LMS_V31E09P02

9. Penderitaan Order of Embinyu (2)
Wah3 tak menemuinya di tempat mereka berjanjian, itulah
mengapa Weed datang terlambat.
Bingryong terbang dengan segenap kekuatannya, sambil diikuti
dengan angin puyuh kencang yang berputar di belakang mereka. Dua belas angin
puyuh bergulung-gulung dan berbaur.
Sesekali, angin-angin itu menjadi begitu besar pada ukuran
yang tak bisa dibayangkan. Sampai-sampai, dasar laut terlihat di bawah angin
puyuh itu. Kekuatan angin puyuh cukup untuk mencabik-cabik Bingryong menjadi
serpihan kecil.
"Master, aku senang, karena aku bisa bersama-sama
denganmu selama ini. Tolong kuburkan aku dengan layak, jika aku mati
nanti."
Bingryong yang ketakutan terbang sekuat tenaga, sambil dia
memberikan wasiat terakhirnya. Angin puyuh itu terlalu menakutkan. Weed juga
sempat mengenang masa-masa indah bersama Bingryong.
"Jangan khawatir. Aku akan mempersiapkan kacang
merah."
"Mengapa kamu mempersiapkan kacang merah?"
"Aku tak boleh memakamkanmu tanpa memberikan apa-apa,
dan aku harus memisahkan bagian-bagian yang berguna dari tubuhmu, lantas
menjualnya."
Weed ingin terlibat dalam bisnis patbingsoo(serutan es dan
kacang merah).
"Kuowooooh!"
Weed dan Bingryong akhirnya tiba bersama angin puyuh.
"Kyak, inilah yang terbaik!"
"Weed-nim, aku sudah menunggumu!"
"Ah! Memang layak datang ke sini."
100 orang berada pada suatu bukit batu di dekat pantai.
Mereka tak pergi, bahkan ketika Order of Embinyu mendekat, dan hanya menunggu
kedatangan Weed. Level mereka relatif tinggi, tapi mereka mengesampingkan
equipment yang penting. Para player malah ingin mencoba pengalaman keren, yaitu
mati akibat terkena bencana.
"Tubuhku mengambang!"
"Kyaaah, keren sekali!"
"Bubur rumput. Bubur rumput!"
Angin yang menakutkan menyedot player dan mengantam pasukan
Order of Embinyu. Kuweeeek!
Para Demon menjerit saat mereka terbang ke udara. Angin
puyuh melewati tanah dan menumbangkan pohon-pohon besar. Bahkan, para Demon
menanam kaki mereka di tanah dan mencoba untuk bertahan dari tarikan angin. 12
angin puyuh melaju menembus pasukan Order of Embinyu, dan meninggalkan jejak
berupa pemandangan porak-poranda.
Bbuuuuung!
Seekor badak besar terbang ke langit, kemudian jatuh ke
tanah dan menghancurkan para Fanatik, Dark Knight, dan Priest.
Angin-angin puyuh saling bersilangan dan berbaur satu sama lain.
Sehingga, meningkatkan kekuatan destruktif pada level yang benar-benar
menakutkan.
Senjata-senjata hancur, terbelah, bahkan ada yang jatuh ke
laut. perisai baja tak berpengaruh untuk menghentikan angin, sambil para
Fanatik tersedot ke dalam puting beliung tersebut.
Para player yang datang ke Bernerd untuk menonton, sekarang
tubuh mereka merasa merinding.
"Ini bukan lelucon."
"Ah, ini benar-benar menakutkan."
"Ini seperti mimpi buruk."
Ini adalah pemandangan mencengangkan dari Weed, yang
melewati pasukan Embinyu bersama Bingryong dan angin puyuh yang mengikutinya
dari belakang. Karisma Weed bahkan membuat player level tinggi menjadi rendah
diri.
"Hanya player berlevel tertinggi di Royal Road yang
memiliki kemampuan seperti ini."
"Bukankah ini seperti legenda? Aku belum pernah melihat
sesuatu seperti ini."
"Bahkan, seorang Mage yang ahli dalam penggunaan sihir
angin pun akan kesulitan meningkatkan skill-nya sampai sejauh ini."
Para player bersorak pada kekuatan destruktif milik Weed.
"Bingryong, jika ini berlanjut, maka kita akan mati.
Terbanglah lebih cepat!"
"Aku... Aku sudah melakukan yang terbaik."
