LMS_V19E02P04
2. Makan Malam Di Pulau Ipia (4)
Weed memutuskan untuk bertanya secara langsung.
"Cerita-cerita macam apa yang kamu sukai?"
"Hmmm... Aku sangat suka cerita petualangan, terutama
cerita petualangan dari laut! Tapi, aku mungkin tak akan memiliki ketertarikan
apapun pada cerita-cerira dari seorang Skeleton."
Weed berpikir tentang sebuah petualangan yang berhubungan
dengan laut dan wilayah-wilayah sekeliling.
"Aku punya banyak petualangan hebat dari lautan."
"Oke, aku akan menceritakan padamu sebuah cerita yang
menarik."
"Tampaknya itu seperti buang-buang waktu."
"Aku pernah mendengar seorang petualang tertentu dari
Kerajaan Rosenheim..."
Dimulailah sebuah cerita petualangan untuk merebut perhatian
si pelayan perempuan itu, membuat para pelayan terkesan, dan membuat bar itu
menjadi lebih bergembira.
*Kkiruru!*
Tepat saat dia hendak mengungkapkan kisah dari petualang
itu, seekor burung terbuat dari emas terbang dan hinggap di pundaknya. Si
Golden Bird dengan matanya yang terbuat dari safir menatap Delia. Sesosok manis
memakai sebuah mahkota berlian.
Si Golden Bird muncul di saat yang sangat tepat!
Para tamu di bar itu menatap dengan terkejut pada si Golden
Bird. Golden Bird membuat para player takjub, karena mereka tak pernah
mendengar tentang hal semacam itu.
"Ya ampun! Apa kamu memelihara burung misterius
ini?"
"Ya."
Kekuatan persahabatan dengan Delia, karyawan dari kedai ‘Gadis
Menunggu di Pelabuhan’, telah meningkat sedikit.
"Boleh aku menyentuhnya?"
"Tentu saja."
Karena itu tak merugikan untuk menyentuh, sentuhan
berkali-kali diizinkan. Delia secara ringan mengeluskan jarinya pada si Golden
Bird.
"Aku tak tahu jika ada burung yang seperti ini. Kamu
pasti seorang petualang yang hebat!"
Kekuatan persahabatan dengan Delia, karyawan dari kedai ‘Gadis
Menunggu di Pelabuhan’, telah meningkat secara signifikan.
Perlakuan si Skeleton norak meningkat pesat!
Jika kamu melewatkan sebuah peluang untuk mendapatkan
kedekatan yang besar, kamu pasti akan menyesalinya. Meskipun sekarang dan nanti,
dia jatuh ke dalam kemalangan di Benua Versailles, dia sekarang menjalani
petualangan yang diimpi-impikan di laut.
tapi sekarang, dia bisa memiliki kapal layar berukuran
sedang, tak ada perlunya untuk khawatir tentang bencana-bencana kecil...
Karena, mengkomandani Kapal Hantu memiliki bencana-bencana kecil yang tak ada
habisnya.
Juga, tak ada perlunya untuk membicarakan tentang kebocoran
air yang sudah menjadi kebiasaan, penyaringan udara yang mengerikan, rumput
laut yang terjerat di kemudi, dan sekelompok pelaut kotor dan rekan-rekan yang
siap untuk melompat ke mulut monster laut, tanpa banyak bicara.
Satu-satunya alasan dia datang ke laut adalah karena si
Golden Bird telah menunjuk ke lokasi di sebrang laut. Weed siap untuk menculik
Golden Bird dengan suaranya yang halus. Ya, suasana tersebut mempertahankan
sebuah tema Skeleton tertentu, dan telah memberinya harapan yang berkelanjutan.
"Si Golden Bird menunjuk suatu tempat bukan? Apa itu
ada hubungannya?"
"Sayangnya aku belum tahu. Namun aku yakin ada
hubungannya dengan runtuhnya Kekaisaran Niflheim. Apa kamu pernah mendengar
tentang hal itu?"
"....Itu adalah Kekaisaran Niflheim, kan? Topik itu
mencakup banyak nama sejak dulu, tapi aku tak tahu apa-apa tentang mereka. Tapi,
jika kamu berbicara tentang Laut Utara, maka kamu harus berbicara pada kakek
North Thira, dia sering berlayar di utara. Bukankah akan lebih baik untuk
berbicara dengannya kemudian menanyaiku?"
