakkan bola-bola api
dan aura hijau beracun ke udara.
Itu adalah serangan-serangan sepele yang bisa di netralisir
dan dipatahkan hanya dengan tatapan belaka, jika itu adalah seekor Naga asli!
Namun, si Black Imoogi harus mengepakkan sayapnya untuk
menghindari serangan-serangan sihir itu. Beberapa sihir menghantam tubuhnya secara
langsung. Setiap kali dia bergerak sambil beterbangan kesana-kemari, serangan
sihir yang tak terhitung jumlahnya mengejarnya dari belakang.
Bahkan ada para Doom Knight dan para Death Knight yang
mengyunkan pedang di atas tubuh Imoogi.
Dia sudah lebih lemah daripada saat pertama kali muncul, hal
itu sangat jelas hanya dari melihatnya bertarung. Dia bisa dengan mudah
memantulkan panah dengan pertahanan dari sisik-sisiknya saja. Tapi sekarang,
dia harus bersusah payah untuk menghindarinya.
Karena menerima serangan-serangan kombinasi dari para Undead
dan Order of Embinyu, ada banyak goresan pada sisik-sisiknya yang lembut tanpa
cacat, yang mana berkilauan seperti batu permata.
Tapi seekor Imoogi tetaplah seekor Imoogi!
Di permulaan dia telah menyemburkan serangan-serangan
pembakar dan memenggal 7 kepala King Hydra, dan menghancurkan setengah dari
benteng Order of Embinyu. Dia mengeluarkan racun dan melelehkan setengah dari
pasukan Undead juga. Dia melemah karena pengurasan Mana yang parah, tapi
kemampuan tempur Imoogi sangatlah luar biasa.
"Itu adalah seekor naga yang lezat. Makan dia!"
Meskipun dia sudah memakan lebih dari 1.000 Prajurit,
kepala-kepala King Hydra meluncur ke arah Imoogi dengan mulut terbuka.
"Beraninya kau? Mahluk sialan sepertimu!?"
Black Imoogi berpaling di tengah udara, untuk merobek
belakang leher King Hydra. Kepala King Hydra segera terpotong, tapi kegembiraan
Imoogi hanya berlangsung sesaat. Kepala baru dari King Hydra segera
teregenerasi.
Regenerasi yang melampaui para Troll!
Setelah bertukar serangan dengan Barkhan, High Priest
Feylord mengkomando para Priest, "Rapal mantra pengorbanan."
"Dewa Embinyu Yang Mulia, kami mendedikasikan tubuh
kami, kirimkanlah sebuah pedang untuk diayunkan di dunia."
Sacrifice Sword!
100 Priest kehilangan HP mereka dan jatuh. Segera
setelahnya, sebuah pedang besar dengan cahaya emas terbentuk di atas Imoogi. Tanpa
menunda lagi, pedang itu mengayun. Imoogi bergegas mengepakkan sayapnya, saat
dia berputar ke samping, tapi sendi sayapnya yang kecil terpotong.
"kuaaaaaaaa! Dasar para bajingan pengecut!" Imoogi
menjerit dalam penderitaan.
Black Imoogi berputar-putar, saat dia menghantam benteng.
Ratusan prajurit, Demonic Spirit, dan para Undead terhantam di bawahnya.
"Habisi naga itu."
"Bantai bajingan itu!"
Para Prajurit dan Undead menyerbu. Meskipun kehilangan satu
sayapnya, Black Imoogi bertarung dengan ganas. Saat matanya berkilauan dengan
ganas, para Prajurit Manusia membeku dan terserang rasa merinding. Menyebabkan
mereka tak bisa bertarung.
Namun, hal itu tak bekerja pada para Undead. Para Doom
Knight menebas secara membabi-buta pada sisik-sisik itu, dan anak panah serta
sihir beterbangan mendekat tanpa memberi si Imoogi kesempatan untuk menggunakan
sihir pemulihan.
Para Dark Knight dan Doom Knight mendekat layaknya kawanan
serangga kecil, memberi damage sedikit demi sedikit pada Black Imoogi.
* * *
Weed, Bingryong, para Phoenix, dan suku aliansi menuruni
gunung batu.
"Serang para Undead terlebih dulu."
Weed menargetkan para Undead yang berada di pinggiran.
"Buru para Undead yang jauh dari Barkhan."
Para Barbarian menembakkan panah pada para Ghoul dan Zombie.
Dipenuhi dengan kekuatan dari para Shaman suku Lekiye, para Undead yang
terserang panah-panah itu meledak dalam kobaran api atau membeku.
"Lenyapkan mereka sepenuhnya, sehingga mereka tak bisa
beregenerasi!"