LMS_V30E03P01 Puncak Tubkal

3. Puncak Tubkal (1)
Weed menyadari fakta jika dia tak punya banyak waktu.
Para Sulleion secara luas tersebar di seluruh Pegunungan
Harsel, dan mereka memiliki tingkat perkembang-biakan yang cepat. Jadi, hanya
masalah waktu, sebelum jumlah mereka kembali meningkat dan pulih sepenuhnya.
"Sayangnya, pertarungan harus diakhiri hari ini."
Jika dia menggunakan Great Disaster Nature Sculpting, maka
dia bisa memberikan pukulan besar sejak awal. Tapi skill itu memiliki
pembatasan, yaitu dia hanya bisa membuat bencana sekali dalam sehari. Jika dia
menunggu, maka jumlah para Warrior akan semakin meningkat.
"Meskipun aku bisa menggunakan bencana, aku tak boleh
membunuh Arnin. Jadi, aku harus bertarung dengan cara biasa."
Great Disaster Nature Sculpting hanya akan menyebabkan
masalah besar untuk rencana penyelamatannya. Weed sekali lagi menggunakan
Sculpture Shapeshifting untuk mengubah menjadi Chaos Warrior Kubichya.
"Yang paling penting adalah kecepatan. Semuanya,
persiapkan diri kalian untuk pertempuran!"
Rekan-rekannya dan patung-patung hidup punya harapan besar.
"Apa strategimu kali ini?"
"Apakah ada sesuatu yang akan mengubah medan habitat
Sulleion?"
"Taktik yang tak bisa aku bayangkan, sepertinya selalu
berhasil."
Irene, Pale, dan Bellote gugup saat mereka melihat dari
samping. Patung-patung hidup sudah siap untuk mengikuti perintah apapun dari
Weed. Mereka sudah makan cukup banyak, sehingga mereka bisa mengerahkan
kemampuan mereka lebih besar.
"Umoooooo, aku akan terus hidup."
"Golgolgol, aku senang berada di sini bersama semua
orang."
"Wah3 akan mati duluan sebelum aku."
Yang tertua di antara para Wyvern, Wah1 membentak Wah3.
"Ya, aku akan mati terlebih dahulu."
"Master akan menunggangimu sendirian... Karena dia tahu
jika punggungmu yang datar, sangat luar biasa."
"Guuuh, bukan itu. Kamu tak tahu betapa sulitnya
itu."
"Aku kenyang!"
"Aku makan banyak telur burung unta beberapa saat yang
lalu."
"Aku ingin makan satu lagi saja!"
"Aku ingin memakannya!"
Di tengah-tengah situasi ini, kecemburuan juga terjadi!
Weed memberikan mereka kehidupan di Las Phalanx, sehingga
keakrabannya dengan mereka masihlah rendah.
Saat ini, siaran langsung juga sedang terjadi di stasiun TV.
Lebih dari puluhan juta pemirsa menontonnya secara langsung di rumah, atau di
kedai-kedai Royal Road, sambil mereka makan dan minum bir.
Mereka sedang menonton Petualangan Weed, bukannya berdagang
di alun-alun pasar.
"Sekarang, mari kita mulai."
Weed memberi perintah.
"Teman-teman, ayo serang. Ayo mulai!"
Dia memilih serangan frontal. Dia benar-benar tampak ceroboh,
saat berlari menaiki lereng menuju benteng berbentuk seperti pisau!
Patung-patung hidup milik Weed juga mengikutinya menuju
benteng. Yellowy, Geumini, Fire Giant, White Tiger, Knight Seville, Warrior
wanita Gernika, Swordswoman Vindex, dan High Elf Eltin...
Semuanya berlari bersama dengannya.
Makhluk-makhluk yang terbang di udara juga bersiap untuk
menyerang. Panah ditembakkan setelah mereka memasuki jangkauan benteng di
Puncak Tubkal.
"Teleport!"
Weed seketika berteleport di depan gerbang.
"Sword of Hell!"
Red Star menyemburkan api yang menutupi seluruh pedang.
[Damage telah meningkat sebesar 329%]
Weed memukul gerbang dengan segenap kekuatannya.
Kwaaaang!
Suara gemuruh terdengar saat gerbang tersebut menerima
hantaman!
[Gerbang Benteng Tubkal telah hancur.
Semua statistik tempurmu telah meningkat sebesar 1 poin.]
Ketika gerbangnya hancur, para Sulleion Warrior yang telah
menunggu, segera menyerbu keluar.
"Manusia yang tak adil."
"Singkirkan pemimpin musuh."
Panah dan tombak ditembakkan padanya, tapi Weed hanya
meresponnya dengan menggunakan skill.
