LMS_V21E10P02
10. Teman (2)
Dengan penglihatan mereka sangat baik, mereka melihat para
Undead yang berbaris di atas dek. Para Zombie, Ghoul, Burning Skeleton, Lesser
Undead bersama dengan para Witch dan Death Knight. Bahkan, ada para Archmage
dan Dullahan.
Mereka mulai meluncurkan black magic ke arah armada Kerajaan
Haven dan kapal-kapal bajak laut.
"Itu adalah bendera Immortal Legion yang pernah Weed
hadapi!"
"Apa, kenapa mereka menyerang kita? Bukankah seharusnya
mereka menyerang Weed, terhadap siapa mereka menyimpan dendam."
Baik armada Drinfeld dan armada Bajak Laut merasa
benar-benar kewalahan. Bahkan, ketika mereka belum melakukan sesuatu yang salah
pada para Undead itu. Tak disangka, para Undead itu akan mengumpulkan kekuatan
angkatan laut terkuat miliknya, untuk menghadapi mereka.
Weed juga tak nyaman dalam banyak artian. Dia memiliki
banyak jalinan hubungan naas dengan Immortal Legion.
"Dengan tanganku sendiri aku mengirim Lich Shire pada
peristirahatan abadinya. Selama waktu itu, dengan bantuan para Orc dan Dark
Elf, aku mengalahkan banyak Immortal Legion. Aku bahkan memanggil Barkhan untuk
bertarung melawan Order of Embinyu..."
Immortal Legion bukanlah kawan maupun lawan.
Armada tersebut terdiri total 45 kapal perang berwarna
hitam!
Mereka berada pada tingkat yang sama, dengan kapal perang
ship of the line milik Drinfeld. Kapal itu punya sejumlah besar senjata. Selain
itu, yang berbaris di dek adalah para Undead yang biasanya tak mudah untuk
dihadapi.
Weed, yang sebelumnya pernah bertarung melawan Immortal
Legion, tahu betul tentang seberapa kuatnya mereka.
"Bahkan, jika tak ada Necromancer yang memimpin, itu
masih akan sulit untuk menghadapi Immortal Legion."
Itu konyol untuk melawan Immortal Legion, saat mereka tak
siap untuk bertempur. Ada kemungkinan jika salah satu Kapal Hantu dari
armadanya, mungkin tak mengikuti perintahnya dan menyerang Immortal Legion.
Meskipun Bingryong, Phoenix, dan para patung hidup tak
menyerang, mereka diperintahkan untuk memeriksa mereka. Immortal Legion yang
membawa kapal perang mereka, melakukan penyerangan terlebih dahulu dengan
meriam dan sihir pada kapal perang Drinfeld dan Griffith.
Api berkobar di kapal perang yang tenggelam, karena
penembakan tersebut!
Pertempuran yang dimulai oleh Immortal Legion berlangsung
selama 2 jam dan berakhir saat armada Drinfeld dan armada Griffith mundur dari
pertempuran.
Mereka masih bisa memulai kembali pertempuran, karena
setengah dari mereka masih dekat dengan kapal lain yang masih dalam pertempuran.
Tapi sekarang ini, sudah tak mungkin untuk menangkap Weed lagi.
Setelah mereka semua mundur, perang tersebut benar-benar
berhenti. Saat suara tembakan meriam yang memekakkan telinga sepenuhnya berkurang,
pemimpin dari Immortal Legion mendekati Weed.
Kapal-Kapal Hantu menyebar ke kedua sisi, dan membuka jalan
di tengah-tengahnya. Itu bukan karena perintah Weed, beberapa dari Undead
begitu takut, hingga mereka menghindari Immortal Legion.
Semengerikan itulah, para Undead takut pada senior mereka.
"Hmmm."
Meskipun melalui pertempuran panjang, pikiran Weed memproses
sangat cepat.
'Aku ingin hidup bagaimanapun
caranya. Tapi jika aku mati, maka harus dengan kerusakan sangat minim.'
Kemungkinan dia keluar dari situasi ini hidup-hidup, seperti
menemukan tiket lotere yang menang di sisi jalan.
Hwaryeong berhenti menari, dan semua perhatian sekarang
diarahkan pada kapal Weed. Saat dia sedang berdiri di haluan sembari haluan itu
bergoyang, Weed memproyeksikan Death Aura yang sangat kuat. Jika itu di darat,
dia bisa saja mengabaikan tanggung jawabnya, dan melarikan diri. Tapi, ini di
laut.
