Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V33E05P03

gambar


5. Nodulle dan Hilderun (3)



Kaekang!
Seekor monster berubah menjadi cahaya abu-abu dan menghilang. Tapi, terdapat 7 monster lain yang bersembunyi dalam kegelapan sambil bersiap untuk menerkam. Seoyoon sudah mengumpulkan 314 tanduk, tarin,g dan kulit sejak dia memasuki dungeon ini.
Weed tak tahu situasinya, jadi dia melanjutkan percakapan lewat whisper.
- Aku punya sebuah quest... bisakah kamu membantuku?
- Aku akan ke sana sekarang juga. Kamu ada di mana?
- Datanglah ke Pulau Borota. Aku akan mengirim Wah3.
Ketika Wah3 menjemput Seoyoon, dia memanggil para patung hidup lain yang bisa terbang. Mereka bisa memberi bantuan dari langit, jika itu diperlukan.
* * *

Shwaaaaaah!
Sekarang sedang hujan di laut.
Ini akan terus hujan, ketika quest Raging Sea berlangsung.
"Oh, kalau begitu hujan ini tak akan berhenti?"
"Sepertinya begitu. Ini sudah 6 hari hujan terus."
"Bahkan, hujan ini tak berhenti sebentar saja. Jadi, bukankah ini sedikit aneh?"
Ketika questnya sedang berlangsung, para player di Pulau Borota harus menahan hujan tersebut. Hujan yang sangat lebat membuatnya mustahil, untuk berenang di pantai ataupun pergi memancing.
Weed dan Seoyoon hanya memiliki sebuah perahu kayu cedar.
"Aku harus menggunakan skill Shipbuilding milikku lagi."
Skill Shipbuilding miliknya berada pada level 3 tingkat Beginner dan mencapai level 4, setelah membuat sebuah kapal yang tepat.
Ini adalah keuntungan lain dari profesi miliknya. Jika Weed adalah seorang Knight, maka quest ini tak akan mudah.
"Profesi Sculptor memiliki keuntungan dan kerugiannya sendiri, tapi tampaknya memiliki banyak quest yang beresiko kematian."
Di laut terdapat gelombang-gelombang yang setinggi 4 sampai 5 meter. Cuaca ini benar-benar tak bersahabat, untuk sebuah kapal berlayar. Meskipun dia menunggu, hujannya tak akan berhenti, saat questnya sedang berlangsung.
"Nodulle dan Hilderun berangkat dalam cuaca semacam ini... Aku tak punya pilihan selain mengikutinya."
Weed dan Seoyoon bergerak menuju laut dengan perahu tersebut. Tak seperti Hilderun dan Nodulle yang berangkat secara tiba-tiba, Weed memiliki berbagai persediaan seperti kayu untuk perbaikan kapal, makanan, dan sebagainya.
Biasanya, perahu layar berukuran sedang tak akan pergi ke laut dalam cuaca semacam ini. Gelombang- gelombangnya bisa menjadi semakin buruk di laut terbuka, dan ada pusaran air berbahaya yang tejadi saat ada perubahan arah arus, yang mana akan menarik mereka kedalamnya.
Dengan adanya gelombang-gelombang besar, maka mendayung pun menjadi sangat sulit, tapi mereka harus menahannya. Mereka tak berlayar, melainkan terdorong kesana-kemari, karena gelombang.
*Ding!*
[Daya tahan lambung kapal menurun 1 karena hantaman ombak ganas.
Daya Tahan Lambung: 44/45]
"Pertama-tama kita harus meninggalkan Pulau Borota... kemudian, masalah arahnya bisa ditentukan nanti."
Dia memiliki Sands of Time, tapi itu tak bisa digunakan secara berlebihan. Kalau dia tak menggunakan untuk quest ini, maka item itu bisa dijual dengan harga yang tinggi!
Weed membuka peta Pulau Borota.
"Kapal milik Nodulle tidaklah sebagus itu. Gelombangnya ganas dan dia berangkat di saat hujan."
Dia membutuhkan sebuah rute, di mana kapal tersebut tak akan tenggelam, dan gelombang-gelombang yang tinggi bisa di hindari. Ada dua kemungkinan rute yang bisa diambil Nodulle dan Hilderun untuk pergi dari Pulau Borota.
Salah satunya mengarah langsung ke benua melewati Pulau Pahil dan 3 pulau lain. Rute yang satunya adalah bergerak melalui perairan karang Velazquez, di mana terdapat banyak monster laut.
Weed mengeluarkan Stopped Compass yang merupakan sebuah item quest dan menaruhnya di atas peta tersebut. Itu mungkin kebetulan, tapi kompas itu menunjuk langsung kearah area perairan Velazquez.
"Kita akan menuju ke perairan karang Velazquez."
"Kenapa?"
Seoyoon juga menanyakan alasan dibalik keputusan tersebut. Kompas tersebut bukanlah bukti yang kuat.
"Lihat ini. Tidaklah mudah untuk mencapai pulaunya, kalau mereka mengambil rute Pulau Pahil."
"Itu masuk akal. Persediaannya sedikit, jadi sebuah rute yang aman akan lebih baik."
"Itu adalah area Velazquez. Itu akan penuh dengan kerja keras, jadi bersiaplah."
Peta Pulau Borota telah menuliskan jika area Velazquez merupakan perairan yang sangat berbahaya. Itu sedikit aneh jika Nodulle dan Hilderun pergi ke sana begitu saja. Tapi, mereka tak punya pilihan, selain menuju ke area Velazquez, kalau mereka sedang dikejar-kejar.
"Aku akan mendayung duluan. Kamu harus kembali ke sisi lain."
Weed mendayung dengan segala kekuatannya, Strength dan Agility miliknya yang tinggi, memungkinkannya untuk mendayung dengan sangat cepat.
"Aku tak bisa bergerak lurus saja. Aku juga harus mempertimbangkan gelombangnya."
Seoyoon membuang air hujan dari perahu, sambil meminum teh di cangkir.
Gelombang-gelombangnya ganas, tapi berlayar di lautan. Juga romantis.
Nodulle dan Hilderun. Ketika sepasang kekasih itu melarikan diri dari pulau, mereka pasti merasakan cinta yang hangat dan dalam. Seoyoon memiliki teh hangat, jadi dia mendapati itu adalah sebuah kesenangan untuk bepergian di laut.
[Daya tahan lambung telah menurun sebesar 1 karena gelombang ganas.]
Laut yang mengerikan di kala fajar!
Weed sibuk memperbaiki kapal dan mendayung sepanjang malam.
Sekarang sudah pagi. Matahari berada pada cakrawala dan mulai mengusir kegelapan yang remang-remang. Sebuah kesan luar biasa setelah semua penderitaannya!
Hujan lebat masih terjadi, jadi Seoyoon membuang air sepanjang malam. Seoyoon tersenyum dengan sesuatu seperti kesenangan.
"Ini tetaplah sebuah kenangan yang bagus."
Itu adalah senyum manis dan hangat, yang tak ditunjukkan pada siapapun selain Weed. Weed menggeleng.
"Tidak. Aku berani bertaruh. Nasib sialku tak berakhir di sini."
Dan setelah beberapa saat, 12 kapal besar bisa terlihat mendekat dari arah Pulau Borota. Mereka mengibarkan bendera-bendera yang menggambarkan Dewa Laut.
"Apa yang terjadi? Bukankah Dewa Laut hanya ada dalam cerita?"
"Aku tak tahu. Tapi tak peduli seberapa keras kita mendayung, langit, laut, dan daratan tak akan bisa menyembunyikan kita."



< Prev  I  Index  I  Next >