Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

SL_201

gambar


SL 201

Bagi Jin Woo, «White Walker» adalah sebuah eksitensi yang memiliki banyak cerita dengannya.
Bukankah «White Walkers» juga yang muncul saat insiden Red Gate terjadi?
Saat itu Jin Woo sedih karena pemimpin mereka, ’Baruka’ hanya meninggalkan Dagger saja untuknya.
Ketika ingatan itu muncul di benaknya, Jin Woo kembali merasakan hal yang sama, ketika dia gagal menggunakan Shadow Extraction pemimpin tersebut.
‘Aku baru saja bisa melupakannya, tapi … ‘
Secara alami, tangan Jin Woo yang memegang leher dan pergelangan tangan «White Walker», menjadi lebih kuat lagi.
Creaaak!
“Keok!”
‘Ngomong-ngomong, Kenapa ada monster yang sering muncul di Gate peringkat tinggi, ada di sini?’
Saat ini, Jin Woo berada di antara lantai 7 dan 8 gedung Asosiasi. Dan Jin Woo bisa berada di sini karena bertukar posisi dengan Shadow Army-nya. Dia menjaga keseimbangannya di langit dengan Power of Ruler’s. Dan juga, dia menahan «White Walker» agar tak jatuh dan lepas dari tangannya.
“Siapa kau?”
Telinga runcing, rambut putih bersih, dan mata perak. Membuatnya terlihat seperti «White Walkers». Tapi entah bagaimana, kamu juga bisa melihat jejak perbedaan umur yang tak terhitung jumlahnya dari wajahnya itu.
Selain itu.
“Aaaaar!”
 Dua tangan Jin Woo terlepas.
“….!”
‘Kekuatan yang luar biasa!’
Tanpa memberi kesempatan bagi Jin Woo untuk terkejut, monster itu sudah mengumpulkan sesuatu di depan mulutnya.
Tiba-tiba, bayangan milik ‘raja iblis, Baran’ yang melemparkan kilat melalui mulutnya, terlihat tumpang tindih dengan sosok monster ini.
Dan secara naluriah. Jin Woo memutar tubuh bagian atasnya untuk menghindari serangan itu.
Kwaa !
Udara dingin yang keluar dari mulut Monster mengalir ke udara, dan dengan tepat menargetkan Jin Woo.
Jin Woo yang menyadari, jika serangan ini memiliki kekuatan yang mengerikan melalui matanya sendiri. Dengan cepat menjauh ke jarak yang menurutnya tepat.
Thud! Thud!
Jin Woo melepaskan potongan-potongan es yang menempel di pundaknya, dan mengawasi pergerakan «White Walkers».
‘Yang satu ini memiliki kekuatan yang tak biasa.’
Karena stat Sense-nya memperingatkan Jin Woo, jika lawan ini lebih kuat dari musuh mana pun yang pernah ia lawan. Tapi Jin Woo bukan satu-satunya yang terkejut saat ini.
“Apa ?”
Monarch of Cold yang menatap Shadow Jin Woo, tak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Saat dia melihat jumlah Shadow Army yang tertidur di dalam kegelapan itu.
“Kenapa kamu tak menghubungi kami, meskipun telah mengumpulkan jumlah pasukan sebanyak itu?”
Tapi ketika Jin Woo tak menjawabnya, Monarch of Cold memandang ke mata Jin Woo. Dan segera, erangan yang melelahkan keluar dari mulutnya.
“Ini… kau pasti variabel lain yang ia katakan sebelumnya.”
“Apa yang kau bicarakan?”
Jin Woo penasaran dengan perkataan Monarch, tapi dia tak bisa berbicara dengannya.
Bilah senjata milik musuh sudah mencapai dirinya. Dan bilahnya tak terlalu biasa, untuk bisa diabaikan begitu saja.
Bahu Jin Woo membeku dan masih tak terasa, hingga saat ini. Jin Woo melihat bahunya, dan diam-diam memanggil Devil King’s Dagger dari Inventory-nya.
Kemudian, sepasang Dagger muncul di kedua tangan Jin Woo.
Mata Jin Woo lalu menyipit.
‘ Class Mage.’