Bingryong bertubuh besar dan tak bisa lolos dari pengaruh
angin puyuh. Meskipun dia mengerahkan seluruh kekuatannya untuk terbang lebih
cepat, dia masih saja terhempas oleh angin puyuh yang luar biasa. Kekuatan
angin puyuh begitu besar, sehingga para player di Kastil Bernerd didesak mundur
olehnya.
Weed memutar kepalanya dan menatap angin puyuh di
belakangnya.
"Bingryong."
"Bicaralah Master."
"Aku punya kabar baik dan kabar buruk. Katakan padaku,
kamu ingin mendengar yang mana terlebih dahulu?"
"kabar baik."
"Angin puyuh telah berkurang jumlahnya menjadi 8."
"Aku senang."
"Dan berita buruk adalah, angin-angin itu telah menjadi
lebih kuat."
"Kalau begitu, tak ada gunanya aku mendengarkan kabar
baik tadi."
"Tapi, kamu merasa sedikit nyaman, setelah mendengar
kabar baik, kan?"
"...."
4 angin puyuh telah bersinergi dengan yang lainnya, sehingga
kekuatannya berlipat ganda. 4 angin puyuh besar dan 4 angin puyuh kecil yang
tersisa.
Pasukan Order of Embinyu benar-benar menghilang, karena
sapuan angin. Berjuang dalam angin yang intens seperti itu, adalah hal yang
mustahil. Order of Embinyu menjadi persembahan untuk angin puyuh.
Para Demon, Fanatik, dan Dark Knight juga terbang di udara
bersama Bingryong. Mereka terhempaskan ke seluruh penjuru, akibat amukan angin
puyuh. Mereka jatuh dari tempat tinggi, sehingga hampir semua HP mereka
terkuras dengan sangat cepat.
Hal yang lebih menakutkan adalah terjebak di tengah-tengah
angin puyuh. Jarak antara angin puyuh sangatlah lebar, sehingga ada banyak
benda yang terjebak di antaranya. Ada kayu, batu, pohon, air, dll. Benda-benda
itu bercampur dengan Dark Knight, Demon, dan Fanatik.
"Kita akan tertangkap. tak bisakah kamu terbang lebih
cepat?"
"Ini adalah kecepatan maksimum yang aku bisa."
"Tak mungkin."
Kekuatan Great Disaster Nature Sculpting membuatnya tak bisa
tertangkap. Bencana seperti tanah longsor atau tebing runtuh masih bisa
diprediksi, tapi daya hisap dari angin puyuh adalah masalah yang berbeda.
Angin puyuh bahkan bisa melenyapkan bangunan yang terbuat
dari kayu kokoh. Sebongkah batu besar yang mengambang di udara pun tercincang
dan berubah menjadi kerikil kecil.
"Bencana tak akan berlangsung lebih lama. Bingryong,
perisapkan dirimu untuk berbalik!"
Bingryong mematuhi kata-kata Weed dan memperlambat
kecepatannya. Nalurinya mengatakan untuk terus terbang ke depan, tapi Bingryong
mengambil napas dan memperlambat kecepatan sambil berbalik.
Dia percaya pada Weed, setelah hubungan di antara mereka
terjalin cukup lama. Begitu dia melambat, Bingryong merasakan daya hisap dari
angin puyuh.
"Tunggu sebentar. Dan... Sekarang... lepaskan!"
Ice Breath dipancarkan dari mulut Bingryong, lantas
membentur angin puyuh tersebut. Angin puyuh untuk sementara waktu melemah, tapi
itu hanya berlangsung selama 10 detik. Angin puyuh terus berputar dan terlihat
hamburan potongan es. Itu adalah pemandangan yang spektakuler.
Itu lebih mirip seperti badai es daripada angin puyuh. Dan
pergerakannya berhenti, sampai angin puyuh lainnya bergabung. Mata Bingryong
penuh dengan aura kebencian, sambil menatap angin puyuh yang terus mengembang. Tapi,
angin puyuh yang berbaur satu sama lain, sekarang mulai tercerai-berai.
"Bingryong, terbang!"
Bingryong menerima perintah itu dengan segenap jiwa. Weed
dan Bingryong meloloskan diri dari angin puyuh yang mulai pudar, kemudian
terbang menuju sisa-sisa pasukan Order of Embinyu.
Angin puyuh benar-benar telah mendatangkan malapetaka, serta
mengakibatkan mayat dan serpihan bangunan berserakan di depan Kastil Bernerd.
Dan saat itu pun angin puyuh menghilang.
Pasukan Order of Embinyu berjatuhan dari langit.
Kuwooooh!
"Em...binyu... Puji Tuhan..."