Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V23E04P03

gambar

4. Istana Pasir Yang Tak Bisa Hancur (3)



Ketika dia kembali ke tenda, Seoyoon sedang memasak dengan bahan-bahan yang disiapkan. Setelah sarapan, mereka berencana untuk berkeliling Laut Utara sediikit lagi, sebelum menaiki kereta untuk pulang di siang hari.
Lee Hyun mengemas barang-barangnya dan berbicara pada Seoyoon, saat dia merapikan tempat itu.
"Aku akan mengurus ini. Kamu istirahat saja."
Seoyoon berjalan ke arah pantai berpasir. Setelah dia kembali ke kota, dia kemungkinan besar tak akan melihatnya lagi. Karena jarang keluar, dia memutuskan untuk mengambil suatu macam suvenir kecil, seperti kulit kerang atau batu kerikil.
"Setelah hari ini, aku akan kembali ke kehidupan normalku lagi."
Berjalan di pasir, dia melihat istana pasir tertentu yang besar. Dia tak tahu siapa yang membuatnya, tapi istana pasir itu dibuat dengan sangat baik dan kokoh. Seoyoon menuju istana tersebut.
* * *

Empat pasukan dari Immortal Legion bergerak menuju Morata. Tapi hanya sebanyak dua pasukan yang berhasil sampai ke jarak satu minggu perjalanan dari Morata. Karena beberapa dari mereka tak memiliki kaki dan berjalan secara tak normal, mayoritas dari mereka tertinggal.
Belum lagi beberapa Undead menjauh dari rute utama, jatuh ke jurang, atau berputar-putar di hutan. Karena pasukan Undead banyak yang berpencar saat mereka bergerak, lebih banyak korban yang ditimbulkan.
Dan dengan banyaknya monster biasa di utara, mereka segera menghilang. Saat monster seperti Goblin, Troll, atau Ogre melindungi wilayah mereka.
"Pasukan Undead mendekat ke arah sini."
Para player yang sedang berpetualang dan yang ada di tempat-tempat berburu melihat pasukan Undead dan meningkatkan kewaspadaan di Morata. Itu adalah event besar bagi para pemula dan Merchant.
Paladin dari Order of Freya dikerahkan, tepat setelah mereka ditugaskan pada Morata.
"Tampaknya para Paladin sudah bergerak untuk memburu para undead."
"Order of Freya dan Order of Lugh bergabung dalam quest perburuan undead."
Party-party berburu di Morata bergabung dengan para Priest dan Paladin pada quest tersebut.
Di Lord's Castle, sebuah pasukan pemberantas sedang dibentuk, untuk melenyapkan para undead. Ada para Skeleton lemah di antara musuh itu, sehingga siapapun yang berlevel di atas 30 bisa berpartisipasi.
"Ayo pergi untuk bersenang-senang."
"Ayo kalahkan para undead itu!"
Bagi para pemula, ini adalah sebuah event yang bagus. Dan mereka bisa mendapatkan banyak exp dengan berpartisipasi dalam perburuan berskala besar.
450 unit Paladin dari Order of Freya berkumpul. Para ksatria suci ini sangat kuat, dibandingkan dengan para Knight Morata. Karena mereka bukan milik kota atau desa, bahkan seorang Lord pun tak bisa memberi mereka perintah.
Mereka hanya bertarung demi Order saat di sana terdapat sebuah krisis religious, atau suatu ancaman dari monster. Order of Freya dan Order of Lugh memberi tambahan masing-masing 840 Priest untuk melawan pasukan undead.
Jumlah orangnya sangat menakjubkan, tapi ada lebih dari 3.000 Priest dalam pasukan pemberantas yang terdiri dari para player biasa. Orang-orang dengan kelas Priest di Morata bergabung dalam quest ini, karena itu bisa meningkatkan Faith milik mereka.
Mereka yang sedang sibuk atau sedang mengerjakan suatu quest, bergegas ke medan pertempuran.
"Yay, para undead!"
"Ya ampun, aku suka undead."
Para Priest dipenuhi dengan kegembiraan, ketika mereka melihat semua undead itu.
Para Priest mendekat dengan cepat, hampir di saat yang bersamaan, para Paladin menunggangi kuda untuk pertempur melawan para undead terlebih dahulu. Ada begitu banyak Priest lain di dalam pasukan pemberantas yang datang setelah itu.
Karena reputasi yang sangat tinggi dibandingkan dengan kota-kota lain berkat patung Dewi dan Grand Cathedral, puluhan ribu player memilih menjadi Priest Order of Freya. Hal itu menjadi berkebalikan, dengan mereka yang maju ke arah Immortal Legion!
Para Paladin dikerahkan, bersama dengan para player berprofesi seperti Mercenary, Warrior, Mage, Summoner, dan Bard. Mereka yang bergabung pada pasukan pemberantas dan menahan invasi, dari pasukan undead.
Dibandingkan dengan para player berlevel tinggi di Benua Tengah, rata-rata level mereka secara keseluruhan tidaklah sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena tingginya jumlah pemula yang memulai di Morata setiap harinya.
Berkat keuntungan semacam itu, Morata menjadi salah satu kota terbesar, di samping kota-kota metropolis yang lainnya. Sebelumnya para player Morata memiliki kenangan dari desa mereka sangat tenang dan terpencil. Tapi sekarang, bahkan di tengah malam para Merchant berkemah di setiap alun-alun. Siapapun bisa merasakan jika desa itu berubah hari demi hari.
50 ribu orang dalam pasukan pemberantas datang lebih awal!
Memang jumlahnya masih kalah dibandingkan dengan dua pasukan undead, yang mana kira-kira lebih dari 60 ribu. Tapi dengan berkemah di bukit, mereka memiliki keuntungan geografis pada pertempuran tersebut.
Moral mereka sangat tinggi, dengan blessing AoE dari para Priest. Zaffran, yang ditugaskan sebagai kapten dari pasukan pemberantas untuk quest ini, berteriak keras-keras.
"Ayo kita kalahkan para undead ini yang menyerang rumah baru kita, negeri kita!"
"Serang!!!"
Para Paladin, pasukan pemberantas dan para Undead saling menyerbu satu sama lain. Lebih banyak player dalam pasukan pemberantas yang tiba secara terus-menerus, dan Immortal Legion penuh dengan para Undead.
Perang di antara dua pasukan akhirnya dimulai.
* * *

