LMS_V25E07P01 Maid Tua dari Kerajaan Rosenheim
7. Maid Tua dari Kerajaan Rosenheim (1)
Hwaryeong online dan para Dark Gamer bergabung, saat Weed
mengumpulkan para patung hidup untuk berburu.
"Ini adalah dungeon yang sering aku datangi bersama
Zahab-nim."
Para Dark Gamer ragu-ragu di depan pintu masuk Dungeon
Geithner. Zahab, sendirian, telah membawa daya serang yang besar. Menggunakan
pedangnya, dia memblokir serangan musuh dan menyerang dengan kekuatan yang
besar. Dengan perginya Zahab, potensi pertarungan seluruh kelompok telah
munurun tajam.
"Tak masalah untuk masuk."
Setelah Weed dan Seoyoon masuk terlebih dahulu, Hwaryeong
mengikuti mereka.
"Weed-nim pasti memiliki pemikiran, tentang apa yang
harus dilakukan."
Para Dark Gamer secara singkat mendiskusikannya di antara
mereka sendiri.
"Tidak apa-apa kah untuk memasuki dungeon ini?
Mempertimbangkan karakternya sampai sekarang, dia tak tampak seperti seseorang
yang suka berbohong."
"Aku juga berpikir demikian. God of War Weed tak akan
mati sembarangan, ketika berburu."
"Bahkan tanpa Zahab, aku tak berpikir tempat ini begitu
berbahaya, hingga kita akan dimusnahkan. Haruskah kita pergi?"
Bagi para Dark Gamer, tubuh adalah pendapatan mereka. Sehingga,
mereka sangat memperhatikannya.
"Tak ada gunanya meninggalkan mereka, dan kembali ke
kota begitu saja. Aku tak pernah sekalipun meninggalkan sebuah perburuan secara
licik."
"Aku akan masuk."
Volk dan Daerin memasuki dungeon tersebut terlebih dahulu,
dan para Dark Gamer yang lain menyusul. Weed menggunakan skill pedang miliknya
pada para Pekoil, monster terbang.
"Radiant Sword!"
Sebuah skill pedang yang membuat cahaya memancar dari tubuh
Weed!
Burung-burung cahaya dengan keindahan yang mempesona,
terbang ke arah para Pekoil. Seoyoon juga menggunakan skill pedang rahasia
tersebut, dan menyerang dengan pedang-pedang cahaya.
"Di mana mereka mendapatkan skill ini. Aku tak pernah
mendengar ada teknik semacam itu."
Mata para Dark Gamer terbelalak. Mereka telah mengalami
segala macam pertempuran, tapi ini adalah pertama kalinya mereka melihat teknik
semacam itu.
"Radiant Sword!"
Kapanpun Weed menggunakan skill miliknya, para Dark Gamer
mengamatinya dengan cermat. Bahkan, di tengah-tengah pertempuran mereka.
'Hmm, itu kuat.'
'Cahaya itu terbagi
menjadi beberapa untaian, dan membantai para monster. Itu benar-benar keren.'
Perburuan melawan para Pekoil yang mereka duga akan sulit,
menjadi mungkin dengan penggunaan skill pedang milik Weed dan Seoyoon.
Itu adalah sebuah skill pedang rahasia, yang menggunakan
Mana dan stamina dalam jumlah yang tak bisa dipercaya. Tapi, monster-monster di
sini sangat kuat, sehingga mereka tak punya pilihan selain menggunakannya.
Mereka bisa mendapatkan banyak item drop dan exp poin, yang
banyak dengan menghajar monster-monster ini. Ini adalah sebuah perburuan dengan
tingkat kesulitan hidup atau mati. Tapi, dengan sinar cahaya mistis di dalan
dungeon tersebut, itu juga indah.
Weed dan Seoyoon menggunakan Radiant Sword untuk mengurangi
HP monster, dan kemudian menghabisi mereka dengan jarak dekat.
* * *
Waktu dunia nyata: jam 4 pagi.
Weed log in lebih awal dibandingkan rutinitas biasanya,
karena tak ada keperluan untuk pergi ke pasar, dan dia berencana membuat nasi
goreng sederhana untuk sarapan. Tapi itu akan aneh, untuk berburu hanya bersama
para patung hidup. Sehingga, dia berencana beristirahat sambil membuat patung.
"Itu master."
Yellowy, yang terkulai dan tertidur, menguap. Tak seperti
Van Hawk dan Tori, para patung hidup membutuhkan tidur yang cukup.
"Tak apa-apa. Ini, makanlah sepuasnya."
Weed memberi beberapa makanan rebus dan duduk. Dia sedang
berpikir secara mendalam, bertanya-tanya, patung apa yang harus ia buat untuk
menjadi seorang Master Sculptor.
'Memahat membutuhkan
seluruh ruang. Haruskah aku mengumpulkan semua uangku, dan mencoba membuat
sebuah patung yang tepat, mahal, dan mewah?'