'Mengingat mereka tak
secara langsung mulai menyerang kami, mungkin ada kemungkinan kecil untuk
bercakap-cakap dengan dengan mereka. Mungkin sekarang dikarenakan aku dalam
keadaan Undead yang sama seperti mereka, mereka mungkin memandangku kan?'
Di tengah medan perang, para Wyvern dan Bingryong terus
mengumpulkan item-item yang ditinggalkan.
Armor Tallock miliknya, equipment-equipment dan harta
ditinggalkan bersama Golden Bird, Silver Bird, dan Yellowy jadi sekarang dia
tak punya uang!
Weed bergumam dengan giginya yang berwarna kuning.
'Tak masalah jika aku
mati. 2 kali atau 3 kali aku bisa mengejarnya dengan melakukan perburuan 2 atau
bahkan 3 kali lebih banyak. Immortal Legion! Aku pasti akan membalas
dendam."
Jika Immortal Legion membunuhnya, dia akan membalas dendam
di kemudian hari.
'5 tahun, tidak... aku
akan menemui kalian dalam 20 tahun. Pada saat itu, aku akan memiliki level yang
tinggi dan aku akan balas dendam.'
Tak ada batas waktu untuk membalas dendam!
Weed menunggu di haluan dengan dadanya yang dibusungkan dan
bahunya ditarik mundur dengan bangga. Bagaimanapun juga, dia tak mau bertarung
dengan Immortal Legion.
Meskipun levelnya jauh lebih tinggi dari yang sebelumnya, tak
ada kesempatan menang jika melakukannya sendirian. Bahkan, jika dia menggunakan
teman-temannya dan sekelompok bawahannya, mereka semua akan tetap menerima
sejumlah besar damage.
Jika semua patung hidup itu mati, benar-benar tak akan ada
apa-apa lagi yang tersisa. Jadi, dia tak mengambil risiko berbahaya semacam
itu.
'Aku akan mati demi
orang-orang, jadi cukup bunuh saja aku.'
Dalam hatinya dia menjadi menguatkan tekadnya, bahkan
dihadapan Immortal Legion. Dia bahkan tak sedikitpun merasa jika dia lebih
rendah.
Di wajah dan matanya, Immortal Legion tak berarti apa-apa
baginya. Dia secara arogan memancarkan kesan jika dia memiliki otoritas dan
karisma untuk dengan mudah menginjak-injak mereka dan mati ditangannya. Weed
mengirim whisper pada party-nya.
- Semua orang pergi dari sini. Mundurlah dan tunggu di tempat,
di mana Yellowy berada. Bingryong dan para Wyvern mendaratlah, dan lindungi
Yellowy serta yang lainnya. Dan pastikan, apa yang terjadi pada Geumini tak
akan terjadi lagi.
Saat kapal perang berhenti dekat dengan kapal Weed, seorang
manusia Undead yang terlihat seperti manusia katak reptil melangkah keluar.
[Anda telah melihat monster Hashilsa legendaris
Penguasa Kapal Hantu di laut.
Seorang laksamana menjanjikan yang lahir di kota bebas, dan
dia suka pergi berpetualang. Dalam salah satu perjalanannya, mencari legenda
laut yang tidak diketahui, dia sayangnya menerima kutukan mengerikan yang
mengubahnya menjadi katak.
Penampilannya berubah mengerikan, setelah dia menjadi
terlalu terobsesi pada lebih banyak kekuatan. Dia mengikat kaki krunya ke batu
dan menyuruhnya berjalan di atas papan, di atas laut. Dan dia bahkan tidak ragu
untuk menjatuhkan mereka saat melakukan kekejaman.
Akhirnya, dia didorong oleh armada angkatan laut yang lain. Dia
dilahirkan kembali oleh Overlord Undead Barkhan sebagai seorang Dark Mage,
untuk menjadi bawahannya.
Selama perang besar Undead, sejumlah besar Undead menghilang.
Tetapi karena kebangkitan Barkhan, mereka muncul sekali lagi.
- Karena kemunculan Hashilsa, seseorang mulai masuk kedalam
keadaan ketakutan. Kemampuan fisik menurun.
- Moral dari kru jatuh ke tingkat terendah. Tidak mungkin
untuk menertibkan kembali.]