LMS_V20E07P01 Fire Giant

7. Fire Giant (1)
Setelah berkelana lebih dalam ke dungeon, sungai lava yang
mengalir mulai terlihat. Sungai lava bawah tanah memiliki lebar melebihi 400
meter!
Suhu tinggi menyengat yang dipancarkan, cukup menguras
tenaga siapapun yang mendekat. Seoyoon agak menjauh dari sungai itu, berbeda
dengan Weed yang justru menuju langsung ke arahnya.
Jika bukan karena resistensi api yang tinggi miliknya, dia
pasti sudah menderita sejumlah damage tinggi sekarang. Sementara Weed dan
undead-nya tak menunjukkan banyak perubahan pada tubuh mereka, Yellowy dan
Seoyoon berkeringat cukup banyak. Dan juga, Stamina mereka sekarang terkonsumsi
lebih cepat.
Setelah mengkonfirmasi jika tak ada jalan alternatif untuk
melewati sungai tersebut, Weed pun akhirnya membuat suatu pengumuman.
"Kita harus pergi ke seberang dengan menggunakan
itu."
Batu dan logam ditemukan mencuat di tengah-tengah sungai
lava. Ukuran batu yang terkecil hampir tak cukup untuk dipijak oleh kaki. Sedangkan,
ukuran yang lebih besar adalah sekitar 13 kaki. Banyak dari batu-batu tersebut
yang memiliki permukaan datar.
Meski begitu, itu bukanlah satu-satunya hal yang ditemukan
di sungai lava tersebut. Para Fire Giant yang membuat kelompok ekspedisi lari
tunggang-langgang, sedang tidur dengan kaki dan ekornya berada di dalam sungai
lava tersebut.
Dan apa yang menghubungkan dua sisi dari sungai lava
tersebut adalah jembatan tali yang mungkin digunakan oleh para Inferno Knight
ataupun para Chaos Warrior. Weed memeriksa tali yang tampaknya terbuat dari
kulit Bollard yang saling dililitkan.
"Hmm, tak yakin apakah ini aman, lebih baik kita
mengujinya dengan undead. Chaos Warrior 1, kau pergi duluan."
"Baik Tuanku."
Dengan gerakan undead Chaos Warrior yang kaku, makhluk itu
mulai menyeberangi jembatan tali. Lebih mudah bagi undead untuk menyeberang,
karena dia tak memiliki rasa takut akan kematian. Setelah melintasi tiga
perempat dari jembatan tali, kemudian dia menggunakan teleportasi untuk
mencapai sisi lain jembatan.
"Bagus. Mari kita bergerak."
Para undead lain kemudian bergantian menyebrang, sementara
Tori terbang di atas membawa Geumini dan Yellowy.
Yellowy, setelah melihat lava panas yang mengalir, merasa
takut, dan mulai meronta-ronta. Tapi, setelah berupaya keras, akhirnya mereka
berhasil menyeberang.
Sekarang, giliran Weed dan Seoyoon. Tiba-tiba, Weed bertanya
pada Seoyoon.
"Apakah kamu takut?"
Seoyoon menggeleng, dan kemudian berjalan cepat menuju
jembatan tali. Weed berjalan di belakangnya. Dia kemudian meraih tali dan
menatap ke bawah, apa yang dia lihat adalah pemandangan yang cukup menakutkan. Gelembung
yang bermunculan dari lava merah menghasilkan panas intens.
Satu kali saja melakukan gerakan salah, maka mereka akan
langsung diantar ke neraka!
Weed, merasa cemas, dan mulai bergumam.
"Kamu adalah seorang pria yang hidup melalui berbagai
situasi yang lebih buruk dari ini. Terus saja, tak ada yang harus kamu takuti,
kan? Meskipun melintasi jembatan tali mungkin berisiko dan berbahaya, tapi
monster di sini juga menggunakan jembatan ini, dan tampaknya tak ada masalah.
Terkadang, aku harus menganggap diriku sendiri sebagai orang yang
beruntung."
Begitu Weed selesai bergumam, 10 Chaos Warrior muncul di sisi
lain jembatan. Tampaknya, itu adalah sekelompok Chaos Warrior yang mengintai
area ini.
"Aku bisa merasakan kehadiran seseorang."
"Undead!"
"Bersihkan undead yang menyerang. Bunuh orang yang
mencemarkan saudara-saudara kita!"
Para Undead Chaos Warrior yang memegang kapak merah, Tori,
Van Hawk, Golden Bird, Geumini, dan Yellowy bersiap-siap untuk menyerang.
Mereka adalah satu-satunya yang bisa secara langsung
mencegat musuh untuk saat ini.
"Bentuk formasi pertahanan! Chaos Warrior 1, 2, dan 3
fokuslah untuk melakukan serangan pada salah satu dari mereka, dengan
menggunakan teleportasi."
