LMS_V23E08P02

8. Pemahatan Bencana Alam (2)
Weed masuk ke dalam pemikiran yang mendalam, saat dia
menatap bagian belakang barisan musuh. Mereka membutuhkan strategi cermat.
"Tidakkah kamu berpikir tingkat kesulitan quest ini
terlalu tinggi?"
"Apakah questnya benar-benar mengatakan untuk menghancurkan
mereka? Ini benar-benar tak mungkin."
"Tak ada solusi dalam penggunaan undead. Mungkin ini
adalah sebuah quest yang hanya bisa diselesaikan dengan level yang tinggi?
Harus terhenti seperti ini di sini..."
"Mungkin kita harus memburu monster terlebih dahulu,
sehingga mereka tak akan berkumpul di sini. Bahkan di lembah, aku membiarkan
beberapa monster lari, mereka semua pasti berkumpul di sini pada
akhirnya."
Para Necromancer tak bisa mendapatkan titik terang saat ini.
Ketika para Necromancer berada dalam keadaan panik. Harien datang ke tempat
Weed dan Marey berada. Terakhir kali dia mendengar metode yang bagus dari Weed.
jadi, dia datang ke sini untuk meminta nasihat. Weed bergumam sendiri dengan
sangat fokus.
"Japtem... Kulit tak begitu bagus... Jika ada harta
yang ada di dalam biara itu..."
Dia terlihat seperti sedang berjuang keras, terkunci dalam
penderitaan yang mendalam!
"Apakah kamu sedang memikirkan solusi untuk
menyelesaikan quest ini?"
"Menebak kecenderungan para monster... kemungkinan
gold, silver dan harta... tapi yang pasti adalah harta..."
Jeanne dan Otem juga mendekat, saat Harien menunggu
jawabannya. Sambil mengamati Weed, mereka menganggap Weed sebagai player hebat
juga.
Sulit untuk tak mengakui kemampuannya, dia sampai sejauh ini
dengan kelas yang bukan berkaitan dengan sihir, yang bisa memanggil undead tapi
kelas tempur.
Sulit untuk tak mengakui dirinya. Sebagai kekuatan tunggal,
undead milik Weed cukup kuat. Sekitar sepuluh menit berlalu, Weed menulis
kata-kata dan angka di tanah dengan jarinya.
- Kulit, sangat kasar dan rusak jadi 1.750
- Japtem, berbagai item. Kurang relevan dengan quest, jual
saja pada Mapan-nim sebagai uang sampingan
- Biara, informasi tentang senjata suci masa lalu dari
sejarah Kekaisaran Niflheim, tidak cukup
Keputusan ditunda !
Itu sulit bagi Jeanne, Otem dan Marey untuk memahami bagaimana
frase yang seperti sandi tersebut berkaitan dengan monster. Harien menunggu,
menunggu dan akhirnya bertanya.
"Apakah benar-benar ada cara untuk menyelesaikan quest
ini?"
Weed sambil melihat frase tersebut dengan serius, mengangkat
dagunya.
"Ya?"
"Bukankah kamu mencoba memikirkan solusi untuk quest
ini?"
"Tidak, aku menghitung sesuatu yang lain."
"Ah...."
Menyadari jika dia sedang menunggu dan mengharapkan sesuatu
yang besar dari tindakan Weed yang tak relevan, dia mundur dengan cepat.
Harien putus asa untuk berpikir jika dia mengharapkan
sesuatu, dari perilaku aneh dari Weed.
"Huu, semoga saja dia akan dihidupkan kembali... Aku
seharusnya tak membuang-buang waktuku."
Jeanne dan Otem hendak kembali ke Necromancer yang lainnya.
Meskipun mereka pergi ke para Necromancer itu, itu adalah masalah sulit yang
mereka coba pecahkan. Tapi jika mereka memikirkannya bersama-sama, mereka
mungkin menemukan metode yang sedikit lebih baik.
Mereka berada di posisi di mana mereka harus menemukan
solusi dengan cepat. Tapi Weed berbicara seolah-olah tak ada masalah.
"Kita hanya harus mengalahkan monster di biara
itu."
"Ya, tapi bagaimana?"
"Ada banyak cara."
Weed tak perlu membuang-buang upaya apapun, dalam berpikir
tentang monster. Dia membuat keputusan segera dan sekarang memperkirakan
setelah perburuan. Dia memperhitungkan jumlah monster di dalam dan perkiraan
level mereka, item drop, dan skema kasar pada biara tersebut. Bahkan,
keberadaan harta yang berpotensi tersembunyi kedalam pertimbangan!
