LMS_V23E04P04

4. Istana Pasir Yang Tak Bisa Hancur (4)
Zabrin: Jika kamu membutuhkan informasi apapun, aku akan
mencarinya. Aku sudah punya banyak teman Necromancer, jadi aku harusnya bisa
mendapatkan informasi apapun yang kamu mau.
Polon: Akan bagus jika kamu bisa menciptakan suatu pengaruh
di antara para Necromancer.
Zabrin: Ok, aku akan mencobanya. Tapi sebagian besar
Necromancer yang terkenal dan kuat telah dipromosikan pada peringkat yang lebih
tinggi. Dan bertarung di suatu tempat yang tertutup. Sayangnya levelku rendah,
dan aku tak bisa mengikuti mereka sekarang ini.
Polon: Bisakah kamu memakai equipment untuk Mage?
Zabrin: Ya aku bisa. Akan jauh lebih baik, jika itu adalah
sebuah item terkutuk. Skeleton dan Ghost bisa memakai equipment tanpa adanya
pemabatasan ras. Contohnya, sebuah item terkutuk yang mengurangi HP dan
meningkatkan MP, bisa meningkatkan keduanya bagi Undead.
Bagi Zabrin, item-item terkutuk jauh lebih baik.
Polon: Apapun yang kamu butuhkan, kamu akan mendapatkannya.
Tapi kamu harus menyediakan laporan harian, dan memberitahuku dengan segera,
jika kamu mendengar sesuatu yang pentung. Jadikan prioritas informasi apapun
tentang Weed.
Zabrin: Kamu bisa mempercayaiku. Sebagai seorang anggota
Guild Hermes, aku tak akan mengecewakanmu.
* * *
Setelah kembali dari perjalanan, Weed log in lagi dan berada
di lembah di mana Immortal Legion berada. Dengan berhasilnya promosi menjadi
Death Knight, dia ditempatkan di lembah untuk bertempur.
*Ding!*
[Garrison of Kilizar
Immortal Legion memiliki kepercayaan yang besar pada
kemampuanmu.
Setelah menyelesaikan setiap misi sejauh ini, Immortal
Legion mengharapak Anda untuk membasmi musuh di Lembah Kilizar.
Tingkat Kesulitan: B
Persyaratan:
Hanya untuk Undead]
Tingkat kesulitannya meningkat drastis. Beruntungnya, 33
Necromancer lainnya termasuk Jeanne, Otem, Bohram, Harien, Gruzed, Varenna, dan
Goshu datang bersamanya. Karena mereka adalah para Mage atau Summoner sebelum
menjadi Necromancer, level mereka sudah tinggi.
Jeanne telah naik level berulang kali, setelah menjadi
seorang Necromancer. Dan level miliknya saat ini diperkirakan sekitar level
408.
Karena masing-masing individu memiliki statistik dan skill
yang berbeda, membuatnya sulit untuk mengasumsikan level seseorang, hanya dari
jumlah undead yang bisa dipanggil seseorang. Dan juga mempertimbangkan
kemungkinan jika mereka menyembunyikan kekuatan sejati mereka, itu jauh lebih
rumit.
Varenna mengungkapkan levelnya adalah 390.
Mengingat konsumsi Mana yang besar saat melakukan
pemanggilan dan mengeluarkan dark magic, Jeanne harus setidaknya berada di
level 408.
'Tak mengherankan,
mereka dianggap sebagai salah satu Necromancer terbaik.'
Weed mengakui para Necromancer yang berdiri dihadapannya.
Bukan hanya mereka menakjubkan dalam mengendalikan para undead milik mereka. Mereka
juga tak ragu-ragu menggunakan skill-skill sempurna mereka dalam pertempuran.
Weed memilih sebuah kelas dengan skill tempur secara
langsung, sementara kelas mereka terspesialisasi dalam pemanggilan undead.
Death Wizard dan Death Witch!
Para player lain memilih kelas sebagai Wizard dan Wicth.
Untuk mengendalikan para undead, mayat diperlukan untuk
dibangkitkan dan diperkuat, sebelum pertempuran dimulai. Dan juga segala macam
kutukan harus dirapalkan pada musuh, melemahkan, memperlambat, dan memusingkan
mereka.
Necromancer adalah sebuah kelas yang sangat sibuk,
meledakkan mayat atau memanggil penjaga untuk melindungi mereka.
Dibandingkan dengan para Mage dan Cleric lain yang bisa
bergantung pada anggota party untuk melindungi mereka dalam pertempuran, sambil
mempersiapkan sihir. Para Necromancer memiliki banyak hal untuk dilakukan, sambil
mengamati medan pertempuran.
