Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V20E08P03

gambar


8. Perang Ras di Las Phalanx (3)



Mantra-mantra Lich ini sangatlah berguna, tapi itu hanya dapat diaktifkan dari jarak dekat. Dan Weed melakukan aksi gila-gilaan untuk bisa mengaktifkan sihir ini.
Menggantung di punggung suatu monster berlevel ultra-tinggi, Chaos Daejeonsa mengayunkan Dragon Sword, menyerap HP dan Mana-nya. Itu adalah suatu pergerakan yang tak pernah terpikirkan oleh siapapun!
"Skeleton pengganggu dan pengecut, kau masih belum mati?!"
Kubichya yang masih sibuk menangkis undead, belum sanggup menghentikan Weed. Jika tak ada undead yang menangkis dan mengganggu serangan Kubichya, Weed tak akan bertahan selama ini.
Weed menyegel tubuh Kubichya di tempat, dengan suatu pergerakan yang sangat beresiko!
Meskipun Weed mungkin memiliki keuntungan dalam posisi seperti itu, masihlah sangat sulit baginya untuk menyerang atau mengaktifkan serangan sihir macam Dark Spear.
"Kuaaa!"
Kubichya berteriak sambil melampiaskan semua kemarahannya pada serangan, dan terus mengurangi jumlah undead!
Tidaklah mudah bagi Weed untuk mempertahankan posisinya di punggung Kubichya.
Setiap kali Kubichya bergerak, Weed harus berpegang lebih kuat, agar terus menempel. Dan ketika Kubichya mengayunan kapak ke bagian belakang kepalanya, Weed menghindarinya dengan bergerak gesit bolak-balik.
Weed bagaikan seekor belalang yang menempel pada badan seekor badak yang sedang mengamuk!
Aksi menempel pada tubuh Daejeonsa Kubichya membuat Weed begitu tegang, sampai-sampai semua rambut di tubuhnya berdiri tegak. Dan juga, bahkan hanya menyentuhnya sudah cukup untuk membakar seseorang.
"Blink."
Kubichya mencoba menggunakan skill teleportasi, tapi gagal. Karena Weed terus-menerus menguras HeP dan Mana-nya, dia tak bisa menggunakan skill-nya.
"Skeleton sialan! Kau berani menjadikan punggungku sebagai pelana, aku akan membunuhmu!"
Kubichya sekarang terfokus untuk membunuh Weed. Tapi sama seperti sebelumnya, Weed masih mampu menghindari serangan yang terus-menerus mengganggunya.
Tiba-tiba dari dalam asap, Golden Bird dan Eunsae muncul. Menggunakan kemampuan transformasi, mereka berubah menjadi tombak dan pedang. Mencapai kecepatan maksimum, kedua senjata itu merubah haluannya ke arah Kubichya!
Serangan itu seperti dua kilatan cahaya yang memotong udara. Meskipun serangan itu mungkin memberikan damage besar, belum tentu mereka bisa mengenai target dengan situasi seperti ini.
Kubichya pasti akan mencoba untuk menghindari serangan itu, sehingga Weed membutuhkan gangguan dari para undead untuk menjaganya tetap di tempat.
Weed memperhitungkan waktu sebelum Kubichya memulai tindakan menghindarnya. Sembari berencana untuk mengantisipasi tindakan lawannya, Weed pun meneriakkan perintahnya.
"Undead, serang dia!"
Para undead Chaos Warrior bergegas dengan kecepatan tinggi untuk menubruk Kubichya, dan melakukan apapun yang bisa mengganggu pergerakannya. Kubichya terpaku di tempat, sehingga tombak dan pedang menembusnya di bahu dan pinggul.
"View Status!"
Sementara menjadi seorang Necromancer, Weed bisa menggunakan skill yang dapat mengungkapkan status Kubichya.
[Chaos Daejeonsa Kubichya
Salah satu monster kelas bos di Las Phalanx.
Secara kebetulan, dia bisa memperoleh Dragon Sword ketika masih kecil. Sejak saat itu, dia mampu memenangkan berjuta pertempuran di Las Phalanx dan menjadi Chaos Daejeonsa. Memiliki kekuatan begitu besar, dia punya keinginan membara untuk mendominasi.
> Mampu menggunakan sebagian sihir yang tersegel pada Dragon Sword.
>Setiap kali berada di area atribut api, regenerasi HP akan meningkat hingga 3 kali lipat.
>Pandangannya kabur, hampir mati, kelelahan, dan bingung karena efek dari sihir kutukan.
>Karena luka parah, efisiensi tempur sedikit berkurang.
Health: 21%
Mana: 9%]
Memiliki Leadership yang tinggi, Kubichya mampu memimpin para Chaos Warrior untuk membunuh dua Fire Giant hanya dalam rentang waktu satu jam.
Tapi, akumulasi damage yang dia terima dari pertempuran sampai sejauh ini, ditambah lagi dari Corpse Explosion, serangan keroyokan dari undead, Tori, Van Hawk, Golden Bird, dan Eunsae. Itu semua mengurangi HP-nya sampai tersisa 21%.
