ARK_V02E06P03
6. Caretaker Spirit (3)
Ark menjerit sambil memalingkan tubuhnya untuk kabur,
"Skull, hentikan musuh!"
Pow-pow-pow!
Skull dengan berani menghadang Adelaine, dan langsung tewas
terkena serangan tiga gulungan rambut sekaligus. Ark juga kehilangan 200 HP
dari serangan ini. Tapi setidaknya, dia mendapat beberapa detik yang berharga
dari pengorbanan Skull.
Ark menahan air matanya dan berusaha sekuat tenaga lari dari
Adelaine.
Tak ada pilihan lain, dia harus meningkatkan levelnya
terlebih dahulu. Memang akan memakan waktu.
Tapi setidaknya, dia harus mencapai level 80 dengan melawan
Great Worm di sekitar sini. Dengan tambahan bonus stats dari Dark Walker, level
itu sudah cukup untuk melawan Adelaine. Tapi pertama-tama, dia harus berhasil
kabur dari sini.
Ark dengan mengandalkan pendengarannya, berhasil menghindari
serangan rambut Adelaine dari belakang. Ark Dia menuju lokasi dinding tempat
dia masuk dengan sekuat tenaga.
Seluruh ruangan bergetar dengan hebat, karena auman dari
Adelaine. Ark menengok ke belakang dan wajahnya langsung menjadi pucat pasi.
Rambut Adelaine yang seperti tentakel, mengiris-iris dinding
daging di sekelilingnya. Daging-daging ini lalu mulai berjatuhan bagaikan
diiris pisau. Getaran yang ada diakibatkan oleh kesakitan yang dirasakan Gallic,
karena bagian dalam tubuhnya dicabik-cabik tentakel Adelaine.
Tentakel ini lalu menusuk dinding di atasnya bagaikan
tombak. Adelaine memanfaatkan rambut tentakelnya seperti pengait untuk
melemparkan tubuhnya ke arah Ark.
'Sialan!'
Tiap kali dia mendengar tubuh Adelaine membelah udara di
belakangnya, bulu kuduknya berdiri dan tubuhnya semakin menegang.
'Sialan! Aku pikir,
dia tak akan mengejarku sejauh ini!'
Ark salah perhitungan, Adelaine akan mengejarnya hingga
ujung dunia, jika perlu.
Dia awalnya berpikir, jika dia berhasil mencapai jalan
dinding yang sempit tempat ia masuk tadi, Adelaine akan kesulitan mengejarnya. Karena
dinding daging yang tebal akan menghambat tubuhnya yang besar.
Jika Ark berhasil menghilang dari pandangan Adelaine, dan
membuat jarak beberapa puluh meter, status engaged/ bertarung akan hilang. Dan
setelahnya, dia akan menggunakan skill stealth untuk menghilang, saat Adelaine
mencarinya.
Tetapi sayang, Adelaine dengan mudah mencabik-cabik dan
menghancurkan dinding daging di sekitarnya dengan rambut tentakelnya,
kecepatannya bahkan sama sekali tak menurun.
Melihat itu, Ark mulai kehilangan harapannya.
'Dasar monster sialan!
Apa aku akan mati di sini?'
Jika seorang player mati, minimal dia akan kehilangan stats-nya.
Lagipula jika Ark mati di sini, dia akan respawn di
Nodelesse, dan akan banyak waktu terbuang sia-sia untuk kembali ke lokasi ini.
Jika dia mati melawan Boss, kemungkinan dirinya menjatuhkan item dan equipment
akan tinggi.
Item yang terjatuh itu tak akan menunggu untuk ia ambil kembali.
Monster pun seringkali mengambil item atau equipment yang jatuh dari player
karena mati.
Seandainya Ark menjatuhkan Lancel's Sword dan benda itu
hilang, bukankah dia harus mencari gantinya. Sekaya apapun dia sekarang, tak
ada pedang sebaik Lancel's Sword di sekitar sini. Dan dia juga tak akan mau
membeli dari situs lelang. Dia ingin mencari uang di sini, bukannya malah
menghabiskan uang.
'Aaaargh! Terserahlah,
aku akan terus lari! Aku ingin lihat seberapa jauh bajingan itu akan
mengikutiku!'
Ark berlari tanpa henti melalui jalur gelap di dalam tubuh
Gallic.
