LMS_V17E05P02

5. Kunjungan Seoyoon (2)
Adalah panggilan dari malaikat misterius yang membuatnya
makan siang. Betapa nikmat makanan yang telah dia masak. Mulutnya penuh dengan
air liur, saat waktu makan siang bergulir. Cukup bersyukur, dia bahkan sudah
mendapatkan sandwich isi iga hari ini.
Seoyoon sedang mengamati reaksi Lee Hyun dengan mata yang
cerah.
"Aku ingin tahu tentang siapa itu, ini sangatlah
baik."
Dengan hati bersyukur, Lee Hyun menulis jawabannya.
Kelasku ada di ruang bisnis, lantai 3, kamar B07, ujung 4.
Silahkan datang jika kamu sempat.
* * *
Ketika waktu kelas mendekati akhir, Lee Hyun menjadi sedikit
khawatir.
"Sebenarnya, tipe cewek macam apa dia?"
Melihat skill memasaknya, dia sangat mengesankan.
"Kesalahannya adalah, dia menggunakan bahan-bahan mewah
yang tak terelakkan, dan dia hanya menggunakan kotak makan siang bermerk
ternama. Tapi, aku tak berpikir dia akan menjadi wanita yang buruk."
Lee Hyun telah menjadi sesosok malaikat misterius di
imajinasinya.
"Hu hu."
Termasuk Choi Sang-Jun, Park Soon-jo, dan Lee Yoo-jung, yang
lain telah mendengar tentang malaikat misterius yang mengemaskan Lee Hyun makan
siang. Karena dia akhirnya muncul hari ini, itu adalah kesempatan perdana untuk
menyelesaikan rasa ingin tahu mereka.
Dengan sadar, Choi Sang-Jun menggelengkan kepalanya.
"Ayolah, hyung! Tidak bisakah kamu memberitahuku
sedikit saja? Tak mungkin ada seorang gadis yang membawakan makan siang dengan
begitu sopan. Di zaman sekarang ini, tindakan seperti itu tidaklah normal.
Yoo-jung, aku benar kan?"
"Jujur saja... adalah suatu keanehan jika dia belum
menunjukkan dirinya sampai sekarang, bahkan sambil meletakkan kotak makan siang
di tempat yang sama, selama lebih dari sebulan. Jangan berharap terlalu banyak,
oppa."
"Hyung, kamu mendengar apa yang Yoo-jung katakan, kan?
Sesosok malaikat misterius adalah sesuatu yang hanya ada di cerita fantasi.
Bisa jadi, dia adalah profesor perawan tua, atau seseorang yang berasal dari
pelayanan sosial."
Meski begitu, senyum di bibir Lee Hyun tak pupus. Jika dia
akan membuat makanan untuknya, yang memiliki arti besar baginya.
"Seseorang yang mencurahkan semuanya untuk membuat
makanan untuk orang lain... tidaklah mungkin jika dia adalah seorang wanita
buruk."
Hubungan pribadi Lee Hyun tidaklah senormal itu. Berikan
sebanyak yang kamu terima. Karena dia telah mengemaskan makan siang untuknya,
dia hanya menyimpulkan jika dia adalah gadis yang baik!
"Cukup sekian untuk hari ini. Kembalilah ketika semua
tugasmu selesai."
Profesor itu meninggalkan kelas dan para mahasiswa menyiapkan
tas mereka satu per satu. Namun, masih ada siswa yang berkumpul di area sekitar
Lee Hyun.
"Menurutmu, orang macam apa yang akan datang?"
"Anggap saja orang tua. Bahkan mungkin seorang
mahasiswa dari jurusan pendidikan jasmani."
Maksudnya adalah mahasiswa seni bela diri dari departemen
pendidikan jasmani, yang membungkuk ke Lee Hyun setiap kali mereka melihatnya. Para
mahasiswa yang akan meninggalkan area di sekitar pintu kelas berhenti seketika,
seakan-akan beku.
"Sialan, Cantik sekali! Itu adalah senior
Seoyoon."
"Huh, apakah dia mengambil kelas berikutnya di
sini?"
Dewi dari Universitas Korea!
Seoyoon memasuki kelas. Sembari mengenakan gaun hijau yang
sangat cantik, dia membawa kotak makan siang dengan satu tangan.
"Tidak mungkin..."
Otot-otot wajah para mahasiswa berkerut. Mereka tahu orang
yang telah mengemaskan makan siang untuk Lee Hyun datang hari ini.
"Apakah makan siang Dewi-nim itu tanpa ampun masuk ke
mulut hyung?"
