Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

SL_126

gambar


SL 126

“Kami akan mengantarmu pulang, Hunter Sung Jin Woo.”
Presiden Asosiasi Go Gunhee bergegas menawari Jin Woo, yang akan berdiri.
“Ya?”
Jin Woo merasa sakit kepala.
“Tunggulah sebentar dan karyawanku akan membawa mobil, kenapa kamu tak kembali menggunakan itu?”
“....”
Jin Woo tahu jika Asosiasi Hunter dan Presidennya itu sendiri, Go Gunhee, sangat berterima kasih kepadanya. Tapi dia tak ingin mendapatkan perlakuan khusus seperti ini.
“Tidak, terima kasih,”
Jin Woo menolak dengan sopan.
Tapi, seolah-olah dia tak mendengarnya, Go Gunhee sekali lagi dengan serius mengatakan sarannya.
“Aku pikir akan lebih baik, jika kamu menerima tumpangannya.”
“Apa masksudmu?”
Sebelum Jin Woo selesai berbicara, Go Gunhee bangkit dan berdiri di dekat jendela.
“Apa kamu tak keberatan untuk meluangkan waktu sebentar untuk kemari?”
Jin Woo lalu mendekati jendela.
Lalu dia melihat. Di luar jendela. Meskipun baru satu jam yang lalu dia datang. Saat ini, sudah ada banyak orang yang berkerumun di depan pintu masuk aula utama asosiasi.
“Mereka semua orang yang datang menemuimu, setelah mendengar jika Hunter Sung Jin Woo sudah kembali dan saat ini berada di Gedung Asosiasi.”
Tak perlu ditanyakan, bagaimana caranya mereka tahu Jin Woo ada di sini.
‘Aku datang ke sini menggunakan Kaiser.
Saat ini, orang yang berkumpul setidaknya memiliki satu kamera di tangan mereka. Kemunculan Jin Woo dan ‘Kaiser’ di Asosiasi Hunter menyebar dengan cepat melalui situs jejaring sosial. Dan juga ada wartawan, serta mereka yang melihatnya sendiri.
Walau beritanya hanya satu baris. Itu bahkan tak panjang sama sekali.
[Siapa pemilik monster misterius, yang muncul di Asosiasi Hunter?]
Orang-orang yang ingin memeriksa keaslian berita dan orang-orang yang ingin bertemu dengan Jin Woo bergabung bersama. Dan sekarang, bagian depan Gedung Asosiasi telah dipenuhi oleh orang-orang itu.
Jin Woo memiliki perasaan tak karuan, saat melihat kearah kerumunan.
Go Gunhee yang melihat ke bawah dari sampingnya, dengan tenang membuka mulutnya.
“Aku yakin kamu sudah tahu, tapi … orang-orang haus akan sebuah kemenangan.”
Empat tahun lalu, sebuah malapetaka terjadi.
Sejak Dungeon Break terjadi di Pulau Jeju, Korea telah menjadi satu-satunya negara di dunia yang telah kehilangan wilayah, karena kemunculan monster.
Sementara banyak negara secara terbuka menyatakan belasungkawa, mereka juga menertawakan ketidak-mampuan para Hunter Korea untuk mengatasinya.
Setelah tiga kali upaya operasi pembersihan yang gagal, kesimpulan tentang masalah itu sudah mencapai puncaknya.
Go Gunhee melihat ke bawah, dan membuka mulutnya perlahan.
Setelah diumumkan jika operasi penaklukan pulau Jeju keempat akan dilakukan bersama Jepang. Bermunculan beberapa komentar skeptis dari masyarakat dan dunia  yang mengatakan,
‘Tanpa bantuan Jepang, Korea bahkan tak bisa menanganinya dengan baik.’
Ngomong-ngomong.
Di saat Hunter S-Rank yang kuat, yang sudah berusia lebih dari dua puluhan,melarikan diri. Jin Woo muncul dan memimpin para prajurit berarmor hitam.
Di satu sisi, antusiasme adalah hal yang sangat wajar. Sama seperti orang yang kehausan mencoba menghilangkan rasa hausan di sebuah oasis, banyak orang melepaskan ketidak-berdayaan mereka itu pada kemunculan Jin Woo.
Mereka sangat senang, hingga mereka berlari ke jalan, setelah mendengar berita tentang Jin Woo.
“Tentu saja, alasan lain adalah caramu datang ke sini.”
Go Gunhee tertawa.
“Bahkan jika kamu berpikir tentang posisi asosiasi, bisakah kamu pergi menemui mereka sesekali?”
***

