Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V23E02P01 Master Pedang Ash

gambar

2. Master Pedang Ash (1)



Weed mencapai level 392 dengan berburu di gurun tersebut.
"Harus aku akui. Ini adalah tempat berburu yang sangat bagus."
Tempat tersebut sekarang ini dipenuhi oleh para Skeleton. Karena monster-monster sering kali datang ke gurun, yang harus kamu lakukan adalah bertarung sekuat tenaga bersama para Skeleton ini.
Ketika para Skeleton lemah ini bertarung dan terluka, Weed menggantikan mereka. Membunuh para monster dan memonopoli item-itemnya, tanpa mempedulikan apakah Skeleton yang lain mendapati tulang-tulang mereka hancur.
"Sekarang, inilah yang aku sebut sebuah lahan berburu."
Bahkan dungeon-dungeon tempat berburu yang layak tak akan sebagus ini.
"Stat Window!"
 Nama
Weed
Aliansi
Undead
Level
392
Job
Battle Crazed Skeleton Warrior
Title
Tidak ada
Afiliasi
Immortal Legion

Health
87.411
Mana
41.829
Strength
1.463
Agility
1.293
Vitality
766



Wisdom
663
Intelligence
655
Stamina
Tidak terbatas
Fighting Spirit
541
Endurance
453
Perseverance
753
Charisma
414
Leadership
706
Courage
127
Physical Resistance
455
Strength of the Dead
264



