LMS_V32E09P02

9. Pencapaian yang Besar (2)
Weed melihat secercah harapan. Para Paladin dan Priest
menggunakan kekuatan iman mereka untuk bertarung dengan sengit. Untung saja,
Weed membawa mereka ke labirin. Kemampuan bawahannya berangsur-angsur mulai
berkembang.
"Kamu menyakiti orang-orang yang tak melakukan
kesalahan. Kamu akan membayarnya dengan menerima rasa sakit yang hebat."
Roderick tiba-tiba berteriak setelah para Priest mati. Dia
adalah seorang Mage legendaris dengan sifat yang sombong. Tapi dia bukanlah
pribadi yang jahat. Dia tak tahan saat melihat Montus melukai para Priest yang
merupakan pengikut Dewa.
"Montus, aku akan menghancurkanmu. Semua Mana di
tubuhku, berkobarlah tanpa henti. Mana Burn!"
Itu adalah teknik yang membakar semua Mana dalam tubuh
seorang Mage, kemudian dikosentrasikan pada serangan. Roderick tak tahan
melihat perilaku Montus, sehingga dia pun menggunakan teknik terkuatnya. Ketika
Mana Burn digunakan, sebuah ledakan besar akan terjadi pada tubuh lawan.
Mana Roderick begitu kuat, sehingga itu bersinar cemerlang
seperti matahari. Mana-nya terkonsentrasi pada satu tempat, dan ledakan yang
luar biasa terjadi.
"Kuooh!"
Setelah Mana Burn menghilang, Montus mendapati luka yang
besar. Bagian atas tubuhnya, termasuk bahu kiri telah lenyap.
"Keoheoheok!"
Roderick batuk darah dan pingsan. Setelah Mana Burn digunakan,
Mage akan kehabisan semua sihir, dan mengalami keadaan lemas. Bahkan, Mage
sekelas Roderick mengalami kehabisan Mana. Sekarang, hampir semua Mana di
tubuhnya mengering dan bocor. Sehingga, sulit bagi Roderick untuk melanjutkan
pertempuran ini.
"Teleport!"
Weed berpindah ke area di dekat Montus. Dia tak bisa
menyerang, setelah diaktifkannya mantra milik Roderick.
"Ini adalah pertarungan terakhir. Semua Paladin, bagi
jumlah kalian menjadi 3 kelompok, dan serang! Bahamorg, kamu juga!"
Weed berteriak sembari menebaskan Red Star pada Montus.
Montus tak mampu memblokir serangan itu, karena efek Mana Burn.
"Heraim Fencing!"
Weed mengombinasikan serangan satu-titik dengan Heriam
Fencing.
[Dada bagian bawah Demon telah tertusuk.
Defense melemah, dan damage sebesar 296 diberikan.
Red Star menambahkan damage api sebesar 489 poin.]
[Dada bagian bawah Demon telah tertusuk oleh segenap
kekuatanmu.
Damage sebesar 457 telah diberikan pada area yang terluka.
Red Star menambahkan damage api sebesar 869 di dalam tubuh.]
[Dada bagian bawah Demon telah tertusuk dan retak.
Defense telah tembus, sehingga damage sebesar 799
ditimbulkan.
Red Star menyebar damage api sebesar 1.129 di dalam tubuh.]
[Anda telah menghantamkan critical hit! Damage sebesar 12%
telah ditambahkan.
Red Star menambahkan damage api sebesar 1.643.]
[Anda telah menghantamkan critical hit! Damage sebesar 19%
telah ditambahkan.
Red Star menambahkan damage api sebesar 1.939.]
[Anda telah menghantamkan critical hit! Damage sebesar 24%
telah ditambahkan.
Red Star menambahkan damage api sebesar 2.402.]
Defense milik Montus jebol, sehingga Weed bisa memberikan
banyak luka padanya. Red Star membakar Montus setiap kali Weed menyerang. Para
Paladin ikut menyerang. Bahamorg memegang senjata, dan menyerang pada jarak
dekat.
"Summon Spirit."
Sihir suci para Priest membasuh Montus. Jika berakhir
seperti ini, maka Montus akan menjadi Demon pertama yang mati di Benua
Versailles. Weed tak tertarik pada rekor seperti itu. Dia hanya ingin makan
dengan nikmat, dan hidup dengan mudah.
"Flame Blaster."
Kwa kwang!
Montus menggunakan sihir, sehingga Bahamorg dan Paladin terlahap
oleh ledakan. Bahamorg tik terluka, tapi sejumlah besar Paladin mati.
Roderick tak memiliki Mana yang tersisa, sehingga dia tak
bisa bertahan, dan akhirnya kehilangan nyawanya. Dia adalah seorang Mage
legendaris, tapi sampai akhir hayatnya, dia tak bisa menyingkirkan Montus.
Weed masih tersisa.
[Aura api telah diserap.
Strength telah meningkat sebesar 14%.]
Sihir api bagaikan blessing bagi Weed.
"Radiant Sword! Sekarang tak ada tempat bagimu untuk
pergi!"
"Kuwek!"
