Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V20E10P06

gambar


10. Upacara Pernikahan Seulroeo (6)



Semuanya dimulai dengan kesempatan bertemu di kabin instruktur, pada saat mereka masih menjadi pemula, di Kerajaan Rosenheim. Kemudian, ketika Weed berubah wujud menjadi Orc Karichwi, mereka melakukan perjalanan bersama-sama di Land of Despair.
 Setelah itu, mereka pergi pada suatu petualangan bersama-sama di utara, menanam Wood Elf Seeds dan berburu Bone Dragon. Dan di Las Phalanx, Weed bertarung bersama-sama dengan gadis itu, meskipun dibayar dengan nyawanya.
Meskipun begitu, sulit bagi Weed untuk melakukan pekerjaannya, karena Seoyoon berada di dekatnya. Tapi tidaklah berlebihan untuk mengatakan, jika banyak patung indah yang Weed ciptakan dengan inspirasi dari kecantikan Seoyoon.
Bagaimanapun juga, Grandmaster Piece pertama yang telah dia ciptakan, adalah sebuah patung yang terinspirasi oleh Seoyoon. Bahkan Moonlight Sculpture pertamanya juga didasarkan pada gadis itu.
Setelah menyadari jika mempelai wanita bergaun pengantin, yang tak lain adalah Seoyoon, sudah mendekat, ingatan Weed membeku seketika.
Melalui berbagai kebetulan, nasibnya kini sekali lagi terkait dengan Seoyoon, meskipun dia masih takut untuk menerima kenyataan itu. Karena Weed percaya jika masih banyak pria lain yang lebih sempurna darinya, cocok untuk gadis itu. Weed kemudian mengingatkan dirinya sendiri:
'Nenek pernah mengatakan kepadaku, penampilan wanita bukan berarti segalanya.'
Sementara banyak pikiran mengisi kepala Weed, Seoyoon mendekat dan semakin dekat. Dengan kata-kata nenek dalam pikirannya, Weed memutuskan untuk menilai Seoyoon dengan tenang.
'Jika gadis itu cantik, maka kamu akan bahagia selama 3 tahun. Jika dia adalah seorang juru masak yang mahir, maka kamu akan selamat selama 30 tahun. Dan jika dia pintar, maka kau akan memiliki 3 generasi bahagia.
Seoyoon sangat cantik, sehingga harusnya ada tambahan jumlah tahun. Jadi, 6 tahun kebahagiaan?'
Bahkan, setelah menjadi pacar atau suaminya, masihlah sulit untuk mengabaikan penampilan Seoyoon yang sangat elok itu. Kamu bahkan akan berpikir jika kamu sedang berada di surga, saat kamu melihat wajah Seoyoon sedang tidur di sebelahmu, di saat kamu bangun!
Namun, penampilan yang memukau tersebut akan berkurang dalam 6 tahun ke depan, meskipun dia tak begitu yakin apakah ini akan berlaku pada gadis secantik itu.
'Setelah 6 tahun, dia masih berusia 20-an, dan aku memiliki perasaan jika dia akan menjadi lebih cantik seiring berjalannya waktu.... Pokoknya, menikahi seorang wanita yang tahu cara memasak, akan mendapatkan kebahagiaan selama 30 tahun, dan itu adalah yang terbaik.'
Dia sudah mencicipi makanan yang disiapkan dengan segenap kemampuan Seoyoon, lengkap dengan bumbu di dalam kotak makan siang, beserta catatan tertulis darinya. Hidangan itu disiapkan dengan kemampuan yang cukup mumpuni, bahkan tak kalah dengan kemampuan memasak Weed.
'Aku rasa, aku akan mendapatkan 30 tahun kebahagiaan, karena dia tahu cara memasak.'
Mereka bisa memasak bersama-sama, jika Weed punya istri seperti itu. Dan menghabiskan tahun- tahun mereka yang tersisa dengan mengembangkan dan meningkatkan resep masakan.
Seoyoon juga memiliki nilai cukup bagus di Universitas Korea Selatan, bahkan tanpa menghadiri kelas. Ketika Weed mengambil kuliah bersama-sama dengannya, dia tahu jika gadis itu benar-benar seorang pendengar yang baik dan selalu menulis catatan.
Selama ujian, gadis itu memberinya catatan pada bagian yang Weed tak mengerti, dan ketika Weed mengintip di dalam tas si gadis, apa yang dia temukan adalah tesis asing dan buku-buku teknis. Dia membaca banyak buku selama waktu luangnya.
'Dia memiliki otak yang cemerlang.'
Bahkan, dengan kriteria penilaian neneknya, dia tidak bisa menurunkan standart Seoyoon.