Selang beberapa lama, di salah satu persimpangan labirin, dia
mulai mendapatkan inspirasi.
'Tunggu sebentar,
bukannya jalan ini menuju... tentu saja! Tapi mungkinkah cara ini akan
berhasil?'
Ark, yang sudah hampir kehabisan tenaga, akhirnya menemukan
secercah harapan.
'Apakah hal ini
mungkin? Tidak, tak penting memikirkan sukses atau gagal. Aku hanya bisa
mencoba cara ini, selama ada kemauan pasti ada jalan!'
Ark tiba-tiba berhenti dan memutar tubuhnya ke arah
Adelaine.
Adelaine tentu saja langsung menyerangnya. Tapi dengan mudah,
dia menghindari tentakel Adelaine. Dia lalu berlari ke arah Adelaine, dia
memanfaatkan lantai yang licin dan berseluncur di bawah Adelaine yang masih
bergelantungan menggunakan tentakelnya.
Beberapa tentakel yang terus menyerangnya tanpa henti, dan
berhasil mengenai tubuhnya. Tapi, dia tak peduli. Setelah berhasil melewati
Adelaine, dia langsung berlari ke arah persimpangan, yang barusan ia lewati.
Ark berbelok di persimpangan ini, menuju jalur yang pernah
dilewatinya, dan masuk ke lubang pintu dan keluar di ruangan besar penuh dengan
cairan setinggi lutut.
Dia lalu berlari melompati benda-benda dan tubuh monster
yang terapung. Dia berusaha agar tak terkena cairan ini. Setelah mencapai
tengah ruangan yang lumayan tinggi dan tak tergenang cairan, dia berbalik dan
melihat Adelaine yang baru saja berhasil mencabik-cabik dinding di sekitar
lubang, dan berhasil memasuki ruangan ini.
Ark menyengir dan bergumam, "Sekarang, kita tunggu. Siapa
yang akan mati di antara kita!"
-Kyaaaaaaaak
Karena atap yang tinggi, Adelaine tak lagi bergelantungan,
dan berlari ke arah Ark. Tapi begitu kaki dan tentakelnya menyentuh cairan, dia
menjerit kesakitan. Tubuhnya yang menyentuh cairan ini mengeluarkan asap, dan
bau asam tercium darinya.
Adelaine mencoba untuk mundur menghindari cairan ini. Tapi
Ark yang sudah siaga, tak akan membiarkannya. Sudah jauh-jauh dia memancingnya
kemari, tentu saja kesempatan ini tak akan dia buang.
"Enak saja dasar monster sialan! Tak akan aku biarkan
dirimu keluar dari caira ini. Snake, muntahkan Shield!"
Snake langsung memuntahkan tameng atau Shield.
Tameng ini adalah Shell Shield yang sebelumnya ia temukan
dari kumpulan sampah yang terbawa angin. Saat ini, benda ini adalah penentu
pertarungan.
Ark mengangkat tameng itu di atas kepalanya seperti payung
dan mulai melemparkan berbagai senjata ke atap. Pedang, pisau, tombak, dan
beberapa senjata yang ia temukan sebelumnya, ia lempar dan menggores atap
tempat ini.
Ruangan ini langsung bergetar, Adelaine yang masih berusaha
keluar, memanjangkan tentakelnya dan menusuk dinding ruangan mencoba menarik
tubuhnya keluar. Tapi, tindakan ini malah membuat ruangan semakin bergetar
hebat.
Tiba-tiba, lubang pintu masuk dan pintu keluar menutup, dan
cairan mulai keluar dari atap dan dinding bagaikan hujan.
-Kwaaaaaa!
[Durability Shield anda turun 10 poin!
Anda terkena efek Acid dan Poison. Damage 50!]
Ketika hujan ini mengenai tameng di atas kepalanya, tameng
ini mulai meleleh dan memunculkan beberapa lubang. Dari lubang itu, cairan
masuk mengenai tubuhnya. Tiap kali setetes cairan ini mengenainya, HP-nya
turun.
Tentu saja hal ini terjadi. Sesuai perkiraannya, cairan yang
menghujani mereka adalah cairan asam lambung dari Gallic yang beracun!
Tempat yang Ark masuki ini tak lain dan tak bukan adalah
lambung Gallic!