LMS_V26E04P04
4. Banjir dan Sphinx (4)
Gelombang air seukuran rumah, menghantam ke arah pasukan
Embinyu.
Kueeik!
Gelombang ganas menggulingkan para Karaclop dengan
kekuatannya. Pasukan Embinyu berhamburan, dan masing-masing mencoba mencari
cara untuk menyelamatkan diri. Tapi, semua area di sekitarnya sudah dibanjiri
oleh air.
Ketinggian air semakin naik, melampaui lutut, lantas menelan
seluruh bagian tubuh musuh. Bangunan terguling, begitupun dengan persenjataan
berat. Batu dan pohon pecah, dan berhamburan. Para Cultist dan Demon yang
sebelumnya saling menjerit, kini tenggelam dan tersapu banjir.
Weed menyeringai gembira, saat dia menyaksikan bencana itu.
"Ini benar-benar skill memahat yang paling
memuaskan."
Tapi, Weed masih belum yakin tentang seberapa besar damage
yang disebabkan oleh banjir itu, pada pasukan Embinyu. Weed yakin jika para
Cultist yang relatif lemah tak akan memiliki harapan hidup saat tersapu oleh
banjir tersebut. Bahkan, Cultist sekalipun akan terbunuh dalam sekejap, jika
diterjang oleh aliran deras seperti itu.
Tapi para Demon, Dark Paladin, dan Dark Priest adalah
makhluk yang lebih kuat, dan memiliki HP serta daya tahan lebih tinggi.
Kemungkinan sebagian besar dari mereka masih hidup, setelah tersapu banjir itu
sangatlah tinggi.
Dengan pasukan Embinyu yang berantakan dan tersapu oleh
banjir, maka kesempatan pun datang!
Weed menggunakan skill-nya ke arah Sphinx.
"Sculpture Life Bestowal!"
[Anda telah memberi kehidupan pada patung.
Berdasarkan pada statistik Art milikmu saat ini sebesar
2.281 poin, telah diubah menjadi level 469 untuk patung tersebut. Karena ini
adalah patung Masterpiece, patung yang dihidupkan menerima tambahan peningkatan
level sebesar 10%.
Empat atribut diberikan kepada patung.
Tingkatan atribut dan kemampuan berbeda-beda bergantung pada
penampilan dan kualitas patung.
Atribut Batu (100%)
Atribut Api (80%)
Atribut Art (100%)
Atribut Glory (100%)
-Atribut batu memberikan pertahanan khusus pada patung
hidup.
-Atribut Api bisa digunakan untuk membakar musuh.
Patung hidup telah diberi kekebalan terhadap segala bentuk
mantra kutukan.
Patung hidup telah mendapatkan resistensi yang kuat terhadap
Black Magic.
Melalui Atribut Art, patung hidup telah memperoleh apresiasi
dari patung dan seni, memberikan efek tambahan sebesar 150% pada karya seni.
Ini termasuk patung hidup itu sendiri dan semua karya seni didekatnya.
-Atribut Glory memberikan Dignity dan Charisma pada patung
hidup. Ketika bertempur bersama pasukan yang besar, itu akan meningkatkan
loyalitas dan moral dari pasukan, dan Leadership milik para Knight akan
meningkat.
>5.000 Mana teleh dihabiskan.
Penguasaan skill meningkat.
Level dan statistik yang terkonsumsi untuk penggunaan skill
Sculpture Life Bestowal telah menurun sebesar 20%.
Statistik Art telah menurun sebesar 6 poin secara permanen. Pengurangan
statistik bisa dipulihkan dengan memahat, atau mengerjakan kegiatan-kegiatan
lain yang berkaitan dengan seni.
-Level telah menurun sebesar 2.
Sebagai hasilnya, statistik telah berkurang sebesar 10 poin.
Statistik yang berkurang akan pulih kembali ketika level
naik lagi.
-Rawatlah patung yang telah Anda hidupkan. Jika terbunuh, Anda
harus memberikan nyawa sekali lagi padanya. Ketika patung benar-benar hancur,
tak bisa dibangkitkan lagi.]
Level Weed berkurang menjadi 405, dan Statistik Art
terkurangi. Tapi kompensasinya adalah hidupnya Sphinx dari Kerajaan Rosenheim.
