ARK_V02E01P03
1. Summon adalah Tentara Khususku (3)
Selama ini, dia berburu terus-menerus, hampir tanpa henti.
Ketika ada monster yang dikenal seperti Bengal atau Magal muncul, tubuhnya
secara otomatis akan menghabisi mereka. Hal ini sudah seperti rutinitasnya.
Setelah itu, dia mengambil Item yang mereka jatuhkan,
melakukan Foraging pada benda-benda di sekelilingnya, mengeluarkan
Netherworld's Egg, dan memberinya makan pada waktu luangnya. Hal ini terus-menerus
berlangsung tanpa perubahan. Jadi, hal ini pasti membosankan, bahkan untuk Ark
yang daya tahannya tinggi.
'Aargh, aku bisa gila.'
Ark menghembuskan napas frustasi.
Seperti NPC, Summon juga mempunyai sifat dan kepribadian
mereka masing-masing.
Skull dan Bat akan menimbulkan reaksi berdasarkan apa yang
dilakukan Ark. Skull adalah Summon yang setia pada tuannya. Jadi umumnya,
reaksinya hanya menggertakkan gigi tanda setuju, namun ini tetap menyenangkan
untuk Ark.
Bat di sisi lain mempunyai kepribadian yang cukup kompleks. Menurut
Bat sendiri, dirinya adalah bangsawan, jadi perilakunya adalah sombong. Seringkali
agar Bat mau menuruti perintah, dia harus mengancam dan menghukumnya. Kalau tidak
ketika terjadi pertarungan, dia akan kabur sendiri.
Yang lucu, ketika Bat merasa ketakutan terhadap dirinya,
terutama pada masakannya, perilakunya akan berubah drastis. Dia akan menjilat
dan menjadi pelayan setia. Bat juga sering mencetuskan ide cemerlang, walaupun
semuanya tak disengaja.
'Hebat juga New World,
bahkan tiap NPC mempunyai set kepribadian unik masing-masing.'
Pada awalnya, Ark hanya memanggil Summon ketika dia
bertarung. Hal ini dikarenakan, memanggil Summon akan menguras mananya. Jadi,
kemampuannya dalam menggunakan skill ini menjadi terbatas. Karena pada mulanya,
dia sering berpikir, apakah benar-benar perlu memanggil Summon.
Akan tetapi seiring berjalannya waktu, Ark menjadi terbiasa
terhadap kehadiran Summon-nya.
Setelah ayahnya meninggal, dia menjadi sangat sibuk,
sehingga dia tak punya waktu untuk menjalin persahabatan di dunia nyata. Hal
yang sama juga terjadi di New World, teringat ketika dia memulai permainan, dia
dikhianati player lain. Jadi sekarang, dia menghindari player lain.
Tapi Ark juga manusia, dan manusia juga punya kebutuhan.
Dia terbiasa hidup sendiri, tapi bukan berarti hal ini
menyenangkan baginya. Kesendirian bukan suatu hal yang bisa dibiasakan, hal ini
juga berlaku di New World.
Tapi, setelah mendapatkan dua Summon itu, entah kapan Ark
berhenti merasakan kesendirian. Skull yang menunjukkan kesetiaan dan Bat yang
selalu mengeluh, mulai menjadi bagian kehidupannya.
Mereka berada di sampingnya tanpa mengharapkan imbalan. Orang
atau pada kasus ini NPC yang berlaku seperti itu, tak pernah ia jumpai, baik di
dunia nyata maupun game.
Ark tersadar, jika dia menganggap Summon tak sekedar
karakter di game lagi. Tapi, rekan yang bisa ia percaya.
'24 jam... adalah
waktu yang cukup lama.'
Untuk pertama kalinya sejak memainkan game, Ark merasa waktu
berjalan lambat.
'Mulai sekarang, aku tak
akan membiarkan Summon mati lagi.'
Ark mulai peduli kepada dua Summon-nya.
"Sialan!"
***
24 jam akhirnya berlalu.
Begitu di-summon, Bat langsung menunjuk dahinya dan mengeluh
panjang lebar.
"Kamu lihat Bos! Apakah kamu lihat! Ada anak panah yang
mengarah dan menancap, di sini! Apakah Bos tahu betapa sakitnya itu!"