Ketika kamu bertemu musuh jenis ini, kekuatan tak terlalu berguna. Tapi Jin Woo senang dengan ini.
Mengingat pengalaman bertarungnya dalam melawan musuh Class Mage. Jin Woo tahu jika mereka harus ditangani dengan cepat.
‘Satu serangan.’
Dan jika kamu memiliki kekuatan yang sama, kamu bahkan akan dapat memutuskan akhir permainan dengan menghindari sihirnya. Walau pun lawan tahu kemampuan Jin Woo, dia tak bisa dengan mudah menyerangnya.
Dalam waktu singkat dengan sangat tertekan, Monarch of Cold lalu memutuskan sesuatu.
“Hentikan. Hari ini, aku tak datang untuk bertarung dengan mempertaruhkan hidupku.”
‘ Apa?’
Jin Woo mengerutkan kening pada pernyataan mengejutkan ini. Jin Woo tak berencana membiarkannya pergi. Tapi dia tak tahu, apa yang bisa ia lakukan untuk menghentikannya.
Monster ini memiliki kekuatan sihir yang luar biasa. Dan Jin Woo tak bisa memprediksi berapa banyak Exp yang bisa ia dapatkan, jika berhasil membunuhnya.
Mungkin levelnya akan langsung naik 10 tingkat, sama seperti ketika Jin Woo membunuh Monarch Of Giant, atau mungkin juga lebih.
‘Tunggu sebentar.’
Pada saat itu, Jin Woo melihat ke arah Monarch of Cold.
Dan di sana..
 “Bukankah itu?”
Monarch lalu menunjuk ke jendela yang hancur dengan satu ujung jarinya.
“Bukankah kau kemari untuk menyelamatkan orang itu?”
Memang, Jin Woo datang karena mendapatkan sinyal bahaya dari tentara semut yang telah ia tanam ke bayanganPresiden Asosiasi Go Gunhee.
Saat ini, tatapan Jin Woo bergerak di sepanjang ujung jari Monarch. Dan diujung jari yang menunjuk itu, Jin Woo melihat Go Gunhee.
‘….!’
Di sana, Presiden asosiasi yang seluruh tubuhnya dilumuri oleh darah, tergulai lemas.
Kemudian..
“Pilih.”
Es besar dan tajam yang dibuat di tangan kiri Monarch yang menunjuk presiden asosiasi.
“Apa kau akan bertarung denganku atau menyelamatkannya.”
Pada saat yang sama, setelah ia selesai mengatakannya, Monarch melemparkan es yang berbentuk tombak ke arah Presiden Asosiasi.
Melihat itu, mata Jin Woo melebar. Dia bonsentrasi dan waktu di sekitarnya, mulai mengalir secara perlahan. Jin Woo mencoba untuk mengejar tombak yang mengarah ke Presiden Asosiasi.
‘Power of Ruler’s!’
Jin Woo mencoba untuk menghentikan tombak dengan tangan tak terlihatnya. Tapi kekuatan sihirnya tak cukup untuk menahan laju tombak itu.
Jin Woo marah dan menatap Monarch of Cold.
Tapi Monarch hanya menunggu, untuk jawaban yang diberikan oleh Jin Woo. Jin Woo lalu memaksakan dirinya dan melesat ke tempat Go Gunhee berada.
Whoosh!
Hembusan angin kuat muncul, saat Jin Woo bergerak dengan kekuatan yang kuat. Dan tepat sebelum tombak mencapai Go Gunhee, Jin Woo tiba. Dengan sangat hati-hati, dia menyeret Presiden Asosiasi menjauh dari serangan tombak es.
Creak!
Tombak yang menembus lantai, seketika membeku daerah di sekitarnya.
Creak, Creak
Setelah itu, seluruh lantai membeku dan suhu jatuh dengan sangat cepat. Jin Woo terus memeluk Presiden Asosiasi, saat dia melompat di udara dan mendarat, setelah tombak es berhenti membekukan daerah di sekitarnya.
Saat itu, Monarch sedang mencoba kabur dengan menggunakan Gate kecil.
Karena jaraknya terlalu jauh, Jin Woo memanggil Baruka’s Tatto dan langsung melemparkannya.
‘Impale (Diablo III).’
Stab!
Dagger yang dilempar menghantam bahu Monarch.
“Arrgh!”
 Monarch of Cold yang bahunya terkoyak oleh Dagger Jin Woo, terus berjalan dan akhirnya menghilang di dalam Gate.
