LMS_V31E11P03

11. Kura-Kura Laut (3)
"Itu juga dikirim tahun ini."
Pagi ini, Lee Hyun mengeluarkan undangan untuk pameran dari
kotak surat-suratnya. Amplop emas mengindikasikan jika dia menerima undangan
VIP!
[Lee Hyun-nim diundang untuk melihat visi yang mengubah
mimpi menjadi kenyataan.]
Tag nama yang disisipkan pada amplop memiliki sensor
pengenal, dan dapat melekat pada pakaiannya. Tag nama emas itu melambangkan
seorang VIP!
"Tak ada hadiah gratis seperti souvenir atau nasi, jadi
aku tak akan pergi ke acara itu."
Tim humas Unicorn Corporation mempertimbangkan hal ini untuk
beberapa hari, sebelum akhirnya mengirim undangan secara terpisah. Jumlah
undangan pameran terbatas, tapi mereka berusaha keras untuk mendatangkan Lee
Hyun.
Itu karena mereka melakukan identifikasi menyeluruh, sebelum
mengirim undangan tersebut.
* * *
Yoo Byung-jun menyaksikan pameran dari layar
laboratoriumnya.
"Ada banyak orang tahun ini. Bahkan, lebih banyak
daripada tahun lalu."
- Tak ada kursi tersisa, dan jumlah orang yang datang
mencapai 2 juta.
Bahkan, pertunjukan motor dan pameran game di Korea bisa
dengan mudah mengumpulkan 1 juta orang. Mereka suka melihat hal-hal baru
Para pengunjung yang menerima undangan khusus dari Unicorn
Coorporation datang dari seluruh penjuru dunia. Bahkan, mereka tak lagi mempedulikan
kebijakan politik yang sudah ditandatangani antar negara.
"Apakah Lee Hyun datang?"
- Dia belum datang.
Hari ini adalah hari terakhir, sehingga dia mungkin tak akan
datang. Para player dari Guild Hermes dan guild bergengsi lainnya juga menerima
undangan. Bardray datang, melakukan beberapa wawancara media dan sedikit
berkeliling, kemudian pulang.
"Dia tak datang."
Yoo Byung-jun menciptakan Royal Road dan menikmati setiap
topik pembicaraan. Tapi dia merasa aneh saat menonton ini.
'Hal apakah, yang menyenangkan
dan membuatmu merasa bahagia?'
Realita dan Virtual Reality. Mungkin kita bisa merasakan
emosi yang lebih luas ketika tinggal di dunia lain.
Sejak Royal Road dirilis dan menjadi populer, telah terjadi
perdebatan filosofis yang tak ada habisnya. Seberapa jauh ruang lingkup
kehidupan yang terjadi pada Royal Road, dan bagaimana dengan pilihan manusia di
antara realita dan Virtual Reality?
Artikel dan buku best-seller membahas tentang hal itu.
Terjadi kontroversi religius dan filsafat, tapi banyak player telah bergabung
dengan Royal Road.
Bisa dikatakan jika keinginan manusia sangatlah besar. Jika
mereka memperoleh satu hal, maka mereka akan berharap mendapatkan hal yang
lain.
Suatu pepatah terkenal berkata, kamu ingin makan saat lapar,
kemudian berbaring saat kenyang.
Masyarakat modern menawarkan banyak kemudahan bagi manusia,
tapi tak memenuhi sifat perusak yang mereka miliki. Dan mereka mengalami stres
di tempat kerja. Bagi mereka, teknologi yang digunakan untuk mengembangkan
Royal Road adalah bagaikan surga. Siapapun yang membuat ruang tersebut akan
menjadi populer di seluruh dunia.
'Reaksinya berbeda
dari apa yang aku pikir.'
Yoo Byung-jun tak bisa merasakan kegembiraan dalam
kesuksesannya. Dia ingin membuat ruang virtual reality. Tapi semakin canggih
Virtual Reality, maka manusia akan semakin nyaman berada di dalam dunia game,
dan mereka akan menganggap jika realita adalah dunia yang penuh kepahitan.
