LMS_V33E10P01 Persimpangan Antara Hidup dan Mati

10. Persimpangan Antara Hidup dan Mati (1)
"Uhuk."
Weed masih batuk darah.
'Situasi ini
benar-benar gawat.'
Dia mengirim whisper pada Seoyoon.
-A...Apa ya...yang ter...jadi?
-Aku sedang di bawa ke istana.
-La...ri...lah.
-Aku baru saja melakukan pengecekan, dan namaku berubah
menjadi Hilderun. Aku tak dapat menggunakan skill-ku lagi.
Level dan skill-nya juga turun, sehingga dia tak bisa
melakukan perlawanan. Di masa lalu, mungkin Nodulle dan Hilderun juga merasakan
keputusasaan ini.
*Ding!*
[Penawar Penyakit Hitam
Penyakit hitam menggerogoti tubuhmu. Jika Anda tidak
disembuhkan dengan cepat, maka Anda akan mati. Jika saat pengobatan tertunda,
maka hambatan dapat terjadi.
Tingkat Kesulitan:
Last’s Secret Sculpting Technique Quest
Persyaratan Quest:
-Tiga hari tersisa.
-Quest akan gagal jika Anda mati, dan Anda akan kembali ke
Benua Versailles yang asli.]
Dia terhuyung-huyung sambil mengelilingi desa untuk mencari
sebuah kuil. Jika ada seorang Priest di kuil, maka dia bisa disembuhkan dengan
sihir suci. Desa Boden adalah tempat yang kecil, sehingga dia tak dapat
menemukan sebuah kuil pun. Sebaliknya, mungkin saja dia bisa menemui sesepuh
desa.
"H...Halo."
Salam diperlukan untuk meningkatkan keakraban!
"Kamu adalah orang dari luar. Apa yang telah terjadi
padamu?"
"A...Aku ha...rus
me...ngobati Pe…nyakit
Hi…tam."
Bahkan, Weed kesulitan untuk berbicara. Meskipun hampir tak
mengucapkan kata-kata, reaksi sesepuh itu sangatlah dingin.
"Jika kamu menderita penyakit hitam, maka matilah saja.
Tak ada obat di desa kami."
"Ka...lau be...gitu..."
"Jika kamu memberikan uang, maka aku bisa
membantu."
Mata sesepuh desa menjadi cerah. Weed memahami betul
pandangan mata itu. Itu adalah pandangan mata seorang lintah darat, yang ingin
merampas uang sebanyak mungkin. Andaikan Weed bisa memakai skill-nya, maka dia
bisa dengan mudah melibas sesepuh ini, tapi kali ini dia tak punya apa-apa.
"A...ku tak pu...nya
u…ang."
"Ah, sial. Itu sudah aku duga."
Sesepuh desa meninggalkan Weed yang masih menderita. Pada
masa peperangan, para warga cenderung tak memiliki hati nurani.
Weed mengakui jika Nodulle berada dalam situasi yang tak
menguntungkan dan penuh penyesalan. Di dunia ini, dia adalah pria yang cukup
beruntung, karena memiliki wajah tampan dan seorang kekasih hati. Tapi
sekarang, Weed telah mengalaminya sendiri.
Warga hanya berjalan melewatinya dengan acuh tak acuh, sambil
menatapnya dengan pandangan sinis. Kemudian, seorang penjaga yang memegang
tombak mendekat, lantas berkata.
"Seseorang yang sakit tak boleh tinggal di desa
ini."
Dia tak memiliki kemampuan tempur dan tubuhnya dalam keadaan
terburuk. Sehingga, Weed mungkin akan mati dimakan serigala, jika dia keluar
desa.
"A...ku tak a…kan meng...ganggu ka… lian."
"Jika kamu mati, maka kami harus menyingkirkan tubuhmu.
Itu sangat merepotkan, jadi keluarlah dari desa."
"...."
Orang-orang disini benar-benar tak punya perasaan.
"A...ku a…kan per...gi."
Weed keluar dari desa dengan terhuyung-huyung. Dia merasakan
harapan sia-sia, setiap kali melihat penduduk, tapi mereka tak pernah membantu.
"Wah, ada orang sakit!"
"Lihatlah di sana!"
Weed juga menemui anak-anak nakal yang melemparkan batu
padanya.
[Anda sudah terkena batu.
HP mengalami penurunan sebesar 3 poin.]
Dia tak mengenakan armor, maka HP-nya turun dengan cepat.
'Kalau begini terus,
aku akan mati.'
Weed menunduk dan segera meninggalkan desa. Itu sangat
menyedihkan, dan dia juga harus berhati-hati untuk melewati anjing!
Dia tak boleh lengah sedikit pun, saat meninggalkan desa.
[Istirahat telah memulihkan HP sebesar 2 poin.
Vitality perlahan-lahan pulih.]
Lukanya akan lebih
cepat sembuh dengan bantuan perban, tapi dia tak punya.
"Keheok!"
[Black Disease telah menyebabkan kejang.
