ARK_V03E03P04
3. Jackson Crusade (4)
Tom menggosok ujung hidungnya dan menjawab dengan wajah
bangga, "Hehehe, aku tahu itu. Tapi kamu sama hebatnya dengan
ayahku."
Kemudian Dedric berbisik dari bahu Ark, "Dia masih tak
tahu karakter asli Master, orang malang. Lebih baik jika dia tak pernah mencari
tahu."
Sementara Ark memberi Dedric tatapan kotor, Tom berkata,
"Tapi Ark, kamu membantu orang yang terluka, bukan?"
"Lalu, apakah kamu pikir juga bisa membantu temanku dan
ayahnya?"
"Orang ini, apa yang kamu katakan? Ark di sini baru
saja kembali dari pertempuran monster, untuk melindungi Kastil Jackson. Tidakkah
kamu pikir kita harus membiarkan dia beristirahat?"
"Tapi …"
Tom menundukkan kepalanya dengan ekspresi cemberut.
"Raymond, apa ini?"
"Tidak, sebenarnya… Setelah Kastil Jackson diliputi
oleh Dark Fog, banyak warga menderita penyakit yang tak dapat dijelaskan. Dan
karena para pengungsi dari seluruh wilayah berkumpul di sini, mereka tak dapat
menerima perawatan yang cukup.
Kami telah meminta bantuan dari beberapa pasukan
sukarelawan, tapi mereka mengatakan tak punya waktu luang … Tidak, karena mereka
datang untuk melindungi Kastil Jackson, kami tak bisa mengeluh. "
Karena Cleric adalah kekuatan inti dari pasukan serangan,
tentu saja akan sulit untuk meminjamkan waktu mereka.
Ark merenung sejenak, mengangguk dan berkata, "Tolong
teruskan. Aku mungkin tak akan banyak membantu, tapi aku tak bisa
membiarkannya."
"Tapi bukankah kamu baru saja kembali dari
pertempuran?"
Ark menjawab tanpa ragu-ragu. "Aku dilatih, jadi tak
apa-apa, walaupun aku tak tidur selama beberapa hari atau lebih."
Bagaimanapun juga, sulit untuk pergi berburu sendirian
selama 3 jam. Karena itu, dia memutuskan jika lebih baik meningkatkan
keintimannya dengan penduduk.
"Sudah aku bilang! Aku bilang Ark akan membantu,
bukan?"
"Haah, itu menjadi ketidak-nyamanan bagimu, karena pria
kecil ini mengatakan sesuatu yang tak perlu."
Raymond menuntun Ark ke tempat penampungan sementara dengan
tampilan meminta maaf.
Seperti yang ia dengar, tempat penampungan dipenuhi
orang-orang yang sakit. Keluarga hanya bisa menyaksikan orang tua atau anak-anak
mereka yang menderita dengan mata sedih.
Dia sudah terbiasa dengan pemandangan seperti itu sekarang, tapi
hatinya masih terasa pahit. Dia tahu jika ini hanyalah virtual reality. Tapi
itu seperti menonton cerita sedih dan menyakitkan, meskipun itu hanya film
fiksi. Efek itu bahkan lebih besar di New World, di mana semuanya terasa lebih
nyata daripada di film.
"Papa, papa … Tolong bangun, waaah!"
"Ugh, ugh, Bu. Kepalaku sakit."
"Anakku, kuatlah. Kamu akan menjadi lebih baik."
"Ohh, bagaimana mungkin anak yang baik… Tuhan, tolong
biarkan anak ini hidup …"
Seorang anak berusaha membangunkan orang tuanya dengan
mengguncangnya. Seorang orang tua menggendong anaknya yang pucat dan berdoa.
Dia memiliki benjolan di tenggorokannya. Seolah-olah dia
sedang menonton masa lalunya.
Berapa banyak dia menangis sambil memegangi tangan ibunya,
yang tak bisa bangun dari ranjang ibunya? Berapa banyak dia berdoa? Betapa
takutnya dia, pada pemikiran jika mungkin dia akan kehilangan ibunya?
Jika dia menutup matanya bahkan sekarang, Ark dapat
melafalkan ayat-ayat Alkitab yang telah ia baca berulang-ulang di kamar rumah
sakit yang gelap. Dia melakukan semua yang ia bisa, untuk mencengkeram tasbih
itu. Dia berharap Tuhan akan muncul dan menyuruhnya untuk mengorbankan hidupnya
sendiri.
