LMS_V23E08P03

8. Pemahatan Bencana Alam (3)
Para player yang setuju dengan rencana Weed mulai meragukan
diri mereka sendiri.
Itu bisa dimengerti, karena mereka semua bisa melihat jika
para undead terbakar dan dimurnikan oleh kekuatan suci. Memang benar jika
kesempatan keberhasilan mereka tampak lebih kecil. Tapi jika mereka berhenti
atau menarik mundur para undead sekarang, questnya akan berakhir dengan
kegagalan total.
Mereka harusnya mengatakannya sebelum para undead bergerak. Sekarang
ini sudah sangat terlambat. Mereka sudah menginvestasikan lebih dari setengah
undead!
Setelah para Necromancer mulai memprotes, para undead juga
setuju.
"Jika kita pergi ke depan kita akan dimusnahkan."
"Aku tak mau terbakar sampai mati seperti ini!"
Karena sebagian besar undead menghilang karena kekuatan
suci, sebuah situasi muncul di mana para undead yang tersisa, mencoba untuk tak
mematuhi perintah Weed.
Mereka harus terus mendorong para undead lain untuk maju.
Jika penyebaran undead berhenti seperti ini, pasukan yang sedang berlari maju
di dataran tersebut akan semuanya terbakar atau meleleh.
Menunggangi Gargoyle miliknya, Weed mengangkat Legendary
Rusted Sword miliknya.
Dan kemudian membuka rahangnya.
[Bau... Ada bau
Aku bernyanyi tapi masih ada bau
Bahkan jika aku berhenti, bau itu tak akan berhenti]
".....?"
Tanpa adanya nada dan ritme, sudah pasti sebuah lagu yang
dinyanyikan dengan lirik baru saja muncul. Suara dari Death Knight dengan suara
agak serak, menyebar luas di seluruh dataran.
Jeanne, yang menggunakan sihir di sekitar Natalia Plain,
memalingkan kepalanya.
"Orang yang menyanyikan lagu semacam ini..."
Harien, Otem, Bohram, Gruzed, Varna, dan para Necromancer
berperingkat tinggi yang lainnya juga menghentikan apa yang mereka lakukan. Dan
mengalihkan tatapan mereka ke tempat Weed berada.
Itu adalah sebuah lagu yang tak pernah mereka dengar
sebelumnya. Tak mungkin sebuah lagu yang amburadul seperti ini pernah ditulis.
Tapi mereka tahu orang yang akan menyanyikan lagu seperti ini dalam
pertempuran.
[Hari ini malamnya gelap, malam yang sangat gelap
Aku seorang Death Knight
Aku seorang Death Knight yang tak membasuh wajahku
Aku tak harus mencuci kakiku juga]
"God of War..."
"Itu Weed!"
Mereka memiliki beberapa kecurigaan saat dia memilih kelas
tempur, dan berada jauh di depan dari yang lain. Tapi orang itu, menyanyikan
sebuah lagu yang tak masuk akal, yang tak seorangpun bisa menirunya. Menyanyikan
sebuah lagu konyol.
Bahkan, player nenek-nenek senior di Benua Versailles
mengenalinya, menonton video mendebarkan dari dia sepanjang malam. Itu
menjelaskan semuanya sekarang.
"Weed bersama kita..."
"Gunakan sihir. Serang biara dan bunuh setiap monster!"
Para Necromancer yang tadinya memprotes keras jika itu
adalah hal yang mustahil, sekarang mulai mengerjakan tugas-tugas mereka. Marey
telah menantikan Weed bernyanyi. Dia mengeluarkan sebuah harpa yang dibuat oleh
para Dwarf, dan menyesuaikan dengan lagu Weed, improvisasi kinerja.
'Ini lebih sulit
daripada menulis lagu baru.'
Seorang Bard terbaik sedang menyesuaikan lagu milik Weed.
[Keuheu, keuheu
Harga melon naik
Stroberi benar-benar mahal
Jeruk mandarin terlalu berharga untuk dimakan
Jangan makan apa-apa di malam hari
Tidur lebih awal akan lebih baik
Undead berkumpul di sini, mulai bernyanyi
Para Undead-ku tersayang yang tak kenal rasa lapar, atau
lelah
Kalian harus maju]
Begitu Weed menyelesaikan lagunya, dia mengeluarkan sebuah
terompet.
Terompet Teuresec, yang mengumumkan kemenangan. Sebuah item
unik yang dapat mengeluarkan kemampuan luar biasa dari para prajurit. Ini
adalah sebuah harta yang bisa membuat seseorang terkenal hanya dengan
memilikinya.
