LMS_V24E06P02
6. Tiga Bone Dragon (2)
Absolute Magic Defense memblokir sumber dari mantra serangan
yang membahayakannya. Kecuali itu adalah sekelas dari seorang Mage yang hebat,
mereka bahkan tak bisa menyentuh ujung dari tulang-tulang Barkhan. Tentu saja,
kemampuan Romuna jauh dibawah Barkhan, tapi dia sudah sangat berguna hanya
dengan menembakkan mantra pada undead.
Dengan Dark Rule, ruang bawah tanah dan seluruh benteng
Vargo berubah menjadi merah gelap. Jika Barkhan menciptakan undead didasarkan
pada mayat-mayat para Paladin dan Geomchi, potensi perang miliknya akan menjadi
jauh lebih besar.
Dengan Death Aura, dia secara otomatis menyerap HP dan MP
yang didapatkan dari para undead ini dengan bertarung.
Tapi para Necromancer menunggu moment ini, dan bergerak
lebih cepat daripada Barkhan. Mereka datang dengan tangan kosong karena sudah
jelas jika setiap undead yang mereka bawa ke sini akan berada di bawah komando
Barkhan, tapi mereka tik datang ke sini untuk bermain-main.
"Bangkitlah. Jiwa-jiwa yang belum menutup mata mereka,
yang belum memasuki peristirahatan. Hiduplah di sini dan orang-orang yang
membunuhmu, balas dendamlah! Dead Rise."
Mayat-mayat para Paladin berubah menjadi Skeleton rendah dan
bangkit.
"Kiririk?"
"Manusia... Mereka menyerang Barkhan-nim."
Para Skeleton melihat sekeliling dan kemudian mulai
bertarung untuk Barkhan.
"Apa ini, para serangga ini."
Saat Geomchi487 menekan mereka, tubuh mereka hancur
berantakan!
Para undead berperingkat rendah ini diciptakan oleh para
Necromancer, dan bukan oleh Dark Rule milik Barkhan. Sehingga para Skeleton
rendah dimusnahkan oleh sihir pemurnian milik para Priest dengan sangat cepat.
Para Necromancer membuat sebuah pencapaian besar dengan memblokir Undead
Summoning, poin terkuat milik Barkhan.
Mapan melepaskan penutup putih dari kereta miliknya yang
secara paksa ia bawa ke sini. Patung "Advent of the Seven Angels".
Dia membawa Magnum Opus milik Daycram dari Art Center.
Menyalahgunakan wewenang sebagai pemilik dari Art Center dan
patung ini!
Dia secara aktif menggunakan patung yang diantarkan dan
memperkuat efek dari kekuatan suci dan meningkatkan kecepatan regenerasi Mana.
Tentu saja jika mereka kalah, patung Seven Angels yang terbuat dari mithril
akan menjadi milik Barkhan. Jadi, itu adalah pertaruhan yang besar bagi Weed.
* * *
"Kita harus pergi lewat sini."
Weed bersama dengan 150 Geomchi urutan tertinggi dan 30
Priestess menerobos ruang bawah tanah dan menuju ke benteng terdalam dari
Benteng Vargo. Awalnya para undead mengejar mereka. Tapi segera setelahnya,
seolah mereka menyadari jika mereka harus melindungi Barkhan di ruang bawah
tanah, mereka berhenti mengejar.
'Kita harus
menghancurkan Life Vessel yang menyegel HP Lich itu.'
Barkhan adalah monster legendaris yang sulit dibunuh, bahkan
dengan menggunakan kekuatan suci. Kekuatan magicnya sudah dibatasi oleh pedang
suci yang ada di dadanya. Tapi itu mustahil untuk memperkirakan levelnya. Untuk
sepenuhnya menghancurkan Barkhan, yang bahkan tidak mati dengan adanya pedang
suci ditusuk pada dirinya, Weed harus mengurus Life Vessel terlebih dahulu.
Jika Barkhan dengan HP rendah terpanggil kembali didekat
Life Vessel tersebut, dia akan bisa mengendalikan Immortal Legion lagi, dan
membunuh semua player yang masuk ke dalam benteng itu.
'Mungkin ada di sana.'
Ada sebuah tempat yang Weed curigai sebagai tempat, di mana
Life Vessel berada saat dia berkeliaran di dalam benteng sebagai seorang Doom
Knight.
"Karena kita tak punya banyak waktu, ayo kita berlari."
"Baiklah, ayo lari lebih cepat!"
Weed dan para Geomchi berlari menyusuri lorong dengan cepat.
Mereka tak punya waktu untuk ragu-ragu, karena banyak orang yang menekan
Barkhan akan terus mati.
Para Priestess tak pernah menderita secara fisik sebanyak
ini, dalam hidup mereka. Mereka hanya meningkatkan statistik Wisdom atau Faith
mereka. Sehingga, mereka mudah kelelahan hanya dengan berjalan dalam waktu yang
lama. Hanya berusaha untuk mengimbangi kecepatan Weed dan para Geomchi sudah
cukup untuk membuat kaki mereka gemetar.
"Naiklah."
Para Geomchi berjongkok dan menawarkan punggung mereka yang
kuat.
"Tapi itu tak sopan..."
"Alasan kenapa punggung pria begitu lebar adalah karena
situasi ini. Kami tak pernah menggunakannya sejauh ini, tapi itu tak masalah."
Para Priestess naik ke punggung para Geomchi yang maskulin.
Weed hanya membawa para Priestess untuk para Geomchi!
"Undead!"