Sebagai sebuah pasukan satu orang, mereka harus mendukung
para undead, dengan berbagai statistik dan skill yang juga harus ditingkatkan.
Kekuatan Necromancer sangat bergantung pada pengamatan tajam, kecepatan
bereaksi, dan kemampuan untuk memahami situasi milik mereka berada di luar
dugaan.
'Tidak buruk, sama sekali
tak buruk.'
Weed sangat puas dengan dirinya yang menjadi seorang Death
Knight.
'Itu bagus untuk
memiliki sekutu yang hebat.'
Ketika para Necromancer ini membawa para undead kedalam
pertempuran, yang perlu dia lakukan adalah membunuh monster-monster itu dan
mendapatkan exp serta item drop. Dengan ribuan undead dan monster saling
terlibat satu sama lain dalam pertempuran, ada begitu banyak musuh yang harus
dibunuh.
'Mereka berdatangan
tanpa henti.'
Tempat ini adalah sebuat tempat yang akan disebut oleh
orang-orang sebagai surganya monster-monster kuat. Ada sebuah alasan, kenapa
manusia tak bisa datang kesini untuk berburu. Monster-monster di sini,
di-respawn dengan sangat cepat, dan memiliki kecerdasan untuk bergerak dalam
kelompok.
Immortal Legion sangatlah kuat, tapi monster-monster ini
juga memiliki stardart yang tinggi. Para undead ini mengenakan senjata dan
armor yang dijarah dahulu sekali, setelah jatuhnya Kekaisaran Niflheim.
Para monster menganggap Immortal Legion sebagai suatu
ancaman serius, dan terus-menerus menyerang mereka. Dan itu tak seperti Barkhan
akan datang dan menghujankan mantra tanpa henti pada para monster.
Beginilah medan pertempuran yang ganas dan kacau, bagi para
undead dan monster yang telah dipersiapkan. Weed berburu jauh di dalam sisi
monster, levelnya naik sampai 394.
Kurang dari 10 menit kemudian, kelompok monster datang lagi.
Dia melihat naiknya debu pasir dan merasakan kehangatan kehidupan mendekat dari
kejauhan.
"Musuh akan segera datang. Gunakan mantra penguatan
pada para undead."
Saat Jeanne berbicara, mereka bangun dari meditasi untuk pengisian
Mana mereka. Dan dengan cepat bersiap untuk pertempuran yang selanjutnya.
Para Necromancer mengakui Jeanne sebagai kapten mereka.
Karena pasukan Undead harus bekerja sama, setiap kali mereka bertempur. Mereka
secara spesifik mengerjakan tugas-tugas mereka.
"Bertarung! Jangan mundur!"
"Bunuh mereka semua!"
Para undead yang dipanggil oleh Otem, Boram, Harien, dan
Gruzed mengambil senjata dan perisai mereka.
"Bone Strike!"
"Ice Field!"
"Poison Cloud!"
"Unholy Weapon!"
Di lembah itu, Jeanne, Varenna, Goshu, dan para player lain
terus menerus mengeluarkan mantra-mantra serangan.
Segala macam kutukan dan mantra dari para Necromancer
berlevel tinggi, menghantam pasukan monster yang menuju ke arah lembah. Para
Skeleton Mage dan Skeleton Archer menghujankan serangan-serangan mereka
masing-masing.
Pertempuran lain dimulai di larut malam!
Para undead memiliki keuntungan secara geografis, tapi
monster-monster ini juga mengesankan. Mereka menerjang, menebas para undead
dengan kapak.
"Summon Phantom Horse!"
Weed naik keatas kudanya.
[Moral kuda berada pada tingkat maksimum
Fighting Spirit, Charisma dan Agility meningkat sebesar 10%]
Saat kuda iblis miliknya muncul, kuda itu meningkatkan
statistik miliknya sebagai seorang Death Knight.
"Maju!"
*Neighhhh!*
Di atas kudanya, Weed berlari menuruni bukit.
Skill menunggang kuda miliknya, awalnya tidaklah bagus. Tapi,
skill tersebut terus meningkat saat dia adalah seorang Skeleton Knight dan
Death Knight. Meski begitu, dia dengan penuh keberanian menuruni bukit sembari
berada di atas kuda!
"Aku datang exp dan item-itemku!"
Dia menyerbu para monster yang mencoba menaiki bukit, yang
dihujani panah dan mantra.