"Ini adalah tragedi!"
Para siswa laki-laki terkejut dan tertekan!
Lee Hyun juga merasa jika dia telah sangat tertipu.
Sementara sering bertemu Seoyoon di sana- sini, kejanggalan awal dan
kewaspadaan sudah menurun. Mereka telah melalui MT /membership training dan
festival, dan dia bahkan bisa mengatakan jika mereka telah menjadi teman
sembari makan siang bersama.
Seoyoon sungguh
sering memukul bagian belakang kepalanya, tapi sekarang dia bahkan bisa
melakukan itu sembari tertawa. Namun, bagi Seoyoon si pemilik kotak makan
tersebut, dia pasti tegang.
'Dengan jenis desain rencana
rahasia macam apa dia...'
Lee Hyun curiga sejak awal. Dia telah salah, karena lengah
dan tanpa pertahanan saat makan siang.
'Betul! Itu tak baik.
Itu adalah suatu kebodohan. Itu tak berbeda dari tertipu oleh perusahaan
pinjaman, yang mengatakan jika mereka akan membiarkanmu pinjaman uang selama
sepuluh hari tanpa peduli.'
Suatu refleksi diri yang buruk tercermin pada kesalahannya
yang begitu ceroboh!
Seoyoon mendekat dan mengulurkan catatan.
[Kamu akan mendengarkan permintaanku, kan?]
Lee Hyun gemetar seperti aspen
'Jadi dia sudah
menunggu-nunggu saat-saat seperti ini! Selama lebih dari 1 bulan...'
Babi juga disembelih setelah makan makanan yang disajikan
dengan sangat baik. Gadis itu telah membuatnya makan hidangan makan siang yang
direncanakan, agar dia mematuhi permintaan berlebihan. ini semua dikarenakan
kecerobohannya itu!
Namun, Lee Hyun tak ingin hidup dengan memikul hutang. Bunga
akan tumbuh seiring berkembangnya hutang, dan akhirnya itu akan menjadi rawa
yang terus mengikatnya.
"Jika itu adalah permintaan yang cocok dan layak... Aku
akan mendengarkannya."
Seolah-olah lega, dia mengeluarkan catatan yang telah
disiapkan sebelumnya.
[Half Sauce Half Fried membutuhkan teman.]
"Half Sauce Half Fried?"
Lee Hyun memiringkan kepalanya. Bukankah itu nama khas yang
diturunkan dari ayam yang dia besarkan di rumah?
Dia segera menyadari jika gadis itu sedang berbicara tentang
ayam yang telah dia ambil di MT.
"Kamu membutuhkan ayam?"
Seoyoon mengangguk.
Lee Hyun tak menyembunyikan ketegangan nafasnya, dia pun
tersedak dan bertanya lagi. "Seekor ayam betina yang bisa bertelur?"
Seoyoon hanya ingin memberikannya teman. Sampai sejauh ini,
dia tak memikirkan pembagian gender. Namun, karena Half Sauce adalah laki-laki,
kalau dipikir-pikir, membawa perempuan akan jadi lebih baik. Seoyoon mengangguk
lagi.
Pada saat itu, mata Lee Hyun gemetar. dia memaksa dirinya
untuk menolak suatu ekspresi sedih yang intens.
'Memberikan betina
adalah lebih mahal... seekor yang kami besarkan sekarang, adalah anak binatang
yang memakan setengah akar bunga balonyang aku ambil di gunung tempo hari.'
Meski begitu, jika dia menghitung harga makan siang itu,
seekor ayam dapat dianggap sebagai harga yang cukup murah.
Lee Hyun menjawab sebagai persetujuan. "Baiklah.
Yahh... Aku akan membawanya besok."
Tapi Seoyoon menggeleng.
[Aku ingin membawanya setelah melihatnya dengan mataku
sendiri.]
Catatan yang telah dia siapkan sebelumnya, membuat Lee Hyun
berpikir sejenak, lantas setuju.
"Baik. Kamu dapat memilihnya sendiri."
Dia berpikir jika hubungan mereka kurang kepercayaan.
'Sepertinya dia ingin
memilih ayam terbaik, karena dia mengemas banyak makan siang. Ayam yang paling
gemuk dan paling mahal.'
Ayam-ayamnya dibesarkan dengan baik untuk menjadi mutu
tertinggi. Betina petelur bahkan akan terbang sembari mengepakkan sayap mereka,
segera setelah bertelur. Karena semua ayamnya memiliki nilai hampir setara pada
harga pasar, dia mengizinkan cewek itu untuk datang ke rumahnya.
* * *