LMS_V33E02P01 Perang Dataran

2. Perang Dataran (1)
"Kuhuhuhut."
Pale tampak jahat saat melihat dataran. Dia telah mengikuti
di belakang Weed dan para Geomchi untuk waktu yang lama. Dalam menghadapi
pertempuran yang ganas, skill-skillnya secara otomatis meningkat dengan cepat.
Dia secara terus-menerus melatih skill-skill dasar miliknya,
dan menguasai Quick Fire dan Penetration Arrow. Dia meningkat menjadi bagian
dari 100 Archer tertinggi di seluruh benua.
"Kuhuhu, seekor monster ada di sana."
Pale dengan yakin menemukan monster berjarak 1.5 km jauhnya
dari tempat dia berada. Mata seorang Archer bisa secara akurat melihat jarak
yang jauh.
"Jarak ini... dan mempertimbangkan arah angin..."
Pale dengan cermat menembakkan anak panahnya. Anak panah
tersebut terbang mengikuti angin, dan secara tepat mengenai monster yang ada di
kejauhan.
Kkuek!
Si monster melihat sekeliling dengan gelisah, tapi tak bisa
menemukan orang yang menembakkan anak panah tersebut. Pale terus menembak dan
memburu monster tersebut.
Seorang Archer benar-benar bisa menimbulkan malapetaka di
tempat seperti dataran. Tentu saja, sangatlah menjengkelkan untuk berjalan
mencari item-item yang dijatuhkan monster.
"Kekekek, seorang manusia."
Seekor monster mendekat di dataran.
"Earth Penetration!"
Pale menembakkan sebuah panah ke tanah. Panah itu menghilang
ke dalam tanah dan muncul di bawah si monster, menembus kakinya. Sebuah skill
yang menggunakan penetrasi dan skill sudut tembakan yang tinggi yang ia kuasai!
Setelah panah
ditembakkan ke tanah, kecepatan pergerakan monster melambat, dan tak bisa
menghindari serangan lagi.
"Huhuhu, aku akan disambut, kalau aku pergi ke guild
sekarang."
Pale sangat yakin pada dirinya sendiri. Sekarang adalah
waktunya untuk kompensasi setelah menembakkan anak panah sejak awal.
"Sekarang, aku menjalani kehidupan dengan caraku
sendiri. Aku bisa menjadi sedikit arogan. Aku juga memperoleh pencapaian yang
besar dalam perang ini. Semua orang akan terkejut!"
Pale berteriak dengan suara yang keras!
Kemudian dia menerima whisper dari Surka.
- Oppa, aku kekurangan uang untuk membeli sarung tangan.
Bisakah kamu meminjamkan uang padaku?
- Kamu ada di mana?
- Morata.
- Itu agak jauh dari sini.... aku akan ke sana sekarang.
- Terima kasih. Aku pasti akan mengembalikannya nanti.
Sejauh ini Surka sudah meminjam 9.000 gold.
"Tunggu saja di sana, aku akan segera sampai."
Pale bergerak dengan buru-buru ke arah Morata. Setelah
beberapa saat, dia menerima whisper dari Maylon.
- Aku harus bersiap untuk siaran hari ini, jadi aku akan
terlambat malam ini.
- Santai saja. Aku akan pergi duluan dan menunggu. Aku akan
selalu menunggu untuk cewekku.
Romuna juga mengirim whisper padanya.
- Apa kamu punya Mana stone?
- Aku punya beberapa, selain 3 Mana stone untuk membuat
panah sihir.
- Kalau begitu bisakah kamu memberiku beberapa Mana Stone.
- Kamu ada di mana?
- Desa Palles.
- Sekarang ini aku masih dalam perjalan menuju Morata...
- Segera datanglah.
- Aku mengerti. Kalau begitu aku akan segera ke sana setelah
pergi ke Morata.
* * *
Segera setelah mereka mendengar pasukan Kekaisaran Haven
telah mencapai Ripoi Plains, Geng Bubur Rumput mulai bergerak ke sana.
"Unit Jamur Payung barisan depan!"
"Unit Ayam dan Unit Ginseng akan memberi
dukungan!"
Ada sangat banyak player, sehingga mereka bergerak ke Rupoi
Plains dari 12 penjuru. Adegan tersebut ditampilkan di televisi melalui
stasiun-stasiun penyiaran, dan pemirsa sulit mempercayai mata mereka saat
menyaksikannya.
