LMS_V33E10P02

10. Persimpangan Antara Hidup dan Mati (2)
'Tubuh ini....'
Tubuh yang dulu bisa menunggangi seekor Wyvern dengan gagah,
kini bahkan tak sanggup memanjat pohon. Nodulle memang lemah, tapi kesalahan
yang sebenarnya adalah efek dari Penyakit Hitam.
Weed memanfaatkan semua pengalamannya, dan dia berjalan
dengan perlahan. Dia berharap untuk menemukan sebuah rumah milik seorang
pemburu. Tapi kalau itu tak mungkin, paling tidak, dia ingin tempat di mana dia
bisa melindungi dirinya sendiri.
'Sebuah gua.'
Weed menatap pada gua yang gelap dan dalam, kemudian dia
merenungkan, apakah akan masuk ke dalam ataukah tidak.
'Pada saat-saat
seperti ini, aku harus berhati-hati. Karena aku tak bisa hanya mengandalkan
keberuntungan.'
Dia bersembunyi di semak-semak dan mengamati gua itu. Dan
setelah beberapa saat, seekor beruang meninggalkan gua untuk menuju tempat
lain.
'Aku hampir mati.'
Biasanya, beruang hanyalah hewan lucu bagi Weed dan dia bisa
menebasnya kapanpun. Tapi kini, beruang terasa seperti seekor naga baginya!
'Setelah malam datang,
tak ada tempat untuk bersembunyi dengan aman di hutan ini...'
Binatang buas yang kelaparan, juga merupakan ancaman yang
sungguh berbahaya.
'Aku harus pergi ke
wilayah Kobold.'
Weed bergerak dengan hati-hati pada perbatasan wilayah
kobold. Dia lebih takut pada hewan liar dan monster lemah, daripada Kobold yang
bergerak dalam kelompok. Jika dia berada di wilayah mereka, maka dia tak perlu
khawatir tentang binatang lainnya, karena Kobold adalah predator terbaik yang
ditakuti oleh lawan-lawannya.
"Ini saatnya untuk pergi berburu."
"Ikuti pemimpin Kobold!"
Para Kobold bergerak dalam kelompok yang terdiri dari 20
ekor. Mereka adalah monster dengan sistem komando yang tertata rapih, dan lebih
memilih hidup dengan sistematis. Weed mengamati para Kobold di hutan dan berusaha
untuk menghindari mereka. Tak memungkinkan baginya untuk bergerak lebih jauh,
karena Vitality dan HP-nya yang rendah.
'Aku tak punya pilihan
selain mempercayakan hidupku pada langit.'
Weed terjaga sepanjang malam sambil meringkuk. Kabar baiknya
adalah, dia memiliki banyak dendeng, sehingga dia tak akan mati kelaparan.
* * *
"Kiyahh!"
"Menarik sekali! Hancurkan segalanya!"
"Huhuhu, giliranku setelah Geomchi127!"
Para Geomchi sedang menyelesaikan Master Quest mereka.
[Tundukkan Pasukan Pemberontak Pallisar
Pemberontak telah menguasai Benteng Pallisar. Tundukkan
mereka dengan cepat.
Anda tidak boleh mati dalam pertempuran, dan buatlah
prestasi besar sebagai ahli bela diri.
Tingkat Kesulitan:
Martial Artist Master Quest.
Persyaratan Quest:
-Skill Weapon Mastery level 8 tingkat Advanced
-Satu Party boleh terdiri dari 30 orang.]
Keuntungannya adalah mereka bisa menggabungkan pedang, palu,
kapak, panah, dan tombak untuk menyerang!
Para Geomchi menggunakan semua jenis senjata, untuk
menyerang pemberontak yang menduduki benteng.
Tapi anak panah yang tak terhitung jumlahnya dilesatkan ke
arah mereka. Untuk menjadi kuat, mereka harus melawan musuh yang sebanding
dalam pertempuran yang sebenarnya.
"Pria tak boleh banyak omong."
Geomchi3!
Dia melepas jaketnya di depan gerbang, dan memamerkan semua
otot-ototnya. Dia tak peduli terhadap pertahanannya yang menurun. Keindahan dan
kebanggaan atas otot-ototnya adalah prioritas utama!
Dia sangat bersemangat mengikuti Martial Artist Master
Quest, karena musuh yang semakin kuat.
"Maju!"
Tombak di tangan Geomchi3 mulai berputar pada kecepatan
tinggi. Para pemberontak menghujani mereka dengan panah, tapi itu semua
terpental oleh serangan tombak yang berputar. Ini adalah skill yang didapatkan
Geomchi3 saat Weapon Mastery mencapai Level 8 tingkat Advanced.
Dia bisa memaksimalkan kekuatan senjata jenis apapun yang
dipegangnya. Dia juga bisa menggunakan skill ini untuk pedang dan senjata-
senjata lainnya.
"Hancurkan mereka. Shortwave!"
Tombak Geomchi3 menghantam gerbang dengan sekuat tenaga. Ada
suara seperti sambaran halilintar ketika gerbang hancur.
"Ayo maju!"
Geomchi3 berteriak dengan suara keras. Seperti binatang
kelaparan, dia berlari melewati gerbang untuk menundukkan pasukan pemberontak.
"Master Quest sudah berkembang sampai sejauh ini."
"Itu benar, Master-nim!"
