LMS_V17E08P02

8. Pertemuan dengan Da’in (2)
Gadis itu memiliki kekuatan menyerang, tapi dia juga punya
keunggulan untuk menghajar monster dengan keras ketika menggila.
Saat dia mengayunkan gadanya, Da’in sesekali bergumam pada
dirinya sendiri.
"Bagaimanapun juga, penyerangan harus dilakukan dengan
tangan. Tidaklah menyenangkan, ketika kamu berburu tanpa kepuasan menghajar
musuh."
Sebagai Shaman paling populer di Morata, dia selalu membantu
dalam party Pale.
Zephyr mengangguk.
"Nona Da’in dapat diandalkan, karena dia dapat
menetralisir racun dan bahkan menyembuhkan. Sepertinya, Hwaryeong dan Da’in
bisa pergi bersama-sama untuk membantu Weed."
Setelah mereka memutuskan siapakah orang-orang yang akan
pergi ke penjara bawah tanah, Yurin menggambar sebuah lukisan berdasarkan
penjelasan Weed. Dalam gambar, Yurin, Da’in, dan Hwaryeong berdiri di samping
Weed, di pintu masuk penjara yang gelap.
Keuntungan dari Picture Teleportation adalah, beberapa orang
bisa dipindahkan sekaligus. Memang, melakukan teleportasi pada sejumlah besar
orang adalah suatu hal yang tak mungkin, karena semua orang harus digambar pasa
selembar kertas.
Mereka juga tak bisa teleport di bawah tanah yang terlalu
dalam, karena keterbatasan Mana.
"Picture Teleportation!"
Yurin, Hwaryeong, dan Da’in menghilang, seolah-olah mereka
tersedot ke gambar. Kemudian, seolah-olah digoyangkan, mereka tiba-tiba muncul
pada tempat di mana Weed sedang menunggu, yaitu pintu masuk penjara bawah
tanah.
Mooooo!
Yellowy menyambut mereka dengan wajah lembut, seolah senang
melihat mereka. Dia adalah seorang pejantan, dan sebagai ciri khas makhluk
berjiwa seni, dia menyukai wanita cantik.
"Ohh, betapa tampan dan gagahnya banteng ini."
Hwaryeong dengan lembut membelai leher Yellow. Ini adalah
saat yang bahagia bagi Yellowy, dia langsung saja mengendurkan rahangnya dengan
ekspresi naif.
"Oppa, berapa berat kawan kita ini?"
"Dia adalah sapi Korea kelas top. Aku menambahkan
sedikit bagian-bagian khusus, seperti ribeye."
"Dia tampak lezat. Mestinya cukup nikmat, jika kamu
memasaknya dengan pelan-pelan, dan makan kaldu tulangnya dicampur dengan
nasi."
Yurin, bercanda karena dia berada di depan Weed!
Kulit Yellowy tampak memucat. Sementara itu, Weed dan Da’in
melihat satu sama lain.
Wajah Da’in sulit untuk dikenali, karena kutukan yang telah
diterimanya di Morata. Dia bisa saja menyingkirkan kutukan itu, tapi dia urung
melakukannya, untuk melihat bagaimana rekasi Weed terhadap dirinya.
Da’in membungkukan pinggang dengan ringan, saat pertama dia
menyambutnya. "Halo. Aku mendengar banyak hal tentangmu."
Gadis itu menyambutnya sambil menyembunyikan perasaan rumit,
karena sudah tak bertemu dengan Weed dalam waktu yang lama. Weed memperkenalkan
diri secara singkat.
"Aku adalah Sculptor Weed. Jadi kamu Shaman yang
diperkenalkan oleh Pale."
"Namaku Da’in."
Suatu percikan melintas pada mata Weed. Sejak dia mendengar jika
ada seorang Shaman bernama Da’in di party Pale, dia pikir itu adalah suatu
kebetulan yang aneh.
"Da’in... dan kamu mengatakan jika dirimu adalah
seorang Shaman."
"Kenapa memangnya?"
Weed menggeleng seolah untuk membersihkan sesuatu dari
pikirannya. "Bukan apa-apa. Hanya saja aku teringat suatu memori lama
sebentar."
"Jenis memori apakah itu?"
"Hanya... suatu kenangan yang aku simpan seorang diri.
Sekarang bukan waktunya untuk berbagi cerita panjang."
Weed berbicara dengan dingin, karena dia ingat memori pahit
dari Lavias.