Weed mengkomando pertempuran selagi masih berada di jembatan
tali. Dan dia pun bersiap-siap untuk melantunkan sihir kutukan. Tapi kemudian,
sosok mirip belut raksasa tiba-tiba muncul dari lava.
Belut ini terlihat seperti monster, lantas mulai
menyemburkan bola api. Dan bola api itu meledak pada jubah Weed dan armor
Seoyoon.
[Anda telah menerima damage api dari serangan Baovant.]
Pengorbanan!
Jika apinya tak dipadamkan, damage akan terus menumpuk. Sementara
mereka berdua memulihkan diri dari serangan yang tiba-tiba, sekelompok Baovant
lain muncul dan menyemburkan lebih banyak bola api.
Karena peningkatan resistensi api, damage tersebut menjadi
lebih ringan. Tapi, situasi saat ini terbukti jauh lebih berbahaya.
Selain itu, setiap kali bola api dari Baovant mengenai
mereka, jembatan tali terus bergoyang. Dan membuat Weed terjerembab sampai 2-3
meter, setiap kali dia mencoba untuk melangkah.
Menyeimbangkan tubuh saja tidaklah gampang. Dan sekarang,
melintasi jembatan itu adalah pekerjaan yang semakin sulit!
"Master dalam bahaya!"
Van Hawk berteriak saat dia melihat Weed dalam keadaan
kritis.
Weed berurusan dengan sekelompok monster yang berbeda,
sembari berusaha keras untuk menjaga keseimbangan tubuhnya. Tapi, dia
beranggapan jika Baovant adalah ancaman yang lebih besar. Sehingga, dia pun
memutuskan untuk menangani mereka terlebih dahulu.
'Mereka berada di dalam
lava, jadi aku tak bisa menyerang secara langsung. Black magic adalah
satu-satunya serangan yang bisa aku gunakan, karena aku tak punya mantra yang
bisa melawan atribut api mereka.'
Rangkaian sihir air, itu akan menjadi bantuan besar dalam
situasi ini. Andaikan saja dia bisa menggunakan sihir air atau es saat ini. Meski
demikian, Weed hanya bisa menggunakan mantra-mantra dasar. Bahkan, jika dia
memiliki buku mantra sekalipun.
Karena dia bukanlah kelas Mage, dia tak akan bisa
menghasilkan damage maksimum dari menggunakan mantra-mantra tersebut. Sehingga,
metode itu tak akan bisa mengalahkan Baovant.
'Aku tak mau melompat
dan mendarat di atas batu.'
Meskipun batu yang menonjol memiliki permukaan datar, itu
masihlah sangat meragukan. Karena, mungkin dia bisa tergelincir ke sungai lava,
setelah mendarat.
Melawan Baovant di sungai lava sudah jelas bukanlah pilihan!
Bahkan, jika situasi berubah menjadi pertempuran langsung
dengan memakai Daemon Sword. Sebagai seorang Necromancer, damage fisik yang
Weed berikan akan sangat lemah.
'Gawat.'
Weed sangat cepat dalam hal pengambilan keputusan, tapi
Seoyoon bertindak terlebih dahulu sebelum dia memutuskan sesuatu.
'Aku tak ingin
melihatnya mati.'
Para Baovant mulai melancarkan pengeboman beruntun, tapi
Seoyoon memblokir serangan- serangan tersebut, hingga HP miliknya berkurang
sepertiga. Weed terkejut dengan tindakan yang diambil Seoyoon.
Light Sword!
Salah satu skill pedang dari kelas Berserker.
Setelah menerima damage, dia segera mengaktifkan skill kuat
ini. Ini adalah skill pedang baru yang ia pelajari, setelah mendapatkan
pengalaman dari pertempuran sebelumnya. Pedang Seoyoon sekarang ini terbungkus
dengan cahaya merah terang. Dia kemudian mengayunkannya ke arah Baovant.
Kwagwagwagwang!
Dengan mengkonsumsi Mana, pedang itu menciptakan ledakan
yang kuat.
Light Sword adalah sebuah skill sederhana. Hanya perlu Mana
untuk mengaktifkannya, dan bisa secara langsung mengurangi HP monster dengan menembus
pertahanan mereka.
Karena melarikan diri dari pertempuran ini, adalah suatu
pilihan yang tak menguntungkan. Satu-satunya pilihan yang tersisa adalah
menghadapi mereka. Jadi, Seoyoon mengabdikan dirinya dalam menggunakan skill
pedang.
Meskipun ada banyak skill lain yang bisa dia gunakan, skill
itu masihlah sangat efisien. Karena, kecepatan serangannya begitu cepat, dan
kekuatan destruktif-nya cukup tinggi. Tapi, Mana milik si Berserker terkonsumsi
dengan cepat.