LMS_V22E08P01 Menolak Takdir
8. Menolak Takdir (1)
Geomchi tiak punya pilihan selain menyerah untuk berburu.
Kraken berenang di laut lepas, sehingga sulit untuk menemukannya di waktu-waktu
tertentu.
Hanya jika kamu memiliki skill Sailing yang menakjubkan, kamu
bisa mengejar dan menangkap organisme laut seperti Kraken. Tapi berusaha untuk
menangkap Kraken dengan sebuah kapal akan menghabiskan waktu yang sangat lama.
"Ayo kita pergi ke Morata."
Para Geomchi, sambil menahan rasa lapar mereka, pergi ke
pelabuhan Bellona Island, dan mencari kapal yang menuju ke Morata. Semua pelaut
yang dia temui menggelengkan kepala mereka.
"Aku tak akan pergi ke tempat yang begitu jauh seperti
Morata."
"Aku akan membayar dua kali lipat."
"Pada saat ini, laut sangatlah berbahaya. Ada gelombang
tinggi dan angin kencang yang bertiup di sekitar perairan. Rute akses di Benua
Utara juga terblokir oleh badai."
Ada juga rute laut lain, tapi berbagai hal tergantung pada
musim, rute kapal ke Morata dari Benua Tengah akan diblokir. Jika kamu bertemu
dengan seorang kapten yang terampil berlayar melalui badai, maka itu tak akan
menjadi masalah.
Satu-satunya masalah adalah, jumlah kapten dengan kemampuan
seperti itu tidaklah begitu banyak. Kalaupun ada, orang-orang seperti itu tak
punya banyak waktu untuk mampir di suatu pulau, sambil minum alcohol. Dan
mereka juga tak punya waktu untuk bersantai-santai.
Seorang player yang juga merupakan seorang pelaut mengatakan
jika mereka menunggu sekitar seminggu, suatu kapal pesiar mewah dari kerajaan
akan datang. Dia juga mengatakan kepada mereka, jika mereka bisa pergi ke
Morata dengan melewati 3 kerajaan sambil berlayar menggunakan kapal pesiar
tersebut.
Lebih dari 400 Geomchi terjebak di pelabuhan. Untuk bisa
pergi berlayar, mereka menjual semua sampan yang mereka miliki. Menunggu
datangnya kapal pesiar akan lebih cepat daripada membeli kapal lain dan
berlayar menggunakannya.
Lalu suatu hari, Geomchi405 berbicara.
"Meskipun gelombang lautnya kuat. Aku pikir, akan
menyenangkan untuk berenang, Sahyung!"
Geomchi405 berbicara tanpa pikir panjang, karena dia ingin
bermain-main dan berenang di laut sewaktu badai. Namun, mata para instruktur
telah berubah.
"Memang, kedengarannya sungguh menyenangkan."
"Itu pasti sangat menyenangkan, Sahyung. Daripada terus
berbicara di sini, mari kita pergi berenang."
"Alasan kita datang ke sini adalah untuk… tidak, untuk
menantang diri terhadap segala sesuatu, bukankah begitu?"
Sementara itu, saat melawan monster di Royal Road, para
Geomchi juga telah semakin mengembangkan skill berpedang mereka. Ketegangan,
yang sulit untuk dialami dalam kehidupan nyata. Perjuangan hidup dan mati pada
tiang kapal, itu mengingatkan pada pertempuran yang sebenarnya.
Meskipun berbeda dari kenyataan, mungkin saja kamu dapat
menemukan bagian-bagian yang kurang dari dirimu. Bukannya menyelesaikan
quest-quest yang berhubungan dengan misteri, para Geomchi lebih suka
pertempuran sederhana, sehingga mereka bertarung secara terus-menerus.
Untuk memperkuat kemauan, kondisi ekstrim yang menantang
sangatlah diperlukan. Sembari menguji para praktisi yang berkumpul, Geomchi
berbicara.
"Ayo kita berenang ke Morata!"
Andaikan saja ada seorang pelaut di sana, dia akan mencoba
sebisa mungkin untuk menghentikan mereka. Bahkan, dengan memberikan mereka
sushi gratis.
