LMS_V23E07P04

7. Lagu dari Death Knight (4)
Termasuk undead milik Weed dan milik Marey, jumlahnya
sekitar 9.600 undead.
Weed bisa memiliki jumlah yang lebih banyak dari yang diizinkan
oleh peringkatnya, karena Leadership Dan Charisma miliknya yang tinggi. Tapi
untuk efesiensi kendali, dia membatasi kapasitasnya dengan sangat ketat.
Tapi bagi para Necromancer, jumlah itu terasa sangat besar
bagi mereka.
"Itu benar-benar banyak."
"Ada banyak sekali Death Knight... dan segala macam
Dullahan dan Skeleton dipersiapkan. Itu tak akan salah untuk menyebutnya,
sebuah Undead Army yang sebenarnya."
"Kalau saja kita bisa mengkomando pasukan semacam
itu.... Haruskah kita mencoba untuk berpromosi pada kelas tipe Warrior?"
Melihat Weed, banyak player yang menyesali keputusan masa
lalu mereka. Mereka, tak bisa menghilangkan rasa cemburu dari mata mereka,
mendekati Weed dan Marey.
"Halo."
Harien menyadari mereka terlebih dahulu dan menyapa ringan. Weed
melihat sekeliling dan menyadari bahwa equipment milik Harien, Jeanne, Otem,
Gruzed telah berubah drastis dan beberapa memegang bola kristal di tangan
mereka.
Dia tak bisa mengidentifikasi sebagian besar dari equipment
itu.
'Mereka pasti telah
berusaha keras juga.'
Quest saat ini dari Immortal Legion tak hanya diberikan
kepada Weed saja. Masing-masing orang berusaha sebaik mungkin pada quest dan
berkembang. Ada 58 Necromancer yang berkumpul di lembah itu.
"Tinggal 7 lagi. Mereka terlambat... Setelah mereka
sampai, kita akan menuju ke Natalia Plain."
Harien menjelaskan situasinya secara singkat pada mereka. Jumlah
player yang datang kesini dari Desa Kapua adalah 65 orang.
'Sebuah quest kerjasama
dengan 65 Necromancer....'
Mereka yang berpartisipasi dalam quest tersebut memiliki
level yang tinggi. Memperhitungkan undead yang dimiliki masing-masing
Necromancer, itu bisa dianggap sebagai pasukan yang relatif besar.
* * *
Zabrin berhasil datang ke lembah beberapa hari yang lalu dan
mulai berburu di sana. Sembari mengenakan equipment yang lebih baik dan
menaikkan level, dia memberi hadiah-hadiah kecil pada sesama Necromancer yang
berburu bersamanya.
"Ini ada beberapa item yang tersisa. Ambillah."
"Tapi tetap saja itu terlalu banyak...."
Di dunia ini ada orang lain selain Weed. Tak peduli seberapa
bergunanya item tersebut, para player Necromancer mendapati itu sulit, untuk
menerima sesuatu secara gratis dari seseorang yang tak terlalu akrab dengan mereka.
Sehingga mereka menolak.
"Tak apa-apa. Guild yang aku ikuti seringkali
memberikan item-item seperti ini. Mereka memberi preferensi khusus pada para
Necromancer.... Aku sudah punya banyak item untuk digunakan."
Merebut hati player lain menggunakan item adalah pekerjaan
yang mudah. Tak seperti kelas-kelas lain, ada banyak kejadian para Necromancer
tak bergabung dengan guild manapun.
Zabrin tak tergesa-gesa dan mensortir mereka satu per satu,
sembari membuat mereka menjadi sekutunya.
'Identitas orang ini sudah
jelas.'
Mengungkapkan nama mereka saat berburu dalam sebuah party,
atau menambahkan mereka pada daftar teman, benar-benar membuktikan identitas
mereka. Para Necromancer yang layak juga dikenal baik di Benua Versailles.
Rata-rata player terkejut saat mereka bertemu Necromancer
secara kebetulan yang sedang berburu di pegunungan, atau di suatu hutan bersama
para undead. Menemukan Necromancer adalah hal yang baru, mereka sering merekam
adegan semacam ini, dan mengunggahnya ke forum-forum.
Dengan membandingkan dengan hal itu, dia mengetahui
seseorang dengan identifikasi yang solid. Tapi itu sulit untuk mengenali orang
yang berburu sendirian, yang tak mengungkapkan identitas mereka.
'Aku hanya harus
menantikan 7 orang lagi, saat mereka datang.'
Dia menyelidiki Jeanne, Otem, Boghram, Harien, Gruzed,
Varenna, dan Goshu untuk merekrut mereka ke dalam Guild Hermes, dan menemukan jika
mereka semua telah melampaui level 380.
Dia menilai Jeanne, Harien, dan Otem berlevel di atas 400.
Ini adalah sosok-sosok yang merupakan para Mage menakjubkan bahkan sebelum
mereka menjadi Necromancer. Ketika kelas berubah, kemampuan sihir yang
sebelumnya, melemah secara drastis.
Itu bukanlah mempelajari sihir yang serupa seperti
sebelumnya, tapi mempelajari dark magic yang bertentangan, dan sihir Undead
Summoning. Sehingga, kemampuan sihir yang sudah ada menjadi semakin buruk.
Itu bukanlah keputusan yang mudah bagi para Necromancer
untuk memulai lagi. Tapi, mereka secara terus-menerus meningkatkan keahlian
mereka dalam kutukan dan pemanggilan undead.
'Jika aku bisa membawa
mereka masuk ke Guild Hermes, itu akan diakui sebagai prestasi besar.'
Zabrin memata-matai dengan sabar untuk mencari peluang yang
bagus. Jika mereka menjadi anggota Guild Hermes, mereka akan mengakui upaya
berjasa dari Zabrin.
Dengan menjadi anggota dari guild yang sama, dia bisa
menerima berbagai bantuan, dan mengikuti mereka di lembah ini.
Dengan bergabung dalam quest Immortal Legion dan
bekerjasama, itu adalah kesempatan bagi dirinya untuk mendapatkan level, Fame,
dan mantra pemanggilan undead bersama-sama.
Setelah merebut hati mereka, dia mengumpulkan informasi
sembari berburu. Dan pada saat itu, quest kerjasama untuk memusnahkan monster
di Natalia Plain terjadi. Dan kemudian beberapa saat kemudian, Weed bersama
dengan Marey tiba, bersama pasukan undead mereka.
Para player lain memiliki undead juga, tapi undead milik
Weed dan Marey sangat mencolok. Dengan semburan racun dari para Death Knight,
bahkan para undead kuat yang lain berusaha menjauh sebisa mereka.
Para Death Knight menunggangi Gargoyle, berjaga-jaga sambil
terbang di sekitar mereka, tampak kuat di atas rata-rata.
'Mungkin Weed ada di antara
mereka.'
Weed dan Marey adalah player yang tak teridentifikasi!
Ada lima orang yang mencolok, tapi undead milik mereka tak
telalu kuat dan jumlahnya sedikit.
'Bagaimanapun juga,
aku harus melaporkannya.'
Zabrin melapor pada Guild Hermes, pada Polon dan pasukan
Mage menuju ke Natalia Plain. Tentang orang mencurigakan yang mungkin adalah
Weed, mengenai Jeanne dan Otem yang bukan anggota guild manapun.