Banyak orang berkumpul untuk melihat-lihat setelah mendengar
kabar, jika dia telah tiba di pintu masuk penjara bawah tanah. Ada juga
orang-orang yang mengikutinya dari kuil Order of Matallost. Akan lebih baik
untuk menyewa tentara bayaran Smith, dan sampai ke cepat tujuan.
"Mari kita pergi ke penjara bawah tanah terlebih
dahulu, dan ngobrol kemudian."
Weed mengeluarkan pedangnya dan maju. Dia telah menggunakan
Sword Grind dan Armor Polish sebelumnya, jadi tak ada yang bisa menahannya saat
ini.
Da’in mengayunkan gada saat dia melantunkan mantra. Weed
terbungkus efek mantra yang memperkuat Strength, meningkatkan Agility,
kecepatan gerak, dan kecepatan serangan, dan bahkan mengeraskan kulitnya.
Efeknya begitu luas, sehingga sulit dipercaya apakah dia
benar-benar seorang Shaman biasa. Kekuatan Weed meningkat sebesar lebih dari
230, dan kecepatan gerakannya juga menjadi sangat cepat.
Seluruh tubuhnya diluapi dengan kekuatan, seakan-akan dia
telah menjatuhkan suatu barang bawaan yang berat. Dengan meningkatnya Stamina
dan Agility, dia merasa bisa berlari seperti angin dan melompat dari tebing ke
tebing. Dia merasa seolah-olah bisa berjalan seperti seekor cheetah!
'Dia seorang Shaman
yang luar biasa,'
Weed berpikir demikian dalam hati. Salah satu Shaman terbaik
di Morata, kemahiran skill-nya jauh dari rata-rata.
* * *
"Sunggu luar biasa dungeon penjara bawah tanah ini. Aku
tak berpikir akan sedalam ini."
Warrior Hon melihat tempat sekelilingnya. Penjara bawah
tanah Embinyu dikabarkan memiliki ukuran besar, serta labirin rumit dan
berbagai tes objek uji coba.
Level monster yang ada di sini juga tinggi, dan terdapat
begitu banyak perangkap juga. Para Thief dalam party mencoba untuk
menonaktifkan semua perangkap, tapi masih butuh lebih dari dua puluh lima hari
bagi mereka untuk berjuang menemukan jalan ke tempat para Priest Order of
Matallost ditahan.
Ada lebih dari 40 pemain yang telah menerima quest Rescue
the Prisoners of the Order of Matallost bersama-sama, dan level mereka juga
cukup tinggi. Mereka hanya mampu menyisir dungeon luas tersebut sampai ke titik
ini. Karena, mereka mendapatkan bantuan dari para pemain seperti Explorer dan
Elementalist.
Paladin Billeo mengatakan,
"Karena itu adalah suatu penjara di bawah Benteng
Embinyu... ini benar-benar bukan penjara biasa. Menurutmu, kapan kira-kira Weed
akan datang?"
Mage Easton menyalakan api unggun dengan tenang, sembari dia
menjawab.
"Kami mendengar sudah dia meninggalkan Morata, jadi
tidakkah perjalanannya ke sini menghabiskan waktu selama lima hari atau
lebih?"
Galia tampak tak yakin. "Secepat itu?"
Maksudnya, itu adalah jeda waktu yang terlalu cepat, jika
dibandingkan dengan seberapa lama yang mereka habiskan dalam penderitaan.
"Kami memberitahu jalannya. Karena kita juga sudah
menyingkirkan semua perangkap, dia harusnya bisa lebih mudah tiba ke sini dalam
waktu empat atau lima hari. Meskipun mungkin memakan waktu lebih lama, kamu
tahu itu."
Hon membuat keputusan sebagai pemimpin party.
"Kalau begitu, karena kita tak bisa membuang-buang
waktu juga, mari kita berburu di area ini, sementara kita menunggu."
"Haruskah?"
"Lihatlah di sekitarmu. Yang lainnya juga
berburu."
Ada monster dalam jumlah besar di penjara bawah tanah.
Karena itu adalah tempat di mana cahaya tak bersinar masuk, di sana dihuni oleh
iblis-iblis mengerikan atau makhluk yang telah dikutuk oleh Embinyu. Mereka
juga berlevel cukup tinggi. Kebanyakan, yang muncul adalah monster berlevel
350.
"Dia harusnya bisa sampai ke sini dalam waktu lima hari
jika dia bergegas."
* * *