Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

SL_127

gambar


SL 127

Guildmaster Knights Park Jongsoo, meragukan penglihatannya.
Seorang lelaki asing yang tampak normal, berjalan perlahan dari pintu masuk sarang semut.
‘Ini tak mungkin.’
‘Berita jika semut dimusnahkan masihlah rahasia. Lalu kenapa…’
‘Semua hal di bawah kakiku ini adalah Mana Core terbaik, apa karena itu?’
Dalam upaya untuk mencegah masuknya penduduk atau pihak asing, asosiasi memutuskan untuk masih menyembunyikan hasil Raid, sampai bisa menemukan solusinya.
Dan akibatnya, hanya sejumlah kecil orang sekarang yang tahu, jika pulau itu sudah tak dikuasai oleh monster.
“Yang tahu tentang ini hanyalah Asosiasi dan tentara yang memberi kami tugas ini, dan …”
Mungkin, orang itu adalah Hunter Sung Jin Woo sendiri.
Tapi,Park Jongsoo bertaruh dengan semua kekayaannya pada kenyataan, jika pria aneh yang saat ini masih berdiri di pintu masuk ke sarang semut, bukanlah Sung Jin Woo.
Bagaimana dia bisa Park Jongsoo melupakan wajahnya?
Sung Jin Woo sekarang sudah menjadi seorang Hunter yang paling banyak disebut di Korea. Dan seseorang yang paling bersinar, dalam peringkat daftar rekrutmen para Guild Knights.
Jadi Park Jong Soo bertanya lagi.
“Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu bisa keluar dari sana?”
Pria aneh itu hanya tersenyum. Park penasaran,
‘Apa itu mungkin karena pria itu tak mengerti apa yang aku ucapkan, ataumemang dia tak berniat untuk menjawabku?’
Wakil ketua Jung Yoontae, berdiri di samping Park Jongsoo dengan mata heran.
“Tuan, apakah itu dia?”
“Aku tak tahu… aku juga tak tahu.”
Park Jongsoo tak bisa merasakan Mana dari pria aneh itu. Jadi dia tak yakin, apakah pria itu seorang Hunter atau monster.
Tapi untuk beberapa alasan, pria itu memiliki aura yang aneh di sekitarnya.
Jung Yoontae yang lebih cepat dari seekor kuda, juga merasakan energi yang tak menyenangkan, dan dengan hati-hati menatap mata pria aneh itu.
Tapi…
Tentara di belakang mereka tak memiliki kemampuan merasakan seorang Hunter.
Puff, Puff
Tentara yang terlambat melihat pria aneh itu, mengangkat senjata mereka.
Karena takut akan kematian orang yang dak bersalah,Park Jongsoo dengan cepat membujuk tentara untuk menurunkan senjatanya.
“Hei,hei! Jangan tembak! Dia bukan monster!”
“Lalu apakah itu manusia?”
“Itu… mungkin.”
Park Jongsoo mengangguk dengan ekspresi aneh.
 ‘Jika itu bukan monster, itu pasti manusia.’
Kesimpulan cepat Park Jongsoo itu terbatas, hanya berdasarkan penampilannya. Komandan tentara lalu mengangguk menanggapi Park Jongsoo.
“Oke, kami akan mengurusnya.”
“Ya? Kalian di sini untuk membawa tubuh Hunter Min Byunggu, bukan?”
“Kami juga diperintahkan untuk mengendalikan situasi di Pulau Jeju, selain membawa tubuh Hunter Min Byunggu.”
Park Jongsoo mengerti dan mundur selangkah.
Jika itu bukan Hunter atau Monster, tak ada alasan bagi Guild Knights untuk mundur dan menontonnya saja.  Lagipula, tak akan ada gunanya, jika mereka tak melakukan apapun.
Komandan berteriak pada pria aneh itu.
“Kamu berada di area terbatas, dan jika kamu tak mengikuti instruksi kami, aku akan menembak.”
“.….”
Tapi pria aneh itu tak gugup sama sekali. Dan terus tersenyum.
Cackle!
Prajurit yang berpikir, ‘Apakah aku benar-benar harus menembak?’ menelan ludahnya. Dan itu adalah reaksi alami, karena mereka tak pernah harus menarik pelatuk terhadap seorang pria atau monster.
Para Hunter menjadi gugup.
Pria aneh itu masih tertawa dalam situasi seperti itu. Jadi mereka pikir, pasti ada sesuatu yang salah padanya.
Kemudian, pria aneh itu meletakkan tangannya di saku celananya.
“Apakah itu… apakah itu benar-benar manusia?”
‘Bagaimana bisa seorang manusia bisa begitu santai dengan pistol yang diarahkan ke hadapannya?’
Wajah Park Jongsoo mengeras.
Chuckle!!
Ketika tangan pria aneh itu tak terlihat, ketegangan para prajurit mencapai puncaknya.
“Jangan menembak! Jangan menembak! Jangan dulu!”
Urat tebal muncul dari leher komandan pasukan.
Tapi…
“Kapten!”
Setelah mendengar suara, komandan berbalik ke melihat pria itu dan perlahan membuka mulutnya.
“…?”
Itu adalah bahasa yang tak bisa mengerti sama sekali. Pelafalan dan suara yang sepertinya itu, bukan salah satu bahasa yang ada di dunia ini.
 “Apa itu?”
“Apa yang kamu katakan?”
Ketika para prajurit tak dapat melakukan apapun, karena mengalami kejadian aneh ini untuk pertama kalinya dalam hidup mereka, mulut Park Jongsoo terbuka tanpa ia sadari.
“Ma, Masour?”
Monster dengan kecerdasan yang kadang-kadang bisa ditemukan di Dungeon tingkat tinggi.
“Lalu yang itu…”
Tangan pria aneh itu menyelinap keluar dari sakunya sebelum komandan selesai,
“Monster?”
Taang!
Suara keras dan nyaring terdengar di seluruh area. Tangan Pasukan Khusus yang terlatih baik, secara refleks menarik pelatuk, ketika dia melihat perilaku mencurigakan pria aneh itu.
 “Huck!”
Mata komandan langsung tertuju pada pria aneh itu.
Tapi, peluru tak bisa menembus dahi pria aneh itu, dan jatuh begitu saja ke atas tanah. Dan senyum menghilang dari wajah pria aneh itu.
“M-monster!”
“Dia bukan manusia!”
Tentara berteriak segera.
***

