Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V33E08P01 Bencana Api

gambar


8. Bencana Api (1)



Dari perspektif Weed, kelompok-kelompok Knight terisolasi, yang saling bertarung satu sama lain, terlalu bagus untuk ditinggalkan begitu saja.
Level para Knight tersebut adalah sekitar 300. Ini adalah peperangan, sehingga para Knight dari Kerajaan Keltun dan Mapon memiliki standar yang tinggi. Para Royal Knight yang kuat juga berpartisipasi, tapi mereka tak berada di sekitar Weed dan Seoyoon.
Rencana Weed berubah.
"Jika kita mencoba untuk keluar dari daerah Kerajaan Mapon, maka kita hanya akan terus dikejar-kejar oleh para Knight dan pasukan kavaleri. Kita harus mengumpulkan beberapa poin kontribusi agar tak dianggap musuh oleh mereka."
Weed menuju tempat, di mana infanteri telah membangun garis pertahanan.
"Jaga semuanya. Moonlight Sculpting Blade!"
"Kueek!"
"Kuat sekali. Tahan dengan perisai kalian."
"Kita sudah diterobos! Orang itu menembus pertahanan kita!"
Para prajurit biasa terhempas. Para prajurit roboh, saat Weed melewati dan menyerang mereka. Mereka berubah menjadi cahaya abu-abu terang, kemudian menghilang. Itu berarti, saatnya bagi Weed untuk memanen item jarahan!
Tapi, dia tak boleh ceroboh sedikitpun di medan perang. Para Helos Knight dari Kerajaan Keltun saling melindungi rekannya.
"Awas di belakangmu!"
Weed berbalik segera, setelah dia mendengar suara Seoyoon. Para Helos Knight bergegas menuju pasukan Kerajaan Mapon bagaikan badai.
"Itu bagus. Mereka bisa mengurus sisanya."
Weed dengan cepat bergerak ke samping. Target mereka bukanlah Weed, sehingga mereka hanya melewatinya.
"Ajari orang-orang dusun dari Mapon tentang kehebatan Kerajaan Keltun."
"Serang, serang!"
Para Helos Knight melewatinya, lantas menghujam pasukan Kerajaan Mapon. Weed mengikuti para Helos Knight dengan menunggangi kuda. Dia tak mungkin mengikuti mereka, hanya dengan skill berkuda biasa. Karena, lawannya adalah para Knight yang mengenakan armor berat.
Setelah menerobos kamp, banyak pasukan Kerajaan Mapon tumbang, karena serangan lawan. HP pasukan Kerajaan Mapon secara bertahap menurun, saat para Helos Knight menyerang. Ini seperti mandi bunga bagi Weed!
Kuaaaang!
Kerajaan Mapon membidikkan sihir dan panah ke arah Helos Knight.
"Kamu harus roboh, sehingga aku bisa makan dengan benar!"
Weed menyelinap keluar dari Helos Knight dan memasuki unit pemanah Kerajaan Mapon. Sekarang, unit Knight adalah target utama, sehingga Weed bisa mengamankan para pemanah.
Knight Kerajaan Mapon mendorong mundur pasukan Kerajaan Keltun. Seoyoon tak terpisah dari kerumunan para Knight, dan terus menebas mereka sembari berlari menuju Weed.
"Kita harus pergi dengan cepat! Jika kita terlalu lama di sini, maka kita akan menerima serangan terkonsentrasi dari musuh."
"Aku juga berpikir demikian!"
Weed dan Seoyoon bergegas menerobos medan perang. Mereka tak punya waktu untuk beristirahat, sehingga mereka tanpa henti bertarung sambil mencoba untuk melarikan diri.
"Ini berantakan!"
Weed mengamati formasi Kerajaan Mapon agar menemukan celah untuk meloloskan diri. Ribuan anak panah saling berbentrokan di langit, dan sihir menghantam tempat di mana para prajurit berkumpul.
Pemandangan medan perang ini sungguh luar biasa. 100.000 musuh bertarung satu sama lain pada kedua sisi. Sehingga, dia tak bisa menemukan ruang kosong.
Mereka harus menerobos meskipun kalah jumlah!
Di samping itu, jika pertempuran di dataran selesai lebih awal, maka situasinya akan bertambah buruk. Tak peduli apakah Kerajaan Mapon atau Kerajaan Keltun yang menang, pasukan yang tersisa di medan perang akan menargetkan Weed dan Seoyoon saat lawan-lawannya sudah tumbang.
"Dewa Laut sedang marah!"
"Kumpulkan persembahan."
Kemudian, para pengikut Dewa Laut muncul pada suatu tempat di dekat Weed dan Seoyoon. Mereka segera menyerbu ke medan perang. Meskipun medan perang dipenuhi dengan kavaleri, tampaknya itu bukan masalah bagi mereka.
"Tampaknya kita beruntung, karena telah datang ke sini. Pertempuran ini akan menghambat mereka beberapa saat. Kita hanya perlu untuk keluar hidup-hidup."
