Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V23E09P02

gambar

9. Serangan Guild Hermes (2)



*Ding!*
[Quest selesai: Monster In Natalia Plain
Semua monster yang mengganggu Immortal Legion telah menghilang.
El Vance Monastery adalah sebuah duri pengganggu bagi pihak Undead. Dengan demikian, si Death Knight yang menghancurkan tempat ini layak menerima hadiah yang besar.
Anda bisa pergi ke Barkhan Demorph dan mengklaim promosi terakhirmu.
>+2.937 Fame
Anda akan dikenal sebagai pemimpin undead yang baru, di dalam Immortal Legion
>+64 Strength of the Dead
>+25 Leadership
>Fighting Spirit dan Charisma meningkat sebesar 12 poin]
[Anda telah naik level!]
[Anda telah naik level!]
Lebih dari 110.000 undead dikerahkan dalam pertempuran. Dan hanya 14.000 monster yang melawan mereka. Melawan suatu hambatan besar dari kekuatan suci, para undead mengalami luka parah, tapi bisa mengklaim kemenangan.
"Akhirnya aku bisa bertemu Barkhan."
Weed menghela nafas panjang. Tujuan awalnya dari bertemu Barkhan, King of The Undead, telah selesai sekarang. Karena Morata menjadi target dari Immortal Legion, ketertiban umum, industri, agrikultur, dan tingkat kelahiran dari Morata telah menerima dampak yang besar.
Barkhan adalah ancaman bagi Benua Utara, karena dia mungkin mendapatkan kembali kekuatannya kapan saja di masa depan. Alasan Weed menyelesaikan quest dari Immortal Legion dan meningkatkan peringkatnya dengan kesungguhan semacam itu, adalah untuk membuat Barkhan RIP mati selamanya.
Semua pekerjaannya merupakan sebuah persiapan untuk pemberontakan!
Dia menguping para Necromancer yang mendekati biara tersebut.
"Akhirnya aku bisa mempelajari mantra kutukan tingkat yang lebih tinggi."
"Aku mendapatkan mantra Undead Summoning... Apa hadiahmu, Orbo?"
"Aku memutuskan untuk mendapatkan sebuah Robe of Corpse."
Tampaknya quest dan hadiah mereka berbeda-beda, berdasarkan pencapaian mereka. Tak seorangpun berbicara tentang bisa bertemu dengan Barkhan seperti Weed.
Marey dan Harien memasuki biara.
"Ayo keluar, dan mengadakan pesta perayaan."
Biara itu masih dipenuhi dengan kekuatan suci, jadi itu masihlah sebuah tempat yang buruk bagi para undead. Para Death Knight menunggangi Gargoyle mereka dan menunggu perintah untuk mundur.
'Aku harus menemukan harta karun....'
Dengan beberapa perasaan penyesalan yang masih tersisa, Weed meninggalkan biara itu bersama para undead. Dia memimpin para undead pada kemenangan besar dan mengembalikannya pada para Necromancer.
"Hidup God of War!"
"Berkat Weed-nim, kami bisa mennyelesaikan quest dengan mudah. Terima kasih."
Para player maju ke arahnyaa untuk berterima kasih. Itu tampak mudah sekarang, jika pertempurannya telah berakhir. Tapi semua orang tahu, tanpa kemampuan mengkomando milik Weed, mereka tak memiliki jaminan untuk menang.
Itu tak akan mudah, untuk mengerahkan undead mereka secara paksa. Dan jika monster-monster di biara itu bersikeras, maka mereka semua akan disapu bersih oleh kekuatan suci. Tapi, Weed menyusup kedalam biara bersama para Death Knight, dan mengalihkan perhatian musuh, mempersingkat waktu.
Jika para monster bertahan selama setidaknya satu jam, maka sudah pasti para undead akan mati. Pada akhirnya, para undead memenangkan pertempuran melawan waktu.
Para Necromancer merasa jika itu nyaris sekali dan berterima kasih pada Weed untuk keputusannya yang nekat, yang mana nyaris menggagalkan quest tersebut. Weed tak menghargai rasa terima kasih yang hanya di bibir saja.
"Apa yang aku lakukan tidaklah banyak."
Di sebuah ulang tahun atau kelulusan, kamu mendapatkan hadiah. Itu menjengkelkan. Yang mereka lakukan hanyalah berterima kasih, karena menyelesaikan quest tersebut. Sebuah kekecewaan jika mereka tak mengetahui budaya persahabatan seperti serah-terima.
'Yah, aku tak bisa melakukannya seorang diri.'
Bagaimanapun juga, Weed hanya bisa menyelesaikan quest tersebut dengan dukungan penuh dan kerjasama dari para Necromancer. Selain Marey yang telah berburu bersama Weed baru-baru ini, Harien mendengarkan pendapat Weed dan secara aktif membujuk yang lainnya.
Dia bisa menyelesaikan quest tersebut, karena Jeanne dan Otem sepenuhnya memahami kemungkinan dan berpartisipasi dalam rencananya. Sehingga, dia tak mungkin bisa meminta sesuatu dari mereka. Weed membuat kontribusi terbesar, tapi hal itu hanya bisa dicapai dengan bantuan dari para Necromancer yang lain.
* * *

