LMS_V33E07P01 Benua Versailles di Masa Lalu

7. Benua Versailles di Masa Lalu (1)
Weed memiliki banyak pemikiran tentang rumah itu.
"Lokasi ini bukanlah pertahanan yang baik. Rumahnya
perlu diperkuat."
Dia menebang pohon dan membangun suatu penghalang di sekitar
rumah kayu. Pohon yang ditebang, kemudian diikat erat dengan tali. Ujung
pohonnya juga dipertajam. Seoyoon menggali lubang di tanah dan menaburkan
potongan-potongan besi.
"Apakah sulit?"
Weed merasa kasihan, setiap kali gadis itu menderita, karena
ikut serta dalam petualangannya.
"Tidak, ini justru menarik."
Herannya, Seoyoon menikmati pekerjaan itu. Dia bisa
tersenyum berkat Weed, dan air matanya telah mencairkan rasa sakit di dadanya.
Dia selalu senang berada di sisi Weed.
"Aku benar-benar menikmati, saat-saat kita pergi ke
utara bersama dengan Bingryong, dan Priest yang bernama Alveron itu. Aku juga
menikmati saat kita pergi ke Las Phalanx."
"..."
Herannya, gadis itu menganggap tempat-tempat yang
menyebabkan penderitaan bagi Weed, sebagai hal yang menyenangkan!
'Selain itu, semua
peristiwa itu berkaitan denganku.'
Bahkan, Weed dan Seoyoon tak memiliki kenangan petualangan
yang baik di Benua Versailles. Mereka tak pernah makan makanan lezat di resort
atau bertindak seperti wisatawan. Melintasi benua utara yang dingin, menderita
di Lands of Despair, dan hampir mati di Las Phalanx!
Jika Weed berada dalam kesulitan, maka gadis itu juga tak
bisa mengelak. Satu-satunya hal positif baginya adalah, mereka menaklukkan
kesulitan bersama-sama setiap saat!
Ketika mereka berdua bersama-sama, mereka bisa menaklukan
setiap jenis rintangan!
Bahkan jika mereka berdua tak banyak bicara, Seoyoon
mengetahui isi hati Weed yang tak terungkapkan.
'Berapa banyak uang
yang aku peroleh hari ini? Rating-nya mencapai 23,4%, maka pendapatan
iklannya...'
'Dia berpikir tentang
uang.'
'Harga pasar untuk
item-item cukup tinggi saat ini. Aku punya 5 item lagi.'
'Dia berpikir tentang
uang.'
'Ah, minggu depan
saatnya membayar tagihan gas.'
'Dia mungkin berpikir
tentang uang.'
Dan dari sisi lain.
'Weed-nim sangat
tampan. Aku tak menyadari pada awalnya,etapi dia menjadi semakin menarik.'
'Cara Seoyoon menatapku
tidaklah biasa. Aku harus berhati-hati agar tak terjebak.'
'Manis dan lucu.
Apakah aku harus memburunya?'
'Aku harus membunuhnya
dengan satu sabetan pedang, sehingga dia tak kesakitan.'
'Aku tak ingin melawan
manusia, seperti ketika aku memburu monster. Dan monster yang membesarkan
anak-anak...'
'Bunuh mereka semua!'
Kesalah-pahaman Weed pada Seoyoon tak bisa dengan mudah
dihilangkan, karena mode bertarung dari Seoyoon. Gadis itu menyukai Weed,
sehingga dia melakukan yang terbaik saat bertarung, agar tak tertinggal
darinya.
Jika dia ragu-ragu, maka Weed bisa berada dalam bahaya. Jika
Weed mengalami sesuatu yang sulit, maka Seoyoon bersedia untuk mengorbankan
dirinya. Dia rela mati saat melawan monster, untuk menjamin keselamatan Weed.
Weed juga memiliki pola pikir yang sama.
'Dua telur dapat
meringankan kaldu ramen.'
Weed adalah orang yang pelit, tapi dia bersedia memberikan
telur untuk Seoyoon!
Mereka berburu dan bertualang bersama di Royal Road, pergi
ke kampus yang sama, dan tinggal bersebelahan.
Jika rasa kasih sayang yang berlebihan ini terus menumpuk,
maka Seoyoon hanya akan mendapatkan kehampaan. Itulah sebabnya Weed kesulitan
mengekspresikan kecantikannya pada patung, setelah sekian lama.
Weed dan Seoyoon bekerja sama untuk membuat perlindungan di rumah
kayu. Monster tak akan muncul sampai malam tiba, sehingga mereka bisa
melanjutkan pekerjaan dengan nyaman. Dan akhirnya malam pun tiba.
Awoooo!
Suara serigala melolong bisa terdengar dari kejauhan.
"Yah, kulit mereka pasti lembut..."
Weed menjilat bibirnya. Dan insiden yang kejam pun terjadi.
Kang!
Kakang!
Keng!
Serigala menerkam Weed dan Seoyoon, tapi hasilnya sia-sia.
"Aku mendapat daging dan kulit."
Keesokan paginya, bisa dilihat beberapa lembar kulit
serigala yang terlipat dan tertumpuk!