Weed menempatkan terompet tersebut pada mulutnya, dan meniup
sekuat tenaga.
Tooooooooooot !!!
[> Moral para undead meningkat
> Para undead akan menginginkan kemenangan
> Secara sementara meningkatkan potensi fisik sebesar
120%
> Hal-hal buruk akan sering terjadi pada musuh ]
"Maju!"
Weed tiba-tiba menggunakan Lion's Roar.
Kemudian para undead pemberontak mulai meluncur ke arah
biara secara serempak. Meskipun para undead menderita karena kekuasaan suci,
mereka terus maju dan berlari ke depan. Mereka melemah karena kekuatan suci,
tapi mereka bertindak di luar kemampuan potensi mereka.
Hilangnya para Skeleton berada pada tingkat yang tak terhitung
lagi, tapi mereka berhasil mendekati biara. Para Skeleton ganas dan kuat
melangkah di atas kepala dan bahu sekutu mereka, untuk melompat ke depan.
"Waktunya mengerahkan para Death Knight."
Weed terbang tinggi di atas Gargoyle miliknya. Para Death
Knight bawahan juga menunggangi Gargoyle mereka dan terbang di samping Weed.
"Summon Phantom Horse!"
Para Death Knight yang dikomando oleh Necromancer lain
menunggangi kuda hantu yang dipanggil oleh pemilik mereka. Kekuatan suci dari
Natalia Plain naik sampai langit, tapi para undead sepenuhnya menutupi tanah.
Para undead menjadi perisai. Entah itu menerobos para
undead, atau menghindari aliran kekuatan suci yang naik, hal itu memungkinkan
untuk mendekat dari langit sambil terbang.
"Ayo maju!"
Weed terbang bersama unit Death Knight miliknya menuju
biara.
Di waktu yang hampir bersamaan, para undead juga sampai. Menjatuhkan
dinding dari tiga tempat yang berbeda, dan bertarung melawan monster yang
mempertahankannya. Karena HP milik para undead sudah hampir habis, mereka
runtuh pada serangan balik.
'Tapi mereka sangat
lemah.'
Seperti yang dia duga, monster-monsternya juga tak normal. Tak
seserius para undead, tapi para monster juga kewalahan karena kekuatan suci.
Beberapa dari undead berlari ke arah monster dan sekitar 3-4
undead menempel satu monster.
"Ayo kita turun ke tanah."
Weed masuk ke dalam biara dengan menunggangi Gargoyle
miliknya.
Dia bisa melihat cahaya terang berkumpul di tanah. Cahaya
berkumpul menembus tanah, dan pilar tebal dari kekuatan suci menjulang sangat
membahayakan. Beberapa Death Knight jatuh dari gargoyle mereka, tapi kebanyakan
dari mereka menghindar dengan berbelok tajam dan mendarat dengan selamat di
dalam biara.
[Anda telah tiba di El Vance Monastery
> Karena kekuatan suci berlimpah, kemampuan fisik
berkurang sebesar 45%
> HP menurun sebesar 300 setiap detik ]
Sulit untuk undead untuk aktif didalam gereja atau kuil. Itu
bukanlah sebuah tempat di mana Death Knight bisa bertahan untuk waktu yang
lama. Monster-monster datang tak henti-hentinya ke arah Weed.
"Itu para undead. Bunuh dan lenyapkan mereka."
"Itu si Death Knight yang mengkomando para
undead!"
Monster memiliki kemampuan berpikir rasional, sehingga
mereka menargetkan Weed terlebih dahulu. Jika mereka menjatuhkan Weed, dia tak
akan mati sendirian. Tapi, mengguncang setiap undead bawahan, karena kehilangan
komandan mereka.
Pengaruhnya akan lebih rendah bagi manusia atau elf. Tapi,
kehilangan seorang komandan adalah sebuah situasi tanpa harapan bagi para
undead!
Tentu saja bagi para Orc, itu bukanlah masalah, apakah
komandan mereka tewas atau tidak. Siapapun yang mengangkat pedang dan berteriak
terlebih dahulu, maka akan menjadi seorang kapten Orc.
"Heraim Sword Skill!"
Weed mengeluarkan skill serangan, menebas para monster.
Level Heraim Sword Skill miliknya naik, memungkinkan dirinya untuk menyerang 13
kali berturut-turut. Dan setiap kali serangan berhasil Strength, Agility, dan
kekuatan destruktif meningkat. Karena dia tak jauh dari menguasai skill
tersebut, penguasaan Sword Mastery terus meningkat. Para Death Knight bawahan
Weed bertempur bersama sambil menjaga dirinya.
* * *