Saat mata pria aneh itu memerah, para Hunter dan tentara merasakan ketegangan di dalam hati mereka.
“Oh, ahh!”
“Oh…”
Tak ada suara yang terdengar.
Dan,
Click!
Dengan suara jentikan jari pria itu, mereka semua jatuh seperti boneka yang benangnya terputus. Pria aneh itu lalu berbalik. Dan seorang pria paruh baya tiba-tiba muncul berdiri di belakangnya.
“Kamu tak perlu membuat keributan.”
Kata-kata pria paruh baya itu juga bukanlah bahasa manusia.
“Ya.”
Pria aneh itu tampak menyesal, tapi dia yakin. Pria paruh baya itu memandang ke sarang semut dan bertanya.
“Apakah kamu sudah memeriksanya?”
Pria aneh itu mengangguk.
 “Kekuatannya sudah dipastikan.”
“Ada hal yang aneh.”
Pandangan pria paruh baya beralih pada hunter yang jatuh saat ini.
“Aku tak tahu, mengapa dia membantu manusia.”
“Siapa yang tahu niat dia sebenarnya. Dan jika kamu penasaran, mengapa kamu tak pergi dan bertanya kepadanya?”
“Tak perlu.”
Pria paruh baya yang menggelengkan kepalanya berbicara.
“Perburuan dimulai sesuai jadwal. Tak ada yang berubah.”
“Aku mengerti.”
Pria paruh baya itu melambai lembut dan membuka portal hitam di udara, yang seukuran seseorang.
 “Oh ya.”
Mendengar suara pria aneh itu, pria paruh baya itu menoleh ke belakang sejenak. Dan pria aneh lalu melanjutkan.
“Sepertinya dia ada di sini.”
“Di Korea?”
“Bagaimana kalau kita melihatnya, sementara kita berada di sini?”
Pria paruh baya menutup matanya sedikit. Segera, informasi yang dikatakan pria aneh itu, mengalir ke pikiran pria paruh baya. Tapi kemudian, pria paruh baya itu menolak.
“Tinggalkan area ini… di tangannya.”
“Kamu tak ingin terlibat?”
“Kamu bisa mengartikannya seperti itu, pikirkanlah.”
Suara pria paruh baya menghilang di seberang portal hitam, dan portal itu ditutup.
Suh.
Pria aneh itu memastikan jika portal itu benar-benar tertutup, ia bergumam.
“Kau pengecut.”
‘Hmm.’
Pria itu menggerakkan dan mengulurkan tangannya ke arah manusia.
‘…..’
Sekali lagi secara diam-diam.
“Yah, aku tak perlu melakukan apapun.”
Suara pria aneh itu yang melayang di udara, menghilang ke dalam portal lain.
***