"Boleh aku tahu di mana bisa bertemu dengannya?"
"Dia tinggal di dekat pulau Imperial Villa timur. Lebih
mudah untuk menemuinya di depan rumahnya selama siang hari."
Weed merasakan sebuah firasat.
Kadang-kadang, pentunjuk terkecil pun bisa menyebabkan
terjadinya hal-hal besar. Ada kemungkinan jika North Thira tak tahu apa-apa
tentang Kekisaran Niflheim. Namun, itu adalah informasi yang tak harus mengharuskannya
membayar, jadi dia menerimanya sebagai sebuah hadiah.
Weed merenggangkan bahunya yang lebar.
"Ini semua berkat keberuntunganku!"
*Kkiruru!*
Si Golden Bird tertawa bersama Weed!
Patung-patung yang diciptakan oleh seorang master memahat,
seperti sang Kaisar benar-benar unik, mereka memiliki hubungan yang tenang.
'Patung hidup seperti
yang satu ini benar-benar tak biasa. Burung ini jauh lebih cerdas daripada yang
aku buat.'
Weed berpikir tentang semua ketidak-mampuan dari
bentuk-bentuk burung besar.
'Dalam hal bentuk, ada
banyak ketidak-efesiensian. Penampilan indah dan sayap yang menarik mata, tapi
kakinya tak nyaman untuk menulis, makan, dan membawa sesuatu.'
Sembari Weed merenungkan geometri dari makan vs membawa.
"Hyung-nim, kamu datang duluan."
Zephyr muncul membawa sebuah joran pancing. Rekan-rekannya
sebelumnya pergi secara terpisah di Pulau Ipia, tapi Zephyr menghabiskan
waktunya untuk minum di bar.
"Selamat datang, tuan!"
Delia menunjukkan sosok keramahan yang cerak!
"Mister, kamu sangat luar biasa! Kamu telah menangkap
seekor ikan yang sangat besar!" Salah satu dari tas milik Zephyr terdapat
berbagai ikan langka.
"Bagi seorang Angler hebat sepertiku, ini sangatlah
mudah!"
"Oh, aku tak pernah melihat Sunfish sebesar itu."
Para pelayan wanita mengerumuni Zephyr!
"Bukankah ini Cinnamon Ganhan? Aku secara pribadi akan
memberimu sebuah piring tembikar, jika kamu mau menjual ini."
"Juga ada rumput laut, kulit kerang, dan bubuk mutiara
yang bagus, yang mana mungkin bagus untukmu. Menurut beberapa jurnal
pengobatan."
"Ini mungkin akan bagus!"
"Tuan Angler, duduklah di sini. Apa kamu punya
pertanyaan-pertanyaan atau membutuhkan sesuatu yang lain?"
Popularitas Zephyr di antara para pelayan wanita sangatlah
besar.
'Orang ini... dia
bahkan tak harus menanyakan tentang rumput laut.'
"Apa kamu mengetahui suatu macam rahasia?"
"Kayu manis."
Sementara itu Yurin menggunakan skill Picture Teleportation
untuk bepergian.
"Oh Yurin, aku ingin menggunakan banyak kayu
manis."
Seolah-olah untuk menjawab pemikirannya, Yurin segera muncul
setelahnya.
"Uh huh, sungguh sistem yang bagus."
Dia tak bertanya kenapa Yurin baru muncul. Hanya saja,
tiba-tiba ada awan hitam di latar belakang kehidupan cinta Zephyr, dia merasa
ingin menangis.
* * *
Sebuah pesta malam bulan purnama di Pulau Ipia, semua orang
berbagi cerita-cerita mereka sambil minum bir. Dalam suasana tersebut,
Hwaryeong menceritakan kisahnya tentang bagaimana dia menyusun lagu-lagunya di
berbagai negara.
"Aku pertama kali melihat Menara Eiffel saat aku
berusia 16 tahun."
"Menara Eiffel... maksudmu bangunan baja di
Perancis?"
"Weed, kapan kamu melihat itu?"
