Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V25E06P03

gambar

6. Radiant Sword yang ditinggalkan Patung (3)



Koldeurim, Knight dari Kerajaan Kallamore!

Guild Hermes telah mempersiapkan beberapa kemungkinan untuk menghadapinya. Sekali waktu, Koldeurim memimpin pasukannya, dan menyerang Benteng Sistar di Kerajaan Haven. Tentu saja, itu adalah sebuah pertempuran yang tak diikuti oleh Guild Hermes.
Lebih tepatnya, hal itu membuatnya lebih mudah bagi Guild Hermes, untuk sepenuhnya menghancurkan dan merebut wilayah kerajaan tersebut.
"Bahkan, para Knight yang dipimpin oleh Koldeurim sangat menakutkan. Kita akan terus berinvestasi dalam kekuatan militer, dan memusnahkan mereka sepenuhnya."
Guild Hermes menghancurkan pasukan perbatasan milik Kerajaan Kallamore, dan mengambil alih 6 kastil, 2 benteng, dan 14 desa. Setelah mereka mendengar jika Koldeurim dari Kerajaan Kallamore menjadi komandan unggulan dalam perang, Guild Hermes memecah pasukan utama mereka menjadi dua.
"Pasukan lain akan berputar dan menduduki Benteng Yorun. Pasukan utama akan menghadapi tentara Koldeurim di sini."
Tentara yang dipimpin Koldeurim terdiri dari pasukan elit dari Kerajaan Kallamore. Itu termasuk 7 unit militer dari jajaran Knight dan lebih dari 10.000 anggota kavaleri.
Di pihak Guild Hermes, pasukan utama mereka menggali lubang, dan memasang jebakan-jebakan untuk membuat kuda-kuda sulit bergerak. Mereka membawa Mage, Archer, dan ketapel dalam jumlah yang sangat besar, untuk mengganggu serbuan para Knight.
Di hari pertempuran antara Koldeurim dari Kerajaan Kallmore dan Guild Hermes, semua stasiun melakukan siaran langsung, dan semua minat semua player terfokus di sana. Bergantung pada hasil dari pertempuran tersebut, wilayah antara Kerajaan Kallmore dan Kerajaan Haven akan bergeser di benua tengah.
Dengan berbagai jebakan yang dipasang oleh Guild Hermes di medan pertempuran, konfrontasi antara kedua pasukan terjadi secara monoton. Sementara itu, pasukan pemisahan dari Guild Hermes menembus sangat dalam ke bagian dalam Kerajaan Kallamore. Terdiri dari pasukan kavaleri dalam jumlah yang besar, unit griffon, Ranger, dan Mage, pasukan tersebut cukup besar untuk mengambil alih kastil sedang manapun.
Koldeurim harus membuat sebuah pilihan yang sulit. Dia tak bisa meninggalkan pasukan utama Guild Hermes begitu saja, dan mengejar pasukan yang terpisah. Melakukan hal itu, berarti membiarkan musuh mengambil alih kota terbesar ketiga dari Kerajaan Kallamore.
"Kita serang Kerajaan Haven."
Serangan besar-besaran dari Kerajaan Kallamore!
Guild Hermes menanggapi dengan para Mage dan ketapel milik mereka, untuk memulai pertempuran berskala besar. Nasib kedua kerajaan tergantung secara seimbang.
* * *

Geomchi bergabung dengan party Pale.
"Aku harap ini tak akan membuatmu berhutang sia-sia padaku."
"Itu tak benar. Kami membutuhkan seseorang untuk mengurus pertempuran jarak dekat."
Pale berbicara dengan sopan. Dia berhenti sebentar di Morata untuk mengunjungi toko-toko dan menerima quest, dan bertemu Geomchi.
"Apa kamu mencoba berburu di area ini?"
"Beberapa orang membawaku ke beberapa tempat yang disebut dungeon."
Geomchi menguap seolah-olah itu hanyalah hal yang sepele.
"Tak ada yang bisa mengeluarkan perlawanan sengit padaku."
"Yah. Itu wajar. Dungeon-dungeon di dekat Morata telah dibersihkan oleh para Paladin Order of Freya, dan banyak player berburu di sana juga."
Saat sebuah dungeon menjadi dikenal dengan baik, banyak orang berbondong-bondong mendatanginya. Bahkan, setelah exp dan tingkat item drop yang bagus sudah menurun, para player masih mendatanginya. Hal ini menyebabkan beberapa kesulitan dalam memburu monster yang layak.
"Seperti yang kamu katakan."
Surka berbicara, saat dia menarik sarung tangan baja.
"Kami akan menyediakan bantuan sebanyak yang kami bisa."
"Benar. Kalau begitu ayo pergi."
Geomchi bergabung dengan kelompok itu, dan party Pale pergi melewati gerbang Morata. Saat mereka pergi, para Merchant yang melakukan bisnis di alun-alun mulai berbisik.
"Apa orang itu yang sepenuhnya membersihkan dungeon yang melelahkan?"
"Sepertinya, dia melekatkan dirinya sendiri pada sebuah party, dan memburu semua monster seorang diri."
* * *

