Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V21E10P06

gambar

10. Teman (6)



Seoyoon memang cantik, cerdas, dan baik hati, hampir sampai ke poin dari seorang bidadari. Meskipun Lee Hyun mengalami suatu kekalahan yang mengerikan dalam permainan GoStop, tapi tetap saja.
'Dia adalah seseorang yang baik padaku.'
Selain itu, dia berasal dari keluarga kaya. Lee Hyun berpikir jika tak ada yang bisa ia berikan padanya, yang belum Seoyoon miliki.
Sejak Lee Hyun masih kecil dia harus menghadapi banyak kesulitan.
Di sekolah, semua teman-teman sekelasnya membual tentang belanja bersama orang tua mereka untuk membeli sepatu. Dan setiap kali mereka memamerkan pakaian dan mainan mereka, dia harus tetap membungkuk di atas mejanya. Sembari dia harus khawatir tentang tagihan listrik, tagihan air, dan uang sewa. Setiap kali dia pulang.
Sekarang Lee Hyun tak perlu terlalu khawatir tentang masalah biaya hidup, dan dibandingkan dengan orang lain yang seusianya, dia memiliki tabungan sendiri yang cukup banyak.
Meski demikian, karena dia masih muda dibandingkan dengan orang lain, dia telah melalui banyak pengalaman yang berbeda. Untuk menjadi seorang teman laki-laki Seoyoon, yang memiliki segalanya, bukanlah hal yang mudah.
Bahkan, jika Seoyoon menginginkannya. Hal terbaik adalah menghindarinya. Hati Seoyoon selalu ada di kejauhan. Jarak tersebut bukanlah sesuatu yang bisa dengan mudah menyempit.
"Putriku, ketika dia masih kecil, dia mengalami sebuah trauma. Dan untuk waktu yang sangat lama, dia tak bisa berbicara. Hanya baru-baru ini, sejak dia bersamamu, dia mulai berbicara lagi. Tapi dia masih hanya berbicara denganmu saja... Lee Hyun."
Dia mendengar banyak hal yang tak ia ketahui, tentang kehidupan Seoyoon dari ayahnya.
'Dia benar-benar tak bisa berbicara....'
Selama 10 tahun dia hidup di dalam sebuah bangunan tertutup dari dunia luar. Seoyoon berada dalam kondisi yang menyedihkan. Keluarganya telah melihat kondisinya menjadi tak bisa berbicara, sangatlah sedih.
"Bagiku, kamu adalah seseorang yang sangat berjasa. Jadi, aku telah mempersiapkan sebuah hadiah untukmu. Aku tahu ini tidaklah sepadan untuk semua yang telah kamu lakukan. Tapi, ambillah ini dan teruslah menjadi teman baik Seoyoon, dan aku akan memberimu hadiah lagi. Tolong teruslah bantu menyembuhkan luka putriku. Tetapi di luar itu, mungkin akan sulit. Jadi, aku harap kamu mengerti."
Presiden Jeong Deuk Soo meletakkan sebuah amplop putih di samping cangkir teh tersebut.
"Aku mendengar jika kamu memiliki banyak hal untuk dibayar, jadi aku telah memasukkan uang ke dalamnya."
Lee Hyun mengangkat kepalanya dan membuat kontak mata dengan Presiden Jeong Deuk Soo, setelah melihat amplop itu.
"Aku minta maaf aku tak bisa menerima ini. Alasan kenapa Seoyoon bisa berbicara adalah karena kehendaknya sendiri. Aku tak melakukan apa-apa untuknya."
"Itu bukanlah jumlah yang kecil.... itu akan membantumu dalam situasimu saat ini."
"Ini bukan karena harga diriku."
Lee Hyun mulau berpikir tentang biaya bulanan untuk bulan ini. Biaya hidup dan biaya makanan, asuransi dan tabungan adiknya. Dan juga biaya rumah sakit neneknya yang harus dibayar secara rutin.
Radang sendi kronis dan perawatan kankernya telah mengurangi vitalitasnya membuatnya lemah. Selama rawat inap dan rehabilitasi selama beberapa bulan, Lee Hyun telah bersama-sama dengan orang-orang yang lebih tua dari yang lainnya.
Pertumbuhan dari pemikiran dan tutur bahasanya, dia pelajari dari duduk di sudut pasar, berbicara dengan orang-orang. Meskipun dia bisa pulang, ada sedikit perawatan dan kelangsungan pengelolaan yang bisa ia lakukan daripada di rumah sakit, jadi dia menginap.