Bukit-bukit dipenuhi dengan player yang melintasinya. Dan
mereka terus-menerus berdatangan. Sebuah iring-iringan tanpa ujung, bergerak ke
arah dataran tersebut.
Para komentator mengatakan jika ini adalah jumlah yang belum
pernah terjadi sebelumnya, dalam sejarah perang di Benua Versailles.
"Sekarang kami akan mengganti pada video ini. Sebagai
pengingat, pemirsa harap mempersiapkan hati kalian sebelum menontonnya."
Layar televisi beralih pada pandangan langit yang menatap ke
bawah, pada dataran dan perbukitan. Para player berkerumun menuju ke Rupoi
Plains!
Ada banyak spesies termasuk manusia, Dwarf, Elf, Barbarian,
dan Orc.
Rensullot telah menerima berita jika para player di utara
tengah berkumpul, jadi dia bersiap untuk pertempuran dipuncak sebuah bukit, di mana
medannya menguntungkan.
"Aku telah menduga ini sampai batas tertentu. Kita akan
bertempur dan menang."
Pasukan elit dari Kekaisaran Haven tak merasa goyah sama
sekali. Para Knight dan prajurit bisa disebut para veteran pertempuran. Itu
adalah hal yang sangat umum, bagi para prajurit biasa yang mencapai level
tinggi, untuk dipromosikan menjadi seorang Knight.
"Kita tak perlu khawatir, tak peduli berapa banyak
jumlah mereka. Apa mereka menakutkan?"
"Tidak sama sekali!"
Para Knight menjawab dengan perkasa.
"Hajar dan bantai mereka. Bahkan jika jumlah mereka
banyak, kita tak perlu khawatir setelah pertempuran dimulai. Jika kita membunuh
dan membunuh, maka kita akan menang seperti biasanya. Item jarahan dan Honour
dalam jumlah yang besar menanti kita. Para Archer bersiap untuk membombardir saat
para Mage harus bermeditasi dan beristirahat.
Rensullot memutuskan untuk melawan musuh di Rupoi Plains.
Kalau dia sedang buru-buru, maka dia akan pergi ke puncak-puncak yang tinggi,
di mana jauh lebih mudah untuk bertahan. Tapi, ada kemungkinan dia mengalami
pukulan yang mematikan dari sebuah bencana, yang bisa disebabkan oleh Weed, di area-area
dengan lereng yang cukup curam.
Adanya sungai yang mengalir di belakangnya, layaknya meminta
sebuah bencana. Tapi standar dari para player utara cukup rendah, sehingga dia
percaya diri atas keberhasilannya, saat bertarung melawan mereka. Itu akan
menjadi sebuah pembantaian sepihak.
"Mereka dengan gagah berani menghadapi kita. Tapi
mereka akan segera mengetahui ketidak-berdayaan mereka, dan tak akan
mengarahkan taring mereka pada kita lagi. Kali ini tak akan ada bedanya."
"Kuwak!"
Moral pasukan Kekaisaran Haven berada pada puncaknya.
Beberapa kelompok dari Geng Bubur Rumput muncul.
"Unit Jamur Payung, Unit Ayam dan Unit Ginseng!"
"Serang!"
"Maju!"
Bbuuuuuh!
Sebuah suara terompet menggema dan para player meluncur ke
depan sekaligus.
"Tidak, apa ini?"
"Tak ada formasi, dan bukankah mereka hanya berlari ke
depan?"
"Pertempuran ini bahkan tak sama, seperti melawan para
Goblin dan monster."
Guild Hermes dipenuhi dengan ketidak-percayaan pada
pemandangan di hadapan mereka. Level dan equipment mereka tak bisa
dibandingkan, tapi Geng Bubur Rumput melakukan serangan secara langsung!
"Tunggu sampai mereka memasuki jangkauan."
Rensullot menggelengkan kepalanya, saat melihat musuh. Tak
hanya mereka menyerbu secara membabi buta ke depan, beberapa dari mereka bahkan
tak memegang perisai, yang mana merupakan sebuah equipment yang penting dalam
perang. Selain itu, mereka menjadi mangsa dari anak panah, setelah mereka
memasuki jangkauan.
"Mulai menembak!"
Para Archer menembakkan panah mereka. Langit di atas kepala
dari Geng Bubur Rumput dipenuhi dengan panah.