Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

SL_224

gambar


SL 224

‘Adakah hal lain, yang membuat dunia begitu bergairah selain ini?’
Ketika Jin Woo yang menghilang, kembali dan menusukkan Dagger di dada Monarch of Cold. Semua orang mengangkat kepalan tangan mereka, dan berteriak seolah-olah mereka telah menunggu itu terjadi.
“Waaaa!”
Itu adalah hadiah besar bagi pemirsa yang sebelumnya putus asa.  Saat melihat pria terkuat di dunia, Hunter Sung Jin Woo yang tertusuk pada bagian jantungnya di tangan monster.
Seseorang dengan antusias meneriakkan nama Jin Woo.
Seseorang menangis.
Seseorang menggila dengan melompat-lompat sambil berteriak.
Mereka sangat senang, saat melihat seorang Hunter Asia membunuh monster yang mengancam seluruh umat manusia.
Semua manusia di dunia sangat gembira.
Dari saat ketika Thomas Andres, seorang Hunter Rank Nasional kalah. Dan Renat Neermann menggantikannya atas nama Thomas. Monster itu benar-benar sudah menjadi hal yang paling menyebalkan yang ada di Korea.
Dan ini juga adalah masalah yang berhubungan langsung, dengan kehidupan mereka sendiri.
Semua orang tak melupakan ketakutan mengerikan, dari naga ‘Karmish’ yang menelan kota-kota di Amerika Serikat satu per satu sebelumnya. Dan mereka tak ingin itu terulang kembali.
Penonton di Amerika, Jerman, dan seluruh dunia, sangat antusias dengan kemenangan ini. Dan semua berkat Hunter yang disebut-sebut sebagai Hunter terbaik di Dunia yang berhasil membunuh monster kuat.
“Wooah!”
Setiap kali Jin Woo menyerang Monarch of Cold, teriakan banyak orang semakin menjadi-jadi.
Dan akhirnya.
Ketika monster yang kuat itu runtuh dan berubah menjadi abu dan mulai tersebar. Sorak-sorai orang-orang mencapai puncaknya.
“Woaaaa!”
Teriakan warga mengguncang seluruh kota di Dunia. Penyiar yang bertanggung jawab atas berita, juga ikut berteriak sekuat tenaga, dengan kamera yang masih menyorot Jin Woo.
[Berita terbaru! Hunter Thomas Andre yang tampaknya terluka parah …]
[Ketika ambulans tiba di tempat kejadian. Semua yang terluka telah dibawa ke rumah sakit terdekat.]
[Monster yang membunuh warga tak lagi bergerak. Monster-monster itu menjadi abu sekarang. Hanya ada jejak pertarungan saja yang tersisa!]
Berita utama tentang akhir pertempuran terus berdatangan.
“Sung Jin Woo! Sung Jin Woo! Sung Jin Woo!”
Kegembiraan semua orang tak tenggelam dengan mudah. Dan dibalik itu.
Ada seorang pria yang lebih bersemangat daripada siapa pun yang ada di dunia ini. Dan dia adalah Presiden Asosiasi Hunter Korea, Woo Jincheol.
Di bawahannya yang bersorak gembira, pandangannya terus terpaku pada layar di dinding. Dan mata Woo Jincheol yang menemukan sesuatu di sana, bergetar dengan hebat.
‘Itu?’
Dia kemudian segera mengeluarkan ponselnya dan mencari video yang telah ia simpan dengan tangannya yang gemetaran.
Dia sudah menonton video itu beberapa kali.
Ketika Presiden Go Gunhee dibunuh, rekaman video di kamera keamanan kantor Presiden juga dipublikasikan.
Pria yang ada di sana. Yang ada dalam layar televisi sebelumnya.
Dia muncul di layar buram untuk waktu yang sangat singkat, dan orang-orang tak bisa melihatnya dengan jelas, karena ia segera menghilang di menit selanjutnya.
Mengingat kembali semua itu, bukankah orang ini sama seperti orang yang dilemparkan Hunter Sung Jin Woo sebelumnya?
Itu bertepatan dengan adegan, di mana tanah beku meleleh dengan cepat.
‘Jika begitu…’
‘Itu dia.’
Woo Jincheol menyadari, siapa monster yang telah dibunuh Jin Woo. Itu adalah monster yang membunuh Presiden Asosiasi Go Gunhee.
Ketika Woo Jincheol menyadari semua itu, percakapan dia dengan Jin Woo kembali muncul dan membuat seluruh tubuhnya menggigil.
‘Terima kasih. Terima kasih telah menjaga Presiden hingga akhir.’
‘Akan aku bunuh dia.’
‘Ya?’
‘Aku harus membunuhnya, karena sudah membunuh Presiden. Jadi jangan ucapkan terima kasih padaku sekarang.’
‘Hunter Sung Jin Woo tak melupakan janjinya.’
‘Dan dia akhirnya bisa membunuh monster yang ia cari.’
‘Dengan tangannya sendiri.’
Woo Jincheol mengusap ujung hidungnya, dan air mata tergantung di matanya, yang beralih kembali ke layar di dinding.
Kamera kini sedang memperbesar gambar Hunter Sung Jin Woo, yang tampak lelah. Melihat itu, Woo Jincheol bisa mengerti sedikit arti dari ekspresi Jin Woo.
Di bagian terdalam hatinya, beberapa emosi berkibar dan bangkit dengan kuat.
‘Sekarang, Presiden Asosiasi bisa beristirahat dengan tenang.’
Woo Jincheol kembali mengingat Presiden Asosiasi Go Gunhee. Orang yang sangat ia hormati. Dia terus menatap Jin Woo sambil berkata dalam hati.
‘ Terima kasih, Hunter.’
* * *