Jin Woo berusaha mengejarnya. Tapi ia mengurungkan niatnya, setelah melihat kondisi serius Presiden Asosiasi.
Sekarang, daripada mengejar musuh yang melarikan diri, kehidupan Go Gunhee harus lebih diprioritaskan.
 “Uh …”
Erangan yang menyakitkan terdengar darinya. Melihat kondisi Presiden Asosiasi, Jin Woo terus memikirkan banyak hal.
Tapi..
 ‘Heal Potion sepertinya tak akan berguna saat ini.’
‘Lalu, apa yang harus aku lakukan sekarang?’
Pembuluh darah di leher Jin Woo lalu muncul ke permukaan, dan dia berteriak.
 “Ber!”
Jauh dari sana, ‘Ber’ merasakan perasaan marah Jin Woo dan terbang dengan cepat dari apartemen Jin Woo.
Kooang !
Dia lalu menerobos beberapa dinding dan ‘Ber’ lalu berlutut di hadapan Jin Woo dan Presiden Asosiasi.
 “Tuan!”
“Tak ada waktu untuk menjelaskannya.”
Begitu ‘Ber’ tiba, Jin Woo meletakkan tubuh Go Gunhee dengan hati-hati di lantai dan melangkah mundur.
Lengan Jin Woo terlihat dipenuhi oleh banyak darah, yang mengalir dari tubuh Presiden Asosiasi.
Drop.. Drop..
Jin Woo menatap setiap tetes darah yang jatuh dari ujung jarinya.
‘Ber’ yang ada dihadapan Jin Woo, mengerti apa yang diinginkan Jin Woo dan langsung mendekati Go Gunhee.
Segera aura hangat, membungkus tubuh Presiden Asosiasi.
Woo.. Woong..
Meskipun perawatan dari ‘Ber’ terus berlanjut, kondisi Presiden Asosiasi tak kunjung membaik. ‘Ber’ yang malu karena gagal, lalu membuka mulutnya.
 “Tuan …”
‘Ber’ berkata sambil menundukkan pandangannya, karena ketakutan dan terus berkata,
“Perawatanku … tak berguna. Aku tak bisa menyembuhkannya.”
“Apa?”
Seolah-olah membuktikan jika itu bukan kebohongan, Jin Woo mencoba memeriksanya.
Tentu saja, dia merasakan sejumlah besar kekuatan sihir yang dikeluarkan ‘Ber’. Tapi dia juga tak bisa merasakan penyembuhannya berguna.
“Hentikan.”
Setelah menghentikan perawatannya, Jin Woo duduk di sebelah Go Gunhee. Walau ‘Ber’ sudah mencoba menyembuhkannya, kondisi Presiden Asosiasi tak bisa membaik.
Secara khusus, lubang di dadanya tak menunjukkan tanda-tanda akan sembuh. Walau pun Jin Woo menuangkan Heal Potion terbaiknya.
Dahi Jin Woo berkeringat.
‘Aku tahu tak ada gunanya menyembuhkan lukanya, tapi … ‘
Saat Jin Woo mencoba menggunakan Holy Water of Life sepasang tangan menghentikannya, dan itu adalah tangan milik Go Gunhee.
“Tolong berhenti.”
Presiden Asosiasi Go Gunhee memaksa membuka matanya dengan keras.
“Presiden?”
Go Gunhee dengan napas yang sepertinya bisa terputus kapan saja, mengkonfirmasi wajah Jin Woo dan ‘Ber’ yang ada di sisinya.
 “Kamu tak perlu memberikannya kepadaku. Terima kasih.”
Ada senyum di wajahnya.
“Tolong tunggu sebentar. Aku akan membawamu ke rumah sakit segera.”
Tapi, Go Gunhee menggelengkan kepalanya.
“Tak ada gunanya… Kekuatan yang menyerangku, bukanlah yang dapat disembuhkan dengan perawatan biasa.”
“Presiden!”
Jin Woo berteriak dengan marah pada Go Gunhee. Dan tangan Presiden Asosiasi yang gemetaran, lalu meraih tangan Jin Woo.
 “Dengarkan baik-baik!”
Seolah api kehidupan terakhirnya akan menghilang, Go Gunhee berkata dengan susah payah.
“Aku bisa berhubungan dengan mahluk-mahluk itu. Dan aku melihat rencana mereka. Mereka adalah musuh kita, hal-hal yang harus kita lakukan …”
Darah memenuhi mulut Go Gunhee.
“Aku senang kamu ada di sini… Aku pikir, kamu memiliki kekuatan untuk mengakhirinya …”