Seoyoon mengambil semua item dengan tenang, sambil dia memikirkan cara untuk melarikan diri.
"Kita harus pergi!"
"Jika kita menunggu sebentar lagi, maka kavaleri dan Knight akan memblokir mereka."
Weed tak bergerak. Dia dengan tenang menyaksikan gerakan pasukan Kerajaan Keltun dan Kerajaan Mapon. Dia memperhatikan tindakan dan perkataan dari para prajurit dan Knight. Dia melihat setiap detail dari pergerakan pasukan kedua kerajaan.
"Banyak prajurit berkumpul di tempat kecil ini, sehingga tak mungkin terbuka beberapa celah. Oleh karena itu, kita sendiri lah yang harus membuat celah."
Kadang-kadang, pikiran jahatnya melampaui imajinasi manusia. Weed adalah orang yang kreatif, dia bisa mewujudkan rencana jahatnya dengan suatu tindakan nyata.
Para player utara yang bertarung untuk Kerajaan Arpen di Rupoi Plains!
Weed telah menunggu di atas mereka untuk menggunakan Great Disaster Nature Sculpting. Sebetulnya Weed tak suka menggunakan skill tersebut, karena kerugiannya cukup besar, tapi sekarang bukanlah waktu untuk ragu-ragu.
"Ketika kecil, manusia suka bermain api."
Anak-anak sering berangan-angan untuk menjadi polisi dan menggunakan pistolnya untuk menembak penjahat. Sehingga, Weed pun mengeluarkan suatu patung yang menakjubkan. Itu adalah sebuah Masterpiece dari patung api yang telah ia simpan selama ini!
" Great Disaster Nature Sculpting!"
[Sebuah patung Masterpiece.
Suatu malapetaka yamg menakutkan akan terjadi, dan dapat membunuhmu. Meskipun begitu, apakah Anda masih ingin menggunakan skill ini?]
Nature Affinity miliknya sangatlah tinggi, sehingga kekuatan yang mengerikan bisa muncul. Ada senyum kejam pada wajah Weed.
"Gunakan."
[Anda telah menggunakan Great Disaster Nature Sculpting.
>200 statistik Art telah menghilang secara permanen.
>20.000 Mana telah dikonsumsi.
>Semua statistik telah berkurang sementara sebesar 15%.
>Nature Affinity telah menurun.
Great Disaster Nature Sculpting hanya dapat digunakan sekali sehari.
Ketika bencana besar dipanggil, Fame atau Infamy dapat meningkat, tergantung pada kerusakan.
Mungkin Anda bisa mati di tengah-tengah bencana alam yang Anda ciptakan sendiri, maka berhati-hatilah.
Anda telah terbiasa dengan skill Great Disaster Nature Sculpting.
Dimungkinkan bagimu untuk menyebabkan dua bencana alam pada saat yang sama.
Interaksi bencana dapat menimbulkan efek yang berbeda pada alam.
Gelar ‘Person who Drives Disaster/orang yang mengendalikan bencana’ telah didapatkan.
Faith mengalami penurunan sebesar 60.
Nature Affinity telah menurun.]
"Aku terlalu cepat terbiasa pada hal-hal yang buruk!"
Butuh beberapa saat untuk mengaktifkan skill tersebut. Tapi, jika dia terperangkap dalam bencana itu, maka dia akan kehilangan nyawanya.
"Ayo pergi. Kita akan menembus garda depan."
"Aku mengerti!"
Weed dan Seoyoon menggila di medan perang.
"Hei.... Kamu yang disana. Aku adalah Knight Lanter dari Kerajaan Mapon... Aku menantang dirimu."
"Aku sedang sibuk sekarang, jadi cari orang lain saja."
"Seseorang yang lari dari duel pedang tidaklah terhormat!"
"Kehormatan tak bisa dimakan!"
"Para ksatria Keltun, kejar mereka."
"Aku sudah bosan dengan pengejar-pengejar ini."
Hanya ada beberapa Knight dan serangan dari prajurit yang lebih lemah, sehingga Weed bisa melewati mereka dengan mudah. Sihir dan panah membidik mereka. Weed dan Seoyoon terus berlari ke depan.
Fuhihihing!
Kuda Seoyoon terhantam oleh sihir, kemudian roboh.
"Naiklah ke kudaku!"
"Tapi... aku hanya akan memperlambat pergerakanmu."
"Aku tak peduli."
"Kita akan ditangkap oleh para pengejar."
"Jika kamu mati, maka tak ada artinya aku tetap hidup. Kita akan mati dan hidup bersama-sama."
Hati Seoyoon berdegup kencang, saat mendengar perkataan itu. Meskipun Weed tampak seperti orang yang kikir dan hanya memikirkan untung-rugi, tapi perkataannya benar-benar menghangatkan hati gadis itu.
'Aku ingin bersamanya kapan pun, di manapun. Aku benar-benar bahagia.'
Weed melintasi medan perang bersama Seoyoon di belakangnya.
'Bahkan jika aku tetap hidup, quest ini akan gagal, jika Seoyoon mati.'



< Prev  I  Index  I  Next >