ARK_V02E01P06
1. Summon adalah Tentara Khususku (6)
"Hehehe, bagaimana Bos? Aku semakin handal dalam
bertarung kan, barusan kita menang karena performaku kan?"
*Klak klak klak klak.*
Bat sangat bangga kepada dirinya sendiri, Skull juga
demikian.
Inilah masalah yang dihadapinya sekarang. Karena kemampuan
tarung Bat dan Skull meningkat, eksploitasi yang bisa dilakukan Ark juga
semakin sedikit. Stats Bat dan Skull tak akan berkembang, jika mereka tak
memakan makanan eksperimen.
Hal ini tak disangka, akan membuat dirinya pusing.
Keseimbangan dan definisi antara pemberian hadiah dan
hukuman harus dijaga. Dia harus punya alasan untuk memberi hukuman. Jika tidak,
loyalitas Summon-nya akan jatuh.
Hal ini sangat terlihat pada Bat, jika Ark tanpa alasan
memberi Bat hukuman, loyalitasnya akan jatuh secara drastis. Hal ini membuatnya
kebingungan, tapi di sisi lain hal ini juga membuatnya semakin menghargai kedua
Summon-nya.
"Hmph! Kamu kehabisan kata-kata ya Bos, melihat
kegantengan dan kemampuanku, hahaha!"
Bat menyilangkan sayapnya di depan dadanya sambil berujar
sombong.
"Jangan konyol, kamu kan hanya bisa menutupi pandangan
musuh dengan sayapmu itu."
"Eit… Ingat, siapa yang tetap bertahan hidup karena
sayap ini?"
"Aku tetap bisa menghindari serangan tadi, bahkan
tanpamu."
"T-tidak mungkin. Bos pikir bisa mengurangi jasaku dan
mencoba memberi makanan busuk itu karenanya?"
"Kadang rasanya juga lezat kok."
"Hanya satu di antara sepuluh!"
Bat meledak emosinya dan menjerit.
"Eh? Kamu memberontak ya? Barusan kamu membentakku
kan?"
"Eh, t-tidak bos. Aku adalah Summon yang baik."
"Diam, kamu telah menyakiti hatiku. Makanan ini
hukumanmu."
Tak lama setelahnya Bat mengejang kaku, karena telah memakan
makanan dengan efek Full Paralysis.
Skull yang melihat penderitaan Bat dan tak terkena hukuman,
dengan gembira menggelinding kesana kemari.
"D-dasar... Bos... kejam..."
"Aku melakukan ini bukan karena ini hobiku. Hal ini aku
lakukan juga demi kepentinganmu."
Ark memberi alasan sambil mengalihkan pandangannya.
Semuanya berjalan baik bagi Ark kecuali satu hal. Sejauh ini,
tak ada perubahan apapun pada Netherworld's Egg. Seandainya jumlah Summonnya
bertambah, tentu pertarungannya akan menjadi lebih mudah.
Tapi, tiap kali Ark memberi Egg makanan, dia hanya bergetar
sebentar dan lalu kembali diam.
"Kapan ya kira-kira dia menetas... tsk tsk."
Ark bergumam sambil mendecakkan bibirnya.
Egg selalu bereaksi saat diberi makan. Jadi, Ark yakin suatu
saat dia pasti akan menetas. Tapi melihat Bat dan Skull yang secara konstan
naik stats-nya saat diberi makanan, makin lama dia juga makin tak sabar.
Lebih lagi Ark tak bisa mengecek status Egg. Karena yang
keluar selalu namanya saja, ketika dia mengeceknya. Bahan-bahan makanan juga
berharga, kadang dia merasa membuang makanannya, jika diberikan pada Egg.
"Yah, seharusnya suatu saat dia akan menetas
juga."
Jujur saja, Ark sudah setengah menyerah terhadap Egg.
"Yap, hal yang lebih penting sekarang adalah mencari desa
terdekat."
Ark mengangkat Bat yang terbujur kaku dan mulai melanjutkan
perjalanan.
***
Setelah berjalan sembari berburu Gnoll selama setengah hari,
akhirnya Ark menemukan sebuah desa.
