LMS_V33E05P02

5. Nodulle dan Hilderun (2)
"Rumor jika Nodulle itu tampan tampaknya memang benar.
Yah, dia hampir setingkat dengan penampilanku."
Ciri khasnya, mata dalam, alis tebal, dan garis rahang yang
ramping!
Nodulle menunggangi seekor kuda putih, menghasilkan gambaran
yang bagus.
"Uang, penampilan, dan dukungan keluarganya...
Kepribadiannya mungkin sama dengan seekor anjing brengsek. Kepribadian yang brutal
dan sadis."
Weed menjelajahi kediaman tersebut, dan menemukan beberapa
kertas yang terdapat tulisan Nodulle. Sebuah gambar aneh juga tergambar.
"Apa? ruang istirahat dengan sebuah rumah batu dibangun
di dalamnya? Beberapa orang benar-benar aneh. Identify!"
[Pulau Borota adalah sebuah tempat yang sering dilanda
badai.
Penduduk bisa merasa lega, jika mereka tinggal di dalam
sebuah rumah seperti ini.
Sebuah desain dari rumah yang maju, sehingga penduduk tidak
menerima kerusakan dalam sebuah badai.
Intelligence naik sebesar 1 poin]
Pengetahuan tentang rumah didapatkan, sehingga rumah-rumah
yang tak bisa hancur meskipun diterjang badai ganas, bisa dibangun di Kerajaan
Arpen sekarang.
"Yah, dia pasti memiliki ketertarikan dalam segi
arsitektur. Kalau begitu kertasnya... Identify!"
[Setiap hari penduduk pulau pergi berlayar, pada perjalanan
yang berbahaya, dengan gelombang- gelombang ganas. Sehingga, aku hanya bisa
khawatir.
Akan bagus, jika penelitian ini bisa berguna untuk mereka.
Pengetahuan tentang kapal besar yang bisa menahan
gelombang-gelombang ganas telah didapatkan.
Haluan kapal khusus untuk kapal berlayar, sekarang bisa
dibuat.
-Wisdom naik sebesar 2 poin
-Luck naik sebesar 4 poin]
"Dan ini tampak seperti herbal. Identify!"
[Penyakit lokal bisa disembuhkan, ketika beberapa herbal
biasa digabungkan.
Banyak obat bisa diproduksi dan penduduk bisa sembuh dari
penyakit.
-Intelligence naik sebesar 3 poin
-Leadership naik sebesar 1 poin]
"Dia tampaknya cukup cerdas. Memiliki kecerdasan, bukan
berarti dia adalah pria baik-baik. Dia mungkin palsu."
Kertas yang selanjutnya memberi informasi tentang Hilderun.
[Hilderun
Hari ini banyak awan putih yang lewat di langit.
Aku terus teringat dirimu, setiap kali aku melihat langit.
Besok pagi, ayo bertemu di bukit dan melihatnya bersama-sama.]
Nodulle adalah seorang pelaut berpengalaman, yang mana
bahkan para lumba-lumba akan mendatangi dia. Pandai, cinta alam, dan romantis.
Weed menjadi semakin jengkel, ketika dia menemukan semakin banyak hal.
"Seorang pria yang benar-benar kuat. Aku tak bisa
menemukan perilaku yang tersembunyi. Sebuah peristiwa yang ketat, memiliki
seorang anak, pergi ke kuburan untuk menguyah mayat...."
Dia mencari di setiap sudut rumah, tapi hanya itu hasil yang
ia dapatkan. Mungkin ada suatu tempat rahasia yang tersembunyi, tapi dia tak
bisa menemukannya.
Weed kemudian bepergian ke tempat-tempat dengan pemandangan
yang indah di Pulau Borota, yang memiliki nama-nama mereka (Nodulle dan
Hilderun). Para Painter mengambar banyak lukisan dari Nodulle dan Hilderun di
jalanan, sambil terdapat sebuah patung yang memperingati kedua kekasih itu, di
sebuah bukit.