Jin Woo mendorong pintu kaca dan keluar dari Gedung Asosiasi. Kemudian, kerumunan yang sangat ribut menjadi hening dalam sekejap.
Semua orang yang berkumpul diam-diam menatap Jin Woo. Pakaian Jin Woo menandakan, jika dia baru saja keluar dari sebuah pertempuran. Dan ada beberapa tempat di mana darah tubuh semut menodainya, dan beberapa robek akibat serangan semut monster itu.
Tapi tak ada yang menertawakan Jin Woo.
Kerumunan hanya melihatnya dengan tenang, dan merasakan sesuatu yang panas datang dari dalam diri mereka masing-masing.
Di saat keheningan terus terjadi antara Jin Woo dan kerumunan.
Woo Jincheol yang bertanggung jawab menjadi pendamping Jin Woo, berkata.
“Hunter-nim, sebelah sini,”
Karyawan pengawasan pergi ke depan dan meminta jalan, dan kerumunan di depan mereka langsung membukakan jalan.
Tapi kejadian tak terduga akan selalu saja terjadi, di tempat yang tak terduga. Ketika jarak dari mobil yang menunggu dan Jin Woo semakin dekat, seorang lelaki tua berjalan ke hadapan Jin Woo.
“Hunter-nim ..”
Karyawan bergegas bergerak maju untuk menghentikan lelaki tua yang wajahnya dibasah oleh air mata, tapi dia langsung berhenti.
Semua karena Jin Woo sendirilah yang menghentikan karyawan itu.
Setelah nyaris tak berhasil berdiri di depan Jin Woo, lelaki tua yang meneteskan air mata itu, berulang kali memanggil Jin Woo dengan suara serak.
“Hunter-nim… berkatmu … Anakku sekarang bisa menutup matanya dengan tenang.”
Jin Woo buru-buru membantu lelaki tua itu, yang berdiri dengan susah payah. Lelaki tua lalu meraih lengan Jin Woo, dan menundukkan kepalanya beberapa kali.
“Terima kasih,Hunter-nim… sungguh… Terima kasih…”
Woo Jincheol membantu sebagai asisten Jin Woo, dan menyerahkan pria tua itu kepada bawahannya, lalu berbisik di telinga Jin Woo.
“Hunter-nim, jumlahnya terus bertambah. Kamu harus pergi sekarang.”
“Baiklah.”
Jin Woo mengangguk.
Woo Jincheol membuka pintu belakang mobil, yang sudah menunggu. Jin Woo sekali lagi melihat-lihat ke arah kerumunan, sebelum dia masuk ke mobil.
‘Siapa yang memulainya?’
Tatapan Jin Woo bertemu dengan seseorang di kerumunan, lalu orang itu menundukkan kepala kepada Jin Woo untuk menunjukkan rasa terima kasihnya.
Segera setelah itu, semua orang mulai mengikutinya.
Di mana pun mata Jin Woo melihat, salam yang tulus dilihatnya.
“Hunter-nim.”
Setelah mendengarkan suara Woo Jincheol yang gugup, Jin Woo kemudian masuk ke dalam mobil.
Tak, tak.
Woo Jincheol duduk di kursi depan, dan kemudian mobil mulai keluar dari gedung asosiasi secara perlahan. Jin Woo melihat ke luar jendela tanpa bersuara.
Kerumunan terus memperhatikan laju mobil, hingga mobil benar-benar menghilang dari pandangan mereka.
Jin Woo meletakkan tangannya di dadanya.
Ba dum ba dum ba dum!
Sensasi yang belum pernah ia rasakan, membuat hatinya berdenyut. Jin Woo merasa malu, ketika pertama kali menerima saran dari Presiden Asosiasi, yang menyuruhnya menemui kerumunan itu. tapi sekarang, dia merasa jika dia telah mengambil keputusan yang sangat tepat untuk tak mengabaikannya.
Kemudian,
“Ah.”
Saat suara keluar dari mulut Jin Woo, Woo Jincheol dengan cepat menoleh ke belakang.
“Ada apa, Hunter-nim?”
“Tak apa-apa.”
Jin Woo menepuk dahinya saat membayangkan ibunya yang mungkin terkejut, ketika dia menonton berita di TV.
‘Bagaimana aku harus menjelaskan ini?’
Dan sesuai dengan yang dibayangkannya.
Ketika Jin Woo menghidupkan ponselnya, ada 13 panggilan telepon yang tak terjawab dari rumah.
***

