Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

ARK_V02E04P09

gambar


4. Mengambil Hati Penduduk Lautan (9)



Ark langsung menyela.
"Tak perlu banyak kata-kata lagi. Kamu seharusnya tahu, jika barang milik orang asing (player = orang asing bagi NPC) tak akan bisa diambil tanpa izin pemiliknya, kan?
Jadi, akulah orang yang memiliki satu-satunya cara untuk memecahkan masalah kalian. Jadi, bantu aku. Beritahu aku, cara untuk menemukan Gallic menggunakan ini."
"Mungkin... mungkin kamu ada benarnya. Baiklah."
Ratu Mermaid tak mempunyai pilihan lain, dia memutuskan untuk mempercayai Ark.
"Jika kamu melihat sisi belakang Compass of the Sea God, terdapat permata tiga lapisan warna yang tertanam di sana. Coba kamu geser permata itu sedikit ke kiri, setelah itu dengan sendirinya Compass itu akan menunjukkan arah tempat Gallic berada."
*Ding!*
Akhirnya, suara menandakan quest berlanjut berbunyi di telinga Ark.
[Quest telah berlanjut.
Entrance to the New World >> Guardian Deity of the Mer people, Gallic
Anda telah berhasil menemukan informasi mengenai sejarah hubungan Christin dengan Ratu Lama Bangsa Mer yang telah menghilang.
Anda berhasil menyatukan informasi dari dalam Crystal Pillar, dengan informasi yang didapat dari Ratu Mermaid yang berkuasa saat ini.
Ratu Lama mempunyai benda yang ditinggalkan oleh Christin. Selain itu, alasan hilangnya Ratu pasti berhubungan dengan penjaga bangsa Mer, Gallic. Anda harus berhasil menemukan petunjuk mengenai hilangnya Ratu Lama melalui Gallic. Anda juga harus menemukan cara untuk menenangkan kegilaan dari Sang Penjaga Bangsa Mer, Gallic.
Compass of the Sea God akan menunjukkan jalannya.
Difficulty: E]
***