Monarch of Cold yang energi spiritualisasinya menghilang, kembali ke bentuk manusia. Dan secara bertahap, dia berubah menjadi debu berwarna abu-abu.
‘Untuk Presiden Go Gunhee.’
‘Semua hutangnya sudah terbayarkan.’
Jin Woo yang menatap Monarch of Cold menghilang, kemudian berbalik. Di sana, dua Shadow Army menunggu Jin Woo dari ujung jalan.
“..…”
Tak seperti Ygritte yang telah mendapatkan kembali kekuatan aslinya, dia tetap seperti biasa diam dan sopan.
“Oh, Tuanku!”
‘Ber’ mengungkapkan seluruh perasaannya, karena bisa melihat tuannya lagi. Semut besar yang keras kepala itu, terlihat seakan menangis karena senang.
Jin Woo kemudian menepuk pundaknya, dan melihat sekeliling.
‘Orang lain.’
Dia bisa melihat seorang pria yang mengenakan jubah compang-camping.
 “Siapa? Apa dia sudah ada disini sebelumnya?”
Alih-alih ‘Ber’ yang senang karena mendengar pertanyaan Jin Woo, Ygritte kemudian menjawab.
“Dia berusaha keras untuk melindungi Anda, ketika Anda tak sadar Tuan.”
Untuk pertama kalinya, Jin Woo dikejutkan oleh suara gagah Ygritte. Jin Woo kemudian bingung, karena jawaban yang ia dapatkan.
“Dia melindungiku?”
“Ya, dia melakukannya.”
Tak seperti ‘Ber’ yang belum terbiasa dengan bahasa manusia, dan lebih sering menggunakan ‘bahasa monster’. Ucapan Ygritte benar-benar mudah dimengerti.
‘Tak ada masalah dalam berkomunikasi dengannya.’
‘Tapi, mengapa orang yang belum aku temui, mau melindungiku?’
Jin Woo yang bertukar pertanyaan dengan Ygritte dalam bahasa Korea, tiba-tiba menyadari sesuatu. Ada beberapa hal acak yang mungkin terjadi.
‘Ini, apakah …’
Ketika Jin Woo menyadari itu, matanya bergetar.
* * *