Keputusasaan itu...
Orang-orang ini merasakan hal yang sama seperti dirinya.
Terbanjiri ingatan masa lalu, mata Ark menjadi lembab di beberapa titik.
'Mereka bukan hanya
NPC. Mereka adalah manusia.’
Ark mengepalkan giginya.
Sejujurnya, pada awalnya, dia tak ingin mengakui jika dia
merasa simpati untuk NPC.
Menangis karena game?
Dia pikir itu adalah sesuatu yang hanya dilakukan oleh anak berusia
satu atau dua tahun. Tapi saat dia berkeliling New World dan bertemu dengan NPC
yang tak terhitung jumlahnya, Ark meninggalkan pikiran itu.
Jika definisi kehidupan adalah untuk bisa berpikir sendiri,
maka NPC juga makhluk hidup. Meskipun mereka adalah Al buatan manusia, jika
mereka memiliki hati nurani, maka mereka sudah tak berbeda dengan makhluk hidup.
Apa? Rasa malu karena bersimpati dengan mereka?
Orang-orang yang seharusnya benar-benar malu adalah
orang-orang yang menunjukkan ketidak-pedulian mereka dengan tertawa, saat
menonton film sedih. Kita harus menerima hal-hal yang menyedihkan. Bukankah itu
yang membuat manusia menjadi manusia?
"Kakek … Uwahh."
"Nak. Minggir sebentar."
Ark duduk di sebelah anak yang merintih dan memegang tangan
lelaki tua yang gemetaran itu.
"Tolong lepaskan rasa takutmu dan menjadi kuat. Sebelumnya
kamu sabar. Kamu adalah kakek dari anak ini, dan teman yang sangat baik untuk
tetanggamu. Meskipun tentu saja ini sulit bagimu, kamu bukan satu-satunya yang
menderita dari rasa sakitmu. Cucumu juga menangismu di sini. Temanmu yang
mengerang di sebelahmu, dan menanggung rasa sakit sebanyak yang kamu
khawatirkan.
Tolong ingatlah, lihatlah mereka sebanyak yang kamu inginkan,
dan pinjam kekuatan mereka untuk melawan rasa sakit ini. Ini hanya sebuah
cobaan, bukan nasib yang tak bisa diatasi. Air mata cucumu dan kekhawatiran
temanmu akan menjadi senjatamu. "
Ini adalah apa yang ingin ia katakan kepada ibunya sejak
lama, ketika dia berbaring di ranjang rumah sakit.
Mendengar kata-kata itu, Skill Nursing diaktifkan dan cahaya
terang memancar keluar. Kemudian, saat cahayanya semakin kuat, energi gelap
yang memenuhi tempat penampungan mulai melemah.
Setelah itu, ada perubahan dramatis. Wajah sakit pasien
perlahan mereda. Napas mereka menjadi tenang, dan suara batuk dari tempat
penampungan berhenti.
[Miracle Nursing telah berhasil.
Anda dapat dengan tulus memahami hati dan pikiran orang
sakit lebih lanjut.
Yang diinginkan pasien bukanlah obat untuk segera
menghilangkan rasa sakit mereka. Yang mereka inginkan adalah tangan yang hangat
yang dapat memahami rasa sakit mereka, dan membersihkan luka mereka dengan hati
yang tulus.
Semua orang, terutama para pengungsi, merasakan perasaan
terasing yang lebih menyakitkan, daripada penyakit mereka. Sekarang, kata-kata
tulusmu kepada mereka, akan menjadi perawatan yang lebih baik daripada
obat-obatan.
Selama Dark Fog tetap ada, para pengungsi tidak akan
sepenuhnya pulih. Tetapi kata-kata tulusmu memberi mereka keberanian untuk
melawan penyakit. Para pengungsi akan melupakan rasa sakit mereka sebentar, dan
akan bertahan sampai Dark Fog hilang.
- Dengan menggantikan Miracle Nursing, semua statistik
bertambah 1 poin.
- Affection telah meningkat sebesar 10 poin.
- Fame meningkat sebesar 50 poin.
- Alignment pada Good telah meningkat sebesar 50 poin.]
[Anda telah memperoleh title 'Guardian of All' dari
kesuksesan Miracle Nursing. Fame sebagai Pengasuh telah meningkat, sehingga
Anda akan menerima pujian dari banyak pasien.
- Sebagai bonus title, semua statistik bertambah 1 poin.
- Fame meningkat sebesar 50 poin.]