LMS_V26E02P03

2. Pengungsi dari Benteng Serabourg (3)
Weed meningkatkan kekuatan Ice Troll secara drastis, dengan
mengaktifkan Sculpture Destruction. Memang kekuatan adalah satu-satunya hal
yang layak dipercayai. Dengan menggunakan kekuatan secara tepat, dia bisa
melompat memasuki medan perang dengan mudah!
"Nah, mari kita bersenang-senang."
Weed memutar-mutar tombaknya. Tombak itu terkesan tak
proporsional, jika dibandingkan dengan tubuhnya. Seakan-akan, tombak itu ringan
layaknya bulu. Dia merasa bisa melakukan apapun dengan kekuatan sebesar itu.
"Hyaa!"
Saat Weed memutar-mutarkan tombaknya, dia melompat ke sisi
Cultist.
Pa pa pang!
Setiap kali dia memutar tombaknya, musuh terbang beberapa
meter ke belakang!
Tapi, pada saat yang sama, segala macam senjata yang
dipegang para Cultist diarahkan pada si Ice Troll raksasa. Karena musuh telah
mengepungnya, bertahan adalah hal yang mustahil.
Tapi tak ada kata bertahan dalam kamus sesosok Ice Troll.
Yang ada hanyalah menyerang.
Weed menyapu musuh dengan ayunan tombaknya. Setiap Cultist
yang berada dalam jangkauan tombak milik Weed, berubah menjadi cahaya abu-abu.
Serangan Weed sangat acak, berani, dan penuh semangat juang!
Cultist lemah tak bisa bersaing dengan Strength dan level
Weed yang tinggi. Rasanya seperti menonton si kuat yang menindas si lemah!
Para pemula berlevel rendah membelalakkan matanya, dan
menonton itu semua dengan ketidakpercayaan.
"Ah, aku juga ingin menjadi seperti itu."
"Ice Troll sangat keren!"
"Berapa kali aku harus naik level, agar bisa bertarung
seperti itu?"
Melihat Weed meyakinkan para player, beberapa orang bahkan
melupakan fakta jika mereka sedang melarikan diri. Bahkan, mereka mulai makan
kacang saat menyaksikan tontonan itu.
Seoyoon mulai mengeluarkan temperamen menakutkan dari
seorang Berserker. Cultist yang ada di sekitarnya, tersapu dalam ledakan,
lantas lenyap.
"Maju!"
"Ayo kita tingkatkan level kita dengan cepat, agar kita
bisa mencicipi makanan dan menemukan pacar!"
Aksi melarikan diri yang hebat!
Sementara Weed, Seoyoon, dan player lain menghentikan para
Cultist dari Embinyu, yang lainnya harus melarikan diri sejauh mungkin.
Para player dan NPC keluar satu demi satu dari lorong bawah
tanah, dan terus melarikan diri melewati bukit.
[Penduduk Benteng Serabourg yang telah berhasil melarikan diri,
memberikan rasa terima kasih mereka.
Fame meningkat sebesar 34.
Penduduk berhutang budi padamu, Reputasimu diantara mereka
telah meningkat.
Kedekatanmu dengan penduduk Kerajaan Rosenheim meningkat.]
Pesan teks terus bermunculan pada jendela pesan milik Weed.
Jumlah pengungsi sangatlah besar. Bahkan, sekarang hanya
beberapa ribu orang yang berhasil melewati lorong bawah tanah, dan memanjat
bukit. Weed harus mengulur lebih banyak waktu untuk mengamankan sisa pengungsi,
agar mereka melarikan diri ke daerah yang tak berbahaya.
'Aku tak tahu berapa
lama lagi, aku bisa menahan ini.'
Sembari memandang ke arah Benteng Serabourg, Weed melihat jika
tempat itu sedang ditutupi oleh kobaran api yang menyala terang. Tak lama lagi,
pasukan Embinyu akan mengejar raja dan para Knight-nya, dan akan menemukan para
pengungsi. Ini hanyalah masalah waktu, sampai tentara besar dari Order of
Embinyu akan datang untuk memburu para pengungsi yang Weed pimpin.
"Kakak!"
Dalam kekacauan tersebut, tangan seorang pemula tergelincir
dan terjepit di tepi batu, dan dia pun meronta-ronta agar bisa keluar. Di
tempat itu, seorang Cultist yang terluka parah berdiri, sambil menggenggam
beliungnya.
