LMS_V35E03P04

3. Prajurit Yang Tak Tertandingi (4)
Pale, Surka, Irene, Romuna, Hwaryeong, Bellot, Maylon, dan
Mapan semua berkumpul.
"Hufff ... Semua orang menghadapi banyak masalah."
Bellot berkata sambil memandang wajah teman-temannya.
Alasannya, mengapa ia gagal untuk terhubung ke Royal Road untuk sementara
waktu, adalah film TV.
Tapi wajah teman-temannya telah berubah untuk sementara
waktu. Rambut mereka menjadi kusut, wajah mereka kotor dan armornya hancur.
Perbaikan bisa membuat mereka jadi rapi lagi, tapi mereka baru saja kembali
dari suatu quest.
"Tak apa-apa. Itu sepadan. Lihatlah tinjuku
sekarang!"
Surka yang wajahnya tampak seperti Dark Elf mencengkeram
tinjunya dengan erat. Ketika tinjunya memukul sesuatu, kemungkinan akan keluar
petir. Itu adalah skill pertempuran yang diperoleh dari monster di Lembah
Halilintar!
Busur milik Pale juga telah berubah, itu menunjukkan jika ia
telah mendapatkan sedikit keuntungan.
"Ah, aroma ini benar-benar enak."
Romuna mengenakan jubah yang menutupi tubuhnya, dan duduk
diam sambil minum teh. Dia jarang berperilaku demikian, karena biasanya dia
suka bicara. Mungkin dia baru saja menderita kekalahan, atau malah mendapatkan
jackpot yang besar!
"Aku gugup, tapi aku kira pekerjaannya berhasil."
Orang-orang yang memahaminya berpikir jika dia baru saja
mendapatkan suatu keuntungan. Hwaryeong berpakaian seperti perempuan India
untuk belajar tarian baru.
Setelah saling menyapa, Mapan mulai berbicara dengan suasana
yang berat. Mapan telah mengundang mereka pada rumahnya yang besar di Morata.
"Oke, inilah alasan mengapa aku mengundang kalian ke
sini... Ini adalah buku yang dibeli dengan harga murah dari seorang petani.
Sering kali, apa yang aku baca menghasilkan hal-hal lainnya."
Mapan menarik buku dari ranselnya. Suatu sudut pada buku itu
robek, dan judulnya adalah "Penemuan di Pegunungan Halmerun."
"Mari membaca bab 1 sedikit. "
[Mulailah sekarang. Sebagai seorang petualang, aku telah
melihat banyak tempat. Tapi aku pikir, ini adalah tempat yang spesial.
Ketika aku pertama kali datang ke utara... aku berlari.
Monster-monster itu terlalu menakutkan bagiku dan rekan-rekanku.
Aku menulis buku ini saat bersembunyi di suatu gua, tapi ini
adalah petualangan yang romantis.
Jadi mengapa ada bau pengap? Ini adalah bau beruang. Malam
ini kita tak ingin menjadi santapan beruang.
Harap dicatat jika rasaku tak enak. Meskipun Macan Shabel
mencoba menggigit lenganku, dia pasti akan segera meninggalkanku, untuk mencari
mangsa lainnya. Alasan mengapa itu terjadi, adalah karena aku mengoleskan pasta
rahasia pada tubuhku.
Kelalaian... Aku pun berputar-putar pada tempat asing yang
dikelilingi oleh pohon lebat.
Pada saat menulusuri pepohonan yang gelap dan lebat, akupun
menemukan sebuah cincin.
Itu adalah cincin milik seorang ksatria yang hilang dari Kekaisaran
Niflheim, ksatria itu sering dipanggil dengan sebutan Ivanstein.
Aku melihat sekeliling sebentar, tapi aku pun kembali,
setelah tak menemukan apapun.
Menghadapi monster lapar di malam yang gelap sangatlah
berbahaya.]
"Siapa Ivanstein?"
Surka mengajukan pertanyaan, tapi semuanya hanya membisu.
Itu karena mereka juga tak tahu. Mereka bagaikan anak ayam baru di daerah ini.
"Ksatria Kekaisaran Niflheim terus melawan monster yang
menyerangnya. Aku sempat mencari informasi di perpustakaan tentang Ivanstein. Lantas,
aku menemukan jika dia adalah seorang ksatria yang memegang plat kuningan
sebelum menghilang. Plat itu adalah salah satu dari empat harta peninggalan
Kekaisaran Niflheim."
"Apa efek dari plat kuningan itu?"
"Sayangnya, aku juga tak menemukan jawabannya. Tapi,
sepertinya itu adalah harta yang cukup berharga untuk dicari."
"Kamu mau mencarinya bersama kami?"
"Ya, itu betul."
Mereka saling bertukar pandangan. Mereka harus mencari
sesuatu di gunung, hanya berdasarkan cerita di buku yang tak jelas apakah itu
fiktif atau tidak!
Tempatnya sangat jauh, dan mereka harus melewati beberapa
habitat monster. Terlepas dari quest, petualangan juga bisa diperoleh dari
petunjuk seperti ini.
"Ayo pergi."
"Aku akan ikut."
"Kita harus pergi ke sana."
Itu adalah keputusan yang berat, tapi semuanya menyetujuinya
dengan entengnya. Akan ada kesulitan tak terduga yang bakal terjadi, pada
petualangan kali ini.
"Mungkin ini agak sulit, tapi kita akan semakin
menderita, jika Weed ikut."
"Ini masih tak ada apa-apanya, jika dibandingkan dengan
quest yang dikerjakan oleh Weed."
Mereka berkembang dengan cepat saat berburu bersama Weed!
Ketegangan dalam quest biasa tidaklah begitu tinggi.
Sesekali, mereka ingin merasakan sensasi dan momen seru, saat berburu bersama
Weed.