LMS_V22E04P03

4. Kunjungan ke Kantor Utama (3)
Choi Sang Jun bertanya pada petugas Humas perempuan tentang
informasi yang berguna bagi karyawan.
"Seberapa... seberapa tinggi gaji karyawan Unicorn yang
baru masuk?"
Semua perhatian mahasiswa tertuju pada petugas Humas.
"Itu tergantung pada departemennya. Sebagai kebijakan perusahaan,
gaji spesifiknya tak dapat diungkapkan kepada orang luar. Tapi, alokasi bonus
dan keuntungan lebih dari..."
Pada akhirnya, informasi yang paling penting, yaitu gaji
tahunan tak diberitahu. Tapi para mahasiswa tahu dari organisasi berita jika
karyawan baru Unicorn menerima gaji yang sangat menggiurkan.
Bahkan, setelah semua kesejahteraan yang diberikan oleh
perusahaan kepada para karyawannya, mereka masih menerima keuntungan berlimpah
dari bisnis yang berbeda. Selama kamu memenuhi persyaratan, mereka akan
memberikan banyak uang padamu.
Lee Hyun pasti memiliki bukti yang lebih nyata tentang
nominal uang yang berani mereka keluarkan.
Sejak kontrak pada Hall of Fame, Unicorn Corporation telah
mengirimkannya empat bongkah iga dan satu set buah setiap kali liburan tiba.
Dikemas secara terpisah, setiap kali dikirimkan. Dan pemasukan departemen store
masih menunjukkan, betapa banyak uang yang dihabiskan oleh Unicorn untuk paket
bingkisan.
"Jika ini adalah tentang uang... Berapa banyak uang
yang perusahaan habiskan untuk kertas timbul pada toilet?"
Suatu perusahaan kelas dunia benar-benar berbeda, dapat
dikatakan jika mereka sangat peduli pada para Stafnya.
Terakhir kali dia berada di sana, dia bertemu dengan Yoon
Soo Jang. Namun Lee Hyun tak bisa bertemu dengannya sekarang, karena dia
didedikasikan untuk proyek jangka panjang pada Departemen Humas Proyek.
Tak ada karyawan yang mengenali Lee Hyun. Itu adalah akhir
hari pertama mereka di Markas Unicorn!
Keesokan harinya, mereka dijadwalkan untuk mengunjungi
pabrik-pabrik dan laboratorium. Mahasiswa Universitas Korea ditempatkan di
suatu resor seperti Hotel, lengkap beserta makan malam dan akomodasi lainnya.
Keesokan harinya, sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan, seolah-olah mereka sedang berada dalam study tour berisikan
materi-materi yang disampaikan oleh para karyawan.
"Ini adalah pabrik yang menciptakan sistem inti
kapsul."
Delapan robot dirakit dan diuji secara bersamaan. Benda ini
dapat berjalan, melakukan perintah dasar, dan dapat menggerakkan peralatan. Robot
yang telah diinput berbagai program, secara langsung diproduksi oleh anak
perusahaan Unicorn Corporation, bernama Node.
Perusahaan memiliki berbagai macam produk. Ada robot yang
dirancang untuk membimbing orang buta, ada robot yang dirancang untuk
bersih-bersih, ada juga robot industri yang bisa mengiris daging untuk suatu
perusahaan ikan.
Ukuran perusahaan itu memang begitu kolosal. Laba bersih
perusahaan tersebut begitu besar, sehingga tak dapat disaingi oleh dua atau
tiga pendapatan perusahaan gabungan.
Lee Hyun memusuhi perusahaan bisnis ini.
"Ini adalah rivalku yang paling tangguh."
Ketika kamu bekerja di suatu tempat konstruksi, kamu akan
melihat bagaimana robot-robot sangat terlibat dalam pekerjaan tersebut. Mereka
menggantikan manusia untuk membawa material berat, membersihkan jendela
gedung-gedung yang tinggi, atau bidang pekerjaan berbahaya lainnya.
Meskipun mereka hanya anak perusahaan dari Unicorn, mereka
masih mendapat kas bulanan berupa laba yang besar. Faktanya, 9 tahun yang lalu
sebelum kapsul Royal Road dirilis, biaya produksi kapsul melonjak tinggi,
sehingga mereka pun tak menuai keuntungan.
Tapi, teknologi yang canggih milik Unicorn telah
dikembangkan lebih lanjut. Sekarang, Unicorn memiliki pemahaman yang kuat pada
berbagai sector. Seperti; elektronik, mesin, bahan kimia, perbankan, dan
material eceran.
Dengan virtual reality yang sempurna dan manuver ekspansi
perusahaan yang agresif, semuanya diambil alih oleh Kekaisaran. Lee Hyun hanya
bisa mendesah menyaksikan semua ini.
"Pada akhirnya, perusahaan tersebut mencoba untuk
membual tentang kebesaran namanya. Dengan begini, kemarin, dua malam dan tiga
hari lagi, mau tak mau aku harus mendengarkan semua bualan tentang perusahaan
ini."