Meskipun demikian, si Chaos Warrior kelas bos itu masih terbukti menjadi lawan yang tangguh. Karena level pemulihannya sangatlah tinggi!
Namun, Kubichya juga mulai putus asa sehingga dia meminta bala bantuan.
"Kuaaaaa! Musuh menyerangku. Para Warrior, datanglah ke sini!"
Para Chaos Warrior terdekat menanggapi panggilan tersebut.
"Daejeonsa dalam bahaya."
"Musnahkan musuh baru!"
Menggunakan skill teleportasi mereka, para Chaos Warrior bergegas ke tempat Kubichya. Namun, para Inferno Knight dan Fire Giant menghalangi jalan mereka.
Weed harus memberikan damage lebih besar pada Kubichya, sebelum bala bantuannya tiba. Karena tak ada jaminan jika monster-monster itu dapat menahan mereka untuk waktu yang lama.
Tapi setelah mempertimbangkan segala situasi, Weed sudah memikirkan penanggulangan terlebih dahulu.
"Situasi ini semakin buruk setiap detiknya. Corpse Explosion!"
Tubuh pertama dari Fire Giant yang sudah mati digunakan untuk mantra itu. Gelombang kejut mengguncang seluruh dungeon, dan menyebabkan gumpalan asap dan api mengisi seluruh area.
[Corpse Explosion telah meningkat 1 level.
Permusuhan dari para Fire Giant telah mencapai nilai maksimum.
Pengaruh item yang menurunkan permusuhan akan melemah.
Disarankan jik Anda harus menghindari menarik perhatian Fire Giant.]
Beberapa serpihan yang berasal dari mayat Fire Giant terbang menuju Weed. Karena ledakan besar yang terjadi, enam Chaos Warrior tewas. Dan banyak musuh lainnya tergeletak di tanah.
Weed sekarang telah memperoleh lebih banyak waktu sehingga dia tidak bisa membuang-buang kesempatan ini. Van Hawk memulai serangannya untuk memanfaatkan kesempatan ini bersama-sama dengan Tori.
Weed juga memanipulasi para undead untuk menyerang Kubichya yang terluka, sementara Golden Bird dan Eunsae bersiap untuk menghimpitnya dari kedua sisi.
"Potong dia!"
Golden Bird dan Eunsae meluncur ke bawah dengan kecepatan sangat tinggi, mencakar Kubichya, memberikan sejumlah besar damage.
"Bagaimana bisa prajuritku tumbang dengan mudah di sini? Anjing-anjing Inferno Knight sialan! Aku harus secara menyeluruh menghancurkanmu dan para undead-mu di sini."
Para undead terus menyerang, tapi kali Kubichya melancarkan serangan balik yang kuat dengan kapaknya. Para undead hanya bisa mengorbankan diri mereka sendiri. Hanya sekitar tujuh undead Chaos Warrior yang selamat.
"Aerial Bind!"
Sebuah badai terbentuk di area sekitar, dengan Kubichya sebagai pusatnya. Rasanya seperti penghalang yang membatasi area, lantas mencegah Van Hawk dan para undead melarikan diri.
"Keuheuheuheu, aku akan membunuhmu terlebih dahulu!"
Dengan Van Hawk yang terjebak di dalam penghalang angin tersebut, Kubichya memulai pertempuran satu lawan satu.
Kubichya mengayunkan kapaknya dengan kecepatan yang luar biasa. Melihat serangan itu, Van Hawk fokus ke pertahanan, tapi dia tak mampu menahan kekuatannya dan terpental. Akhirnya Kubichya, setelah mengacaukan Van Hawk, menebasnya dengan pedangnya.
"Ku... uugh."
Setelah pertempuran yang tak terhitung jumlahnya, Van Hawk akhirnya tewas. Tapi karena tubuh dan jiwanya telah tersegel oleh black magic di dalam kalung, masih memungkinkan untuk memanggil ulang dia setelah cooldown item selesai.
Namun, karena dia mati lebih awal, sebagian besar kekuatan pada party Weed telah menghilang dari medan pertempuran. Tapi setidaknya, dia, entah bagaimana caranya, mampu menurunkan HP Kubichya sebesar 3%.
'Kami benar-benar terisolasi.'
Weed sudah menganggap jika peluang untuk menang sekarang sangatlah tipis. HP tersisa Kubichya masih sangat tinggi, dan dia memiliki level dan defense yang tinggi. Hal itu semakin memperburuk keadaan.
'Aku harus membiarkan Golden Bird dan Eunsae mundur sebelum terlambat.'
Dengan situasi seperti ini, Weed tak dapat melarikan diri. Sehingga, dia menginstruksikan Golden Bird dan Eunsae untuk terbang melalui celah penghalang angin, sebelum mereka ikut terbunuh.
Adapun untuk Seoyoon, dia langsung bergegas menuju Kubichya melewati asap tebal, yang terbentuk setelah Fire Giant meledak. Pedangnya sekarang memancarkan cahaya merah ganas.
Sementara HP dan Mana Kubichya terus terkuras, rentetan hujan meteor meluncur ke arahnya. Sebuah serangan yang mengabaikan segala macam pertahanan.
* * *



< Prev  I  Index  I  Next >