 Larut malam.
Jin Woo yang sedang duduk di lantai, sedang melihat, ‘Demon King’s Dagger’ yang telah memainkan peran utama, dalam perang melawan Semut Mutanasi, yang saat ini sudah menjadi Shadow Army bernama, ‘Ber’.
[Item: Demon King’s Dagger
Rarity: S
Type: Dagger
ATK +220
[Belati dari raja iblis Baran. Dua belati raja iblis memiliki efek yang sudah diterapkan efek ‘Two to One’.
Penambahan 20% kekuatan di setiap serangan]
Itu benar-benar memiliki kekuatan serangan yang menarik dan punya opsi tambahan pula. Dia tak tahu sudah berapa kali dia membaca informasinya, tapi tetap saja terus memeriksanya lagi.
Ini memiliki kekuatan serangan lebih banyak 110 poin dari Baruka’s Tanto, yang merupakan item A-Rank yang sulit didapat.
Dia sudah melihat-lihat shop untuk sementara waktu, tapi sulit untuk menemukan senjata dengan kekuatan serang lebih dari 200 di antara Dagger S-Rank yang dijual di shop.
‘Dan…’
Jin Woo juga menyukai kenyataan, jika dia menggunakan dua ‘Devil King’s Dagger’, kekuatan serangannya akan bertambah lagi.
Walau saat ini, kekuatannya mendekati 250, dan itu sudah melebihi 200.
Semua statistik akan hanya difokuskan untuk kekuatan serangan. Dengan hanya kekuatannya saja, Dagger ini sudah punya kekuatan 4 kali lebih kuat dari Baruka’s Tanto.
“Entah bagaimana, setiap kali aku mengayunkannya, rasanya seperti aku memotong sesuatu.”
Mungkin ini adalah sesuatu yang akan membuat Hunter lain terkejut, jika mereka bisa melihat kemampuannya.
Bagaimana dengan Long sword?
 [Devil King’s Long Sword
Rarity: S
Type: Long Sword
ATK +350
Ini adalah Long sword dengan kekuatan raja iblis Baran. Setiap kali Anda memegang pedang,
efek ‘Storm White Lightning’ terjadi]
[Efek ‘Storm White Lightning’: Ini memanggil badai yang akan terus bergemuruh di daerah tertentu]
Dia pikir itu wajar, Long sword memiliki kekuatan serangan yang jauh lebih tinggi daripada Dagger. karena kamu hanya bisa memegang satu Long sword, tapi Dagger bisa digunakan di kedua tangannya.
Tapi efek khusus dari pedang itu tak alami.
“Aku bisa mengayunkan dan melakukan serangan area luas?”
Senjata yang layak untuk berurusan dengan banyak musuh. Bahkan, ketika Jin Woo ingat saat seluruh Shadow Army tertegun oleh serangan sihir Baran, itu masih membuat Jin Woo merinding.
Itu tak sebagus sihir Baran, tentu saja. Tapi itu cukup memuaskan.
 “Jika aku bukan pengguna skill Dagger-nya, aku akan mempertimbangkan untuk menggunakan Long sword ini…”
Jin Woo yang mencoba untuk berayun di ruangan tanpa berpikir, berhenti.
‘…..’
‘Itu terlambat.’
Ada seseorang yang akan bangun, jika petir menyambar kamar sebelah. Dia tak bisa menakuti ibunya lagi. Lalu, Jin Woo meletakkan pedangnya yang panjang.
‘Tapi tetap saja… Aku senang dengan ini.”
Karena Ibunya tak keberatan.
Pada hari itu, Jin Woo kembali ke rumah dan menceritakan semua tentang situasinya, kecuali tentang sistem.
Dia mengatakan, jika dia kebetulan adalah seorang Hunter S-Rank, dan mengatakan jika dia ingin terus menjadi Hunter.
Ibunya yang tampaknya khawatir untuk sementara waktu, akhirnya memutuskan untuk mendukungnya.
“Ibu ingin Jin Woo melakukan, apa yang Jin Woo ingin lakukan. Tapi, jangan berlebihan.”
Itulah satu-satunya syarat yang diberikan ibunya kepada dirinya.
“Tapi jika itu situasi yang mungkin tak bisa diterima untukku datang…”
Entah bagaimana, tampaknya imajinasi mengerikan terus berlanjut. Dan Jin Woo menggelengkan kepalanya.
Lalu tiba-tiba, kata-kata ibunya terlintas di benaknya.
“Apakah dia muncul untuk melihat ini terjadi?”
“Apa maksud Ibu dengan,’dia’?”
“Ketika Ibu masih tidur di rumah sakit, Ibu mendengar suara ayahmu.”
“Apa yang dia katakan?”
“Yah…”
Padahal sebelumnya Ibu selalu bilang, jika dia tak pernah mendengar atau memimpikan siapapun.
‘Tentu saja, itu mungkn karena ibu masih belum melupakan Ayah.’
Meskipun demikian, tak menghentikan putranya yang ingin menjadi Hunter, adalah bukti betapa dia percaya pada anaknya. Jin Woo tak berniat mengecewakan ibunya.
Bertahan hidup. Itu selalu menjadi prioritas utama. Bahkan dalam situasi yang berbahaya, dia bisa bangkit ke posisi ini, karena dia tak pernah menyerah dalam hidupnya sampai akhir.

