Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V26E06P02

gambar


6. Asal-Usul Pemahatan (2)



'Sayangnya, tempatnya adalah Argoldia...'

Las Phalanx, Grapass, seakan-akan Weed sudah ditakdirkan untuk berpetualang di 10 Wilayah Terlarang. Terlebih lagi, tingkat kesulitannya adalah yang tertinggi!
"Pintu penderitaan terbuka secara otomatis untukku."
Weed menggeleng.
"Sayangnya, aku memiliki tugas lain yang harus aku tangani, dan tak bisa meluangkan waktu untuk ini."
"Wahai petualang, memulihkan Pedang Dewa adalah tugas penting!"
"Jika itu adalah para Paladin dari Order of Lugh, melawan monster seharusnya bukanlah tugas yang sulit bagi mereka."
Argoldia sangat berbeda, jika dibandingkan dengan Grapass. Wilayah itu terletak sangat dalam pada pegunungan di Benua Tengah, dan terdapat kawanan monster terbang mengerikan di sana. Meskipun dia pernah berburu sekali di Grapass, dia nyaris tak memiliki informasi tentang Argoldia.
Meskipun begitu, jika Gereja mengirim Paladin dan Priest terbaik, suatu ekspedisi ke Argoldia bukanlah hal yang mustahil. Tapi, Weed berpikir jika mengerjakkan Sculpting Master Quest atau mencoba untuk menemukan patung warisan rahasia terakhir, adalah hal yang lebih penting.
"Tapi, wahai petualang, aku telah mendengar tentang reputasimu yang menakjubkan. Aku tahu jika kamu adalah sosok yang paling dipercaya oleh orang lain. Apakah kamu benar-benar berpikir untuk menolak posisi sebagai pemandu?"
"Lebih dari tugasku untuk Order of Lugh, ada pekerjaan yang harus aku capai untuk kedamaian seluruh Versailles. Aku harus menyelesaikan tugas ini terlebih dahulu."
"Yah, kalau memang demikian. Apa boleh buat. Aku tak bisa memaksamu, tapi jika kamu berubah pikiran, silakan datang dan berbicara denganku."
[Anda telah menolak quest
>Friendship dengan Order of Lugh menurun sebesar 7 poin
>Poin Kontribusimu pada Order of Lugh berkurang sebesar 149 poin
>Faith menurun sebesar 2 poin]
* * *

Setelah Weed menolak proposal Bishop, sebuah quest dibuat oleh Order of Lugh.
[Expedition to Argoldia
Setelah kematian Barkhan, Sword of Lugh yang menikam dadanya telah dikembalikan ke gereja.
Tetapi kekuatan pedang tersebut telah dirusak oleh Dark Magic milik sang Lich.
Order of Lugh mencari orang untuk berpartisipasi dalam ekspedisi yang dipimpin secara langsung oleh Bishop, beserta 80 Paladin Elit dan 45 Priest Elit.
Siapapun yang bisa diandalkan, akan diberi sebuah misi besar oleh Order of Lugh.
Tingkat Kesulitan:
A
Persyaratan Quest:
Mereka yang memiliki status pembunuh atau bersekutu dengan kejahatan, tidak bisa menerima quest.]
Tingkat kesulitan menurun menjadi kelas A, dan ekspedisi ke Argoldia terbuka untuk semua player di Morata.
"Wow... itu luar biasa."
"Bayangkan saja, misalkan berhasil menyelesaikan quest itu."
"Ini seperti petualangan yang sebenarnya. Tak hanya itu, lokasinya adalah salah satu dari 10 Wilayah Terlarang, Argoldia."
"Pasti akan banyak pemberitaan mengenai quest tersebut."
Para player yang memulai di Morata merasa iri, karena mereka tak bisa berpartisipasi dalam ekspedisi ini. Mayoritas dari mereka masih player pemula. Sehingga, hanya player yang berasal dari Benua Tengah yang bisa berpartisipasi.
"Apakah kamu tahu ada player yang menerima quest ini?"
"Tak tahu. Tapi aku mendengar jika para player berlevel tinggi yang berada di dungeon dan tempat-tempat berburu, berbondong-bondong kembali dalam jumlah besar."
"Aku baru saja melihat Spencer memasuki Order of Lugh, untuk mendaftar sebagai pasukan ekspedisi."
Salah satu petualang yang paling brilian di Royal Road, Spencer!
Dia adalah salah satu orang yang pertama kali datang ke Benua Utara. Dia bermarkas di Morata dan juga sesekali memamerkan hasil galiannya.
Saat rumor tentang dia menerima quest ini tersebar luas di antara para player, jumlah Knight dan Warrior yang menerima quest ini langsung meledak. Para player bisa menerima dukungan dari para Priest, misalkan quest-nya gagal. Ekspedisi ini akan memperdalam hubungan mereka pada Order of Lugh, sehingga beberapa player berpikiran positif mengenai quest ini.
* * *