"Graaar!"
Sphinx bangun dengan auman yang keras.
"Gro-rol?!"
Ketika mencoba untuk melangkah maju dengan kaki depannya,
dia terpeleset dan menjatuhkan diri ke dalam air yang setinggi setengah
tubuhnya. Itu adalah pengenalan yang kurang meyakinkan, tapi ini bukan pertama
kalinya Weed melihat tingkah laku semacam itu dari patung hidup miliknya.
"Siapa namaku?"
Sekarang si Sphinx hidup mengarahkan kepalanya ke arah Weed,
sembari bertanya. Ukuran Sphinx itu serupa dengan Pyramid tingginya. Tubuh
bawahnya seperti singa, tapi kepalanya menyerupai raja yang berkuasa,
sebelumnya bernama Theodarren.
"Namamu adalah Sphinx."
"Tak masalah jika namaku adalah Sphinx. Aku tak
bersedia setia kepada Master yang tak apa-apa tentang kehormatan."
Sphinx memiliki kecenderungan kuat untuk bergerak secara
mandiri, dan mencari identitasnya sendiri. Dia tak menganggap Weed sebagai
seorang Master yang ditinggikan.
Weed tak punya rencana untuk memprotes hal-hal tersebut
sekarang.
"Mari kita membahas masalah ini saat kita punya waktu
nanti. Sekarang, ayo kita bertarung."
"Aku menginginkan laut."
Sphinx turun ke bawah, sambil melompat ke dalam air. Dia
melumatkan para Dark Priest yang tersapu oleh hempasan gelombang air. Dia
melumatkan mereka dengan mulut raksasa miliknya, dan hantaman bagian depan
tubuhnya.
"Hancurkan singa itu!"
"Si tersangka bernama Weed, ada di sana. Kita harus
mengorbankan Weed sebagai tumbal!"
Para Priest Embinyu menunggangi Demon yang sedang berenang.
Tapi beberapa dari mereka tersapu oleh aliran air, atau menghilang di bawah
pusaran air. Para Priest Embinyu berada dalam kekacauan, dan tersiksa oleh
amukan luapan air sungai.
Sphinx, yang ukurannya sebesar bangunan besar, turun di
sekitar sungai dan memangsa pasukan Embinyu.
"Dua puluh. Dua puluh satu. Dua puluh dua."
Weed mempersenjatai diri dengan High Elf Yurika's Bow dan
menembak para Demon yang mengambang. Seoyoon dan Tori menikam Demon yang
menempel pada Pyramid. Banjir bandang itu menyapu pasukan Embinyu.
Grooooar!
Cahaya dari sambaran halilintar, secara singkat menunjukkan
sosok Weed yang ada dipuncak Pyramid. Itu menunjukkan penampilan Weed, sambil
dia membidik musuh dengan busurnya, di tengah-tengah hujan lebat. Weed
bertarung di bawah kegelapan dengan cahaya yang berasal dari kilatan petir,
yang sesekali terjadi. Hal itu menciptakan pemandangan yang mengagumkan.
Weed terus menembakkan panah. kali ini, dia mengalihkan
sasarannya pada Priest Embinyu. Jauh lebih menguntungkan untuk membidik para
Priest yang memberi lebih banyak exp, daripada Demon yang sulit dibunuh. Tapi
saat-saat yang menguntungkan ini cepat berlalu.
Efek dari Great Disaster Nature Sculpting perlahan mereda,
dan hujan pun berhenti. Akan tetapi, luapan air di sekitar Pyramid masihlah
meningkat, dan bahkan aliran air semakin ganas.
"Dengan ini, aku telah melakukan apa yang aku
bisa."
Weed tak puas dengan jumlah Priest Embinyu yang dia bantai, tapi
sudah waktunya bagi Weed dan rekan-rekannya untuk meninggalkan tempat itu.
Jumlah pasukan Embinyu telah menurun secara signifikan, karena pengepungan di
Benteng Serabourg dan banjir. Tapi, jika mereka tinggal lebih lama di sini,
kemungkinan besar pasukan yang tersisa akan dikerahkan.
Bahkan, Seoyoon sudah kewalahan, saat dia bertarung melawan
para Demon sendirian.
"Harusnya, kita sudah mengulur waktu cukup lama untuk
para pengungsi."