LMS_V33E09P03

9. Seoyoon Terjebak Di antara Dua Pilihan (3)
"Ini seperti masa-masa permulaan dari Morata."
"Jumlah penduduk masih sedikit, dan sangat nyaman
tinggal di sini."
"Bicaralah pada beberapa orang, dan cari tahu apakah
ada quest. Jika tak ada quest di tempat kecil ini, maka kita akan pergi ke kota
besar."
"Nanti, kita harus mencari kesempatan untuk mengunjungi
Kekaisaran Niflheim."
"Semoga saja sempat... tapi, itu tak akan mudah."
Mereka berjalan di sepanjang jalan utama desa.
"Yang Mulia Raja. Raja akan datang."
"Yang Mulia datang untuk mengamati Desa Boden."
Warga keluar dari rumah mereka masing-masing, lantas
bersujud di jalanan. Suatu perkembangan yang tiba-tiba!
Weed dan Seoyoon memandang jalan dari kejauhan.
Weed adalah Raja Kerajaan Arpen, tapi itu tak ada gunanya
saat ini. Lagipula, Weed adalah tipe orang yang bersedia menundukkan kepalanya
dengan senang hati, jika itu bisa menguntungkannya.
'Haruskah aku menjual
patung kepada Raja?'
Raja datang dari kota bersama 1.000 Knight dan Warrior.
Suatu prosesi yang amat megah!
'Mereka sangat kaya.
Aku pernah mendengar rumor yang menjelaskan jika Kerajaan Portu sangatlah
kaya.'
Mereka memiliki tanah subur dan lahan pertambangan. Kerajaan
Portu berada di Benua Tengah, kemudian melahirkan Kerajaan Lasalle.
"Hei kau yang disana, angkat kepalamu."
Raja yang tampak seperti campuran antara kodok dan babi
hitam berkata, sambil melihat Seoyoon yang berdiri di sudut.
"Kau adalah seorang wanita dengan aura kuat yang
langka."
"...."
Seoyoon tak mengatakan apa-apa.
"Beritahu namamu padaku."
"....."
"Hilderun, nama yang merujuk pada laut di hari yang
cerah."
Seoyoon belum melontarkan sepatah kata pun, tapi Raja sudah
tahu namanya. Ini adalah event khusus yang berkaitan dengan quest.
"Ikutlah aku ke istana. Sepertinya kakimu sedang
terluka, jadi aku akan menyembuhkannya. Putriku akan mempersiapkan gaun dan
perhiasan untukmu, dan perjamuan mewah akan digelar selama 100 hari."
Raja membicarakan beberapa hal yang menakjubkan.
Seoyoon melihat Weed. Akan lebih baik jika Weed membentak si
Raja agar tak menyentuh pacarnya, atau menunjukkan ekspresi kecemasan di
wajahnya!
"Permisi...."
Weed berjalan ke depan.
"Yang Mulia sedang berbicara padamu, wahai orang
udik!"
Bahunya langsung disambar oleh para Knight. Tentu saja, Weed
bisa menampiknya, jika dia berniat melawan. Tapi mereka adalah Royal Knight,
sehingga level mereka tidaklah rendah.
'Apakah ini akan
berujung pada quest sulit lainnya?'
Weed dan Seoyoon saling menatap.
Jika memang itu kasusnya, maka akan lebih baik, jika mereka
menyerang pada saat yang sama. Mereka tak tahu kondisi desa ini, sehingga
sebaiknya mereka pergi sejauh mungkin. Selain para Knight, dia juga harus
melawan para prajurit.
Ini adalah situasi yang sulit dengan peluang keberhasilan
tipis, jika mereka melawan saat ini.
"Keheok!"
Tapi pada saat itu, Weed tiba-tiba batuk darah. Raja Portu
pun tertawa dengan kejam.
"Dasar lemah, wajahmu berubah menjadi hitam kelam,
seakan-akan kau menderita penyakit kronis. Hilderun, jika kau tak mengikuti
perintahku, maka pria itu akan batuk darah, kemudian mati. Tapi jika kau
mengikuti perintahku, maka aku akan memberinya obat."