Monster-monster yang menjaga lorong sering kali muncul, tapi
Weed dan para Geomchi menerobos dengan tindakan-tindakan mereka yang luar
biasa.
"Hei, sebelah sini. Heraim Sword Skill!"
Ketika Weed mengeluarkan Torch Left by a Sculptor, para
undead terkena kekuatan suci, menutupi tengkorak mereka dan menderita.
Menggunakan moment ini, dia dengan tegas menebas dengan pedangnya dan terus
maju.
Saat mereka menuju ke bagian atas dari bagian dalam benteng,
Weed bisa melihat ke kejauhan. Terlihat di sana ada pertempuran sengit yang
terjadi di mana-mana, di luar benteng. Kobaran api dan asap muncul, para
Skeleton berlarian di sekitar dinding benteng, para Ghost beterbangan di udara.
"Untuk kejayaan Barkhan-nim!"
"Bunuh para Elf. Sambut para Elf yang datang untuk
menjadi salah satu dari kita."
"Pergi ke ruang bawah tanah dan bantu
Barkhan-nim."
Di halaman, para undead berkumpul dalam kelompok dan
bergerak kesana-kemari. Setiap kali mereka mendekat, Weed, para Geomchi, dan
para Priestess bersembunyi di ruangan-ruangan kosong atau di belakang jalan,
dan menunggu mereka lewat.
"Sahyung, ayo lanjutkan."
Tujuan yang dipilih Weed adalah lantai tiga dari bagian
dalam benteng. Melalui gerbang baja yang dijaga oleh 20 Vandal Knight, dia
memperkirakan Life Vessel milik Barkhan ada dibalik gerbang itu.
'Kemungkinan itu
adalah tempat yang benar.'
Para Lich melindungi Life Vessel mereka secara menyeluruh.
Weed tak bisa masuk, tapi kemungkinannya sangat tinggi dengan perlidungan
sebesar itu.
"Penyusup."
"Para manusia memberontak terhadap Barkhan-nim."
Segera setelah mereka sampai di gerbang baja itu, para
Vandal Knight menghadapi mereka dalam pertempuran. Para Priestess mengeluarkan
mantra blessing dan penyembuhan, dan para Geomchi melawan mereka, Weed
menghadapi satu Vandal Knight.
"Namaku Knight Elliot."
"Aku Weed. Bertemu seperti ini adalah suatu
kehormatan."
Secara naluri, Weed berusaha meningkatkan intimasinya dengan
Knight itu. Kebiasaan dari menyanjung pada undead berperingkat lebih tinggi
masih tetap ada di dalam tubuh Weed.
"Karena datang ke sini, kamu harus mati. Farhead
Fencing."
Si Vandal Knight melangkah maju. Ketika Weed adalah seorang
undead, dia ingin mencoba melawan seorang Vandal Knight. Equipment yang mereka
gunakan tampak tak biasa. Dan dengan level milik Weed saat ini, membunuh
seorang Vandal Knight akan memberi dia banyak exp.
Weed yang mempelajari skill Blacksmith, hanya dengan melihat
sesaat saja, dia bisa mengetahui perkiraan harga atau spesifikasi dari
equipment. Para Vandal Knight menutupi tubuh mereka dengan armor berat, sehingga
defense mereka sangat tinggi. Tapi sebagai gantinya, mereka memiliki
fleksibilitas yang rendah.
"Enyahlah dari tanah milik Barkhan-nim!"
Setiap kali Vandal Knight mengayunkan pedang mereka, energi
kegelapan dilepaskan, dan menghempaskan segala sesuatu yang berada dalam radius
5 meter. Hanya sebuah goresan saja sudah merenggut banyak HP milik Weed.
"Moonlight Sculpting Blade!"
Weed mengayunkan pedang besar dan bersinar miliknya pada
Vandal Knight, dan memulai serangannya. Dia lebih suka pertarungan jarak dekat,
tapi itu sulit untuk menyerang mereka secara langsung. Jadi, dia menggunakan
Moonlight Sculpting Blade.
"Wow, menakjubkan!"
"Itu benar-benar indah!"
Bahkan dalam situasi mengerikan ini, para Priestess
terpesona oleh Weed. Itu adalah skill yang paling indah yang pernah mereka
lihat!
Dibandingkan dengan kilatan cahaya putih, hitam, atau
kemerahan yang sederhana berdasarkan pada spesialisasi seorang Swordsman,
miliknya lebih mendalam dan penuh dengan keindahan. Tapi damagenya sendiri
lemah, dibandingkan dengan efeknya.
Itu memiliki keuntungan besar dari mengabaikan defense
musuh, tapi tak seperti skill itu bisa mendorong musuh dengan sebuah kekuatan
yang kuat, dan jangkauannya tak terlalu luas. Meski begitu, skill itu
menggunakan konsumsi mana tiga kali lebih besar, dibandingkan dengan skill
Sculpting Blade.
Setelah dia menguasai Heraim Sword Skill, dia jarang
menggunakannya, itu hanya bertahan sebentar. Tapi sekarang, dia bisa
menggunakannya sebanyak yang ia mau. Dia memegang obor yang diukir dari helium
yang menyuplai Mana. Itu terasa seperti menerima gaji pertamanya dari sebuah
perusahaan, dan akan pergi keluar untuk makan bersama rekan-rekan kerjanya!
"Benar, ayo hajar mereka secara habis-habisan."
Weed mulai menghajar habis-habisan si Vandal Knight. Undead
Vandal Knight jauh lebih tinggi dalam peringkat daripada Doom Knight!
Post a Comment for "LMS_V24E06P02"
comment guys. haha