'Pasti ada kekurangan. Kekurangannya cukup tersembunyi, setiap orang memiliki poin buruk di suatu tempat. Seperti mendengkur... atau sejenisnya. Meskipun begitu, dia tidur dengan tenang selama MT.'
Dalam sekejap, Weed ingat suatu saat tertentu.
'Dia bersandar padaku ketika tertidur saat itu. Itu adalah kebiasaan tidur yang cukup buruk. Dia juga makan dan minum begitu banyak. Bahkan, dia memiliki sikap berlebihan dengan mengambil 2 hidangan sampingan, pakai sumpitnya.'
Weed, entah kenapa, mencoba untuk mencari-cari kesalahan Seoyoon. Dia bahkan mencoba untuk menunjukkan setiap kesalahan kecil pada kebiasaan si gadis. Bahkan, ketika berburu bersama Seoyoon tempo hari, Weed selalu menganggap Seoyoon sebagai orang yang mengancam hartanya kapan saja.
Setelah itu, Seoyoon memberikan ucapan salam singkat, dan menggenggam tangannya. Pendeta kemudian bertepuk tangan untuk melanjutkan upacara.
"Benar-benar suatu kehormatan untuk memimpin acara penuh suka cita seperti ini... Mempelai pria, Sir Seulroeo, lahir di Kastil Herodes, menemukan suatu metode untuk mengontrol aliran Mana, kemudian menjadi murid dari Guru Montau...
Mempelai wanita, Tuan Putri Letia, lahir di keluarga Evelynn yang bergengsi, mempunyai kegemaran berbudidaya pohon dan bunga... Upacara pernikahan ini memiliki makna besar bagi Kekaisaran Niflheim... Pernikahan antara pria dan wanita yang berbudi luhur..."
Weed menguap, karena dia memaksakan diri mengikuti upacara yang membosankan ini. Tak ada gunanya menghafal isi pesan pendeta, seolah-olah itu akan dikeluarkan di ujian.
Semakin pendek pesan pendeta, maka akan semakin baik. Namun kenyataanya, pesan tersebut semakin lama saat dia mulai mengagungkan seorang Saint yang dapat membuat bunga mekar secara alami, dengan kupu kupu yang terbang di hadapannya.
'Pada akhirnya, ini semua hanya tentang penghormatan dan pemujaan.'
Weed hampir saja menyerah, namun akhirnya dia mencapai bagian akhir dari pesan pendeta tersebut. Setelah itu, akhirnya tiba Pertukaran Sumpah, puncak upacara pernikahan.
"Apakah kamu bersedia menerima wanita ini sebagai istrimu? Apakah kamu berjanji untuk selalu bersamanya di kala susah dan senang, sakit dan sehat, selalu mencintai dan menghormatinya, mengesampingkan semua hal, dan menganggapnya sebagai belahan jiwa seumur hidup?"
Agar tak merusak pernikahan, Weed harus menjawab dengan jujur, dan melingkarkan cincin di jari Seoyoon.
"Aku bersedia."
Weed menggenggam tangan Seoyoon .
Sebagai seorang Berserker, seharusnya tangan gadis itu telah terbiasa mengalami banyak pertempuran. Tapi kenyataan bertentangan dengan itu, tangannya sangat ramping dan memiliki corak kulit sempurna.
Weed bahkan menemukan kuku di jari-jarinya yang sangat cantik, saat dia melingkarkan cincin.
Kali ini, Uskup Cyprianus berpaling ke arah Seoyoon dan mengajukan pertanyaan.
"Apakah kamu berjanji untuk selalu bersamanya di kala susah dan senang, sakit dan sehat, selalu mencintai dan menghormatinya, mengesampingkan semua hal, dan menganggapnya sebagai belahan jiwa seumur hidup?"
Memiliki rambut rapi dengan makeup mempesona, Seoyoon yang mengenakan gaun pengantin telah merenungkan banyak hal.
Pertemuan pertamanya dengan Weed sampai saat ini. Mereka telah menghabiskan banyak waktu bersama-sama. Dia secara akrab berkenalan dengan Weed melalui hewan yang dibesarkan olehnya, yaitu Yellowy, Geumini, dan patung-patung hidup lainnya.
Dia takut dan gelisah saat berhadapan dengan orang lain. Tapi bersama Weed, itu tak terjadi. Cha Eunhee pernah berkata padanya dengan cemas:
"Apakah kamu akan terus hidup seperti ini?"
"......."
Seoyoon ingin mengatakan sesuatu, tapi dia masih sangat takut untuk berbicara. Namun tak mungkin baginya untuk bercakapan dengan seseorang, dan menyampaikan perasaannya.