*Ding!*
[Takdir Hilderun yang kejam
Hilderun datang ke benua ini bersama Nodulle. Raja Portu
adalah seorang Warlock yang menyadari aura laut di sekitarnya, dan dia ingin
membawanya ke istana untuk bereksperimen.
Nodulle menderita suatu penyakit dan berada di ambang
kematian, setelah menjelajahi benua. Raja memberikan pilihan pada Hilderun.
"Jika kau tak mengikutiku, maka kekasihmu akan
mati."
Tergantung pada pilihan Hilderun, dia bisa menyelamatkan
hidup Nodulle atau kehilangan sesuatu yang lebih berharga pada hidupnya.
Tingkat Kesulitan:
Last’s Secret Sculpting Technique Quest
Persyaratan Quest:
Takdir Nodulle akan ditentukan oleh pilihan Hilderun.]
Weed berpikir dengan cepat.
'Bagaimana ini bisa
terjadi?'
Situasinya tiba-tiba berubah drastis. Tubuhnya menderita
sakit dan nyeri, seakan-akan dia dirawat di rumah sakit, dan dia sering kali
batuk.
*Ding!*
[Anda telah mengalami Black Disease yang parah.
Vitality telah menurun.
HP berkurang.
Skill tidak dapat digunakan.
Tubuhmu sakit, dan Anda akan mati setelah 4 hari, jika obat
tidak ditemukan.
Persyaratan level penggunaan pedang belum terpenuhi.
Senjata tidak dapat ditangani secara langsung. Kurangnya
skill, bisa membuat dirimu sendiri terluka saat memainkan pedang.
Armor yang Anda pakai terlalu berat.
Anda tidak bisa bergerak dengan bebas karena pinalti.
Walaupun matamu terbelalak, Anda tidak akan dapat menghentikan serangan.
Persyaratan Agility tidak terpenuhi, dan Anda tidak bisa
menggunakan opsi dari sepatu boot.
Intelligence kurang, sehingga Anda tidak bisa menggunakan
helm.
Persyaratan level belum tercapai.]
'Ini adalah perubahan
yang aneh dan tak terduga.'
Weed telah mengganti armornya dengan armor kulit berlevel
100 sebelum memasuki desa tersebut. Tapi, jendela pesan tersebut muncul
terus-menerus. Dia bergumam dengan lemah untuk memeriksa statistik.
"Stat Window."
Nama
|
Nodulle
|
Aliansi
|
Netral
|
Level
|
37
|
Job
|
Tidak Ada
|
Title
|
Pewaris Keluarga
|
||
Fame
|
53
|
||
Health
|
79
|
Mana
|
282
|
Strength
|
19
|
Agility
|
16
|
Vitality
|
23
|
||
Wisdom
|
95
|
Intelligence
|
77
|
Art
|
3.153
|
Leadership
|
5
|
Luck
|
5
|
||
Attack
|
3
|
||
Defence
|
4
|
||
Magic Resistance:
|
|||
Tidak Ada Resistensi Sihir
|
|||
Status:
Sekarat karena penyakit yang serius
|
'Tak bisa dipercaya.'
Weed tercengang tanpa bisa berkata apa-apa. Namanya berubah
menjadi Nodulle, dan begitupun dengan semua kemampuannya!
Semua statistik yang sudah ia kembangkan dengan kerja keras,
kini turun semuanya kecuali statistik Art.
'Mungkinkah,
skill-skill milikku…'
Weed memeriksa skill-nya dan sebagian besar sudah lenyap,
kecuali skill Sculpting. Selain Sculpting, 5 teknik rahasia dan skill
Handicraft... semuanya telah lenyap. Hanya skill berhubungan dengan seni yang
masih ada.
Sekarang, dia tak bisa lari lagi. Dia akan mati.
Semuanya bergantung pada pilihan Seoyoon. Isi jendela pesan
milik Seoyoon berbeda dengan yang terpampang pada Weed.
*Ding!*
[Takdir Hilderun yang Kejam
Raja Kerajaan Portu adalah seorang Warlock yang kejam. Dia
ingin merebut Hilderun, membawanya ke istana, dan menggunakannya sebagai
eskpresimen.