Weed meninggalkan Order of Lugh dan memasuki Guild Sculptor di Morata.
Di jalanan yang mengarah ke Bull Square, terdapat berbagai Guild yang dibentuk berdasarkan layanan yang paling diperlukan para player.
"Aku mendengar bahwa Weed-nim kembali hari ini. Apakah kamu ingin pergi untuk melihatnya?"
"Kamu tak boleh begitu. Kita tak boleh menunda jadwal kita, pada pameran tanah liat untuk festival mendatang."
Selain seluruh kota, dan festival resmi, ada banyak festival yang direncanakan oleh para player sendiri. Asosiasi Merchant yang menggelar bisnis di alun-alun, juga menyelenggarakan festival pada tanggal tertentu.
Pada festival ini, para Bard mementaskan pertunjukan di gedung seni, dan player dengan kelas Seni mengadakan pameran hasil karya mereka. Para Chef keluar untuk jalan-jalan dan menjual makanan dengan murah. Favoritnya adalah bubur rumput rebus dengan daging sapi.
Morata adalah sebuah kota dengan sukacita yang tak terhitung!
Para player tak terbebani oleh pajak yang berat. Kota didisain dengan tepat, perkembangannya sangat pesat, dan menyenangkan. Baru-baru ini, para Fairy datang untuk bermain di kota, dan menarik perhatian para player.
Para player yang baru saja memulai Royal Road dan bahkan belum meninggalkan kota, merasakan kesenangan bersama-sama dengan kota tersebut. Karena itu, nanti pada saat mereka harus memilih kelas, pemula memilih menjadi Merchant, atau kelas lain yang terkait dengan seni. Bukannya kelas yang berkaitan dengan pertempuran atau petualangan yang akan membawa mereka ke luar kota.
"Wah. Sepertinya itu akan semalam suntuk."
"Ayo kita kerja keras dan pergi minum bir setelah itu."
"Tentu. Dengan tambahan barbeque rusa di sampingnya."
Untuk festival peringatan pendirian patung Dewi, para Sculptor merencanakan pameran dengan membuat patung tanah liat dari Weed. Bahkan, tema tunggal Weed memiliki berbagai topik. Orc Karichwi, Undead, dan Ice Troll, itu adalah makhluk-makhluk yang memberikan dampak besar pada kegiatan di Rosenheim. Bingryong dan Wyvern adalah patung yang sangat populer, mereka pun menambahkan beberapa karya.
Percakapan antara sesama Sculptor bisa didengar.
"Weed memang menakjubkan."
"Maksudmu seorang Sculptor yang dapat mencapai petualangan besar?"
"Tidak, maksudku... lihatlah berapa banyak hasil karya yang dia selesaikan untuk kita. Bagaimana bisa dia membuat sebagian besar patung-patung ini sendirian?"
"Ini adalah seni. Ini semua karena keinginannya yang membara, dan fokus terhadap seni yang memungkinkan dia berhasil menyelesaikannya."
Weed adalah seorang Master dalam melakukan pekerjaan kasar dengan paling efisien!
Jika bukan karena kedisiplinan yang ditempa dengan melakukan kegiatan membosankan dan menjahit kancing di kehidupan nyata, sebagian besar patung di Royal Road tak akan berhasil dibangun.
Ada juga patung Weed yang berbentuk manusia, dilengkapi dengan peralatan yang begitu mirip dengan yang aslinya. Walaupun detail wajah Weed tak diketahui, pakaian yang dikenakannya bisa menyebabkan gelombang panas di antara para player.
"Yang ini tak dibuat dengan baik. Sepertinya ini sedikit lebih pendek dariku."
Weed berpapasan dengan patung yang memiliki detail tak cukup baik. Tapi sebenarnya, patung-patung itu begitu tinggi, sehingga bagian kepalanya tak terlihat.
"Ah?"
"Tak mungkin."
Weed mendekati seorang instruktur, ketika dia berjalan di antara patung-patung yang tampak buruk.
"Bukankah itu Weed-nim?"
"Dia benar-benar Weed-nim! Dia pasti memiliki beberapa urusan dengan Guild Sculptor."
Para Sculptor yang antri untuk menanti giliran mereka, membuka jalan bagi Weed. Rasanya seperti Laut Merah terbelah untuk memberikan jalan.
'Menurut rumor, dia cukup eksentrik.'
'Di Continent of Magic, kamu tak akan pernah tahu kapan amarahnya meletus.'
Kekuasaan dan otoritas dari seorang Lord!
Jika Weed benar-benar seorang yang baik hati, dia akan menunggu gilirannya. Tapi jalan sudah terbuka dengan sendirinya untuknya, sehingga Weed berjalan mendekati si instruktur.
"Salam untuk Weed-nim, sang pendiri jalan untuk semua Sculptor."
Instruktur membungkuk dengan hormat. Bahkan hal ini terjadi, karena di sini adalah Morata.
Weed membuka mulutnya untuk mengucapkan suatu frase yang menjanjikan. Itu adalah kalimat yang ditulis pada cat dasar Sculptor. Itu adalah kata-kata yang hanya bisa diucapkan oleh Sculptor, yang ingin naik ke peringkat atas.
"Aku telah membuat patung gemilang. Sekarang, aku ingin mencoba untuk menjadi legenda."
* * *



< Prev  I  Index  I  Next >