Montus tersandung sambil darah menetes dari tubuhnya. Dia
terkena damage dari Talloss saat mengamuk. Damage dari sihir Roderick juga
terakumulasi bersama sihir suci, dan serangan Weed. Meskipun demikian, dia
masih bertahan dan sanggup memberikan perlawanan.
"Semua Paladin, arahkan busur kalian di area yang
cedera! Para Priest harus terus menggunakan sihir suci untuk melukainya!
Bahamorg, tunggulah sebentar dan beristirahat!"
Montus tak bisa menggunakan sihir berturut-turut, seperti
yang dia biasa lakukan sebelumnya. Luka-lukanya membuat kekuatan sihir melemah.
Derian dan Alveron mengerahkan semua kekuatan mereka untuk menghadapi Montus.
"Kalian semua harus mati bersamaku. D..Destroyer!"
*Ding!*
[Demon Montus telah menggunakan mantra besar, Destroyer.
Mantra ini akan mengorbankan jiwanya untuk menghancurkan
semua bentuk kehidupan pada area tertentu. Kekuatannya mirip dengan mantra
sihir Ultimate Destruction.
Tersisa 6 menit lagi sampai Destroyer benar-benar aktif.]
Roderick tak menggunakan mantra Ultimate Destruction di
labirin. Alasannya adalah, diperlukan sejumlah besar Mana dan pelantunan mantra
yang lama. Ultimate Destruction adalah mantra yang bisa meledakkan seluruh dungeon.
Montus menggunakan semua Mana dan mengorbankan jiwanya untuk
menghancurkan Weed. Weed kini berada di atas angin.
"Serang terus!"
Jika dia tak bisa membunuh Montus dalam waktu 6 menit, maka
seluruh labirin akan meledak. Catatan penelitian Sculptor pun akan lenyap.
Teknik sculpting rahasia juga akan hilang selamanya.
"Radiant Sword!"
Cahaya dan api muncul dari Red Star pada waktu yang sama.
"Bajingan ini! Mati saja sana."
Semua serangan Weed ditujukan pada jantung Montus. Demon tak
akan mati, bahkan setelah anggota tubuhnya rusak. Weed harus mengarahkan
serangannya pada kepala atau jantung. Saat mantra Montus semakin berkembang,
labirin mulai berguncang seperti terjadi gempa bumi. Pilar-pilar miring dan
roboh, sedangkan patung-patung batu jatuh dari langit-langit.
Para Paladin berlarian, tapi tubuh mereka masih terkena
kutukan dan menerima luka serius. Talloss yang terlambat bangun mencari makanan
lagi. Para Priest dan Paladin yang lengah, akhirnya menjadi santapan
monster-monster itu.
Weed tak bisa pergi menyelamatkan mereka. Montus sudah
berubah menjadi benda api padat, berkat serangan terus-menerus Red Star milik
Weed. HP Montus semakin menipis.
'Aku tak bisa
mengalahkannya dengan cara seperti ini.'
HP Montus dengan cepat menurun, tapi dia memiliki ketahanan
api yang tinggi. Weed mampu memberikan damage terbaik, setelah berubah menjadi
Chaos Warrior dan menggunakan Red Star. Tapi itu tak cukup.
'Sekarang aku harus
menghasilkan lebih banyak damage... sebagai Sculptor, seranganku memang tak
seberapa. Ini sebabnya Bardray menang.'
Bahkan, jika dia mengkombinasikan serangan satu titik dengan
Heraim Fencing, dia tak akan mampu membunuh Montus tepat waktu. Kemudian, suatu
ide berkelebat seperti kilat, pada pikiran Weed.
"Derian, lemparkan Sword of Lugh padaku!"
Derian melindungi para Priest dari serangan para Talloss.
Tapi dia berbalik dan melemparkan pedang itu tanpa ragu-ragu.
"Kita harus menghabisi Demon itu."
Itu adalah pedang milik Dewa Lugh!
"Batalkan Sculpture Shapeshifting."
Weed menyingkirkan Red Star dan berubah kembali menjadi
manusia, kemudian dia pun menangkap Sword of Lugh. Itu adalah pedang yang dia
kembalikan pada Order of Lugh, setelah mengalahkan Barkhan. Itu adalah sebuah
pedang dengan kekuatan dewa yang sepenuhnya telah dipulihkan.
Setelah Sculpture Shapeshifting dilepaskan, HP-nya sangat
rendah. Sehingga, satu pukulan yang tepat pasti akan membunuhnya. Tapi ini
adalah satu-satunya cara.
[Anda telah memegang Sword of Lugh yang turun ke negeri ini.
Anda telah diakui oleh Order of Lugh, dan memenuhi syarat
untuk memegang pedang tersebut.
Faith akan meningkat tiga kali lipat.
Anda dapat meminjam kekuatan matahari untuk menyerang musuh.
Dimungkinkan untuk memunculkan keajaiban, karena Faith-mu
yang tinggi.
Mana kegelapan akan tertahan.
Monster di bawah level menengah akan menyerah.
Kemampuan pemulihan tubuhmu akan berlipat ganda.]