Dengan otoritasnya sebagai Lord dari Morata dan Benteng
Vargo, dia bisa menarik pajak dan membuat sebuah patung raksasa, yang terbuat
dari logam mulia. Tentu saja tak ada jaminan patung yang bagus akan tercipta,
dengan menggunakan uang pada patung tersebut. Tapi, dengan menggunakan material
yang bagus, akan setara dengan hasilnya.
Hwaryeong log in ketika Weed sedang mengeluarkan material
untuk memahat. Dia menginginkan saat-saat yang berharga, hanya untuk mereka
berdua saja. Jadi, dia berencana log in lebih awal di pagi hari dan menunggu.
Sayangnya, Weed sudah ada di sini. Hwaryeong tertawa lembut, hingga lesungnya
bisa terlihat.
'Tak ada yang bisa
menahan takdir.'
*Auuuuuuuuuu!*
Dari kejauhan, lolongan serigala bisa didengar.
"Ah, kenapa hari ini begitu menakutkan?"
Hwaryeong melompat mendekat pada Weed. Hwaryeong yang bisa
memburu 5.000 serigala secara bersamaan, berpura-pura menjadi seorang yang
lemah. Dan dia mengambil kesempatan untuk bergerak lebih dekat, sehingga dia
bisa mendapatkan tampilan yang lebih jelas pada pahatan Weed.
Mata Weed dengan cepat melirik tubuhnya. Hwaryeong yang
telah merasakan tatapan pria yang tak terhitung jumlahnya, juga tak
melewatkannya.
'Weed-nim tetaplah
seorang pria.'
Dia menjadi senang, setelah melihat pupil Weed menjadi
besar.
'Dia memakai gaun yang
berbeda lagi hari ini.'
Harga dari gaun permata tersebut tak kurang dari 70 ribu
gold!
Bukan hanya itu, dia menyesuaikannya dengan sepatu, kalung,
dan gelang. Melihat item-item yang dipakai Hwaryeong, Weed sangat iri.
'Dia benar-benar memiliki banyak pakaian-pakaian mahal.'
'Dia tergila-gila dengan tubuhku.'
Hwaryeong merasa jika sesuatu kurang pas.
'Aku tak memakai make
up dengan bagus hari ini. Haruskah aku tak memakai pakaian yang kurang menarik
dan lebih terbuka? Tidak, Weed-nim lebih senang pada penampilan yang lebih
polos.'
Sebagai seorang Dancer, daripada sebuah pakaian ketat dengan
banyak opsi, kalau pakaian itu terasa bagus itu sudah cukup. Dia masih memiliki
gaun yang ia pakai, saat dia masih seorang pemula, dan memiliki tas-tas lain
untuk pakaian dan aksesoris.
"Um, aku ingin mencoba gaun baru yang aku beli. Bisakah
kamu memeriksanya untukku?"
Weed tak punya alasan untuk menolak Hwaryeong, karena
mengatakan dia akan memakai pakaian miliknya sendiri.
"Ya."
Setelah 30 menit Hwaryeong yang selesai dandan, dan
benar-benar glamor telah kembali. Dia memancarkan tampilan murni dengan
rambutnya yang panjang, dan gaun satu set putih miliknya.
"Bagaimana?"
"Itu cantik, itu secara alami menarik perhatian."
Setelah beberapa saat, dia berganti pada gaun yang berbeda.
Menampilkan pengelana perempuan yang ceria!
"Bagaimana dengan pakaian ini?"
"Itu tampak nyaman dan cantik."
Hwaryeong terus mengganti gaunnya dan memamerkannya pada Weed.
"Tasnya cukup modis. Itu tampak seperti menggunakan
kulit premium."
Weed juga membuat patung-patung dari Hwaryeong. Menghabiskan
waktu yang berharga bersama-sama, Hwaryeong bertanya.
"Apa kamu suka gunung?"
"Gunung? Yah, bukannya aku tak menyukainya."
Itu tak seperti Weed tinggal di kota pegunungan selama satu
atau dua hari, tak ada yang disukai ataupun dibenci.
"Ulang tahunku di musim semi, saat cuacanya bagus, apa
kamu mau mendaki bersama?"
Hwaryeong dengan berani mengajak kencan. Kalau mereka bertemu
di kehidupan nyata, itu akan sulit untuk menghindari suatu skandal. Tapi dia
ingin bersama Weed di kehidupan nyata juga. Terutama akan bagus, kalau mereka
bisa pergi ke gunung di mana dia merasa bebas dan nyaman.
"Kalau itu adalah ulang tahunmu, maka tak
masalah."
Dalam sebuah party, Hwaryeong mengutamakan Weed dan selalu berusaha
menjadi bantuan baginya.
"Ya. Yah, ayo beli beberapa pajeon dan makgeolli dan
bersenang-senang."
* * *