"Dalam perjalanan liburan musim panasku. Apa kamu mau
melihat poto-potonya? Aku juga punya beberapa poto perjalanan yang lain."
Perancis, Italia, Belanda. Jerman, Inggris!
Weed bisa bercakap-cakap dengan Hwaryeong tentang
negara-negara itu.
"Rasa perjalanan ke luar negeri sangat berbeda..."
"Hei, aku harus bepergian karena bandku. Aku melakukan
yang terbaik saat bepergian! Jalur Inggris benar-benar kecil, tapi yang paling
ramai, kan?"
Hwaryeong kebanyakan hanya mendatangi kota-kota besar saja,
karena pertunjukkannya membutuhkan ruang yang luas, jadi dia tak melihat banyak
pedesaan. Berbicara tentang band yang diselaraskan dengan bakat Hwaryeong,
membuatnya meneteskan air matanya.
"Apa menurutmu kita punya waktu untuk pergi
sekarang?"
Wajah Bellote tersipu merah cerah.
Mata Mapan dengan panik berkeliaran seolah dia sedang menunggu
sesuatu dan kemudian mengangguk dengan hormat. Dia memegang satu set kartu
dengan desain yang bagus.
Yurin secara khusus melukis adegan tersebut dan bermain
kartu.
Meminum alkohol pada suatu suasana yang bagus!
Hanya ada jumlah orang yang sempurna, untuk sebuah pesta
besar!
"Ini taruhannya, 10 gold."
"Itu akan menjadi cukup besar. Semua taruhan adalah
akhirnya."
* * *
Da’in berada di pesta pantai di bawah malam bulan purnama.
"Tampaknya kamu baik-baik saja."
Weed tampak bahagia bersama rekan-rekannya. Itu adalah
gambaran yang ia bayangkan di rumah sakit.
'Sebelum operasi itu,
aku tak tahu, apakah aku akan meninggalkan dunia ini selamanya... Aku takut,
jadi aku tak mau mengakui jika aku sangat memikirkan kamu.'
Itu gila. Apa yang dikatakan pikiranmu tak selalu apa yang
ingin diterima hati.
'Ah, Royal Road tak
terlalu menarik. Aku tak tahu kapan aku bisa log in nanti. Sejak awal, keluarga
dan teman-temanku hanya akan khawatir. Aku merasa begitu kesepian. Aku hanya
ingin ketenangan sebelum melakukan operasi. Jadi, aku tak memberitahumu tentang
hal itu pada akhirnya.
Tapi akhirnya, aku
mendapatkan keberanian karena aku tahu jika seseorang akan mengingatku
selamanya. Bahkan, tanpa sebuah penyampaian secara terus terang. Aku ingin
tetap sebagai orang yang se-spesial itu, tanpa menyebabkan kamu khawatir
tentang ketidak-nyamanan yang lain.
Kemudian, aku khawatir
tentang cerita seperti apa yang harus aku katakan padamu. Jadi, aku secara
sengaja tak mengubah penampilanku yang dikutuk ini.'
'Maaf.'
Tapi, Weed… Sekarang
kamu tampak benar-benar bahagia, bersama teman-teman dekatmu. Aku minta maaf jika
aku tak bisa berbicara dengan tepat padamu. Dan sekarang, itu mustahil untuk
bertanya apakah kamu menyukaiku. Ini adalah takdirku, untuk bertemu denganmu
lagi. Aku punya sebuah ilusi fantastis. Dengan kenangan tentang kita, yang kamu
ukirkan pada bumi, aku benar- benar senang.'
"Tapi semuanya tak masalah sekarang. Weed, sekarang
kamu baik-baik saja, pikiranku tenang sekarang. Itu artinya, kamu bisa
mencintai seseorang yang lain bukan? Mungkin untuk yang terbaik... tapi...
bahkan jika kamu mengatakan jika sekarang itu baik-baik saja kan?... untuk
tetap ada di sampingmu."
Air mata mengalir dengan lembut dari mata Da’in. Namun, dia
berjalan ke lokasi lain, mereka perlahan-lahan digantikan dengan tawa yang
sungguh-sungguh.
"Cinta pertama.... Pada akhirnya cinta pertamamu adalah
aku, kan?"