Ketua melihat mata Jin Woo dan air mata yang mengalir keluar dari sana. Dia lalu memegang tangan Jin Woo dengan kedua tangan dan terus berbicara dengan suaranya yang bergetar.
“Gate dan Dungeon, itu bukan untuk mereka sendiri. Dan ini terakhir kalinya, Power of Rulers-ku ini memilih untuk melindungi kita …”
Pada saat itu, darah merah keluar dengan batuk kasar dari mulut Go Gunhee. Ketika Jin Woo bergegas untuk mencari air, Go Gunhee menggelengkan kepalanya.
“Aku tahu batasanku. Ketika aku menjadi satu dengan Power of Rulers, hidupku sudah berakhir.”
Power of Rulers bisa membawa Jin Woo ke sini, dengan bayaran menguras kehidupan wadahnya. Namun, Go Gunhee tak membenci Power of Rulers sama sekali. Dan berkat itu, Jin Woo tahu seperti apa musuhnya itu.
Semua karena, Go Gunhee lah yang membuat dirinya mengerti seperti itu.
“Suatu hari nanti… akan tiba saatnya, ketika kamu harus membuat pilihan. Pada saat itu, tolong … Tolong tetaplah berada di sisi manusia.”
Mendengar suara Presiden Asosiasi yang menderita, hati Jin Woo tersayat. Tapi, yang bisa ia lakukan saat ini hanyalah mendengarkan kata-katanya dengan seksama.
Berbeda dengan Jin Woo berwajah gelap, Go Gunhee tertawa dan tersenyum seperti biasa.
“Aku selalu ingin berkelahi dengan pemuda sepertimu. Tapi … sedari awal itu sudah tak mungkin.”
Untuk pertama kalinya, Go Gunhee telah mengungkapkan antusiasme yang tulus pada Jin Woo. Seseorang mengatakan, jika dia telah menciptakan asosiasi untuk mengumpulkan uang, dan orang lain menghinanya sebagai orang tua yang kekuatannya hilang.
Tapi Go Gunhee tak marah, dia hanya marah karena kenyataan, jika dia tak bisa lagi menggunakan kekuatannya. Bahkan, walau memiliki kekuatan yang kuat.
Karena itulah, dia mencari tempat untuk bekerja.
Go Gunhee lalu membentuk asosiasi dengan menggunakan semua asetnya. Dan dia berjanji jika dia akan melakukan semua yang bisa untuk membantu para Hunter melalui asosiasi.
Tahun-tahun telah berlalu.
Setelah berjuang keras sendirian, Go Gunhee akhirnya bertemu dengan Jin Woo. Meskipun dia tahu jika akhirnya sudah dekat, perasaan yang memenuhi hatinya adalah kelegaan. Bukan kesedihan atau kemarahan.
“Aku tak menyesalinya. Karena aku bisa menyerahkan sisanya pada pemuda sepertimu.”
Thud..
Tangan Go Gunhee jatuh ke lantai ketika dengan lemas. Matanya memandang langit-langit ruangan.
“Apakah ini halusinasiku?”
Lampu yang ada di langit-langit yang selalu tampak gelap, sangat cemerlang hari ini.
Go Gunhee lalu menutup matanya secara perlahan.
“Betapa beruntungnya… betapa …”
Suara Go Gunhee yang semakin kecil, akhirnya benar-benar terputus. Jin Woo lalu diam-diam menutup matanya, yang tak sempat tertutup dengan sempurna.
Ekspresinya lebih damai dari sebelumnya. Jin Woo kemudian mengangkat kepalanya.
Tok..  tok..  tok..
Di balik jendela yang pecah, tetesan hujan berjatuhan dari langit yang berawan di pagi hari.
* * *

Keesokan harinya banyak berita yang menghiasi bagian depan koran.
Berita jika jasad Hunter Rank Nasional Brazil ‘Jonas’ ditemukan di sungai terdekat. Dan berita tentang Presiden Asosiasi Hunter Korea yang dibunuh secara mengerikan, dengan dadanya yang ditusuk.
Serta berita jika Hunter Sung Jin Woo telah kembali ke Korea.



< Prev  I  Index  I  Next >

Post a Comment for "SL_201"