HP telah menurun sebesar 14 poin.
Vitality yang rendah membuat sulit untuk berjalan.]
Tubuh Weed gemetar karena rasa sakit.
'Masih, Aku masih
beruntung karena hawanya tak dingin.'
Wiiing!
Tiba-tiba angin dingin mulai bertiup!
'Sudah aku duga...
Mungkin aku pernah menjual negara di kehidupan sebelumnya.'
Weed menderita sambil perlahan-lahan memulihkan HP dan
Vitality-nya. Dia tak tahu berapa banyak waktu tersisa, sebelum Raja Portu
mengorbankan Seoyoon. Kemampuan Seoyoon juga sudah menurun, sehingga dia tak
akan bisa meloloskan diri seorang diri.
Dia mengirim whisper pada Seoyoon lagi.
-Se…karang ka…mu a...da
di ma...na?
Dia bahkan kesulitan mengucapkan kalimat yang singkat.
Tubuhnya dingin dan sakit.
-Aku terjebak di dalam kereta yang terus bergerak.
Sepertinya, aku akan pergi ke istana, tapi tampaknya aku harus dikurung
terlebih dahulu, di sebuah menara.
Aku sempat mendengarkan pembicaraan para prajurit, dan
tampaknya butuh waktu satu hari, sampai kami tiba di lokasi tersebut. Aku akan
memberitahumu, di mana lokasinya, setelah aku terkurung di sana.
Seoyoon menjawabnya secara acuh tak acuh.
-Ya... per...tama-ta…ma be…ri ta…hu a…ku ter...lebih da...hulu
di ma…na
ko...ta-nya nan…ti a...ku a…kan
per...gi ke sa…na
-Ya. Jangan terburu-buru.
Weed telah memulihkan sedikit HP dan Vitality, tapi dia masih
kesulitan.
'Aku tak bisa tinggal
di sekitar desa, jadi aku harus pergi ke tempat di mana tak ada monster.'
Dia tak memiliki kekuatan fisik, dan harus berjalan
perlahan-lahan. Dia terus mengamati daerah sekitar, untuk memastikan tak ada
monster yang berbahaya di dekatnya.
[Vitality telah menurun karena gerakan yang berlebihan pada
tubuh yang rapuh.
Gerakan akan menyebabkan ketegangan.
HP mengalami penurunan sebesar 6 poin, karena Penyakit
Hitam.
Anda harus beristirahat selama 5 jam.]
Ketika dia banyak bergerak, Penyakit Hitam akan semakin
buruk dan HP-nya menurun.
Jika dia mencoba untuk berjalan sedikit lebih cepat, maka
Vitality akan turun. Kalau begini terus, dia akan mati, akibat penyakit Hitam
sebelum 3 hari berlalu.
'Sulit untuk berjalan.
Mungkin akan lebih baik, jika aku roboh kemudian mati.'
Meskipun dia telah bertarung melawan Barkhan, dia tak pernah
merasakan kelelahan separah ini, sampai- sampai dia ingin roboh. Setelah
berhasil lolos dari desa, dia akan memasuki wilayah para monster.
Weed harus mengerahkan banyak upaya untuk menghindari atau
bersembunyi dari serangan monster.
'Aku harus berpikir
tentang hal itu. Kesalahan perhitungan sekecil apapun tak dapat ditoleransi.
Aku harus memutuskan, ke mana harus pergi, dan apa yang harus kulakukan.'
Kehendaknya memaksa Weed untuk hidup!
Quest yang diterima oleh Weed, telah mengirimnya pada suatu
perjalanan yang panjang. Dia harus hidup. Pada kenyataannya, jika tubuhnya
sakit, maka dia bisa kehilangan segalanya. Situasi itu membuat Weed frustrasi. Tapi,
semuanya akan membaik, bila ada orang yang bersimpati padanya.
Tubuhnya yang melemah malah menyebabkan semangatnya semakin
membara. Setelah meninggalkan Desa Boden, suatu dataran yang luas dan hutan
terbentang di depannya.
'Sebaiknya aku masuk
ke daerah pepohonan.'
Jika dia masuk hutan, maka akan ada jalan curam dan banyak
monster yang menantinya. Tapi, berada di tanah terbuka juga akan mengundang
bahaya, karena dia bisa menjadi sasaran empuk. Weed bergerak diam-diam sambil
terus memeriksa keamanan di hutan itu. Dia menyembunyikan tubuhnya di
semak-semak, saat para Kobold dan Goblin melintas.
"Aku lapar."
"Ayo kita segera berburu."
"Kikikik!"
Pada saat ini, bahkan Kobold adalah makhluk yang menakutkan
bagi seorang Weed!
'Matahari belum
terbenam. Aku harus menemukan tempat yang aman, sebelum malam tiba.'
Dia tak bisa segera bersembunyi. Setelah matahari terbenam,
monster akan menjadi lebih kuat dan mulai berkeliaran. Itu akan sangat
berbahaya.