Mereka sampai di dungeon dan Geomchi dengan ringan melangkah maju.
"Ey... Orang tua harus mati."
Semua monster yang terserang oleh pedang milik Geomchi, menghilang dalam cahaya abu-abu. Critical hit terjadi seolah-olah itu adalah hal yang biasa terjadi. Dan dia menebas titik-titik lemah yang muncul, ketika para monster menyerang, layaknya hal itu adalah sebuah lelucon.
"Dengan usiaku, aku tak bisa bergerak semudah seperti saat aku masih muda."
*Pak! Wachang!*
*Pabababak!*
Weapon Mastery milik Geomchi adalah level 7 tahap Advanced. Itu adalah sebuah keadaan di mana itu mustahil untuk dicapai, hanya dengan melawan monster saja. Setelah level 5 tahap Advanced dari Weapon Mastery milik Martial Artist, seseorang harus mengatasi penghalang pada batasan mereka sendiri.
Setiap kali Weapon Mastery milik Geomchi meningkat satu level, dia menyadari perubahan halus pada penguasaannya. Dan dia memilih jalur yang paling optimal untuk pengembangannya. Inilah alasan, kenapa perkembangan skill miliknya lebih cepat, meskipun dia berburu lebih sedikit daripada orang lain.
Pale dan partynya harus bergegas, sebelum Geomchi membunuh semua monster.
- Aku punya opini baru, tentang seberapa kuat Geomchi-nim.
- Kekuatan dan tumpuan itu semuanya difokuskan pada ujung pedang, untuk serangan-serangan yang mematikan. Dia membuatnya tampak begitu mudah, tapi aku tak tahu, bagaimana dia menyerang seakurat itu.
- Dan jumlah mereka lebih dari 500 orang.
- ...
Surka bisa menghajar habis-habisan seekor monster level 350. Zephyr memutar joran miliknya, dan masuk ke dalam bagian pertempuran yang paling sulit. Tapi melihat Geomchi, mereka hanya bisa berdiri dalam kekaguman.
"Itu menjengkelkan untuk menggunakan pedang."
Dia menggambil tombak dan kapak, yang dijatuhkan monster dan menyerang. Weapon Mastery memungkinkan untuk menggunakan senjata apapun secara efisien, dan memaksimalkan damagenya. Senjata apapun itu yang ia pegang, tak ada kendala sama sekali, dalam membunuh monster.
Kadang-kadang dia tampak seperti seorang Warrior. Dan di lain waktu, seorang prajurit dari sebuah suku yang ganas. Melihat Geomchi seringkali mengubah sejata, Pale menanyakan sebuah pertanyaan.
"Apa kamu tak apa-apa, dengan perbedaan dalam menggunakan senjata yang berbeda-beda?"
Pale bertanya, karena dia kagum akan apa yang ia lihat. Meskipun dengan Weapon Mastery, setiap senjata memiliki pusat gravitasi yang berbeda-beda, dan penerapannya dalam pertempuran sangatlah jauh perbedaannya.
"Apapun senjatanya, pertempuran adalah perjuangan dengan selera pribadi."
Preferensi pribadi dari menghajar monster!
Misalnya para Orc, si penyebab penderitaan dari Pegunungan Yuroki, ketika memakai glaive, mereka segera mulai menghancurkan sesuatu untuk bersenang-senang, bahkan armor mereka.
Zephyr bertanya dalam ketidak-percayaan.
"Bukankah pedang sesuai dengan seleramu?"
Geomchi menjalani kehidupan dengan berlatih pedang. Dia mungkin telah berlatih senjata-senjata lain. Tapi, dia tak mencapai keadaan dengan pedangnya, dengan mengurus persetujuan orang lain. Tentunya dia akan mengagumi jalan pedang.
"Ketertarikan terbesarku bukanlah pedang..."
Geomchi secara sembunyi-sembunyi mengamati orang lain. Itu adalah sebuah cerita yang bisa mempengaruhi emosi dari anak di bawah umur dan anak-anak sekolahan secara negatif.
"Sangat jarang bagi senjata-senjata untuk menyamai pipa baja dan tongkat, yang aku gunakan saat aku masih muda."
"....."
"Pedang adalah sebuah metode bagi seseorang untuk memperkuat hati. Seorang pendekar pedang yang hebat memiliki hati yang dipoles seperti sebuah kaca dan sejernih air. Apapun yang mungkin akan muncul, dia tak akan takut atau gemetar."
Lalu, kawanan monster berbondong-bondong ke arah mereka dari lorong dungeon tersebut.
"Manusia menyerang."
"Bunuh manusia yang tinggi, kekar, dan jelek itu terlebih dulu."
"Kapten, apa maksudmu. Apakah pria yang tampak tua itu?"
"Ya."
"Kekekekekekel!"
Sebelum para anggota party yang lain bisa bereaksi, Geomchi berlari ke arah para monster itu.
"Kematianmu akan sangat mengenaskan. Hahahaha!"



< Prev  I  Index  I  Next >