‘Baiklah.’
Kekhawatiran dan keberatan Ibunya sudah hilang, dan sekarang tak ada yang menahannya untuk menaklukkan Dungeon.
‘Buat Guild, Raid ke dalam Dungeon Rank tinggi, dan naikkan level dengan cepat. ‘
Dan hanya dengan memikirkannya saja, detak jantung Jin Woo mulai menggila.
‘Aku punya alasan lain untuk menaikkan level.’
Srreuk.
‘Ygritte’ yang dipanggil oleh Jin Woo, muncul. Dia adalah prajurit yang telah lama bersamanya.
‘Dan…’
Dia adalah satu-satunya Shadow Army Class Knight yang disediakan oleh sistem. Dengan kata lain, ‘Ygritte’ adalah yang paling dekat dengan sistem saat ini, di antara Shadow Army Jin Woo lainnya.
“Kamu bisa bicara denganku, ketika kamu mencapai Class yang lebih tinggi, bukan?”
Ada banyak hal yang perlu ditanyakan terutama untuk ‘Ygritte’. Tentu saja saat ini dia tak menjawab.
“…..”
‘Ygritte’ hanya menjawab dengan diam, seperti biasa. Jika diam adalah suara, mungkinkah dia adalah prajurit paling tak berisik di dunia?
Jin Woo yang tertawa dan menggaruk rambutnya, mengambil senjata raja iblis.
‘Inventory.’
Sesuatu melintas di mata Jin Woo, ketika dia mencoba mengambil senjata.
‘Apa itu?’
Mata Jin Woo melebar. Satu item yang telah dilupakannya yang berada di dalam Inventory-nya bersinar.



< Prev  I  Index  I  Next >

Post a Comment for "SL_127"