ARK_V01E06P01 Ksatria Kucing
6. Ksatria Kucing (1)
"Tempat apa ini?"
Ark memeriksa sekelilingnya.
Karena tempat ini sangat gelap, dia tak bisa melihat apa-apa.
"Jika barusan aku pindah lokasi gara-gara Warp,
seharusnya lokasiku sekarang tak begitu jauh dari lokasiku semula..."
Jarak dari spell Warp seharusnya hanya beradius 200 meter
saja. Lebih lagi, Warp adalah spell di mana perpindahan terjadi ke lokasi yang
tak bisa ditentukan. Warp juga masuk kategori Spell Advanced, karena konsumsi Mana
dan konsentrasi yang dibutuhkan oleh Mage untuk menggunakannya sangatlah besar.
Oleh karena itu, setelah 5 Mage bekerja sama, skill Warp baru bisa tercipta.
Seorang Mage kelas tinggi, ketika disergap dan kesulitan
menggunakan spell-nya, biasanya dia akan menggunakan Warp terlebih dahulu untuk
menjauhi lawannya, dan memberinya waktu untuk menyelesaikan spell serangan yang
lain.
Warp di beberapa game lain merupakan spell populer untuk Mage,
karena jika digunakan dengan baik, seorang Mage bisa menjadi ahli PVP(player
versus player) dan bukan menjadi support saja.
'Ya sudahlah, yang
penting sekarang, aku dan Viscount selamat.'
Ark mulai meraba-raba sekitarnya untuk mencari Viscount, dan
setelah menemukannya, Ark menggoyang-goyangkan tubuh Viscount.
"Viscount, saya mohon sadarlah!"
Haverstein yang saat ini sedang kritis perlahan membuka matanya.
"Oh, Ark, kamu selamat, haha, aku lega."
Haverstein menjawab dengan lirih.
"Sadarlah Tuan Viscount, Anda tak boleh seperti ini. Anda
seharusnya pemimpin yang kuat. Bukankah Anda ingin membalaskan dendam ayah dan
menyelamatkan anakmu?"
"Tak semudah itu, meski aku... aku ingin bangkit. Tapi,
kekuatanku tak mau kembali... pasukanku sekarang pasti sedang menderita... dendam
ayah... anakku... uhuk uhuk... menyedihkan...uhuk!"
Haverstein langsung muntah darah. Setelah itu, Haverstein melepas
kalung di lehernya, dan menyerahkannya pada Ark.
"Ark... anakku adalah pribadi yang kuat... aku tak
ragu, dia akan menjadi pemimpin yang baik... tolong... beritahu dia, jika aku
minta maaf... aku tak bisa melindunginya. Dan dendam ini, sekarang ada di tangannya...
lindungi keturunan Jackson.. bisakah kamu berjanji Ark... untuk pergi dari
tempat ini dan meneruskan pesan ini pada anakku?"
"Aku berjanji..."
[Anda telah mendapatkan Blood-stained Silver Necklace dari Viscount
Haverstein.]
"Terima kasih..."
Tangan Viscount yang sedari tadi bergetar menjadi lemas dan jatuh
di samping tubuhnya. Pelan-pelan tubuhnya perlahan memudar.
Ark menggertakkan giginya. Tubuh Viscount pun menghilang.
Walaupun Ark sering melihat peristiwa ini pada monster, dan
meski dia tahu jika Viscount hanyalah NPC, hatinya tetap merasa sangat sedih.
Viscount Haverstein adalah orang yang telah Ark rawat selama
ini. Emosi Ark seakan teraduk aduk melihat tubuh Viscount menghilang.
*Ding!*
Lalu, suara sistem terdengar olehnya.
'Oh iya, jika Viscount
meninggal, quest ini juga gagal, kan? '
Untuk quest ini berakhir dengan kegagalan, Ark sungguh
kecewa... Namun sekarang, itu bukan saatnya sedih ataupun marah.
Di dunia game, NPC yang telah mati tak akan hidup kembali. Peran
yang dimainkan oleh NPC di quest tadi juga akan ikut menghilang.
Ketika Ark mulai memikirkan itu, tiba-tiba layar quest membuka.
Mata Ark melebar.
"Oh!"
[Quest telah ter-update
Secret of the Slate III >> Deliver the Keepsake to Viscount
Haverstein's Son
Kematian Viscount Haverstein memang sudah ditakdirkan.
Walaupun hal itu sangat menyesalkan, Anda hanya bisa menerimanya.
Akan tetapi, dia telah meninggalkan pesan untuk Anda, yang dipercayainya.