"Jumlah undead yang benar-benar luar biasa."
Polon bersama para Knight, Mage, Spellcaster, dan Ranger standby di tempat yang jauh dari Natalia Plain. Tidaklah mudah untuk datang ke sini, karena para undead dari Immortal Legion berkeliaran di mana-mana. Tap,i berkat panduan terperinci dari Zabrin, mereka sampai dengan aman.
"Bisakah para Necromancer menang?"
Dia menunggu pertempuran tersebut dengan sangat tertarik. Membawa pasukan penyerang dari Guild Hermes ke sini adalah sebuah operasi rahasia. Sehingga, mereka belum mengungkapkan diri mereka. Tapi, beberapa saat setelah pertempuran dimulai, Zabrin berbicara melalui whisper.
- God of War Weed muncul!
Polon berusaha untuk mendapatkan Immortal Legion dalam genggamannya, dan merekrut para Necromancer satu per satu. Tapi, target aslinya adalah Weed. Seorang pria yang dikenal sebagai rival Bad Ray dari Guild Hermes. Dari poin itu, Polon menggunakan jaringan komunikasi milik Guild Hermes sehingga para Ranger dan Spellcaster bisa mendengar juga.
Polon: Apakah itu benar-benar Weed?
Zabrin: Dia menyanyikan sebuah lagu. Para Necromancer semuanya mengatakan jika itu adalah Weed. Dia adalah salah satu dari player yang tak teridentifikasi.
Polon: Apa kamu yakin tentang hal ini?
Zabrin: Dia meniup sebuah terompet. Horn of Tueresec!
Itu adalah sebuah item yang diketahui menjadi milik Weed. Jika demikian, maka itu adalah bukti yang cukup untuk dipercayai, jika itu adalah Weed yang asli.
'Sebuah pertempuran melawan Weed.'
Tangan Polon bergetar dalam kegembiraan. Dia adalah seorang Ranker berlevel tinggi, dan seorang Grand Master. Dia sudah mengalami banyak sekali pertempuran, tapi dia tak pernah membunuh buruan besar, seperti God of War. Jaringan komunikasi Guild Hermes menjadi sibuk. Para player yang segera dikenali dengan nama mereka, menunjukkan ketertarikan dan menanyakan situasinya.
Zabrin: Barusan, Weed naik ke atas Gargoyle dan masuk ke dalam biara.
Polon: Bukankah kamu mengatakan jika itu adalah sebuah tempat, di mana para undead tak bisa masuk.
Zabrin: Ya. Itu adalah sebuah tempat yang sangat berbahaya, tapi dia masuk ke dalam.
Polon: Jika demikian, maka persiapkan para Ranger, Knight, dan Mage untuk maju. Jika Weed selamat dan keluar, kita akan menyerangnya secara langsung.
Polon sedang standby mendengarkan apa yang Zabrin katakan.
Zabrin: Para undead tak bisa menerobos para monster dengan mudah. Tempat ini adalah tempat terburuk yang pernah ada untuk bertarung.
Zabrin melaporkan segala sesuatu yang sedang terjadi dalam pertempuran pada Polon, melalui jaringan komunikasi Guild Hermes. Itu adalah saat di mana para rangker terkenal memperhatikan Zabrin. Dia sibuk mengobrol, sampai tak punya waktu untuk mengeluarkan mantra.
Zaaaaaaap!
Ketika petir menyambar biara itu, bahkan tempat Polon berada menjadi sangat terang. Polon bisa membayangkan, seberapa menegangkannya pertempuran tersebut dari laporan Zabrin. Dan suara petir itu.
'Untuk memasuki sebuah tempat seperti itu, memimpin para Death Knight miliknya.'
Bahkan, jika dia adalah Weed, sudah pasti dia tidaklah abadi. Tapi dia berharap Weed tak tewas dalam biara itu.
'Akulah orang yang harus merenggut nyawanya. Itu adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan misiku, yang harus datang jauh-jauh ke sini.'
Dia menunggu dan menunggu, sampai dia mendengar dari Zabrin jika para undead telah menyerbu biara. Zabrin mengatakan itu adalah sebuah quest yang sangat sulit, tapi Weed berhasil lagi.
Zabrin: Kamu bisa keluar sekarang. Dia keluar.



< Prev  I  Index  I  Next >