Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V26E04P03

gambar


4. Banjir dan Sphinx (3)




Rasanya seperti melihat dari puncak gunung. Terlihat dari atas, pasukan Embinyu sedang berkerumun di area itu. Pemandangan berwarna hitam itu sejatinya adalah kumpulan Demon, Dark Paladin, Witch Doctor, Priest, dan Cultist yang merangkak di bawah.

Bahkan, High Priest Belloni telah meninggalkan benteng yang berkobar, dan memimpin sebuah pasukan pribadi ke Pyramid.
"Aku rasa, dengan begini, aku berhasil mengulur setengah waktu, yang aku butuhkan."
Ini adalah waktu yang cukup bagi dua-pertiga dari pengungsi untuk melarikan diri dengan aman, tanpa masalah. Tapi sekarang, dengan adanya orang tua dan orang-orang yang lemah, yang harus berjalan jarak jauh, pengungsi akan bergerak lebih lambat. Oleh karena itu, yang terpenting bagi Weed sekarang adalah menahan pasukan Embinyu selama mungkin.
"Release Sculptural Shapeshifting."
Weed mengubah wujud Ice Troll kembali ke bentuk aslinya. Dia melepas armor kulit yang ia pakai secara sementara. Dan juga menaruh tombaknya ke dalam ranselnya.
Pada saat klimaks, dikala Weed harus bertarung sampai akhir, dia malah melepas wujud Ice Troll yang menguntungkan secara fisik!
Para player yang menonton siaran tersebut bertanya-tanya, kenapa dia melakukan itu. Pemirsa berpikir jika itu adalah keputusan yang tergesa-gesa. Sehingga, Weed membuat kesalahan taktik dan tak sengaja memanjat Pyramid. Para pemirsa pun mulai curiga jika Weed sudah menyerah.
"Ada satu keuntungan ketika kamu tinggal di kota pegunungan. Tak peduli seberapa lebat hujan terjadi, kamu akan tetap aman!"
Weed mengeluarkan patung dari ranselnya. Itu adalah patung Fine Piece, 'Hujan Lebat dan Sungai Yang Meluap'. Itu adalah patung yang diukir dengan halus dari batu dengan menggunakan Nature Sculpting, Weed mengukir hujan dan air sungai untuk penyelesaian Fine Piece tersebut.
"Great Disaster Nature Sculpting!"
[Anda telah menggunakan skill Great Disaster Nature Sculpting.
-Statistik Art menurun sebesar 20 poin secara permanen.
-HP dan MP sebesar 20.000 telah digunakan.
-Masing-masing statistik menurun sebesar 15% selama empah hari kedepan.
-Nature Affinity menurun.
Great Disaster Nature Sculpting hanya dapat digunakan sekali per hari.
Ketika bencana besar dipanggil, Fame atau Infamy bisa meningkat bergantung pada damagenya.
Anda bisa mati ditengah-tengah bencana tersebut, jadi berhati-hatilah.]
Weed menggunakan Great Disaster Nature Sculpting dengan Nature Affinity sebesar 1.005 poin yang telah terakumulasi sampai sekarang.
"Yah, aku yakin jika kita sudah berada pada tempat yang cukup tinggi untuk menghindari bencana tersebut."
Sampai saat ini, setelah menggunakan skill tersebut dua kali, dia telah belajar pelajaran yang menyakitkan. Great Disaster Nature Sculpting adalah skill yang sempurna untuk membunuh penggunanya sendiri, jika tak diaktifkan dengan benar.
Setelah menyelesaikan pendakian berat menuju puncak Pyramid, sekarang dia bisa menggunakan skill itu tanpa khawatir apapun.
Awan gelap mulai berkumpul di langit dan hujan pun turun dengan deras. Seolah-olah, seseorang telah menusuk langit, sehingga menyebabkan hujan turun dengan tiba-tiba. Hujan membasahi Weed, Seoyoon, Van Hawk, Tori, dan pasukan Embinyu.
"Sudah dimulai."
