LMS_V23E06P03
6. Benteng Furgol (3)
Weed naik pangkat menjadi salah satu komandan pemimpin dalam
Immortal Legion. Itu adalah suatu posisi yang memungkinkannya untuk memimpin
sebuah unit undead di dalam Immortal Legion!
"Aku telah mendengar tentang prestasi besarmu dalam
pertempuran, dan datang ke sini. Aku menyatakan kesetiaanku padamu."
Semakin banyak undead yang datang untuk menjadi salah satu
bawahan Weed. Itu menjengkelkan bagi para Skeleton untuk berjalan ke arahnya,
dengan sendi-sendi yang bergemeretakan.
"Kalian pahamilah sendiri dan berbaris."
Bahkan, sekitar tingkatan Dullahan menjadi sedikit
melelahkan.
"Apa kau tahu bagaimana caranya menghunus sebuah
pedang? Jika kau bertarung dengan cukup baik, itu tak masalah."
Weed bahkan tak berkedip, meskipun Death Knight datang untuk
bekerja di bawah komandonya.
"Oh, kau datang."
Begitulah!
Tak peduli seberapa banyak upaya yang dikerahkan untuk
meningkatkan mereka, dia bukanlah seorang Necromancer. Dan para undead tak bisa
dibuat menjadi bawahan sejatinya.
Weed adalah seseorang yang akan mencuci sumpit sekali pakai,
untuk digunakan lagi. Tapi, setelah questnya berakhir, tak diketahui apakah
mereka akan kembali menjadi undead musuh atau tidak.
Sebenarnya, pasukan pertama yang dikirim oleh Immortal
Legion untuk menaklukan Morata telah dimusnahkan. Itu adalah pasukan besar yang
terdiri dari 120 ribu undead. Tapi, jumlah yang berkeliaran cukup mengejutkan,
dan sisanya dihentikan oleh para Paladin dari Order of Freya dan para player
Morata. Para player senang, karena mereka bisa meningkatkan Faith mereka dan
mendapatkan armor, pedang, dan item-item antik yang telah lama terkubur.
Tapi menurut rumor dari Immortal Legion, sebuah pasukan yang
lebih besar, terdiri dari 190 ribu undead telah dikerahkan dan diberangkatkan.
Perang antara Morata dan Immortal Legion sedang berlangsung.
Jika Barkhan mendapatkan kembali kekuatan penuhnya, Morata akan berubah menjadi
abu, dan kota yang ditaklukan oleh para undead.
Ketertiban umum Morata menurun dengan tingkat yang cepat,
perasaan kegelisahan mengalir masuk pada para pemula dan penduduk. Jika bukan
karena Grand Cathedral, mereka akan berada dalam situasi yang lebih buruk.
Lagipula, pasukan milik Weed tak terlalu buruk juga.
Meskipun ada perbedaan peringkat atau kelas, jumlah Skeleton mencapai sedikit
di atas 600, Dullahan 123, dan Death Knight 89. Mulai sekarang dan seterusnya,
quest yang Weed terima adalah tentang memimpin pasukannya ke dalam pertempuran.
Perintah yang diberikan padanya, seperti menekan monster di
bukit atau di dalam gua. Dan mengamankan jalur untuk pasukan undead.
Karena Charisma milik Weed sangat tinggi, para undead sangat
mematuhinya. Tak ada masalah dalam menyelesaikan quest kelas C.
"Bagaimanapun juga, ini bisa dikerjakan. Hadiahnya tak
terlalu bagus dibandingkan dengan berburu secara langsung."
Ketika Weed menyelesaikan quest, seorang player Necromancer
membawa pasukan undead miliknya mendekati dirinya.
"Halo."
Mengingat jika pihak lain yang menyapa terlebih dahulu, Weed
mengangguk untuk menjawab.
"Halo."
Biasanya, para Necromancer menutupi diri mereka dengan jubah
sampai kepala mereka. Dan membawa staf dengan tengkorak di atasnya. Weed
mengenakan full armor dengan sebuah pedang digenggam di samping. Dan orang yang
membawa undead mereka, sapaan biasanya merupakan pemandangan yang aneh. Tapi
itu sangat canggung, untuk saling menyapa satu sama lain.
'Apa dia mengatakan
Marey?'
Dibandingkan dengan para player lain di lembah itu, Weed
adalah pendatang baru. Sehingga, dia hanya mengetahui nama mereka.
Para Necromancer kadang-kadang memang bekerjasama. Tapi di
kebanyakan waktu, mereka selalu bersaing, berburu, dan mengerjakan quest tanpa
akhir. Mereka tak memiliki party, sehingga mereka mengetahui sangat sedikit
informasi tentang orang lain.
Dengan suara pelan, Marey memperkenalkan dirinya terlebih
dahulu.
"Namaku Marey. Aku yakin kamu telah melihatku lewat
berkali-kali, saat kita adalah Skeleton dan Ghost, dan sekarang di lembah
ini."
"Ya, aku tahu itu."
"Aku paham. Tapi profesiku yang sebenarnya adalah
seorang Bard."