Ark sama sekali tak terkejut.
Ketika Player terkena damage, mereka tak akan merasakan
sakit, hanya semacam sensasi seperti kesetrum. Tapi, hal ini berbeda untuk NPC.
Jika mereka tersayat pisau, mereka akan merasakan sakitnya. Jadi, jika mereka
terpanah, mereka juga benar-benar merasakan sakitnya dipanah.
Yah memang, ini hanya program oleh developer, namun bagi NPC
dunia ini adalah dunia nyata mereka.
"Kamu adalah Bos. Bukankah seharusnya kamu menjaga kami
Summon baik-baik?! Tapi, kami bahkan harus jadi kelinci percobaan, setelah
menjadi bawahanmu. Kami bisa tahan itu! Tapi, Bos juga membiarkan kami menjadi tameng!
Bahkan, jika kamu Bosku, aku sudah tak bisa tahan lagi! Skull, kamu juga
katakana sesuatu!"
*Klak klak klak klak.*
Skull menggertakan giginya dan seperti menunjukkan ekspresi
cemberut.
"Lihat! Bahkan Skull juga setuju denganku!"
"Baiklah, untuk selanjutnya aku akan
berhati-hati."
"Huh, kata-kata seperti apapun... eh? Apa yang Bos
bilang barusan?"
Bat tiba-tiba menggigil dan melayang mundur. Dia lalu
melihat Ark dengan curiga.
"B-bos, kamu salah makan, ya? Kenapa kamu tiba-tiba
berakting seperti itu?"
"Seperti yang kamu jelaskan tadi, aku memang sedikit
salah memperlakukan kalian. Makanya, aku meminta maaf."
Sembari mengucapkan itu, Ark menyerahkan makanan yang cukup
harum.
Lalu wajah Bat menjadi pucat, dan langsung mencari-cari
alasan. Bahkan, Skull makin keras menggertakan giginya karena panik.
"B-bos, ini salahku. Aku hanya ingin diperhatikan lebih
baik sedikit saja... hehehe. Aku tak bilang, akan membantah perintah Bos, hanya
itu saja. Aku tak akan mengeluh lagi Bos, sumpah."
"Santai saja, makanan ini adalah makanan yang lezat dan
enak untuk dimakan."
"Huh? *Sniff
sniff*, bukannya ini makanan yang dulu pernah aku makan?"
Bat masih sedikit curiga, dia berpikir, apakah Ark
benar-benar serius dengan ucapannya atau mencoba menghukumnya karena
keluhannya. Apakah ini adalah sejenis eksperimen aneh lainnya?
Tapi, setelah mencoba mengendus makanan itu, Bat mengenali
bentuk dan aroma makanan yang ada di depannya. Makanan ini dibuat dengan bahan
yang lumayan berharga, makanan ini akan meningkatkan HP dan Agility selama satu
jam.
Summon juga bisa merasakan lapar, dan tentu saja mereka
sangat menyukai makanan lezat. Tapi, insting untuk melingdungi diri lebih kuat
daripada rasa lapar. Bat masih memandang Ark curiga, sekaligus menelan air liur
yang terus menerus berkumpul di mulutnya, karena aroma makanan ini.
"I-ini bukan racun kan?"
"Haruskah aku membuat masakan beracun untukmu?"
"Aaack, j-jangan!"
Bat langsung dengan cepat-cepat menggelengkan kepalanya dan
mulai memakan makanan itu. Selanjutnya, Ark memasak lagi dan memberikan
hasilnya kepada Skull.
Ketika Ark sendiri, dia sangat menyadari pentingnya
kehadiran kedua Summonnya ini.
Tentu saja, dia tak boleh terus-menerus memanjakan Summonnya,
mereka juga harus tumbuh lebih kuat. Akan tetapi, Ark juga menyadari pentingnya
memberi mereka hadiah dan bersikap ramah kepada mereka sewaktu-waktu. Singkat
kata wortel dan tongkat.
Perbuatan Ark ini tak disangka juga membuahkan hasil.
Loyalitas Summon-mu yang merasakan afeksi dari Andam
meningkat sebanyak 1 poin untuk masing-masingnya.
[Stat Affection naik 1 poin.]
'Jadi, loyalitas juga
bisa naik!'