"Teleport!"
Tempat berikutnya dia muncul adalah suatu rumah di dalam
benteng!
"Tak ada di sini."
Weed mencincang rumah kayu itu dengan Red Star. Dan seluruh
bangunan dilalap api dalam hitungan detik.
"Di sana! Dia berada di tempat yang dilalap api."
"Teleport!"
Dia menghindari kepungan para Sulleion dan ber-teleport ke
jantung benteng!
"Kuwaaaaah!"
"Lenyapkan mereka."
"Habisi semua bajingan yang datang ke sini sampai
mati!"
Weed bisa mendengar suara pertempuran di gerbang.
Rekan-rekannya dan patung-patung hidup telah diblokir oleh kawanan Sulleion.
Terasa gelombang goncangan dan dinding bergetar saat Death Worm merambat
melalui tanah, sehingga dinding-dinding itu pun roboh.
Suatu pertempuran sengit sedang berlangsung di antara
dinding tebal dan gerbang yang rusak. Patung-patung hidup yang bertubuh besar
tak bisa melewati gerbang, tapi tubuh mereka bertindak sebagai garis pertahanan
terakhir.
"Kamu harus membuat mereka bertarung dengan baik."
Weed memberi Geumini perintah. Geumini memang pemalu, tapi
dia bisa bertarung dengan baik. Gerakan mereka tak efisien, tapi tujuan Weed
sebenarnya bukanlah untuk menguasai benteng ini. Weed akan menyusup ke dalam
benteng sendirian untuk menyelamatkan Arnin.
"Patung-patung hidup tak boleh mati. Jadi, mereka harus
menjaga hidup mereka dengan hati-hati. Mereka harus bertarung dengan tak
berlebihan."
Untungnya, Irene adalah penyembuh yang handal, sehingga Weed
bisa merasa lega.
"Keeeeook!"
Seekor buaya raksasa yang merangkak bernama Nile, dia
membuka matanya saat mendekati gerbang. Dia bisa mengerahkan kekuatan maksimum
di sungai atau rawa. Kakinya yang pendek dan ekornya yang berat, membuatnya
bekerja keras saat mendaki dan menuruni gunung. Gerakannya akan menjadi lebih
cepat. karena pertempuran terus berlanjut, tapi tak bisa mempertahankannya
begitu lama.
Dia melambaikan ekornya sambil berjalan merangkak, sehingga
Hwaryeong dan Bellote benar-benar berpikir jika dia adalah makhluk yang imut.
"Weed-nim, apakah Nile benar-benar harus bertarung? Aku
akan mengerjakan bagiannya, jadi tak bisakah kamu melepaskan Nile?"
"Omo, lihatlah pola ini di sisi perutnya, Unni!"
Mereka tak setuju jika Nile berpartisipasi dalam
pertempuran. Mereka tak ingin debu atau memar merusak kulit lembutnya!
"Waktu adalah uang. Cepat selesaikan ini!"
Benteng ini dibangun di atas puncak yang begitu tinggi,
sehingga medannya tak begitu lebar. Kebanyakan bangunan hanya memiliki 1 atau 2
tingkat. Sehingga, daerah yang harus dicari oleh Weed cukup sempit. Country
Mouse dari Las Phalanx juga menyusup melalui lubang di dinding untuk mencari
Arnin.
Para Sulleion memiliki pertahanan ketat, tapi mereka tak bisa
menghentikan Country Mouse yang berkeliaran di sekitar benteng.
"Bunuh dia!"
Masalahnya adalah para Sulleion mewaspadai Weed yang
memegang Red Star, dan mereka terlalu bergerombol. Itu adalah usaha wajar, yang
dilakukan lawan untuk membunuh pemimpin pihak lain dalam suatu penyergapan.
Weed telah memasuki benteng, sehingga mereka tak perlu mengirim pasukan keluar.
Ada setidaknya 300-400 Warrior yang mengejar Weed.
"Tak ada di sini. Teleport!"
Weed terus mencari Arnin sambil menebas setiap prajurit
musuh yang terlihat olehnya. Dia harus mencari di setiap bangunan, sehingga dia
tak bisa bergerak bebas dan membutuhkan beberapa waktu. Country Mouse juga
mencari di setiap bangunan, tapi yang dicari tak ada.
"Aku tak akan mengizinkanmu untuk masuk ke sini. Kyahat!"
Seorang Sulleion Warrior melompat ke arah Weed. Weed
menangkis tombak musuh dengan pedangnya. Kobaran api Red Star menyebar ke
musuh.
"Chieeeeek!"
Musuh kesakitan, dan dia memperoleh item jarahan!