[Death Aura aktif]
Dengan pertempuran yang berkelanjutan, peringkat Weed naik menjadi seorang Skeleton Warrior.
'Meski demikian, Skeleton adalah kelas rendah dalam Undead Army.'
Kesempatan untuk promosi kelas telah diberikan lagi. Weed memilih Skeleton Warrior di antara pilihan Skeleton Soldier, Skeleton Mage, dan Skeleton Archer. Beberapa pertempuran kemudian, para player Necromancer mendapatkan kualifikasi untuk promosi juga.
"Phew, itu benar-benar sulit, tapi akhirnya aku menjadi seorang Mage."
Jeanne, Otem, Bohram, Harien, serta player bernama Gruzed dan Verenna yang bertarung dengan penuh semangat, memilih untuk menjadi Skeleton Mage. Dan sekarang bisa memanggil Undead berserta sebagian besar player.
"Aku menerima Power of Intellect dari Barkhan yang agung. Dengan loyalitas yang besar pada Pasukan Undead, aku akan bertarung demi Barkhan yang agung."
Dengan mengucap sumpah kesetiaan, mereka bisa menyelesaikan proses promosinya. Karena para Skeleton bisa mengubah kelas dengan bebas, beberapa orang memilih menjadi Archer selama beberapa saat.
Para Necromancer pemula harus bertarung dengan Intelligence dan Mana. Tapi di tahap awal, mereka tak bisa mendapatkan banyak pencapaian. Oleh karena itu, mereka hanya mendukung para Undead dengan busur dan memilih menjadi Archer.
Para Skeleton Mage juga mendapatkan buku mantra.
"Kita bisa menggunakan mantra serangan dasar, yang digunakan para Skeleton Mage."
"Ini adalah sebuah mantra kutukan yang belum pernah aku dengar sebelumnya. Itu akan bagus untuk digunakan pada para Undead yang dipanggil."
Para player menembakkan kombinasi bola api dan bola es, serta melakukan pemanggilan undead dalam pertempuran. Dalam suatu medan pertempuran sederhana, di mana hanya ada Skeleton, ada kobaran api, gletser, serta para Ghoul, Zombie, dan Skeleton tingkat dasar yang dipanggil.
Penampilan fisik para player memang Skeleton, tapi level dan skill mereka tetap sama. Berkat itulah, mereka bisa mengerahkan kekuatan sejati mereka, dan mendapatkan pencapaian yang sangat besar dalam pasukan Skeleton.
Di tahap awal sampai pertengahan, di mana pertempuran dilakukan secara langsung, Weed memonopoli semua monster. Tapi, para Necromancer menampilkan skill-skill mereka, seolah-olah itu adalah persaingan yang sengit.
"Berkumpullah di sini, para Skeleton!"
Saat peringkat mereka naik, para player mendapatkan otoritas untuk mengkomando para Skeleton dalam Undead Army. Para player Necromancer menyukai ini, karena mereka sekarang bisa mengendalikan para Skeleton dalam sebuah pertempuran.
Jeanne, Bohram, Otem, Harien, Gruzed, dan Verenna unggul dalam pertempuran.
Ketika mereka pertama kali datang, mereka mengungkapkan struktur seluruh tubuh mereka. Tapi saat mereka mendapatkan hadiah dan item-item, mereka mengenakan jubah abu-abu.
Weed hanya menonton perburuan mereka dan mengerjakan bagiannya.
'Memerintah Undead sangatlah lambat pada saat-saat kritis.'
Saat jumlah Skeleton meningkat, tingkat kesulitan dari questnya naik ke kelas C.
Monster-monster kelas boss yang tangguh berulang kali muncul. Tapi saat mereka hendak mati, memerintahkan para Ghoul dan Zombie untuk menyerangnya akan memperlambat segalanya.
Weed sudah terbiasa pada perburuan, untuk mendapatkan exp dan item drop. Karena dia berpakaian mirip dengan para Skeleton normal, sulit untuk menyadari jika Weed-lah yang menghabisi para monster secara licik dari kejauhan.
Gelar milik Weed berubah dari "Skeleton Knight with Painful Past Memories/ksatria skeleton dengan masa lalu yang menyakitkan" menjadi "Purely Rotten Skeleton King/raja skeleton yang terburuk". Yang mana merupakan peringkat tertinggi untuk seorang Skeleton. Itu terjadi saat dia menyelesaikan quest 'Skeleton Guardians of Navir'.
[Anda telah mendapatkan kualifikasi untuk posisi Undead berperingkat lebih tinggi]
Dia sekarang bisa menjadi seorang Undead berperingkat tinggi, dan bukan hanya seorang Skeleton biasa. Tapi Weed melanjutkan quest-quest miliknya yang berkaitan dengan Skeleton, menunggu player lain mendapatkan kualifikasi. Tentu saja, itu bukanlah suatu rasa simpati terhadap orang-orang yang berada jauh di belakang dirinya.
'Kamu tak akan pernah tahu yang mana yang mungkin lebih baik.'
Dia mengasumsikan, jika dia bisa memutuskan setelah melihat player lain membuat pilihan mereka. Selain itu, ini adalah sebuah tempat yang memuaskan, karena pertempuran berskala besar yang berkelanjutan.
"Dikatakan aku bisa menjadi seorang Undead berperingkat lebih tinggi."
"Benarkah? Selamat!"
"Bagaimana bisa kamu berhasil mendapatkannya begitu cepat? Beri aku tipsnya."
"Aku tak tahu, mungkin karena aku mengendalikan para undead begitu baik?"
Seorang player Necromancer bernama Jeanne pergi, setelah mendapatkan kualifikasi. Tapi, Weed tak pergi bersama Jeanne.
'Aku sangat yakin, itu tak berbeda dari quest-quest Skeleton.'
Sudah jelas karena peringkat dari para Undead ditentukan. Para player lain pergi satu per satu setelah mendapatkan kualifikasi. Mulai dari situ, dia mendapatkan informasi dari percakapan diantara para player lain.
"Harien memberitahuku secara sembunyi-sembunyi. Jeanne dan Otem telah menjadi Banshee sekarang."
Raungan hantu Banshee. Menyebarkan energi kejahatan, dengan sedikit skill supernatural, mereka bisa mengeluarkan sihir.
"Di mana mereka berburu?"
Di sebuah desa, di mana tak seorangpun yang tinggal. Mereka menghantui rumah-rumah dan benteng, tapi mereka belum melihatnya secara menyeluruh.
"Bagaimana dengan monster-monsternya?"
Ada banyak player mencoba mendapatkan informasi tentang para monster, selain Weed. Karena para Necromancer menangani mayat-mayat, mereka secara khusus menginginkan banyak informasi tentang monster.
"Itu menakjubkan. Undead Army menyimpan persediaan pertempuran mereka di dalam penyimpanan benteng, dan begitu banyak monster menyerang, lebih dari 30 kali dalam sehari."
"Wow... Mereka pasti mendapatkan semua monster yang mereka inginkan."
Para Necromancer lebih suka tempat di mana banyak monster yang muncul. Daripada menunggu beberapa monster yang kuat, jauh lebih baik untuk mendapatkan exp dan meningkatkan level skill Undead Summoning dari kawanan monster.
"Jika itu benar, aku rasa tak masalah untuk mengganti tempat perburuan."
Weed memilih kelasnya saat 4 player lain memilih kelas mereka. Semua orang memilih Banshee, tapi dia memilih menjadi seorang Ghost Skeleton Warrior.
* * *



< Prev  I  Index  I  Next >