"Kematian adalah satu-satunya pilihan, bagi mereka yang
menolak untuk mengikuti Order of Embinyu!"
Bagi seorang pemula, seorang Cultist tunggal tak berbeda
dari monster bos.
"Chad!"
Saat si kakak berteriak sambil melihat adegan memilukan itu,
Cultist yang hendak mengayunkan beliungnya berubah menjadi cahaya abu-abu,
lantas menghilang. Di belakang dari tempat Cultist itu berdiri, terlihat
sesosok Ice Troll yang memegang tombak.
Weed yang bertarung di garis depan melihat bocah laki-laki
bernama Chad berada dalam bahaya, kemudian dia berlari ke arah tempat kejadian,
dengan kecepatan ekstrim.
"Bergegaslah."
Weed mencengkeram tangan Chad dan menaikkan bocah itu. Para
player melarikan diri dalam kebingungan melihat adegan tersebut.
"Terima kasih."
"Tak masalah. Aku melakukan apa yang harus aku
lakukan."
Tak ada tanda-tanda kemunafikan atau sandiwara pada wajah
Ice Troll yang tampak jahat itu.
'Wah, yang tadi bisa saja jadi bencana!'
Tapi, Weed adalah tipe orang yang tak pernah melewatkan
sekeping Japtem sekalipun!
Dia merasa beruntung, karena telah melihat safir yang jatuh
di dekat tempat Chad. Tentu saja dia langsung saja memungutnya sebelum orang
lain melihat.
* * *
Para pengungsi tak bergerak secepat yang Weed inginkan.
Pemula bisa logout, jika mereka bergerak menjauh dari Benteng Serabourg dan zona
perang. Tapi hal yang sama tak berlaku bagi para NPC dari Benteng Serabourg. Lagipula,
terdapat cukup banyak anak-anak dan orang tua di antara mereka. Tak hanya
stamina yang rendah, begitupun dengan semangat mereka, sehingga mereka bergerak
cukup lambat.
Meskipun Seoyoon, Van Hawk, Tori, dan para player lain
sanggup menangani Cultist Embinyu, Weed masih saja bermuram durja.
"Ujung Benteng Serabourg sudah dekat."
Dari jauh, terlihat api dan asap mengepul dari Benteng
Serabourg. Pasukan pertahanan hanya berjarak satu langkah dari kehancuran
total, dan salah satu bagian istana mengeluarkan suara memekakkan telinga,
karena bangunannya mulai runtuh. Dan dari jarak jauh, terlihat anggota lain
dari pasukan Order of Embinyu sedang menuju ke arah Weed dan para pengungsi.
"Kali ini, mereka mengirim Karaclop!"
Monster-monster itu adalah badak yang berukuran raksasa.
Tinggi badan mereka adalah 6 meter dan levelnya sekitar 360-an. Di belakang
para Karaclop adalah menara pengawas, di mana terdapat tentara Embinyu lainnya.
Ini adalah pasukan Karaclop yang dikirim untuk menyerang
para pengungsi, setelah menerima laporan dari para Wyvern Knight.
"Bunuh semua orang yang tak sejalan dengan Order of
Embinyu, dan juga orang-orang yang melarikan diri!"
Para Archer yang menunggangi Karaclop menyiapkan busur
mereka. Weed melangkah maju untuk menarik perhatian mereka.
"Tak satupun dari kalian boleh lewat, jika kalian tak
sanggup menghadapiku!"
Karena Weed memiliki Strength dan Endurance yang luar biasa,
dia secara heroik menarik perhatian mereka agar menyerangnya.
Pu shushuong!
Sebagai tanggapan, panah dalam jumlah yang tak terhitung
terbang ke arah Weed, dan menghitamkan langit. Kedua tangan Weed memutarkan
tombaknya secepat mungkin. Seperti di film-film, panah memantul akibat hempasan
tombaknya.
Chararang!
Namun beberapa anak panah masih berhasil menyisip melalui
celah-celah, dan menusuk tubuh besar si Ice Troll.
[Anda telah terkena panah.
HP menurun sebesar 275.]
[Anda telah terkena panah.
Armormu mengurangi beberapa damage.
HP menurun sebesar 89.]
[Anda telah terkena panah.
Armormu mengurangi beberapa damage.
HP menurun sebesar 327.]
......
Tubuh Weed tertusuk ribuan panah, dan kini dia tampak
seperti landak!
[Tubuhmu bertahan dari panah musuh berperingkat tinggi,
Endurance meningkat sebesar 2 poin.]