Ada banyak keributan di Internet. Yah, itu sesuai dengan yang diharapkan.
Raid Pulau Jeju secara resmi merupakan Raid pertama, sejak Jin Woo menjadi S-Rank. Adapun untuk Jin Woo, ini adalah debut resmi pertamanya yang disaksikan oleh banyak orang.
Dan dalam situasi seperti itu, dia mengalahkan semut monster yang mana itu membuat semua orang kagum padanya. Bahkan, dia juga memusnahkan ribuan semut dengan mudah, menggunakan Shadow Army-nya.
Sama seperti orang-orang yang bersemangat bergegas ke jalan-jalan, setelah menonton pertandingan olahraga. Semua orang yang menonton Raid juga berkumpul secara online.
-Wow… Aku tak punya apa-apa untuk dikatakan lagi…
-Aku tahu itu bukan sesuatu yang bisa ia hasilkan, jika dia hanya seorang Rank bawah.
-Melihatmu, Hunter Sung Jin Woo. Aku sembuh dari semua kanker yang aku alami selama satu dekade.
-Tapi jika kamu masih hidup di atas selama sepuluh tahun, bukankah itu bukan kanker?
-Pokoknya, masalahnya adalah orang-orang yang tak bisa melihat suasana ada di mana-mana…
-Keren. Itu yang terbaik.
-Abbey yang kehilangan putranya empat tahun lalu. Aku yakin Hunter Sung Jin Woo tak melihat ini, tapi …
Karena kekhawatiran seluruh orang terfokus pada Raid, banyak papan buletin dibanjiri dengan komentar tentang Raid, dan nama Jin Woo juga tak ketinggalan.
Terutama, para netizen yang suka tentang Rank dan Class seorang Hunter, mereka membuat sebuah perdebatan sengit, tentang seberapa baik kemampuan Jin Woo.
-Jika itu masalahnya, bukankah ini sama dengan ‘Rank nasional’ di Korea?
-Oh, sudah cukup. kamu terlalu banyak minum Kimchi soup.
-Kenapa tidak? Dia hampir membersihkan Dungeon S-Rank sendirian, dan dia sangat berbeda dari Hunter S-Rank lainnya.
-Hunter Sung Jin Woo belum memiliki karier. Jika dia memiliki talenta sungguhan, bahkan jika dia tak bertahan, orang-orang akan segera mengenalinya.
-Ngomong-ngomong, aku tak peduli itu.
-Jika kamu berada di E-Rank, kamu hanya sedikit lebih baik daripada orang biasa. Aku tak tahu apakah orang itu bisa menjadi sekuat itu secara tiba-tiba?
-Hunter Sung Jin Woo, apakah dia seorang Kebangkitan Kedua?
-Anehnya, masih banyak orang yang tak tahu, jika Sung Jin Woo mengalami Kebangkitan Kedua. Dia langsung meminta perlindungan informasi …
Tentu saja, ada beberapa orang yang tak senang dengan Jin Woo.
-Tunggu… Jika Sung Jin Woo melakukan Raid sejak awal, bukankah Min Byunggu tak akan mati kan?
-Mengapa kamu harus datang di pertengahan Raid?
-Aku kira kamu belum melihat artikel yang diterbitkan oleh asosiasi.
-Artikel apa? Share link gan…
Isi artikelnya seperti ini.
[Jin Woo yang tidak memiliki pengalaman dalam Raid S-Rank, dikatakan dengan sengaja ditahan oleh Asosiasi, agar tak membabi buta untuk bersedia ikut dalam Raid. Dan dia secara resmi diberi perintah agar selalu siap, kalau sesuatu yang tak diinginkan terjadi.]
Itu adalah alasan yang dibuat dengan tergesa-gesa oleh Asosiasi, tapi itu cukup untuk membuat orang memahaminya.
‘Ini adalah yang terbaik, yang bisa aku lakukan untuk Hunter Sung Jin Woo.’
Dengan tanggapan cepatnya, Go Gunhee berharap, dia dapat menyembunyikan informasi pribadi Jin Woo. Dan juga untuk mencegah kritik yang mungkin akan ditujukkan kepada Jin Woo.
Dan berkat itu.
Jin Woo sendiri tak akan pernah dikritik dan sebaliknya, Asosiasilah yang berakhir dikritik. Dan dikatakan juga, jika mereka tak dapat mengenali kemampuan Sung Jin Woo.
Tidak, sebenarnya tanggapan untuk apa yang dilakukan Jin Woo itu sangat tinggi. Dalam situasi terburuk, di mana tim Jepang menarik diri dari Raid dan tim Korea akan dimusnahkan. Jin Woo melompat ke sarang semut tanpa mengatakan apa-apa.
-Jika itu aku, aku tak akan pergi, karena aku takut. Bahkan, jika seseorang mendorongku.
-Simpati.
-Bagaimana dia bisa pergi ke sana ?
-Bukankah Sung Jin Woo model yang nyata untuk seorang Hunter?
-Tidakkah menurutmu, semua pengecut yang dulu mengatakan jika Sung Jin Woo tak boleh ikut Raid. Seharusnya, mereka mulai menyatukan pikiran dan merenungkan diri mereka sendiri?
-lol lol lol lol
Dengan kekecewaan, Jin Woo yang sebelumnya telah meminta perlindungan informasi, malah berubah menjadi Hunter paling terkenal di Korea.
***

