LMS_V33E02P02

2. Perang Dataran (2)
"Ugh!"
"Aku tak bisa melakukan sesuatu yang lain sekarang,
karena aku sekarat..."
"Terus berlari. Enyahkan mereka!"
"Jangan mundur! Kita adalah Unit Jamur Payung. Unit
barisan depan dari Geng Bubur Rumput!"
Level mereka rendah, dan mereka tak dilengkapi dengan
peralatan defensif yang tepat, jadi para player tewas karena serangan anak
panah. Biasanya, pasukan penyerbu memiliki armor dan kemampuan bermanuver
terbaik, tapi para anggota Unit Jamur Payung terserang yang oleh panah-panah,
tewas seketika.
[Sebuah anak panah telah menembus tubuh.
Armor tidak memainkan perannya.
HPmu menurun dan Anda telah mati.]
Mereka bahkan tak bisa mendekati pasukan dari Kekaisaran
Haven sebelum tewas.
"Sihir telah siap."
"Musnahkan mereka. Fire Rain!"
"Thunder Ground!"
Mantra-mantra sihir AoE ditembakkan ke area dari pasukan
penyerang. Api menghujani dari langit sedangkan petir menyambar dari tanah. Itu
adalah bencana yang bisa membunuh ratusan orang setiap detik.
"Bubur Rumput! Bubur Rumput! Bubur Rumput!"
Namun para player terus menyerbu ke depan!
"Orang-orang gila ini."
Rensullot dan Guild Hermes berpikir sambil merasa takjub.
"Tidak, apa mereka benar-benar datang ke sini tanpa
langkah-langkah perlindungan yang dipersiapkan?"
"Mereka hanya melakukan bunuh diri secara
sukarela."
"Terus menyerang!"
3 unit dari Geng Bubur Rumput dimusnahkan, bahkan tanpa bisa
mengayunkan pedang mereka. Mereka terus menyerbu sepanjang waktu, dan
menghilang secara sia-sia.
Kemudian Unit Tunas Bambu muncul segera setelahnya!
Itu adalah unit independen, tapi jumlah playernya melampaui
450.000 orang. Itu adalah unit di mana para pemula bisa bergabung, setelah 3
bulan dari sejak bermain Royal Road. Mereka tak takut akan kematian seperti Unit
Jamur Payung.
Itu adalah hal yang sama bagi mereka, apakah mereka kalah
dari Kobold atau Kekaisaran Haven!
"Maju!"
"Ya! Untuk seseorang yang dihajar oleh Kobold untuk
mati bertarung melawan Guild Hermes."
"Bahkan, jika aku menerima 2 panah, aku akan menahannya,
dan memberikan lebih banyak damage pada musuh!"
"Unit Tunas Bambu, serang!"
Serbuan dari para player pemula. Pasukan tersebut begitu
luar biasa, hingga sejumlah besar debu mengepul dari Rupoi Plains. Di antara
mereka, terdapat kuda atau sapi kecil. Ada sejumlah contoh dari orang-orang
yang tak pernah berburu dalam sebuah party.
"Tembak! Bunuh semuanya."
"Para Mage, fokus pada menembakkan mantra-mantra jarak
dekat."
Kekaisaran Haven membunuh semua orang yang mendekat. Tapi
mereka merasa seperti ada sesuatu yang tak biasa. Memang benar jika musuh
mungkin lemah, ada sangat banyak jumlah musuh. Jaringan komunikasi Geng Bubur
Rumput juga sedang sangat sibuk.
- Unit Tunas Bambu, waktunya untuk mundur. Ada pasukan yang
lebih banyak, yang menunggu untuk menyerbu!
- Unit apa yang akan menyerang selanjutnya? Aku tak bisa
memberi mereka waktu untuk beristirahat.
- Unit Bubur Sapi telah tiba lebih awal, dan sedang
menunggu.
- Unit Kacang Merah. Aku menjadi sedikit bosan menunggu,
jadi bisakah aku mendapatkan satu porsi bubur kacang merah?
- Unit Labu memiliki 310.000 yang berpartisipasi. Suatu
suasana dari penantian!
Taktik gelombang manusia yang tak ada habisnya!
Bahkan para Orc, Barbarian, dan Elf menyebar di dalam Geng
Bubur Rumput. Unit Perilla mewakili para Orc, para Elf cenderung menyukai bubur
kacang hijau, sedangkan para Dwarf menyukai bubur kenari.
Pasukan yang dipimpin Rensullot sedang berhadapan dengan
seluruh wilayah utara, bukan hanya Kerajaan Arpen saja.
"Hematlah panah dan Mana kalian. Mereka tampaknya
mencoba untuk membuat kita kelelahan."
Rensullot khawatir tentang barang-barang yang telah
terkonsumsi.
Dia telah mendengar berita melalui jaringan informasi Guild
Hermes, tapi player dalam jumlah yang teramat sangat banyak yang berkumpul, tak
bisa dibayangkan. Mereka sudah membunuh puluhan ribu orang, tapi dia katakutan jika
itu hanyalah permulaan saja.
"Bubur Kacang! Bubur Kacang!"