Pembentengan rumah kayu terus berlangsung.
"Ada beberapa monster menakutkan di Kordadesul."
Yang terletak lebih jauh di pedalaman adalah Kerajaan
Keltun. Kerajaan Keltun memiliki kekuatan militer yang kuat, dan terkenal
karena kehebatan para pasukan kavalerinya. Tapi seperti yang tercatat dalam
sejarah, ini adalah masa ketika semua daerah di benua menderita, karena
serangan monster.
Kordadesul tak tersentuh oleh manusia, sehingga pantainya
tetaplah yang terbaik. Weed dan Seoyoon tinggal di tepi pantai, sambil
menghadapi serangan para monster.
Seoyoon dan pantai yang indah, ini adalah situasi yang akan
membuat siapapun iri!
Mereka seperti pasangan suami-istri yang miskin, dan kini
sedang menikmati masa-masa bulan madu mereka.
"Aku perlu membangun pasak baja, dan menambatkannya di
tanah. Aku pun bisa memenuhi kebutuhan daging dengan berburu monster..."
Beberapa tanah di sekitar rumah sudah dibersihkan, kemudian
ditanami selada. Sebagai manusia, kemampuan khusus Weed untuk beradaptasi
benar-benar menakutkan!
Dia tak bisa menghentikan monster laut yang muncul dari
laut. Tapi begitu mereka naik ke daratan, mereka melemah dengan cepat, sehingga
Weed bisa menghabisinya dengan mudah. Monster laut aktif pada hari-hari hujan,
dan mereka harus berusaha keras untuk hidup di tepi pantai.
Jika membandingkan tingkat kesulitannya dengan Roderick's
Labyrinth, ini seperti bermalas-malasan seharian penuh, kemudian malamnya
bersantai sambil makan cemilan!
Tampaknya mereka harus mengikuti aliran Nodulle dan Hilderun
untuk menyelesaikan Quest.
"Aku malah menjadi tegang, karena ini terlalu mudah. Karena
aku tak tahu apa yang akan keluar berikutnya."
Rasanya seperti dua orang pembunuh yang menghabiskan waktu
di pantai selama perjalanan mereka. Dia memanggang ikan, saat lapar dan
menghabiskan waktu bersantai. Sepuluh hari berlalu dan level monster semakin
meningkat, sementara pembuatan tembok rumah kayu berjalan dengan begitu cepat.
Weed menggunakan skill Blacksmith untuk membuat pasak besi,
dan menyebarkannya di sekitar rumah kayu. Pantai berpasir yang indah ini penuh
dengan perangkap, sehingga tak ada yang bisa masuk. Monster laut yang merangkak
keluar dari laut menerima damage besar.
"Ini tak akan cukup."
Weed mengumpulkan beberapa batu dari sekitar rumah kayu. Dia
menunjukkan kemampuan seorang Sculptor dengan menumpuk batu dalam sistem yang
terhubung, untuk membentuk dinding batu.
20 hari berlalu dan dia menemukan lapisan bijih besi. Ini
berkat skill Mining tingkat menengahnya.
"Kita kekurang besi."
Kang kang kang!
Setelah menggali bijih besi dan mencairkannya, rumah kayu
pun tertutup oleh pertahanan yang kuat. Terbentuklah rumah kayu baja, yang
dikelilingi oleh dinding batu, yang dibangun di tepi pantai dan hutan
Kordadesul.
"Executioner's Sword!"
Kemampuan Seoyoon untuk bertarung, ditunjukkanya terhadap
para monster. Ketika dia dalam bahaya, cincin pernikahan Seulroeo mentransfer
HP dari Weed. Weed memberi dukungan dari atas atap, dengan menggunakan Radiant
Sword dan busur High Elf. Tak terasa, satu bulan sudah berlalu!
"Aku tak sesantai ini, saat menjelajahi Roderick's
Labyrinth."
Jika dia tak membangkitkan Roderick, maka dia pasti sudah
menderita di dalam labirin tersebut. Tapi dia tak perlu membuat patung baru,
saat ini. Kekuatan Seoyoon adalah yang terkuat pada party Weed, sehingga tak
ada yang perlu ditakutkan di sini.
*Ding!*
[Quest selesai: Rumah Untuk Berdua
Nodulle dan Hilderun menghabiskan banyak waktu yang
menyenangkan di pantai.
Tapi relaksasi itu tidak berlangsung untuk waktu yang lama.
Quest telah meningkat maksimum HP sebesar 2.000.]
"Quest ini cukup mudah, tapi munculnya monster secara
samar-samar sungguh menyeramkan."
Satu-satunya pendapatan mereka adalah kenaikan maksimum HP.
HP penting untuk kemampuan pertahanan Weed, sehingga dia kini bisa bertarung
dengan lebih agresif.
Tampaknya, Weed gelisah tanpa alasan, saat kapal muncul di
cakrawala. Segera, setelah jendela pesan menghilang. Itu adalah armada besar
yang terdiri dari 50 kapal.
Mereka mendekati daratan untuk mengambil Hilderun.
"Kali ini, kita tak bisa melawan mereka."
Kapal-kapal itu memiliki setidaknya 32 layar!