Polon mendapatkan informasi dari Guild Hermes.
-Para Necromancer dipanggil oleh suatu kekuatan yang tak diketahui. Dan sekarang bertarung untuk Immortal Legion sebagai para Undead.
Bahkan para Necromancer dari guild mereka bersatu dengan Immortal Legion. Mereka memiliki potensi yang besar dalam menutupi beberapa profesi dalam guild. Tapi sayangnya, Necromancer baru-baru ini menciptakan posisi.
Para Necromancer yang merupakan bagian dari guild mereka, bahkan tak memiliki level yang tinggi, dan kecepatan berburu mereka sangat lambat. Mereka saat ini masih terjebak di peringkat Skeleton berlevel tinggi.
Zabrin: Tampaknya setiap Necromancer di Benua Versailles telah berkumpul di sana.
Zabrin melaporkan semua informasi melalui saluran komunikasi guild jarak jauh. Polon, para Knight, Mag,e dan Ranger dalam pasukan termasuk eksekutif dari Guild Hermes bisa mendengarkan laporan tersebut.
Zabrin: Aku melihat setiap Necromancer terkenal seperti Jeanne atau Bohram.
Polon: Apa quest mereka saat ini?
Zabrin: Aku tak terlalu yakin, tapi mereka terus-menerus bertarung dalam quest-quest yang berkaitan dengan pertempuran untuk Immortal Legion.
Zabrin merasa senang memberi laporan. Dalam Guild Hermes, mereka akan memberi dukungan penuh, jika mereka berpikir itu memang diperlukan. Belum lagi, guild menyediakan equipment yang bagus dan tempat-tempat berburu. Mereka bahkan menyediakan pasukan untuk quest dan keperluan lain.
Jika dia mencapai sesuatu kali ini, dia mungkin bisa berpartisipasi dalam sebuah party berburu, yang berada di atas peringkatnya saat ini!
Karena dia melaporkan hal itu dengan peringkatnya saat ini, dia tak bisa bergabung dengan Necromancer lain yang maju lebih jauh lagi. Bantuan apapun dari Guild akan menjadi bantuan yang besar bagi Zabrin, yang bahkan belum berlevel 300.
Satu-satunya alasan Zabrin bergabung dengan Guild Hermes adalah keserakahan dari menerima dukungan untuk dengan mudah naik level.




< Prev  I  Index  I  Next >