"Hidup ini bukan tentang menggenggam awan yang melayang. Sebagai seorang remaja, kamu harus pergi bersekolah dan terlibat dalam kegiatan sekolah. Sibukkanlah dirimu dengan aktivitas sehari-hari. Jangan khawatir tentang apa yang harus diberitahukan pada orang tuamu. Bahkan, jika nilaimu memburuk beberapa poin."
Dia menyuruhnya untuk hidup lebih layak, bukannya hanya keluar-masuk pemeriksaan kesehatan yang terasa seperti neraka.
"Kamu harus pergi merasakan kebebasan yang orang dapat, ketika memasuki perguruan tinggi. Meskipun begitu, kamu perlu memulai persiapan untuk bekerja pada tahun kedua, karena persaingan sengit di dunia pekerjaan."
Perang dunia kerja akan semakin ganas setiap tahunnya. Jika kamu tak bersiap terlebih dahulu, kamu akan mendapatkan kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan kemudian.
"Lihatlah aku, usiaku sekarang hampir 30 tahun, dan apa yang aku kerjakan tiap hari hanyalah kerja- kerja-dan-kerja. Sejak aku keluar dan bargabung pada komunitas sosial. Tapi aku masih belum menikah, jadi aku harus menjalani wawancara pernikahan yang membosankan selama liburan di rumah, agar cepat menemukan seorang calon pria untuk dinikahi."
Seiring penuaan, kepribadian seseorang akan semakin sensitif, kamu harusnya sadar bahwa masa muda terus meninggalkanmu tiap hari.
"Seoyoon, masih terlalu dini bagimu untuk menyerah, dan mengakhiri hidupmu di dalam sangkar. Lagipula."
Cha Eunhee tersenyum dengan lembut.
"Kebahagiaan dapat ditemukan, bahkan pada hal yang paling sederhana sekalipun. Kamu harus hidup seperti orang lain dan berteman dengan banyak orang sembari kamu bersekolah, teman-temanmu akan berjalan bersama denganmu sebagai sahabat seumur hidup. Dan jika kamu menemukan kegiatan klub di perguruan tinggi yang kekurangan anggota, maka kamu harus mencoba untuk menekuni hobimu."
"......."
"Dan juga, setelah kamu masuk ke dalam suatu perusahaan, akan ada saat-saat ketika kamu akan merasa stres, marah, dan jengkel. Sampai-sampai kamu ingin menulis surat pengunduran diri segera setelahnya. Tapi jika kamu sukses, bukankah kamu akan mendapatkan suatu kepuasan karena pencapaianmu?
Ketika kamu beranjak tua, kau akan mulai mencari teman hidup, dan setelah itu, membesarkan anak di usia 30 atau 40 tahun bukanlah suatu pilihan yang buruk."
"......."
"Melewati usia dewasa adalah saat-saat di mana kamu mengalami sebagian besar kebahagiaan hidup. Namun, hal yang aku khawatirkan adalah, kamu akan kehilangan masa-masa itu."
Meskipun ekspresinya tak pernah berubah, dia masih mendengarkan apa yang dikatakannya.
"Hidupmu bukanlah suatu kehidupan biasa. Jika kamu hidup di dalam duniamu sendiri, tanpa berteman dengan seorangpun.... maka kamu tak mungkin bisa membuat banyak kenangan indah. Itu adalah hal yang sungguh disayangkan.
Kamu harus memberanikan dirimu sampai saat-saat itu datang. Jika tidak, hal-hal yang begitu kamu sukai dan membuatmu bahagia.... semuanya akan lenyap begitu saja."
Seoyoon mengerti kata-kata Cha Eunhee, tapi hatinya menolak itu.
Namun, kebersamaan dengan Weed sangat mengingatkannya pada perkataan tersebut. Terutama, saat desa miskin Morata mengadakan festival, hatinya merasakan kehangatan hanya dengan berada di sisi Weed, dan membuatnya merasa sangat bahagia.
Kehangatan itu sebanding dengan kehangatan yang terpancar, saat mereka saling menggenggam tangan, bukannya kompor yang terbakar.
Setelah makan masakan yang Weed buat, mereka melakukan petualangan bersama-sama, dan melihat patung buatannya. Seoyoon merasa jika dia ingin menjadi teman dekatnya, bukan hanya penyemangat dari jarak jauh. Gadis itu memiliki hati yang beku, tapi dia ingin menyampaikan bahwa dia begitu mencintai kehangatan itu.
Meskipun itu adalah sesuatu yang belum disiapkan, dan dia bisa saja tersandung setiap saat. Namun, dia mengumpulkan semua keberaniannya saat ini. Memiliki perasaan gugup dan kegelisahan dalam dirinya, dia berbicara dengan suara gemetar.
"Y-Ya, aku bersedia."



< Prev  I  Index  I  Next >