Dua hari kemudian.
Tentara dan para Hunter mendarat untuk mencari tubuh Hunter Min Byunggu.
Guild Knight dari Provinsi Youngnam yang merupakan salah satu dari lima guild teratas. Gagal berpartisipasi dalam Raid itu, karena kurangnya Hunter S-Rank.
Mereka merasa, posisi mereka berkurang dan akhirnya mengajukan diri untuk melakukan pekerjaan ini.
Para Hunter kemudian berubah menjadi yang memimpin, ketika tentara khusus yang sudah terlatih, ragu-ragu bergerak.
“Oh terima kasih banyak.”
“Tidak ada Mana sama sekali. Oh, apakah semua orang tertipu?”
Para Hunter yang berada jauh di depan, melambaikan tangan mereka, dan para prajurit mengikuti.
Para Hunter frustrasi, tapi tak bisa menahannya. Orang biasa tak bisa merasakan kekuatan sihir, dan mereka tak bisa melawan monster.
Yang mereka bisa hanyalah berhati-hati sebisa mereka.
“Tsk tsk.”
Guildmaster Knight melihat sekeliling.
“Hah…”
Mulutnya terbuka lebar.
Semakin dekat dengan sarang semut dan semakin banyak pula tubuh semut terlihat. Tidak, itu tertumpuk seperti sebuah gunung.
Seorang saudara dekatnya dan seorang Hunter yang sudah lama, menggelengkan kepalanya.
“Tuan… Bisakah kamu melihat ini? Sung Jin Woo melakukan semua ini sendirian?”
“….”
Dalam tiga kali operasi sebelumnya, Guild Knights juga ikut menginjakkan kaki di Pulau Jeju. Jadi, mereka tahu teror semut ini, lebih baik daripada siapa pun.
“Dia benar-benar menghancurkan monster semut ini.”
“Wow… Sung Jin Woo melakukan sesuatu yang luar biasa. Ini tidaklah normal.”
Guildmaster merasa mual dan lelah, melihat apa wakilnya yang terus berkeliaran dan melihat-lihat tubuh semut.
“Bagaimana dia bisa membunuh semua semut, tanpa menyisakan satupun dari mereka di pulau sebesar ini?”
“Yah….”
Para anggota Guild Knights memiliki pengetahuan tentang monster semut. Mereka melihat semua tumpukan tubuh semut yang berada di depan sarang, dan mendecakkan lidah mereka.
Mereka kagum, dan kemudian berjalan ke pintu masuk sarang semut.
“Tuan, kami datang.”
“Ya, aku mengerti.”
Para Hunter lalu berhenti di depan sarang semut, agar para tentara bisa mengejar mereka. Wakil ketua yang diam mulai memasukkan sebatang rokok ke dalam mulutnya, dan menyalakannya untuk menunggu tentara.
Tapi.
Drop..
Guildmaster meringis, melihat rokok yang keluar dari mulut wakilnya itu.
“Hey ada apa?”
“I-itu!”
Wakil itu menepuk bahu Guildmaster dan menunjuk ke depan.
Kemudian Guildmaster yang merasakan sesuatu yang aneh, juga melihat ke depan.
“Huck!”
Guildmaster yang merinding membuka lebar matanya dan bertanya.
“Sialan... Apa itu?”



< Prev  I  Index  I  Next >

Post a Comment for "SL_126"