Hujan terus turun tanpa mereda. Sampai Great Disaster Nature Sculpting sepenuhnya aktif, mereka berempat harus melawan para Demon yang memanjat Pyramid. Tampaknya, mereka mengabaikan cuaca buruk yang terbentuk di langit.
"Dewa Embinyu sedang menunggu korban."
"Daki! Tunjukkan pada mereka keberanian dari Order of Embinyu!"
Para Demon dan Cultist berkerumun di sekitar Pyramid. Para Witch Doctor, Mage, dan Priest Embinyu mengeluarkan mantra demi mantra.
Weed mengeluarkan Helium Torch (Torch Left by Sculptor) yang telah ia pahat. Helium Torch mengeluarkan Mana Barrier yang mampu memblokir serangan jarak jauh. Itu juga berfungsi sebagai batas toleransi, terhadap black magic dan kutukan pada pengguna. Dan meningkatkan pemulihan Mana.
"Radiant Sword!"
Dari pedang Weed, terbentuk burung yang terbuat dari cahaya. Burung-burung itu memurnikan para Demon dan mencegat mantra, sehingga meledak di udara. Sebagai Berserker, Seoyoon bertempur di depan dan tengah untuk melawan para Demon.
Cahaya dan sihir meledak, bagian atas Pyramid bermandikan pijaran cahaya. Tapi, bagi mereka yang berada di titik tertinggi dari Pyramid tersebut dan mempertaruhkan nyawa mereka, itu seperti neraka.
Hanya 3-4 menit yang Van Hawk habiskan.
"Master. Aku sudah mencapai batas. Aku menyesal jika tak bisa bertarung denganmu sampai akhir."
Van Hawk, telah mencapai batas HP miliknya, dan akhirnya lenyap.
Andaikan saja Weed memiliki waktu lebih banyak, dia mungkin akan membalut luka Van Hawk dan mengirimnya ke belakang. Tapi tak ada kesempatan untuk lengah dari situasi ini. Rajutan mantra dari para Mage Embinyu ditembakkan ke arahnya, dan dia nyaris tak bisa menghindar ataupun memblokirnya dengan Radiant Sword.
[Magic Attack.
Anda terhantam oleh Nurun's Spear.
HP menurun sebesar 869.]
Health Weed turun di bawah 34.000 dan Seoyoon hanya melayang, karena Endurance Berserker-nya. Seoyoon terluka sangat parah, saat dia maju melawan para Demon yang meluncur ke arah Weed, untuk melindunginya dan menjadi serangan kutukan dan mantra. Dia bertarung tanpa peduli dengan dirinya sendiri, dan mengeluarkan serangan yang lebih kuat daripada Weed.
Hujan terus turun dengan deras, itu membuat tembakan panah dan mantra sedikit melemah, sehingga mereka bisa bertahan lebih lama.
"Kalau begini terus, kita semua akan mati."
Air hujan menetes dari wajah Weed. High Priest Belloni dan pasukan pribadinya memasuki jangkauan serangan pada Pyramid tersebut. Di bawah, terdengar teriakan para Demon dan Cultist, karena mereka terpeleset pada permukaan Pyramid yang basah, lantas jatuh pada pasukan mereka sendiri di tanah. Atmosfir di sana, dipenuhi dengan teriakan dan jeritan.
Kemudian, bencana yang Weed telah tunggu dari tadi, akhirnya dimulai.
Pyramid dan Sphinx dibangun di dekat Sungai Arud di Kerajaan Rosenheim. Order of Embinyu berpikir jika hujan deras hanya akan sedikit meningkatkan permukaan air sungai. Tapi ternyata, mereka mulai menyadari jika air sungai meluap.
"Aarrg!"
"Air. Banjir bandang menerjang ke arah kita!"
Air mulai meluap, meluas ke segala arah. Segera setelahnya, pergelangan kaki para Cultist, Demon, dan Priest terendam air. Permukaan air terus naik dengan cepat, dan tak menunjukkan tanda-tanda berhenti.
Dari hulu Sungai Arud, sejumlah besar air menerjang dengan kecepatan yang menakutkan. Dataran yang meliputi pegunungan, perbukitan dan area di sekitar Pyramid mulai dilanda banjir.
Great Disaster Nature Sculpting. Banjir Bandang!



< Prev  I  Index  I  Next >