'Lihatlah betapa
konyol dunia tempat kamu tinggal. Kenyataan ini tak ada apa-apanya, jika
dibandingkan dengan dunia game. Dan akulah yang membuat dunia virtual itu.'
Warisan Yoo Byung-jun berupa sejumlah besar saham Unicorn
Corporation adalah sesuatu yang begitu diinginkan oleh banyak orang. Dia ingin
seseorang untuk menaklukkan Royal Road, sehingga dia bisa menertawakan dunia
itu.
Tapi, orang-orang begitu menyukai Royal Road, dan mereka
mengalami euphoria di dalamnya. Mereka lebih suka dunia penuh fantasi, daripada
kenyataan yang keras dan sulit.
Bukan ini yang Yoo Byung-jun inginkan.
Jika ada tempat yang menyenangkan dan bahagia, maka pikiran
orang akan menjadi damai. Mereka tak akan berpikiran negatif, seperti yang
dilakukan oleh Yoo Byung-jun. Dunia Royal Road sangat menarik dan orang-orang
semakin lekat pada dunia tersebut.
Itu membuat mereka merasa lebih baik, lantas mereka membawa
kesan dan kegembiraan dari Royal Road, menuju dunia nyata dan juga tempat
mereka bekerja. Manusia bukanlah makhluk sederhana dan lemah, karena mereka
memiliki pemikiran dan akal.
Kadang-kadang, mereka bisa mengatasi masalah dengan pengorbanan
waktu dan kerja keras. Sehingga, mereka memerlukan tempat untuk berelaksasi dan
mendamaikan pikiran.
"Mereka sangat menyukainya, sampai-sampai aku merasa
muak."
Yoo Byung-jun berkata sambil mengamati pameran melalui
monitor.
Suasananya benar-benar mirip seperti festival yang megah.
Bisa dilihat keluarga-keluarga berwajah cerah yang mengunjungi tempat itu,
sambil menggandeng anak mereka masing-masing.
Yu Byung-Jun bertanya pada AI.
"Bisakah kamu mematikan listrik pada pameran itu?"
- Bisa saja. Listriknya akan segera beralih ke sistem
darurat, tapi itu juga bisa dihancurkan.
Banyak bagian yang dikendalikan oleh AI bernama ‘Versailles’.
Bangunan di sana didukung oleh energi hijau, sehingga tak akan sulit untuk
memotongnya.
Yoo Byung-jun menyaksikan orang-orang pada monitor dengan
mata merah darah.
Seorang wanita memegang seorang anak. Dia menghabiskan
seumur hidup bereksperimen dengan mesin, sehingga sulit untuk memahami perasaan
mereka.
'Mengapa mereka
tertawa seperti itu? Padahal hidup mereka belum tentu bahagia.'
Dia adalah pemilik Unicorn Corporation. Dia adalah pencipta
Royal Road. Dia adalah orang terkaya di dunia. Dia adalah seseorang yang berada
di balik pengaruh putaran bisnis dunia.
Dia mampu melihat segala sesuatu yang terjadi di Royal Road.
Dia telah mencapai lebih dari yang orang lain dapatkan, tapi hatinya lemah.
Manusia melahirkan, membangun rumah, dan menjalani hidup
mereka. Yoo Byung-jun merasa aneh, setiap kali dia mengamati pemandangan
tersebut.
"Versailles."
- Ya, Silakan memberikan perintah.
"Ini harus dijawab menurut penilaianmu sendiri, bukan
instruksi. Apakah aku orang yang normal?"
Si AI menjawab tanpa ragu-ragu.
- Tentu saja.
Yoo Byung-jun menyadari sesuatu, setelah menonton aktifitas
semua orang.
'Sepertinya aku
sedikit salah.'