Karena mengikuti tour, dia tak bisa bermain sama sekali, dan
dia tak tahan. Panduan staf humas Unicorn bekerja keras untuk merinci
masing-masing departemen, tapi kebanggan dirinya tak ditunjukkan.
Pabrik dan pusat penelitian melekat dekat dengan mereka.
Lembaga peneliti punya vila menghadap ke laut yang jaraknya
bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari kantor pusat, yang juga berfungsi
sebagai laboratorium. Meskipun kantornya cukup kecil, berbagai peralatan cukup
baik.
"Woah..."
"Aku ingin bekerja di tempat sebagus ini"
Setelah melihat sekilas mobil mewah di tempat parkir, kamu
bisa memperkirakan status sosial dari para peneliti.
"Sayangnya, lembaga ini tak mengungkapkan apa yang
terjadi di dalam."
Bahkan, staf dari lembaga riset tak boleh pergi dari
fasilitas, walaupun jadwal bekerja mereka sudah berakhir, dan kantor ditutup.
"Kalian semua disambut untuk menginap di hotel Unicorn,
saat kalian berada di kota. Setelah makan malam, kalian bebas untuk bersantai.
Nikmati waktu luangmu."
Saat mereka pergi ke sana, suasananya begitu mendebarkan,
tak mirip dengan study tour.
"Generasi pria bertubuh kekar juga telah berkumpul di
sini, 12 untuk 12 orang!"
"Gadis-gadis dari kampus lain berkencan dengan para
pria dari kampus kita. Jadi, hanya aku yang tertinggal."
Para mahasiswa dari Universitas Korea bersama-sama dengan
perwakilan dari universitas lain masih keluar untuk berkencan. Lee Hyun lelah,
jadi dia pamit lebih awal untuk tidur di hotel.
Pagi hari berikutnya, Lee Hyun bangun terlebih dulu karena
kebiasaannya latihan pagi.
"Udaranya tak buruk."
Banyaknya pohon menyebabkan udara jadi segar. Dapat terlihat
para peneliti dan staf bersantai di pagi hari sambil menggunakan fasilitas
olahraga. Ada juga banyak ilmuwan dari luar negeri di sekitar tempat itu.
Lee Hyun melihat seorang pria tua saat berjoging ringan di
sekitar hotel, dia sedang duduk sendirian di bangku. Lee Hyun mendekati pria
itu.
"Apa yang sedang kamu lakukan?"
"Berjalan-jalan."
"Kamu tampak sedang bosan, pak tua. Siapa yang sedang
kamu tunggu di pagi hari seperti ini?"
"Kamu tak perlu tahu, jadi pergilah."
Lee Hyun cukup yakin jika pak tua itu sedang menderita.
Karena kebanggaannya sebagai seorang pria, pak tua itu tetap keras kepala, dan
menolak untuk berbicara kepada orang lain.
"Aku sedang melanjutkan latihan pagiku, tapi haruskah
aku bermain-main denganmu sebentar?"
"Jangan berlagak di depanku, pergilah."
"Apakah ada hal buruk terjadi padamu atau
sejenisnya?"
"Jangan duduk."
Lee Hyun duduk di sampingnya, pada bangku. Ada perasaan
berbahaya yang muncul dari pak tua itu. Tapi setelah beberapa saat, auranya
menjadi kesepian dan kerinduan untuk berbicara dengan seseorang.
Mereka berdua terdiam untuk beberapa saat.
"Kamu punya anak? Kamu tampak seperti orang tua yang
hidup sebatang kara."
"Apa yang harus aku lakukan untuk mengenyahkanmu?"
Keduanya duduk sambil merenung. Orang tua itu menyesuaikan posisi
duduknya di bangku. Selama beberapa saat, dia menghindari Lee Hyun.
Hanya sedikit daun yang tersisa di pohon-pohon, tapi
beberapa lembar daun secara bertahap masih rontok. Mereka mengalihkan perhatian
pada lingkungan sekitar selama beberapa saat.
Identitas pria tua itu adalah ilmuwan yang tinggal di suatu
kastil bersama kejeniusannya sendiri, sembari mengejek dunia manusia. Dia
adalah Yu Byeong-jun!
Dia mengenali wajah Lee Hyun melalui Dewi Versailles. Dia
menyadari fakta ini, sebelum Lee Hyun duduk di sampingnya. Dia hanya pura-pura
tak tahu.
Yu Byeong-Jun melihatnya sebagai hanya salah satu dari
sekian banyak player yang bisa diingatnya, setelah diamati lebih jelas.
Hanya saja, Yu Byeong-Jun tahu tentang tujuan akhir
sebenarnya dari rencananya sendiri. Akhirnya, Yu Byeong-Jun berbicara terlebih
dahulu.
"Apa itu hidup?"