"Kumpulkan Unit Agar-Agar! Kita punya kesempatan.
Kavaleri dan infantri akan pergi bersama-sama, untuk melakukan serangan
awal!"
"Bubur Gandum! Sekarang adalah saatnya untuk bertarung
demi kehormatan!"
"Unit Bubur Dingin, carilah tempat untuk mati! Kalau
pasukan kita mati karena mantra sihir, maka beritahu kami lokasinya terlebih
dahulu!"
"Anggota Bubur Labu? Aku melihat mereka lebih awal,
tetapi itu sudah 2 jam yang lalu."
"Bubur Kemiri, Bubur Corvina Kuning, Bubur Sup Sapi,
selanjutnya adalah giliran kalian!"
"Bersiaplah dan standby!"
"Para Mage dari Bubur Biji Teratai, Bubur Ketela
Rambat, Bubur Beras, Bubur Quince Cina, pergilah ke timur. Gunakan sihir kalian
untuk membombardir mereka, yang menyerang unit lain. Jangan mencoba untuk
mempersiapkan sihir skala besar. Kalian akan mati, sebelum berhasil
mengeluarkannya."
Para anggota Geng Bubur Rumput secara terus-menerus memenuhi
Rupoi Plains. Mereka tak memiliki taktik apapun. Bahkan, jika itu mustahil
untuk menghancurkan batu menggunakan sebutir telur. Akan seberapa menakutkannya
hal itu nantinya, kalau semua telur yang ada di dunia dilemparkan ke sebuah
batu.
"Sialan, ini benar-benar gila. Para Knight dan
prajurit, hunus pedang kalian! Kita akan menghadapi mereka dalam pertempuran
jarak dekat!"
Rensullot memutuskan untuk tak mengandalkan serangan panah
dan sihir lagi. Dia bersiap untuk perang yang berkepanjangan.
"Para Knight, maju dan bertarunglah!"
"Hiyah!"
Para Knight menuruni bukit ke arah dataran. Mereka
mengabaikan skill-skill AoE yang digunakan oleh para player pemula.
Serangan-serangan dari Geng Bubur Rumput tidaklah mematikan, seperti sengatan lebah.
Sehingga, serangan mereka tak berpengaruh pada HP milik para Knight.
Para Knight mengumpulkan para player bersama-sama dengan
kuda mereka, dan mengeluarkan skill-skill mereka.
'Ini sangat mudah.'
'Haruskah aku membunuh
minimal 1.000 orang hari ini?'
Prajurit dari Kekaisaran Haven bergerak maju dalam suatu
formasi. Perisai tebal menutupi seluruh tubuh mereka, dan mereka memegang
pedang mereka.
Para Knight terus menyerang Geng Bubur Rumput, saat mereka
terus maju ke dataran dan pasukan bersenjata itu jatuh di depan dinding besi.
Itu tampak menjadi sebuah adegan pembantaian tanpa akhir.
Situasinya berubah dengan sangat cepat.
"Weed!"
"Weed memimpin pertempuran ini dari sana."
Weed yang menunggangi kuda putih yang mencolok muncul di
medan perang. Pemimpin dari Divisi Knight Ke-4 dari Northern Expeditionary
Force, Dyural khawatir tentang orang lain merebut prestasi dan memberi komando.
"Kita adalah yang terdekat. Serbu dengan kecepatan
penuh!"
Divisi Knight Ke-4 meluncur ke tempat di mana Weed muncul. Mereka
mengabaikan para player dari Geng Bubur Rumput yang mengayunkan pedang mereka
dan menusukkan tombak mereka.
Target terbesar dalam perang ini adalah Weed dan Morata.
Orang yang membunuh Weed akan memperoleh pencapaian tertinggi. Guild Hermes tak
bisa melewatkan peluang, untuk memperoleh kehormatan yang besar ini.
"Dia kuat. Waspadalah. Serbu dan bunuh. Bersiap untuk
menggunakan skill Thrust!"
Divisi Knight itu semakin mendekat pada Weed.
"HP terkonsumsi sedikit. Tapi tak masalah, kalau kita
menjadi sedikit lelah. Hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah menyerbu.
Thurst of Grief!"
"Thrust of Grief!"
Setelah skill tusukan digunakan, mereka tertelan dalam kabut
berdarah, dan kecepatan mereka menjadi menakutkan. Skill ini meningkatkan
serangan tusukan mereka sebesar 3 kali. Selain dalam perang, itu adalah skill
yang bisa digunakan untuk melawan monster besar, jadi itu adalah pelatihan yang
susah payah.
Tak ada jaminan jika infantri bersenjata bisa menghentikan
para Knight itu. Infantri bersenjata jatuh karena hantaman yang ganas. Knight
adalah profesi yang disebut bunga dari medan perang karena suatu alasan.
"Maju!"
Ketegangan dari Dyural dan para Knight mencapai puncaknya.
"Matilah Weed!"
"Kamu akan mati ditanganku."
Para Knight menyerbu dan menutup jarak, tanpa adanya
gangguan dari Weed.
"Deadly Spear!"