Setiap bulan, jumlah uang yang perlu dibayarkan sangatlah banyak, Lee Hyun terus mendapatkan lebih banyak uang melalui Royal Road.
"Uang.... memang benar-benar hal yang berharga. Aku pikir jika seseorang tak perlu mempertahankan harga dirinya untuk uang. Memang benar jika aku membutuhkan banyak uang untuk keluargaku. Namun, aku bisa membiayai keluargaku dengan uang yang aku peroleh sendiri."
Jika itu ada di dalam Royal Road, dia bisa secara sengaja menolaknya. Hanya agar dia bisa memeras lebih banyak uang!
Tapi di kehidupan nyata, dia tak mau menerima uang semacam itu. Dia bisa membiayai keluarganya dengan kemampuannya sendiri. Jika untuk alasan ini, dia bisa mencapai apapun. Sekertaris yang berdiri disamping Presiden Jeong Deuk Soo mulai berbicara.
"Ini adalah uang yang presiden berikan. Anggap saja itu sebagai tanda terima kasih, untuk semua hal yang telah kamu lakukan sampai sekarang."
"Aku tak bisa menerima ini, karena aku menganggap Seoyoon sebagai seorang teman."
"Apa?"
"Aku tak mau mendapatkan uang dengan menjual persahabatku. Sebagai seorang teman, kamu ada untuk membantu saat mereka mengalami saat-saat yang sulit. Dan aku juga berpikir jika seseorang seharusnya tak mengharapkan apapun sebagai imbalan."
Jika dia menerima uang tersebut, itu akan menjadi bantuan yang besar bagi dirinya. Dia mengetahui penderitaan dikejar hutang, untuk waktu yang lama. Dia tak mau memberi makan keluarganya dengan uang yang diperoleh melalui menjual pertemanannya.
Lee Hyun berpikir pada dirinya sendiri.
'Satu-satunya hal yang aku tahu adalah bagaimana caranya mendapatkan uang.'
Presiden Jeong Deuk Soo tak memiliki saran yang lain.
"Aku percaya padamu, pria muda memang kuat. Mulai dari sekarang, tolong bantu Seoyoon agar tak terluka lagi."
"Aku akan berusaha sebisanya."
Setelah Lee Hyun menyelesaikan percakapannya, dia bangkit dari kursinya. Dia mengikuti para pengawal keluar dari vila tersebut, dan melihat kembali pada rumah mengesankan, yang dimiliki oleh ayah Seoyoon.
Ayah Seoyoon hanya menyuguhkan uang padanya untuk memastikan motifnya. Meskipun itu adalah sebuah pertemuan yang meninggalkan kesan buruk, dia iri pada fakta jika Seoyoon masih memiliki orang tua.
Sejak pertama kali mereka bertemu, eksistensi Lee Hyun diabaikan. Kemudian, dia menciptakan Patung Freya yang menyerupai Seoyoon, yang mana dikagumi oleh orang-orang. Seoyoon adalah tipe orang yang layak ditakuti, kamu hanya bisa melihat dan melindunginya dari kejauhan.
'Itu pasti 10 juta won. Itu adalah hal yang bagus jika aku tak mengambilnya. Mulai dari sekarang, aku akan membuat diriku sendiri melakukan lebih banyak perburuan, dan bekerja keras untuk menghasilkan uang, sebanyak yang baru saja aku tolak.'
Presiden Jeong Deuk Soo meminum dari gelas wine-nya.
"Kesan yang aku dapat darinya, dia adalah seorang pria yang baik. Untuk menyembuhkan hati Seoyoon, aku bisa melihat jika dia adalah orang terbaik untuk melakukannya. Tetap saja, untuk menolak 1 milyar won. Apakah jika bahwa dia membutuhkan uang adalah laporan yang salah?"
* * *

Pasukan-pasukan yang kuat telah memperluas wilayah mereka dengan cepat di seluruh Benua Versailles. Karena sudah sangat lama, master Guild Hermes, Raphael menyambut tamunya dengan senang.
"Sudah lama sekali, sejak kita berpisah di Sky City Lavias. Kenapa kamu baru kembali sekarang?"
"Aku hanya berkeliaran di sana-sini. Aku melakukan berbagai petualangan dan perburuan."
"Selamat datang kembali. Ada banyak orang yang akan senang saat kamu telah kembali."
Da’in meletakkan staff miliknya dan duduk di kursi. Sejak permulaan Royal Road, para player inti dari Guild Hermes, Raphael dan yang lainnnya yang telah berburu bersama-sama, saat ini semuanya telah berkumpul.



< Prev  I  Index  I  Next >