Pria yang berada cukup jauh di belakang gedung, yang menyisakan dinding luarnya saja, merunduk dan kemudian melepas tudung di kepalanya.
Itu adalah seorang pria yang wajahnya telah ditutupi rambut dan janggut, yang sepertinya tak dirawat.
Sung Ilhwan kemudian menghela nafas lega.
“Hah, hah, hah..”
Kemudian dia mengangkat tangan kirinya yang sudah mulai kehilangan bentuknya.
‘Seperti yang diharapkan.’
Tangan kirinya sudah berubah menjadi abu, dan tersebar perlahan dari ujung ujung jarinya.
Itu adalah hasil dari menerima kekuatan Rulers, dalam tubuh manusia.
Tapi..
 “Selesai …”
‘Dengan kekuatan ini, aku bisa melindungi Jin Woo.’
Wajahnya terlihat puas, bahkan saat merasakan rasa sakit yang luar biasa.
‘Kehadiran Jin Woo yang mewarisi kekuatan Monarch of Shadow, akan sangat membantu umat manusia.’
Jadi,
Sung Ilhwang menempelkan kepalanya di dinding, tanpa daya dan menutup matanya. Para Rulers memintanya untuk pergi, dan menghentikan Monarch of Shadow.
Dan Sung Ilhwan yang telah terperangkap dalam celah dimensi, setalah Gate menghilang. Tak punya banyak pilihan saat itu.
Dia lalu kembali ke bumi atas nama Rulers, sebagai utusan mereka. dan dengan membawa misi besar.
Tapi..
Sung Ilhwan tak dapat menyelesaikan misinya.
Walaupun dia tahu, jika di dalam tubuh Jin Woo ada kekuatan yang bisa menjadi bencana terburuk umat manusia.
‘Bagaimana bisa orang tua membunuh anaknya?’
Tak ada yang bisa dia lakukan, selain menatap Jin Woo dari bayangan. Jadi, sementara waktu dia menarik diri.
Dan akhirnya.
Pendapat para Rulers yang sebelumnya hanya berfokus pada pencegahan kemunculan kembali Monarch of Shadow, berubah.
Kemudian..
‘Fragmen cahaya’ yang paling ‘cemerlang’ memberinya perintah baru.
Dan itu adalah.
“Lindungi Monarch of Shadow.”
Dia sadar, jika untuk mencegah rencana para Monarch, dia membutuhkan Monarch of Shadow yang memiliki kekuatan besar.
Hanya Monarch of Shadow, yang bisa menyingkirkan Monarch of Destruction dan Legion of Death , yang akan tiba di sini, menghadapi tentara langit. Dan pertaruhan itu dilakukan dalam situasi, di mana kah Monarch of Shadow akan berada.
Sisi manusia atau sisi Monarch.
Dan hasilnya baru saja keluar.
Jin Woo memutuskan untuk tetap di sisi manusia. Dan Monarch of Shadow setuju dengan pilihannya. Monarch of Shadow yang terlahir kembali, adalah Jin Woo itu sendiri.
Itulah alasan lain, kenapa Sung Ilhwan menyelamatkan Jin Woo.
“….”
‘Aku minta maaf, karena tak bisa menyapamu, setelah 10 tahun tak bertemu.’
‘Tapi, tak ada yang berhak menjauhkan orang tua dari anak mereka, untuk kedua kalinya.’
‘Bahkan jika orang tuanya sendiri ingin melakukan itu.’
Jadi, dia berencana diam-diam menghilang untuk kebaikan Jin Woo.
Sung Ilhwan menatap dirinya sendiri, ketika dia perlahan-lahan berubah menjadi abu, dan mencoba menghibur dirinya sendiri.
Kemudian..
Dia mendengar suara yang akrab di dekatnya.
Sung Ilhwan yang mencoba keluar dari tempat ia duduk, menyembunyikan wajahnya dengan lengan kanannya yang masih bisa bergerak. Dan seseorang berdiri di depan Sung Ilhwan.
Sung Ilhwan tahu siapa yang berdiri di depannya, tanpa memandang wajahnya.
Itu Jin Woo.
Dia sudah meninggalkan putranya sekali, jadi dia menyembunyikan wajahnya dengan tudung, dan berjalan melewati Jin Woo.
Jin Woo kemudian berbalik dan bertanya.
“Apa kamu pikir, aku tak akan tahu, jika kamu pergi?”
Hening.
Langkah Sung Ilhwan berhenti.
‘Bagaimana…’
Berbalik ke arah Jin Woo, Sung Ilhwan melihat Jin Woo melemparkan sesuatu ke arahnya dengan ringan.
Thud !
Jin Woo melemparkan Dagger.
Itu Dagger yang ia jatuhkan, setelah tangan kirinya membeku sebelumnya. Menatap Dagger itu, Sung Ilhwan mengangkat kepalanya. Dia melihat Jin Woo menatap dengan tatapan suram.