Desa ini terletak tepat di bawah pegunungan. Desa ini
lumayan kecil.
Dilihat dari jauh, hanya nampak belasan orang saja yang
sedang berada di luar. Ada sekitar 40 rumah, tapi tak semua rumah terisi,
beberapa terlihat kosong dan tak terawat.
Ketika mendekat, Ark memperhatikan jika ekspresi penduduk
desa ini terlihat kusam dan muram. Karena desa ini terletak jauh dari kota, dia
juga tak melihat ada player di sekitarnya.
Jika dipikir-pikir, Ark mencapai desa ini juga karena
kebetulan. Dia menyusuri hutan dan pegunungan, berdasar cahaya Jewel Hand
Mirror, yang letaknya jauh dari jalan utama, yang disusuri player. Jadi wajar,
tak ada player di sekitar sini.
Desa ini juga terlihat mau runtuh. Bahkan, desa ini tak
tertandai dan tak bernama di menu peta.
"Ugh, banyak hawa negatif di desa ini," Bat
bergumam pelan sembari bertengger di pundak Ark.
"Sssht, di depan orang-orang jangan berbicara."
Tiap kali Ark mendekati NPC lain atau desa, dia meletakkan
Bat dan Skull di pundak dan punggungnya. Karena dengan demikian, mereka akan
terlihat seperti accessories. Hal ini disebabkan karena Skull adalah monster
tipe Undead dan Bat adalah tipe Demon.
Reputasi dirinya bisa jatuh, jika NPC melihatnya berkawan
dengan dua spesies itu, karena keduanya adalah makhluk kegelapan.
'Hmm, sebenarnya tak
masalah mereka melihat Skull dan Bat. Paling hanya kali ini saja aku ke desa
ini. Tapi, tak ada salahnya jaga-jaga.'
Ark melihat sekelilingnya tanpa ekspresi. Dia sedikit
terkejut, di desa yang mau hancur ini, dan dengan jarangnya orang asing yang datang
ke sini, ada General Store.
'Untung saja.'
Ark menghela napas lega sambil memeriksa kembali inventory
miliknya.
Dia sudah cukup lama berburu tanpa henti di alam liar. Oleh
sebab itu, di dalam inventory-nya, ada banyak item dan material yang sebenarnya
tak berguna untuknya, tapi masih cukup bernilai. Dan lagi, jumlahnya sangat
berlimpah, sehingga kapasitasnya hampir penuh. Itupun sudah ditolong oleh
penambahan kapasitas inventory dari efek Job Change-nya.
Memang, item yang sama bisa ditumpuk. Tapi, dia dengan
terpaksa harus membuang beberapa item, untuk melonggarkan inventory-nya.
Melihat General Store, Ark teringat item-item yang terpaksa
ia buang, muncul air mata di pinggir matanya.
'Hiks, seandainya
item-item itu tidak kubuang bisa kujual senilai 6 gold.'
Mengingat enam daun kubis yang dicintainya berterbangan
sia-sia, Ark merasa sedih tiada tara.
'Untunglah, ada
General Store di sini.'
Ark menjadi gemetar membayangkan akan kehilangan berapa lagi,
jika dia tak ke desa ini.
'Setelah ini,
kemungkinan aku akan berada di alam liar untuk waktu yang lebih lama lagi. Sebaiknya,
aku manfaatkan General Store itu untuk mengatur inventoryku. Jual yang tak
perlu, bawa yang benar-benar dibutuhkan.'
Ketika Ark berjalan memasuki toko, pemilik toko sangat
terkejut melihatnya.
"Eh? Apakah kamu orang asing dari luar desa?"
"Ya, benar."
"Oh, orang asing datang ke desa ini. Aku bahkan sudah
lupa kapan hal ini terjadi sebelumnya."
Ark berpikir mungkin sebaiknya dia sedikit bersikap sopan
dan mengajaknya mengobrol. Tapi, dia memutuskan untuk langsung ke pokok
permasalahan saja.
"Aku ingin menjual ini semua," sembari
memperlihatkan item yang ingin dijualnya.
Pemilik toko melihat item di depannya dan dengan segera
memutuskan,
"Baiklah, 10 gold untuk semuanya."
"Apa?"