'Karena itu dipenuhi
dengan kekuatan suci, pasti ada sesuatu di sana. Kemungkinan sesuatu itu berada
di ruang bawah tanah sangat tinggi.'
Karena harta itu mungkin bernilai sangat tinggi, dia
memikirkan tentang hal itu secara serius.
* * *
Para Necromancer menyerahkan otoritas terhadap unit undead
milik mereka pada Weed.
"Pergi saja."
"Hanya berjalan sedikit, hmm?"
Itu karena para undead tak akan mendengarkan para
Necromancer.
"Maju."
"Baik, tuan."
"Death Knight akan mengikuti perintah
komandan-nim."
Para undead tak menolak perintah Weed. Hal itu sebagian
disebabkan karena dia adalah seorang Death Knight. Tapi, statistik Leadership
yang tingginya bukan kepalang, dan item-item yang ia miliki sangat berpengaruh.
Ada banyak kesempatan di mana dia menderita banyak damage,
karena pertempuran berskala besar. Tapi pada akhirnya, Weed mencapai kemenangan
dan memperoleh gelar Undead Commander yang agung.
Ketika dia adalah seorang Lich, dia membunuh Kubichya di Las
Phalanx, dan memperoleh gelar Immortal Warrior. Karena itulah, para undead
percaya dan mengikuti Weed. bahkan, jika itu mengarah ke kematian mereka.
Mereka adalah para undead yang dipertahankan oleh Mana milik
para Necromancer, tapi mereka bergerak sesuai perintah Weed.
"Serangan penuh, serbu!"
Weed berteriak dengan suara keras. Para Skeleton dan
Dullahan berlari menuju biara secara serempak.
Sebuah serangan besar dari 11.000 undead!
Setelah semua undead ini menghilang, tak akan ada waktu yang
cukup untuk mengumpulkan undead lagi.
"Kuaak!"
"Sangat panas, panas sekali!"
Melewati kekuatan suci, para Skeleton mulai terbakar. Tapi
meski demikian, para Skeleton yang lain terus berlari, melangkahi sekutu mereka
yang telah jatuh. Di tengah malam, para Skeleton yang terbakar, berlari
menyusuri dataran tersebut.
Rasanya seperti para undead sedang membuat jalan yang
berkobar-kobar, bahkan para Necromancer kagum pada pemandangan itu.
"Ayo kita buka jalan untuk mereka, Bone Wall!"
"Dark Crow!"
Para Necromancer mendukung para undead yang bergerak maju,
dengan memanggil dinding tulang, dan tanaman yang tumbuh dengan memakan
kegelapan.
Para Skeleton dan Dullahan mampu bergerak maju sedikit lebih
jauh, dengan menginjak tulang dan tanaman tersebut. Tentu saja hal itu tak
berlangsung lama dan terbakar, karena kekuatan suci naik dari tanah. Namun para
undead menggunakannya sebagai batu loncatan.
Di bawah penderitaan luar biasa, para undead bergerak teguh sambil
menerima damage. Rencana Weed adalah untuk bergerak masuk bersama dengan setiap
undead. Dan bertarung dalam pertempuran akhir dengan para monster.
Sebuah posisi Kepala Komandan pasukan undead dengan tanggung
jawab yang berat. Biasanya itu merupakan tugas yang sulit jika itu dibagikan. Tapi,
tak ada metode yang lebih baik dari ini. Jika undead ditutup jarak dengan
monster, para Necromancer bisa melawan dengan Corpse Explosion dan kutukan.
Aliran kekuatan suci yang naik secara acak dari tanah,
menghasilkan banyak damage pada para undead. Tapi, menggerakkan para undead
pada saat yang sama, sehingga mereka dapat menginjak satu sama lain adalah
rencananya.
"Ini mustahil."
Dalam situasi di saat kekuatan gabungan mereka tak memadai,
ada Necromancer yang mengeluh. Bukannya mengeluarkan mantra pendukung yang bisa
meningkatkan kecepatan pergerakan atau pertahanan dari para undead.
Mereka tak setuju dengan rencana Weed. tapi karena Jeanne,
Otem, Harien setuju, para Necromancer yang lainnya mengikuti mereka. tapi
sekarang, saat undead melintasi dataran tersebut dan menimbulkan korban besar,
para Necromancer ini mulai protes.
"Ini masih belum terlambat. Kita hentikan saja di sini
dan mencari cara lain."
"Aku sudah mengatakan jika itu adalah rencana nekat
sejak awal. Jika dilanjutkan seperti ini dan meskipun mereka sampai ke biara,
mereka semua akan mati sebelum mereka bisa bertarung. Kami mengetahui tentang
kekuatan monster dengan sangat baik. Kita harus membatalkan rencana konyol ini
sekarang."