Jika Anda menolak tawarannya untuk pergi ke istana, maka
mimpimu untuk memperoleh harta akan lenyap, lantas Anda kembali ke Benua
Versailles yang asli.
Tapi Nodulle akan ditinggalkan di benua ini, kemudian
dibunuh oleh Raja Portu bersama para Knight-nya.
Jika Anda mengikuti raja untuk menjadi bahan eksperimennya,
maka Anda akan mati. Ini adalah nasib yang kejam, tapi Hilderun harus memilih
salah satu di antara keduanya.
Apakah Anda ingin menyelamatkan kekasih hatimu dengan
mengikuti raja, atau menolak dan kembali ke dunia yang asli?
Tingkat Kesulitan:
Last’s Secret Sculpting Technique Quest
Persyaratan Quest:
Takdir Nodulle akan ditentukan oleh pilihan Hilderun.]
Andaikan Weed tahu jika ini akan terjadi, maka dia pasti
akan cemas setengah mati. Tapi, ternyata Seoyoon menjawabnya dengan tenang.
"Aku akan melakukan apapun untuk menyelamatkannya. Bawa
aku ke sana."
"Bagus."
Hilderun telah memilih untuk menjadi kelinci percobaan si
Warlock. Kedua protagonis ini mengikuti kisah Nodulle dan Hilderun pada situasi
di masa lalu.
*Ding!*
[Quest selesai: Takdir Hilderun yang Kejam
Hilderun telah memutuskan untuk pergi bersama Raja Portu.
Dia akan dikorbankan sebagai kelinci percobaan pada istana.]
Raja Portu pun membawa Seoyoon pergi.
Weed tak bisa hanya menonton tanpa memberikan perlawanan.
Teknik Sculpting rahasia terakhir tak boleh hilang begitu saja. Semuanya akan
berakhir, jika Seoyoon mati!
'Tidak. Hal ini masuk
akal. Ini adalah takdir, tapi aku tak boleh lengah. Ini seperti mengambil uang
di jalan, hanya untuk dikembalikan pada pemiliknya.'
Cerita dongeng Nodulle dan Hilderun sering berakhir dengan
tragedi. Sejujurnya, kisah cinta bahagia jarang terjadi!
Itulah alasan mengapa Weed tak bermimpi memiliki pacar atau
menikah.
'Aku harus menafkahi
orang tua dari istriku, membayar biaya pernikahan, bulan madu, perumahan,
bekerja keras di rumah... Bahkan belakangan ini, aku mendengar jika desainer
tas diperlukan sebelum melangsungkan upacara pernikahan. Setelah menikah pun
tantangan semakin besar. Biaya saat melahirkan anak dan biaya pendidikan
mereka.'
Realita terlalu sulit dihadapi, jika hanya mengandalkan
cinta. Sebaliknya, sepasang kekasih yang lari bersama-sama, mendapati salah
satunya akan diambil oleh raja.
'Aku tak bisa
menyangkalnya. Ini sangat cocok dengan narasinya.'
Weed yakin. Knight yang mencengkramnya hendak pergi, tapi
Weed masih sempat bertanya.
"Ba...gaimana de…ngan o...obatnya?"
Seoyoon sudah dibawa pergi, maka seharusnya dia mendapatkan
hak berupa obat penawar itu!
Knight itu hanya tertawa. Tentu saja, itu adalah tawa busuk,
sehingga Weed tak membalasnya dengan senyuman.
"Tak ada obat. Kuk kuk."
"Pergi dan mati sana."
Dalam keadaan normal, wajar baginya untuk marah. Tapi Weed
bahkan tak punya semangat untuk marah.
Dia tak bisa mempercayai siapa pun di dunia ini. Hatinya
sudah siap, karena sejak awal dia tak pernah mempercayai Raja Portu. Tak
berarti jika pada quest ini terdapat obat.
"Ah... a...aku pa...ham"
Weed dengan tenang menunggu sampai para Knight pergi. Jika
dia memberontak sekarang, maka dia hanya akan mati lebih cepat. Dia membutuhkan
waktu untuk mengatur segala sesuatu.