Antarkan benda kenangan Viscount pada anaknya. Viscount
meminta Anda untuk tetap hidup dan kabur dari reruntuhan ini, dan menuju ke
anaknya di kastil.
Peringatan:
Jika Anda mati sebelum menyerahkan kalung kenangan Viscount,
kalung tersebut akan menghilang. Dan Anda secara otomatis akan gagal dalam
quest ini. Jika Anda gagal, Anda akan menerima penalti. Jadi, berhati-hatilah.
Tingkat Kesulitan: +E]
'Ternyata, quest ini masih berlanjut.
Tunggu sebentar, quest
sekarang dan sebelumnya tak menyebutkan, jika aku harus membunuh Debra.'
New World adalah game, di mana kebebasan pemainnya menjadi unsur
utamanya.
Quest di New World juga sama, terdapat berbagai cara untuk menyelesaikannya.
Seperti saat Ark mendesak Viscount agar diizinkan mengikuti rombongan
masuk reruntuhan ini. Tujuan quest akan berubah, sesuai dengan pilihan dan
perilaku Player. Jika Debra berhasil dibunuh, Ark akan langsung mendapat hadiah
dan quest selesai. Namun, ketika Debra tak bisa dikalahkan, maka ada ruang, di
mana Player bisa memilih jalan lain.
'Benar juga. Karena
tujuan quest sebenarnya cuma untuk mengetahui rahasia dibalik Batu Tulis,
mengeksplorasi seluruh reruntuhan dan melihat Debra, seharusnya cukup untuk
menyelesaikan questnya.
Jadi, Quest yang aku dapatkan
sekarang, merupakan salah satu cabangnya.'
Karena quest ini hanya bisa didapatkan, setelah Ark cukup akrab
dengan Viscount Haverstein.
"Haha, untunglah. Tapi, apa yang selanjutnya harus aku
lakukan? Quest ini bahkan tak mengizinkanku mati... haaah."
Ark mengguman dengan jengkel.
Sebenarnya, untuk kabur dari sini cukup mudah, Ark hanya perlu
mati. Jika Player mati, maka otomatis akan bangkit kembali di tempat yang sudah
terdaftar sebagai markas sebelumnya. Markas ini harus berupa tempat aman. Seperti
desa atau kota.
Tempat terakhir yang Ark pilih sebagai tempat respawn adalah
Castle Jackson. Walaupun statistik-nya akan dikurangi, sekarang dia sudah
terbiasa untuk memulihkannya.
Ark pikir, di antara stats yang terpotong dengan hadiah
Quest +E. Tentu saja, hadiah jauh lebih penting baginya. Jadi, mati bukanlah masalah.
Tapi sayang, Ark harus tetap hidup, jika dia ingin menyelesaikan Quest ini.
Ark terpikir untuk menyerah, tapi dia menggelengkan kepalanya.
Ini adalah quest yang ia dapatkan dengan susah payah. Siapa yang
tahu, sebesar apa hadiah yang akan ia dapatkan nantinya. Selain itu, perasaan
terharunya pada Viscount juga membuatnya ingin menyelesaikan Quest ini.
Jika mungkin, Ark ingin memenuhi wasiat terakhir Viscount Haverstein.
"Hmm, sekarang sebaiknya aku ke arah mana ya?
Seharusnya, ada jalan keluar dari tempat ini, karena quest ini mengharuskanku
kembali ke kota... yah asal maju dulu."
Ark menaruh salah satu tangannya ke dinding dan mulai berjalan
di kegelapan.
Itu adalah metode paling sederhana, untuk kabur dari
labirin.
Di depannya, tampak jalan yang semakin mengecil. Dan di
kanan kirinya terdapat ruangan yang luas.
Setelah tiga kali menemukan ruangan semacam ini, Ark mendengar
suara. Beberapa kali dia melihat bayangan hitam melintas di depannya. Ketika dia
berhenti berjalan, tiba-tiba dia terkena serangan.
[Anda telah diserang.
-5 HP]
"Ada musuh!"
Ark mencabut pedangnya. Secara bersamaan, dia mendengar suara
makhluk merayap di sekelilingnya. Berarti, musuhnya tak hanya satu saja.
Setelah itu, Ark terkena serangan berkali-kali, tanpa bisa membalas. Karena, bayangan
itu bergerak dengan cepat.
Walaupun damage yang didapatnya tak banyak, namun sedikit
demi sedikit HP-nya mulai menghilang. Ketika nyawanya tinggal setengah, Ark
langsung menggunakan Spirit of the Cat.
"Nyaaaaaa!"
Suara kucing menggaung di mana-mana. Saat itu pula, serangan
kepada Ark terhenti.
'Apakah mereka terkena
efek paralysis?'