Jika ada seseorang yang memiliki pengetahuan tentang keadaan
laut, walaupun sedikit, mereka tak akan melakukan tindakan nekat seperti ini.
Bahkan Haenyeo(penyelam tradisional Korea) tak akan
melakukan hal seperti itu.
"Karena cuacanya juga panas, haruskah kita melakukan
itu?"
"Master, itu adalah suatu rencana yang brilian."
"Ayo cepat menuju ke Morata, lantas minum beberapa
gelas bir dan makan daging celeng bakar."
Para praktisi dengan antusias setuju dan bergabung. Kemudian,
tanpa persiapan lainnya, mereka melompat begitu saja ke laut. Mereka
melakukannya bahkan saat arus laut sedang pasang.
Orang-orang di pelabuhan hanya bisa terpesona melihat
tindakan mereka.
"Tidaklah masuk akal, mereka mau melakukan tindakan
segila itu."
"Wow, apakah mereka benar-benar akan pergi?"
Mereka melihat sesuatu yang tak akan pernah mereka lupakan. Malam
pertama berenang menuju Morata cukuplah mudah. Itu semua karena Geomchi dan
para Priest, serta Vitality mengerikan yang dimiliki para praktisi.
"Ini bagus dan keren."
"Harusnya kita lakukan ini lebih awal."
Namun, malam berikutnya, para Priest tak bisa lagi bersaing
dengan Vitality para Geomchi, dan mereka tak bisa lagi memberikan dukungan
mereka.
Setidaknya, mereka sudah terbiasa banyak berlayar dan
berenang saat berada di lautan lepas. Saat berenang, jangan melawan arus
gelombang air, dan sesuaikan pernapasanmu dengan gelombang air tersebut.
Para Geomchi yang paling depan sedang berlomba. Geomchi3 dan
Geomchi5 berenang layaknya ikan, dan pergi bersama-sama.
Ketika kau berenang dalam waktu yang lama, kekuatan dan
konsentrasimu akan semakin memburuk dengan mudah. Sedikit kesalahan saat
berenang di laut lepas, bisa berubah menjadi bencana dan mengakibatkan dirimu
meminum air laut, lantas tenggelam.
Para Geomchi berusaha agar mereka tak mati, dengan berenang
gaya anjing dalam kelompok.
Bahkan burung-burung camar di langit hanya bisa menonton
mereka dengan tertegun. Geomchi2 memerintahkan 503 manusia bernama sama lainnya
untuk berenang dengan gaya anjing!
'Ikan segar? Aku harus
menangkap dan memakannya, kan?'
Monster burung ragu-ragu menyerang mereka. Lantas, hujan
tiba-tiba jatuh dari langit. Angin semakin kuat dan burung-burung pun takut
akan adanya ombak besar.
[>Vitality mengalami penurunan sebesar 15%.
>Pergerakan tubuh lebih lambat karena air dingin.
>Anda sedang diserang oleh ikan karnivora.
> Anda sedang tersapu oleh gelombang.]
Peringatan demi peringatan terus diberikan!
Meskipun mereka memperoleh banyak Vitality setelah
menyelesaikan quest martial arts yang ekstrim, melintasi laut adalah hal yang mustahil.
Para Geomchi tak dalam kondisi 100% saat diserang, meskipun
lelah dan kecapekan, mereka harus berurusan dengan serangan hiu pemakan
manusia. Dari kejauhan, terlihat sirip hiu yang mendekat dipuncak gelombang.
Ttudung.... ttudung... ttudung... ttudung.. ttudung.
ttudung!
Itu adalah adegan yang biasa kita tonton pada film horor.
Geomchi3 mulai merasa gembira saat melihat para hiu mendekat.
"Hey teman-teman, aku telah menemukan sesuatu yang
lezat!"
Hidangan terbaik bisa dibuat dari sirip hiu. Mereka pernah
mendengar tentang info ini dari mulut-ke-mulut, tapi mereka tak pernah punya
kesempatan untuk mencicipinya. Tapi, bukankah sirip-sirip hiu tersebut sedang
menuju kearah mereka sekarang?
"Serang!"
"Mari kita makan mereka sampai bersih!"