Dagger itu masih melekat dalam ingatan Jin Woo.
Ketika dia masih kecil, Jin Woo ingat, jika ibunya sangat marah, ketika dia mendengar ayahnya bermain-main dengan Dagger-nya.
Tak seperti Monarch of Shadow yang mampu menyapu medan perang dengan pedangnya yang panjang. Ada alasan lain, mengapa Jin Woo selalu memilih Dagger sebagai senjatanya. Dan itu karena, dia ingin menjaga kenangan akan Ayahnya.
Dan entah kenapa, Sitem juga selalu memberi Jin Woo Dagger sebagai hadiah Quest.
Jin Woo kemudian berkata dengan suara ringan.
“Kamu akan pergi lagi begitu saja, Ayah?”
‘Ayah.’
Sung Ilhwan melepas tudungnya, setelah kata-kata itu menusuk dadanya. Sekarang, sisa tangan kanannya sudah perlahan berubah menjadi abu.
Sung Ilhwan tersenyum dan berkata kepada Jin Woo, yang sangat terkejut melihat kondisi kedua tangannya.
 “Aku tak ingin menunjukkan ini padamu.”
Jin Woo mengetahui jika tubuh Ayahnya telah kehilangan vitalitasnya. dan mulai berubah menjadi abu. Dan itu tak dapat dipulihkan dengan cara apa pun.
Sung Ilhwan mengangkat tangan kanannya, untuk mencapai Jin Woo. Karena tangan kirinya sudah menghilang hingga ke bagian bahu.
Jin Woo kemudian berhenti.
“Lalu ayah?”
“…?”
“Apa ayah tak ingin melihatku?”
‘Aku tak menyangka, tangan kananku masih bisa bergerak.’
Lengan Sung Ilhwan mendekati Jin Woo, dan dia lalu berkata dari hatinya yang terdalam.
 “Aku merindukanmu. Selalu…”
‘Bahkan jika kamu tak melihatku, fakta jika aku bisa melihatmu dari jauh.’
‘Sudah cukup untuk membuatku bahagia.’
Sung Ilhwan menyentuh wajah Jin Woo, dengan satu tangan yang mulai menghilang. Air mata jatuh dari mata Jin Woo, dan menetes ke tangannya.
“Kamu sudah tumbuh dengan sangat baik.”
Jin Woo membuka mulutnya.
 “Apa ini Rulers? Apa mereka memperalatmu, Ayah?”
Suara Jin Woo terisi oleh kemarahan besar yang sangat mengerikan. Tapi Sung Ilhwan menggelengkan kepalanya.
“Mereka memberiku pilihan. Dan aku memilih untuk melindungimu, dan pilihan itu tak salah.”
Sekarang, sisa tangan kanannya telah berubah menjadi abu dan mulai berjatuhan.
“Aku ingin bicara lebih banyak hal denganmu.”
‘ Aku ingin tinggal lebih lama bersamamu.’
‘Tapi sayang.’
‘Pada akhirnya, aku tetap harus menghapus sosok Ayah darimu, dari hati anakku sendiri.’
‘Sebanyak dua kali.’
Air mata mengalir dari mata Sung Ilhwan yang mencoba bertahan sampai akhir.
“Maaf, aku tak bisa menjadi ayah yang baik.”
Pada akhirnya.
Whoosh !
Seluruh tubuh Sung Ilhwan yang telah menggunakan kekuatan Rulers, dan kehabisan semua kekuatannya.
Dia berubah menjadi abu.
Jin Woo mencoba meraih tubuh ayahnya yang hancur. Tapi yang tersisa di tangannya, hanyalah bubuk abu yang tersisa, ketika tubuh Spirit kehilangan kekuatannya.
Tak ada yang tersisa dari Sung Ilhwan.
Sesuatu yang ada di dalam hati JIn Woo runtuh. Jin Woo akhirnya menangis dengan kepala menghadap ke langit.
“Uwaaaaa!”
Mana di atmosfer bergetar.
Langit, udara, dan tanah ikut menangis.
Segera, suara berat seperti para Monarch mengalir keluar dari mulut Jin Woo.
“Apakah kalian mendengar ini para Monarch!
Jika semua ini terjadi, karena kedatangan para Monarch ke Bumi. Kalian akan membayarnya!
Aku akan memastikan itu terjadi!”
Suara yang kaya dan kental akan Mana, berlari ke atmosfer dan menyebar ke seluruh dunia.
“Kalian harus membayar ini!”
Deru Monarch of Shadow yang marah mengguncang langit dan bumi.
“Dengarlah, para Monarch!”
Hari itu.
Seorang pria yang memiliki kekuatan yang kuat memutuskan untuk menggunakan kekuatannya.
Itu adalah awal tirai perang yang sebenarnya terangkat naik.



< Prev  I  Index  I  Next >

Post a Comment for "SL_224"