"Hoah-hoah, paus jelek ini, mau main-main denganku ya?"
Ark menyumpah-nyumpah sembari membabat habis Kelp (semacam rumput laut) di Kelp Forest. Dia telah berusaha mati-matian di sini selama beberapa hari.
Ketika Ark meninggalkan kota Nodelesse untuk mencari Gallic, semangatnya sangat menggebu-gebu.
Dia optimis, dengan satu serangan darinya, Gallic ini akan takluk, dan akhirnya quest ini akan selesai.
Dari Shadow Forest ke Mercusuar, dari Mercusuar ke Nodelesse, dan membuka stand dan berbisnis untuk menggali informasi di Nodelesse. Semuanya menghabiskan sebulan lebih.
Tapi, perjalanan ini membuat level dan kemampuannya meningkat, mendapat uang yang tak sedikit, dan mendapat beberapa Item langka. Satu quest saja, menghabiskan waktu dan tenaga yang tak sedikit.
'Akhirnya ini semua akan berakhir.'
Tapi kenyataannya sekarang, semua tak sesederhana seperti yang ia pikirkan.
Letak Gallic ternyata tak begitu jauh dari Nodelesse. Sinar dari Compass selalu mengarah ke Gallic, semakin terang sinarnya, semakin dekat lokasinya. Tapi, ada satu masalah, Gallic merupakan makhluk hidup yang selalu bergerak, dia tak pernah tinggal di satu tempat cukup lama, hingga Ark menghampirinya.
"Paus jelek ini lari lagi ya?"
Ark berlari mengejar Gallic bagaikan ini hari terakhir dalam hidupnya, tapi sinar penunjuk tiba-tiba berubah arah tanpa sepengetahuannya. Ark selalu kalah dalam pengejaran ini.
Tapi selama ada kemauan pasti ada jalan. Setelah memutar otak berhari-hari, akhirnya dia menemukan solusi untuk menangkap Gallic.
Arus besar lautan yang awalnya membingungkan dirinya, ketika pertama kali masuk lautan, dan juga mempercepat jalannya menuju Nodelesse.
Arus yang mengalir di sekitar Gallic bergerak layaknya jaring laba-laba. Kamu bisa membayangkannya seperti ratusan elevator yang bergerak di satu gedung.
'Jika aku bisa memanfaatkan ini…'
Ark melepas Sharkman Shackle yang dipakainya, dan melempar dirinya ke arus terdekat. Dia langsung terseret arus ini, pemandangan di sekitarnya samar-samar,  dan membuat matanya berkunang-kunang.
Bergerak pada arus secepat ini, merupakan pengalaman baru baginya. Awalnya, dirinya mual-mual karena tak tahan dengan kecepatan ini. Tubuhnya pun terkoyak-koyak, karena membentur beberapa terumbu karang dan ikan.
Setelah terbiasa, akhirnya dia bisa melihat sekeliling. Dengan kecepatan seperti ini, pemandangan yang ada malah lebih indah. Warna-warni ikan, terumbu karang, rumpu laut, dan laut bertumpukan dan berpenjar bagaikan pelangi. Setelah bergerak mengikuti arus beberapa saat, sinar penunjuk mulai bergerak.
'Mau lari lagi ya? Hah, sayang, kali ini tak akan aku biarkan!'
Ark langsung bergerak ke arus lain yang mengarah sesuai sinar penunjuk. Dengan cara ini, dia berhasil mendekati lokasi Gallic, dan setelah sinar tersebut bersinar terang, sinar itu tiba-tiba menghilang. Hal ini bukan karena Ark kembali kehilangan Gallic. Tapi karena, saat ini Ark dan Gallic berada di tempat yang sama.
'Dia ada di sini.'
Ark menelan ludahnya, dan dengan gugup memegang pedang di pinggangnya. Tiba-tiba Bat berbisik.
"B-bos..."
"Aku tahu, bersiaplah, dia mendekat."
"B-bukan itu, a-ada sesuatu..."
Suara dan tubuh Bat bergetar tak karuan.
Ark melihat sekelilingnya, tapi dia tak melihat adanya masalah.
"Ada apa?"
"Bos tak lihat ya, gunung itu bergerak..."
"Apa?"
Ark lalu melihat gunung yang ditunjuk Bat.
Apa yang sebelumnya dikira gunung, perlahan bergetar, sedikit demi sedikit gunung itu mendekati Ark dan Summon-nya. Pasir dan arus di sekitarnya bagaikan membentuk badai pasir di sekelilingnya.
"M-mungkin itu Gallic...?"
Gunung berbentuk bulat itu tiba-tiba melayang ke atas dan bergerak lebih cepat ke arahnya.
Makhluk ini besarnya hampir menyamai gedung pencakar langit. Bayangannya saja seakan bisa menelan Ark dan Summonnya. Matanya membelalak tak percaya melihat ini.
Menyebutnya maha besar sepertinya tak cukup, untuk menggambarkan betapa besarnya makhluk ini.
Ark jadi teringat sesuatu melihat ini. Sewaktu kecil, dia sering melihat gunung Seorak atau gunung Halla dari kejauhan, dan merasakan betapa besarnya gunung itu, walau dari kejauhan.
Bedanya dengan gunung itu, makhluk ini sekarang berada di depan matanya dan bisa bergerak!
'White Whale, great white whale Gallic!'
Suara Ark tertahan di tenggorokannya.
‘Gila, makhluk sebesar ini, bukankah mustahil untuk menaklukkannya?’
Apakah dia harus melawannya?
Bayangkan seekor semut menggigit seseorang. Kemudian, orang tadi dengan mudah menginjaknya sampai mati. Bukankah ini hal yang sama!
Saat ini, Ark merasa dirinya tak berbeda dengan semut yang akan diinjak.
Pedang yang dimilikinya bahkan seperti tusuk gigi yang dipegang semut di hadapan manusia. Ark gemetar ketakutan.
-Kuoooooooooh!
Gallic membuka mulutnya, Ark hanya melihat kegelapan di hadapannya. Tiba-tiba, dia tersedot ke dalam kegelapan ini.
"Waaaaaaaaaaaaah!"
"Booooooooooos!"
*Klaaaaaaaaaak!*
Ark, Bat, dan Skull menjerit histeris dengan segenap kekuatan mereka. Snake hanya melilit santai di pinggang tuannya.
Ark dan keluarga kecilnya, ditelan oleh Gallic, Sang Paus Putih Raksasa...
***



< Prev  I  Index  I  Next >