Geomchi dan Geomchi3 telah menyelesaikan Quest penundukan
pemberontak terlebih dahulu. Oleh karena itu, mereka sekarang bisa menciptakan
skill Weapon Mastery yang baru.
Ada ribuan skill baru yang bisa mereka dapatkan, jika mereka
meningkatkan Weapon Mastery. Mereka bisa menangani semua senjata, sehingga
mereka bisa menciptakan beraneka ragam skill yang berkaitan dengan senjata
tersebut.
Walaupun hanya bermain pedang, mereka masih bisa memperoleh
skill yang terkait dengan tombak ataupun busur. Kekuatan gabungan antara
senjata-senjata tersebut bisa membuat Geomchi lebih kuat daripada pasukan
militer.
Geomchi3 dengan sopan menunggu Master-nya untuk menciptakan
skill terlebih dahulu. Mereka mengikuti rencana yang terstruktur untuk masa
depan, dan mereka tak menundanya. Gaya mereka adalah menciptakan sebuah skill
Weapon Mastery secara langsung!
"Aku..."
Geomchi langsung saja memutuskan sesuatu.
* * *
Geomchi5 bertemu dengan seorang wanita, selama mengerjakan
sebuah quest.
Seorang juru masak perempuan memegang sendok di atas panci
besi yang mendidih!
Dia menjual sup untuk mereka yang hendak memasuki dungeon.
"Silahkan makan. Ini enak."
Player perempuan bernama Rosen itu menjual sup daging
seharga 2 silver. Mangkuk sup dibuat dengan hati-hati oleh Ceramist pemula dari
Morata.
"Satu mangkuk lagi."
Geomchi5 melahap supnya.
Rosen adalah seorang player pemula yang masih berlevel 60.
Tapi dalam hal memasak, skill lebih penting daripada level. Sup tersebut berisi
berbagai jenis rempah-rempah. Rosen tertawa dan menyerahkan mangkuk sup
lainnya.
"Apakah rasanya enak?"
"Segala sesuatu terasa lezat saat kamu lapar."
"......."
Cara bicara Geomchi5 sangatlah tak sensitif!
"Beri aku satu mangkuk lagi."
"Lagi?"
"Aku lapar."
Geomchi5 makan tujuh mangkuk sebelum memasuki dungeon. Sejak
saat itu, dia muncul setiap hari pada kedai tersebut untuk makan sup.
"Selamat datang."
"Tolong sajikan 2 mangkuk sup."
"Terima kasih banyak. Aku akan memberimu banyak
daging."
"Hmm."
Banyak orang berkumpul di sekitar Rosen untuk urusan bisnis.
Kedainya dekat dengan dungeon terkenal, sehingga begitu banyak Merchant dan
tamu yang datang untuk mencicipi masakannya.
Geomchi5 makan sup setiap hari, dan Rosen pun selalu
menyambutnya. Rosen memiliki kesan yang baik pada Geomchi5 yang datang untuk
makan setiap hari.
"Ini pasti sup favoritmu."
"Ini enak."
"Makanan dari koki lain juga enak."
Diam-diam, Rosen ingin agar Geomchi5 memuji masakannya!
Keook!
Geomchi5 menjawabnya dengan bersendawa.
"Harga sup ini jauh lebih murah."
"A-Apakah tak ada alasan lain?"
"Yah, semuanya sama saja, saat sudah memasuki
perut."
Rosen masihlah seorang wanita yang ramah. Tampaknya,
Geomchi5 yang makan di kedainya dan berburu setiap hari, meninggalkan kesan
yang mendalam bagi Rosen.
Geomchi5 juga mengenakan equipment berlevel 400. Tamu-tamu
lain mengagumi equipment tersebut saat dia makan di kedai.
'Dia datang setiap
hari hanya untuk makan sup seharga 2 silver. Mungkin dia menyukaiku. Tapi dia
terlalu malu untuk mengungkapkannya.'
Rosen berbicara kepada orang lain dengan baik setiap kali
Geomchi5 makan di kedainya.
"Aku sangat suka Kerajaan Arpen."
"Mengapa?"
"Orang-orang di sana sangat terorganisir. Aku tak bisa
melupakan rasa bubur pertama yang seseorang berikan padaku, sambil membawa batu
untuk membangun Katedral."
"Jadi, kamu termotivasi untuk menjadi seorang koki
karena itu?"
"Ya. Aku ingin memasak bubur yang enak untuk semua
orang. Dan keahlianku di sekolah adalah masakan."
"Kamu harus belajar ilmu memasak nasi."
"Hah? Aku mengambil mata pelajaran tentang makanan dan
gizi."
"Bukankah itu hanya beras?"
Tubuh Rosen gemetaran karena kebebalan Geomchi5.
"Tapi, bukankah itu dibagi menjadi beberapa
macam?"
"Apa maksudmu?"
"Masakan Korea, Eropa, Cina, Jepang, dll"
"Itu..."
Biasanya ada kesalah-pahaman pada jurusan nutrisi makanan.
Mereka belajar tentang diet seimbang, pengembangan bahan
makanan baru, mikrobiologi, kimia dll. Tapi, orang-orang mengira jika mereka
hanya belajar tentang variasi makanan.
"Apakah kamu memiliki persyaratan dalam memasak?"
"...."
"Kamu harusnya mempelajari masakan dengan
sistematis."
Rasanya, Rosen ingin memukul Geomchi5 dengan wajan dan
sendok miliknya.