"Ya?"
Weed memiliki kepribadian yang tak mudah terkejut. Tapi kali
ini, dia sangat terkejut.
Marey Stanbard, jika profesi aslinya adalah seorang Bard,
maka tak salah lagi. Ranker yang memiliki posisi di Kerajaan Halsburg, dikenal
sebagai yang terbaik di antara kelas Bard, dia adalah seorang player yang
sangat terkenal.
"Bagaimana bisa kamu ada di sini..."
"Aku rasa kamu ingin tahu kan? Menjelaskannya sangatlah
rumit, tak akan ada akhir dari ceritanya. Tapi haruskah kita mengatakan jika
aku datang ke sini dengan mengikuti angin. Dan sekarang menyusun sebuah himne
untuk undead?"
"....."
Para Bard sering kali menyerupai para Adventurer. Tak
seperti para Adventrurer yang menggali jauh ke dalam legenda atau dungeon, para
Bard berkeliaran tanpa tujuan.
Itu adalah sebuah kelas yang mengetahui segala macam cerita
dan rumor, sambil memainkan alat musik!
Bahkan, jika mereka memiliki Fame yang rendah, mereka bisa
menarik keluar perasaan simpatik terhadap mereka, dan membuat penduduk desa
menceritakan cerita-cerita mereka. Ketika sebuah quest sudah dipertengahan
jalan, bahkan pinalti mereka sangat sedikit.
Banyak yang memilih kelas ini karena pesonanya. Dan bahkan
di Morata, Bard adalah sebuah kelas yang benar-benar populer. Marey dengan
penasaran menanyainya.
"Tapi, apakah aku God of War Weed?"
Jika Weed menggunakan skill Sculptural Shapeshifting untuk
menyembunyikan identitasnya, penampilannya akan sepenuhnya berubah. Meskipun
orang lain memiliki mata yang tajam, sulit untuk menyadarinya.
Sekarang ini, dia tak menggunakan skill tersebut. Tapi
ketika dia berubah menjadi seorang Death Knight, Marey menyadarinya.
"Bagaimana kamu tahu?"
"Satu hal yang bagus tentang para Bard adalah jika
mereka memiliki telinga yang sangat peka. Bahkan, melalui suara hewan dan
getaran tanah, kami bisa mendengar cerita. Kami bisa menguping informasi dengan
cara ini. Sekarang ini, kamu adalah yang membuat pencapaian terbesar, yang tak
bisa dibandingkan dengan para Necromancer lain."
Persaingan di antara para player memang berada pada sisi
yang sangat sengit, berniat menjadi orang yang paling depan adalah Weed. Para
Necromancer sibuk berfokus pada pertempuran mereka, dan membawa undead mereka kemanapun.
Sehingga, mereka tak punya waktu untuk memperhatikan orang lain.
Tapi karena Marey memiliki banyak pengalaman dalam
petualangan, hanya dengan mendengarkan cerita-cerita latar belakang tentang
seseorang, dengan pemanfaatan yang paling berbeda. Dia menyadari jika itu
adalah Weed.
"Para Necromancer naif itu tak akan bisa menunjukkan
pergerakan seperti itu dalam pertempuran. Satu-satunya orang yang bisa maju
sejauh ini, tanpa memanggil undead adalah Weed. Aku telah memperhatikanmu dalam
waktu yang lama, dan sepenuhnya yakin jika itu adalah kamu."
Bahkan, di antara para player Necromancer, rumor jika Weed
sedang mengerjakan quest telah menyebar luas. Dengan secara terus-menerus
menyelesaikan quest berantai, mereka penasaran apakah mereka bisa bertemu Weed
serta Barkhan!
Tapi sebenarnya, mereka tak menyadari jika Weed memulai dari
bawah, sebagai seorang Skeleton bersama mereka.
"Deduksimu adalah yang paling mengesankan."
Tangan Weed perlahan-lahan meraih pedangnya.
Sejujurnya, dia telah menghasilkan rasa dendam hampir di
segala tempat. Di tempat kosong manapun yang bukan sebuah desa atau kota, dia
tak boleh berpikiran kosong. Bahkan, jika pihak lain adalah Bard terbaik, dia
sendiri adalah seorang Sculptor yang paling brilian di antara para player.
Seorang Bard adalah yang paling tangkas dan bisa memakai
armor atau pedang, jadi itu lebih dekat dengan kelas tempur. Tapi yang paling tak
menguntungkan adalah sangat mudah terserang. Dan juga, dia adalah seorang Death
Knight sekarang ini. Dan memiliki banyak undead yang mengikutinya.
'Haruskah aku
menghabisinya?'
Di Benua Versailles yang luas ini, dengan begitu banyak
orang di dalamnya, Marey mendekati Weed dengan cara yang bersahabat. Tapi dalam
pikiran Weed, godaan itu semakin mendekat.
'Jika aku membunuhnya,
dia pasti akan menjatuhkan beberapa item bagus. Setidaknya satu item unik yang
bisa digunakan dengan level 380 akan dijatuhkan?'