Weed mendaki bukit yang menghadap ke pelabuhan. Pemandangan
lautan terumbu karang di sekeliling Pulau Borota, pulau-pulau kecil dan besar
saling berdekatan, dan kapal-kapal layar membentang di hadapannya.
Dan di sana tampak terdapat sebuah lempengan besar yang
menghadap ke laut.
"Apa ini?"
Weed menyentuh lempengan tersebut.
"Ada sebuah kalimat yang terukir di batu ini. Altar
Dewa Laut?"
*Ding!*
[Quest selesai: Sepasang Kekasih dari Pulau Borota
Nodulle dan Hilderun lahir di desa yang sama dan saling
jatuh cinta.
Namun, Hilderun adalah seorang Priestess dari Dewa Laut. Dia
tidak bisa menikah, dan harus mendedikasikan hidupnya pada laut.]
Dan sebuah video di mainkan didepan Weed.
***
"Hilderun, aku ingin bersamamu selamanya. Seperti
sebuah pohon besar, yang memiliki akar yang dalam. Aku ingin melihat pohon ini
bersamamu sebagai orang tua."
"Aku juga, Nodulle."
Nodulle dan Hilderun berbicara sambil berdekatan, di sebuah
bukit yang penuh dengan bunga-bunga. Dan yang melihat mereka adalah para
Priestess lain dari Dewa Laut.
"Kalau Hilderun yang merupakan seorang Priestess,
diketahui mengenal seorang pria, maka Dewa Laut akan murka."
"Itu sudah dijadwalkan untuk 3 tahun yang akan datang, tapi
kita harus mengadakan upacara pengorbanan untuk menenangkan laut."
Pulau Borota dan beberapa pulau lain berada dalam wilayah
kekuasaan Dewa Laut. Keputusan tersebut dibuat oleh para Priestess dari Dewa
Laut, jadi itu tak bisa dibantah. Mereka memutuskan untuk mempersembahkan
Hilderun dan memberitahu keluarga Borota.
Malam berikutnya, terjadi badai ganas. Nodulle serta
Hilderun berlayar dengan sebuah kapal kecil. Keesokan paginya, diketahui jika
mereka berdua menghilang. Para Priest dari Dewa Laut pergi ke laut untuk
mengejar mereka.
*Ding!*
[Raging Sea/Laut Yang Bergejolak
Nodulle dan Hilderun menaiki sebuah kapal untuk pergi ke
laut, ketika hujan lebat dan gelombang ganas terjadi.
Bawalah sebuah kapal dan ikuti jalur mereka menuju tujuan
mereka.
Tingkat Kesulitan:
Last’s Secret Sculpting Technique Quest
Persyaratan Quest:
-Quest akan gagal jika Anda mati
-Quest ini memerlukan satu rekan wanita untuk ikut serta
Peran si perempuan cukup penting, sehingga Anda harus menyelesaikan
quest ini bersamanya sampai akhir
-Quest akan gagal jikan rekanmu mati
-Perjalanan dilakukan saat hujan]
"Aku membutuhkan satu wanita."
Menilai dari isi questnya, itu adalah sesuatu yang berkaitan
dengan pelayaran.
"3 Mad Shark dari Becky Nin semuanya laki-laki...
Haruskah aku membawa pelaut cewek lain?"
Tapi itu bukanlah sebuah masalah sederhana yang berkaitan
dengan skill Sailing.
"Skill Sailing milikku sudah tahap Intermediate, jadi
lebih baik membawa seorang cewek yang tak akan mati dengan mudah."
Satu-satunya orang yang tak mudah mati adalah Seoyoon. Dia
memainkan peran yang aktif sebagai seorang Berserker di Rupoi Plains. Dia
menyerang banyak anggota Guild Hermes, dan bertahan hidup sampai akhir.
Weed agak cemburu mengenai item jarahan dan pencapaian yang
Seoyoon dapatkan. Seorang Berserker adalah sebuah profesi yang berbahaya dan
gigih.
Weed mengirim whisper pada Seoyoon.
- Maaf, apakah kamu sibuk?
- Tidak, aku luang.
Seoyoon sedang mengayunkan pedangnya di dalam sebuah dungeon
berlevel 450.